Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN WANITA

PADA MASA REPRODUKSI


GANGGUAN PERDARAHAN

D I S U S U N O L EH K EL O M P O K : 2
M I RN A S U L I S T I A W A T I
(1032181033)
PRAMUDJA WARDANA
(1032181006)
R I Z Q I J U L I A N T I (1 0 3 2 1 8 1 0 4 2 )
Definisi Perdarahan

Perdarahan postpartum adalah perdarahan lebih dari 500 cc yang terjadi setelah
bayi lahir pervagina atau lebih dari 1000 cc setelah persalinan abdominal dalam
24 jam dan sebelum 6 minggu setelah persalinan.
Perdarahan Kehamilan Awal

Tanda Dan Bahaya Kehamilan Awal


a. Hyperemesis Gravidarum
mendefinisikan sebagai suatu keadaan yang dikarakteristikan dengan
rasa mual dan muntah yang berlebihan, kehilangan berat badan dan
gangguang keseimbangan elektrolit.
Klasifikasi hyperemesis gravidarum :
Tingkat I Hyperemesis gravidarum tingkat I ditandai dengan muntah
yang terus menerus disertai dengan penurunan nafsu makan dan minum.
Tingkat II Pada hyperemesis gravidarum tingkat II, pasien memuntahkan
semua yang dimakan dan diminu, berat bada cepat menurun, dan ada
rasa haus yang hebat.
Tingkat III Hyperemesis gravidarum tingkat III sangant jarang terjadi.
Keadaan ini sangat merupakan kelanjutan dari hyperemesis tingkat II
yang ditandai dengan muntah yang berkurang atau bahkan berhenti
b. Perdarahan Pervaginam
Perdarahan yang terjadi pada masa awal kehamilan kurang dari 22 minggu.
Pada awal kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan yang sedikit
(spotting) di sekitar waktu pertama terlambat haidnya. Perdarahan dalam
proses ini dapat dikatakan normal namun dapat diindikasikan terdapat tanda-
tanda infeksi. Perdarahan ini dapat disebabkan karena abortus, kehamilan
ektopik atau mola hidatidosa.
Abortus adalah penghentian atau pengeluaran hasil konsepsi pada kehamilan <
20 minggu dengan berat janin < 500 gram atau sebelum plasenta selesai
Jenis – jenis abortus :
 Abortus spontan
 Abortus provokatus
 Abortus medisinalis
 Abortus kriminalis
 Abortus inkompletus (keguguran bersisa)
 Abortus imminens
 Abortus insipiens
c. Mola hidatidosa
Mola hidatidosa adalah bagian dari penyakit trofoblastik gestasional, yang
disebabkan oleh kelainan pada villi khoironok yang disebabkan oleh poliferasi
trofoblastik dan edem.
Beberapa tanda gejala mola hidatidosa
 Terdapat mual dan muntah yang menetap, terkadang sering kali
menjadi parah,
 Terdapat perdarahan uterus pada minggu ke-12 disertai bercak
darah dan perdarahan hebat
 Tampak ukuran uterus yang membesar
 Terdapat nyeri tekan pada ovarium
 Tidak ada denyut jantung janin
d. Kehamilan Ektopik
Kehamilan ektopik adalah kehamilan ketika implantasi dan pertumbuhan hasil
konsepsi berlangsung diluar endometrium kavum uteri.
e. Anemia
Anemia ringan apabila kadar Hb dalam darah yaitu 8 gr% hingga kurang dari
11 gr%. Anemia berat apabila kadar Hb dalam darah kurang dari 8 gr%.
Macam-macam anemia :
 Anemia defisiensi zat besi
 Anemia megaloblastik
 Anemia hipoplastik
 Anemia hemolitik
f. Hipertensi Gravidarum
hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan sistolik dan
distolik sampai atau melebihi 140/ 90 mmHg.
Perdarahan Kehamilan Lanjut

Tanda Dan Bahaya Kehamilan Lanjut


a. Perdarahan Pervaginam
Perdarahan pada masa kehamilan lanjut setelah 22 minggu sampai sebelum
persalinan. Perdarahan semacam ini bisa berarti plasenta previa, solusio
plasenta, ruptur uteri, atau dicurigai adanya gangguan pembekuan darah.
1) Plasenta previa didefinisikan sebagai plasenta yang berimplantasi diatas
atau mendekati ostium serviks interna, Gejala umum yang terjadi pada
kasus plasenta previa seperti terjadi perdarahan tanpa rasa nyeri secara
tiba-tiba dan kapan saja.
Jenis-jenis plasenta previa :
Plsenta previa totalis
Plasenta previa parsialis
Plasenta previa marginalis
Plasenta previa letak rendah
2). Solusio Plasenta
Pada persalinan normal, plasenta akan lepas setelah bayi lahir, namun karena
keadaan abnormal plasenta dapat lepas sebelum waktunya atau yang disebut
solusio plasenta.
Tanda gejala yang ditimbulkan seperti terjadinya perdarahan dengan nyeri
yang menetap, hilangnya denyut jantung janin (gawat janin).
3). Ruptur Uteri
Ruptur uteri adalah robeknya dinsing uterus pada saat kehamilan/ persalinan,
pada saat umur kehamilan lebihdari 28 minggu.
Klasifikasi ruptur uteri yaitu:
Ruptur uteri inkomplit (subperitoneal).
Ruptur uteri komplit (transperiyoneal).
4).Sakit kepala
5). Penglihatan Kabur Akibat pengaruh hormonal
6). Nyeri Perut Hebat Nyeri pada daerah abdomen yang tidak berhubungan
dengan persalinan
7). Bengkak Pada Muka dan Ekstremitas
8). Bayi kurang bergerak seperti biasa
9). Ketuban Pecah Sebelum Waktunya
10). Demam Tinggi
Perdarahan Pasca Persalinan

Perdarahan pasca persalinan adalah perdarahan yang terjadi setelah bayi lahir
yang melewati batas fisiologis normal. Pada umumnya seorang ibu melahirkan
akan mengeluarkan darah secara fisiologis sampai jumlah 500 ml tanpa
menyebabkan gangguan homeostasis.
Berdasarkan waktu kejadiannya perdarahan pasca persalinan dibagi dua bagian,
yaitu:
a. Perdarahan pasca persalinan dini (Early Post Partum haemorrhage, atau
Perdarahan Pasca persalinan Primer, atau perdarahan pasca persalinan
segera).
b. Perdarahan masa nifas (PPH kasep atau Perdarahan Persalinan
Sekunder atau perdarahan pasca persalinan lambat, atau Late PPH)
Patofisiologi Perdarahan Pasca Persalinan

Pada dasarnya perdarahan terjadi karena pembuluh darah didalam uterus masih
terbuka. Pelepasan plasenta memutuskan pembuluh darah dalam stratum
spongiosum sehingga sinus-sinus maternalis ditempat insersinya plasenta
terbuka. Pada waktu uterus berkontraksi, pembuluh darah yang terbuka tersebut
akan menutup, kemudian pembuluh darah tersumbat oleh bekuan darah sehingga
perdarahan akan terhenti. Adanya gangguan retraksi dan kontraksi otot uterus,
akan menghambat penutupan pembuluh darah dan menyebabkan perdarahan
yang banyak. Keadaan demikian menjadi faktor utama penyebab perdarahan
pasca persalinan. Perlukaan yang luas akan menambah perdarahan seperti
robekan servix, vagina dan perineum
Perdarahan pasca persalinan juga dapat disertai dengan komplikasi disamping
dapat menyebabkan kematian. Perdarahan banyak, kelak bisa menyebabkan
sindrom Sheehan sebagai akibat nekrosis pada hipofisis pars anterior sehingga
terjadi insufisiensi bagian tersebut. Gejala-gejalanya adalah astenia, hipotensi,
anemia, turunnya berat badan sampai menimbulkan kakeksia, penurunan
fungsi seksual dengan atrofi alat-alat genital, kehilangan rambut pubis dan
ketiak, penurunan metabolisme dengan hipotensi, amenorea, dan kehilangan
fungsi laktasi.
Kesimpulan

Perdarahan postpartum adalah perdarahan lebih dari 500 cc yang terjadi setelah
bayi lahir pervagina atau lebih dari 1000 cc setelah persalinan abdominal dalam
24 jam dan sebelum 6 minggu setelah persalinan. Tanda Dan Bahaya
Kehamilan Awal : Hyperemesis Gravidarum, Perdarahan Pervaginam, Mola
hidatidosa, Kehamilan Ektopik, anemia, hipertensi Gravidarum.
Tanda Dan Bahaya Kehamilan Lanjut : Perdarahan Pervaginam, Solusio
Plasenta, Ruptur Uteri, sakit kepala, Bengkak Pada Muka dan Ekstremitas
, demam tinggi. Perdarahan pasca persalinan adalah perdarahan yang terjadi
setelah bayi lahir yang melewati batas fisiologis normal.
Apaah ada yang ingin
bertanya ?

Anda mungkin juga menyukai