Anda di halaman 1dari 18

BED SIDE TEACHING

Anisia Ayunda Putri


712018009

Pembimbing : dr. Gunawan Tohir, Sp.B., MM


IDENTITAS PENDERITA
 Nama : Tn. D
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Tanggal Lahir : 21 Februari 1985
 Pekerjaan : Swasta
 Alamat : Sukarami, Palembang, Sumatera Selatan
 Agama : Islam
 Status : Sudah Menikah
 MRS : 17 Juni 2020
 No. RM : 57.69.65
ANAMNESIS (AUTOANAMNESIS)
 Keluhan Utama : Nyeri pada lengan kanan atas sejak 2
hari yang lalu

 Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien datang ke poli bedah dengan keluhan nyeri
pada lengan atas kanan sejak 2 hari yang lalu. Nyeri
terasa jika sedang beraktifitas. Nyeri tidak menjalar.
Menurut pasien, 2 hari SMRS pasien terserempet truk. Pada waktu
kejadian, pasien menggunakan sepeda motor sendirian. Pasien
menggunakan helm. Pasien terserempet truk dari arah sebelah kiri ketika
pasien hendak menyusul. Bagian kepala dan tangan tersentuh oleh truk,
lalu pasien terjatuh ke arah kanan. Bagian yang terdahulu menyentuh
aspal adalah tangan kanan. Pada waktu kecelakaan pasien sadar diri,
tidak ada keluar darah dari telinga, mulut, hidung. Tidak ada mual dan
muntah. Hanya terasa bengkak dan nyeri pada lengan atas kanan.
Riwayat Penyakit Dahulu :
 Riwayat sakit dengan keluhan yang sama disangkal

 Riwayat sakit jantung disangkal.

 Riwayat penyakit hipertensi disangkal

 Riwayat penyakit kencing manis disangkal

 Riwayat penyakit ginjal disangkal.

 Riwayat infeksi saluran kemih disangkal.

 Riwayat operasi disangkal.


Riwayat Penyakit Keluarga:
 Riwayat penyakit dengan keluhan serupa pada keluarga
juga disangkal.
 Riwayat diabetes mellitus, hipertensi, dan asma
bronchial disangkal.
PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis (GCS: E4, V5, M6)
Tanda Vital
 Pernafasan : 20x/menit
 Nadi : 80x/menit, isi dan tegangan cukup
 Suhu : 36,6ºC
 Tekanan Darah : 120/80 mmHg
• Pemeriksaan Fisik Khusus
Kepala : Normocephali
Mata : Pupil bulat isokor +/+, Konjungtiva tidak
anemis, Sklera tidak ikterik

Telinga : sekret (-/-)


Hidung : Tidak ada discharge, tidak ada
deviasi septum nasi, tidak ada napas
cuping hidung.
Telinga :
Simetris, tidak ada kelainan.

Mulut : Mukosa tidak anemis, lidah kotor

(-), gigi palsu (-), tonsil dalam batas


normal.
Leher : pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid
(-) JVP 5-2 cmH2O
Thoraks    
 Paru  
 
- Inspeksi : Dinding dada simetris kanan- kiri, retraksi tak ada,

- Palpasi   Vokal fremitus kanan sama dengan kiri.


- Perkusi : Paru-paru sonor, batas paru hepar di ICS VI
dekstra.
- Auskultasi : Suara napas vesikuler di seluruh lapang paru, tidak
  ada suara tambahan.
 Jantung  
- Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat.
- Palpasi : Iktus cordis tidak teraba.
- Perkusi :
Batas jantung atas ICS II parasternalis dextra, Batas
jantung bawah ICS V midclavicularis sinistra

bunyi jantung S1- S2 reguler


- Auskultasi :
Murmur tidak ada, gallop tidak ada.
 
Abdomen    

- Inspeksi : jejas (-), datar


- Auskultasi : Bising usus normal
- Perkusi : Timpani (+), asites (-) massa tidak ada
- Palpasi : Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba

Pelvis : Jejas (-)

Ekstremitas Atas : Sesuai status lokalia

Ekstremitas : Odem -/-, akral hangat, CRT <2”

Bawah
STATUS LOKALIS

Regio Brachial dextra :


 Look : Luka (-) pus(-), darah (-), bengkak (+), edema (-), eritem (-),
deformitas (+)

 Feel : Suhu sama dengan daerah sekitarnya, nyeri tekan (-),


sensabilitas (+), krepitasi (-), capillary refil (<2 detik), pulsasi arteri
(+).

 Move : Gerakan terbatas karena nyeri, gerakan aduksi terbatas,


gerakan abduksi tidak terbatas, gerakan fleksi ante brachii terbatas.
PEMERIKSAAN
LAB
PEMERIKSAAN RONTGEN

Gambar 1. Foto x-ray humerus dextra


posisi AP/Lateral
Diagnosis Banding
 Fraktur Humerus Dextra Tertutup 1/3 Tengah

 Fraktur Humerus Dextra Tertutup 1/3 Proksimal

 Fraktur Humerus Dextra Tertutup 1/3 Distal

Diagnosis Kerja
 Fraktur Transversal Humerus Dextra Tertutup 1/3
Tengah
PENATALAKSANAAN
Terapi Konservatif
 Hanging cast (gips) atau traksi

 Antibiotik profilaksis : gentamicin 120 mg, dosis 2x


sehari

Terapi Operatif
 Fiksasi dengan pin

 Fiksasi dengn intramedullary implants

 Fiksasi eksterna
PROGNOSIS
 Ad vitam : Dubia ad bonam
 Ad sanationam : Dubia ad bonam
 Ad fungsional : Dubia ad bonam
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai