Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH INFUS OKSITOSIN TINGKAT TINGGI

DIBANDING TINGKAT RENDAH UNTUK


MEMPERTAHANKAN KONTRAKTILITAS UTERIN
SELAMA PERSALINAN CESAR : UJI KLINIS
PROSPEKTIF ACAK

Pembimbing :
dr. Sofyan Bulango, Sp.An
Abstrak

Pendahuluan Metode

Oksitosin secara rutin Dilakukan percobaan


digunakan sebagai prospektif acak pada
profilaksis terhadap 51 wanita yang
atoni uteri. menjalani SC

The Power of PowerPoint - thepopp.com


Pengantar

Oksitosin  Agen yang lebih banyak


dipilih untuk profilaksis terhadap atoni uteri
setelah persalinan pervaginam dan Sesar.

Oksitosin  Mengurangi resiko PPH dan kebutuhan terapeutik uterotonik


dibandingkan dengan plasebo.

Oksitosin  Diperlukan untuk menjaga kontraktilitas uterus yang adekuat.

The Power of PowerPoint - thepopp.com


Metode

Percobaan double-blind secara acak 


membandingkan dua infus pemeliharaan
oksitosin selama SC dibawah anastesi  Penelitian ini disetujui oleh Stanford University
neuraxial. IRB.
 Informed consent tertulis diperoleh dari peserta
penelitian. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit
Anak Lucile Packard, Universitas Stanford.

The Power of PowerPoint - thepopp.com


Kriteria
Semua pasien menerima anastesi
Kehamilan Kelahiran dengan menggunakan teknik spinal
tunggal tehnik SC epidural tulang belakang atau
gabungan

Inklusi Inklusi Inklusi

Inklusi Inklusi Inklusi Inklusi


ASA kelas 2 Usia kehamilan Usia pasien saat Tehnik insisi
≥37 minggu hamil antara 18 pfannansteil
hingga 40 tahun

The Power of PowerPoint - thepopp.com


Kriteria
Persalinan Kehamilan
tunggal multipel Alergi obat oksitosi

Eksklusi Eksklusi Eksklusi

Eksklusi Eksklusi Eksklusi

Riw.penyakit Plasenta previa Kelainan kandungan


medis

The Power of PowerPoint - thepopp.com


Sebelum operasi, pasien diacak ke
salah satu dari dua kelompok studi
Infus pemeliharaan tingkat rendah Infus perawatan tingkat tinggi
oksitosin (oksitosin 10 u in 1 L (oksitosin 60 u dalam 1 L ringer
ringer laktat diinfuskan pada 250 laktat diinfuskan pada 250 ml/jam
ml / jam, setara dengan 2,5 u/jam (setara dengan 15 u/jam atau 0,25 u/
atau 0,042 u/menit). menit).

Studi infus dimulai  setelah bayi di lahirkan dan tali pusat dijepit, semua pasien
menerima oksitosin 1 u bolus. Ahli obstetri menilai tonus uterus dengan palpasi
manual dengan interval 2 menit. Pengukuran ini dilakukan antara 2 menit dan 20
menit.
The Power of PowerPoint - thepopp.com
Analisa

Primer Sekunder

Untuk menilai efek dari Hipotensi, kecukupan tonus


laju infus oksitosin uterus, dosis
yang rendah vs tinggi 'penyelamatan'oksitosin.
pada EBL

The Power of PowerPoint - thepopp.com


Hasil

The Power of PowerPoint - thepopp.com


Hasil

The Power of PowerPoint - thepopp.com


Hasil

The Power of PowerPoint - thepopp.com


Hasil

The Power of PowerPoint - thepopp.com


Hasil

The Power of PowerPoint - thepopp.com


Diskusi
EBL  tidak berbeda antara wanita yang menerima infus pemeliharaan oksitosin 2,5 u/jam
dibandingkan dengan mereka yang menerima infus oksitosin 15 u/jam.

Temuan ini menunjukkan bahwa ada manfaat klinis dalam menggunakan infus oksitosin pemeliharaan
selama SC.

Meskipun kami mengamati tidak ada perbedaan antara kelompok dalam Hasil
primer atau sekunder, penggunaan infus tingkat rendah mungkin menguntungkan
untuk menghindari ketidakstabilan kardiovaskular pada pasien berisiko tinggi,
seperti wanita dengan penyakit jantung.

Insiden dan besarnya efek(kardiovaskuler dan non kardiovaskuler) ini mungkin


terkait dengan dosis
Kesimpulan
EBL dan tonus uterus  Di antara wanita yang menjalani SC yang menerima
infus pemeliharaan oksitosin, tidak berbeda antara wanita yang menerima
oksitosin 2,5 u/ jam dengan yang menerima 15 u/jam oksitosin.

Penelitian ini menunjukkan bahwa kemanjuran dapat diperoleh dengan tingkat


infus pemeliharaan oksitosin yang rendah, namun studi penemuan dosis
diperlukan untuk menentukan tingkat infus yang meminimalkan efek samping.
Thank You! 
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai