Anda di halaman 1dari 14

Konsep Recovery Dan Suportive

Environment Dalam Pelayanan


Kesehatan Jiwa

Kelompok 4
1. Herlinda Ratna Nirmala
2. Andini Amalia Firdaus
3. Silvia Andrini Puspitasari
4. Arvella Fatharani
5. Annisa Azzahra
6. Tantry Rismayanti
Konsep Recovery

Recovery merupakan suatu proses perjalanan mencapai


kesembuhan dan transformasi memampukan seseorang dengan
gangguan jiwa untuk hidup bermakna di komunitas yang
dipilihnya untuk mencapai potensi yang dimilikinya (USDHHS,
2006 dalam Stuart, 2023).
Recovery merupakan proses seseorang mampu untuk hidup,
bekerja, belajar dan berpartisipasi secara penuh dalam
komunitasnya. Recovery berimplikasi terhadap penurunan atau
pengurangan gejala secara keseluruhan (Ware et al, 2008 dalam
Stuart, 2013).
Lanjutan
Dukungan pemulihan dalam asuhan keperawatan jiwa meliputi berkerja
dengan tim tritmen multidisiplin yang meliputi, psikiater, psikolog, pekerja
sosial, konselor, terapis okupasi, pakar konsumen dan teman sejawat, manajer
kasus, pengacara keluarga, pakar pengambil kebijakan.
Dukungan ini juga membutuhkan perawat untuk berfokus pada tiga elemen yaitu:
individu , keluarga, dan komunitas (stuart,2013). 10 karakteristik recovery
antaralain:
1. Self direction
2. Person centered
3. Empowerment (pemberdayaan)
4. Holistic
5. Non linier
6. Strength based
7. Peer support
8. Respect
9. Responsibility Hope
Suportive Therapy
Penyebab gangguan jiwa dalam konsep ini adalah : factor
biopsikososial dan respon maladaptive saat ini. Aspek
biologisnya menjadi masalah seperti: sering sakit maag,
migraine, batuk-batuk. Aspek psikologisnya mengalami banyak
keluhan seperti: mudah cemas, kurang percaya diri, perasaan
bersalah, ragu-ragu, pemarah. Aspek sosialnya memiliki masalah
seperti susah bergaul, menarik diri, dan tidak di sukai,
bermusuhan , tidak mampu mendapat pekerjaan, dan sebagainya.
Semua hal tersebut terakumulasi menjadi penyebab gangguan
jiwa. Fenomena tersebut muncul akibat ketidakmampuan dalam
beradaptasi pada masalah–masalah yang munncul saat ini dan
tidak ada kaitannya dengan masa lalu.
Lanjutan
Healing Environment digunakan sebagai metode pendekatan
pada perancangan balai kesehatan jiwa ini. Prinsip-prinsip pada
Healing Environment dinilai cocok sebagai kriteria keputusan
desain yang diambil pada perancangan lingkungan yang
direncanakan.
Lingkungan menjadi salah satu faktor yang sangat berperan
dalam proses penyembuhan dan penciptaan kesehatan jiwa
masyarakat. Desain pada lingkungan di sekitar sangat
mempengaruhi tingkat kesembuhan pengguna.
Pola Perilaku pengguna juga dipengaruhi oleh rangsangan-
rangsangan diterima dari lingkungan (Joyce Marcella Laurens,
2004).
Peran Perawat Jiwa
Peran keperawatan jiwa profesional berkembang secara
kompleks dari elem historis aslinya. Peran tersebut kini
mencakup dimensi kompetensi klinis, advokasi pasien keluarga,
tanggungjawab fisikal, kolaborasi antardisiplin, akuntabilitas
sosial dan parameter legal-etik.
Adapun peran perawat kesehatan jiwa masyarakat ini adalah
sebagai berikut :
1. Peran Perawat Dalam Prevensi Primer
2. Peran perawat Dalam Prevensi Skunder
3. Peran perawat Dalam Prevensi Tersier
Pelayanan Dan Kolaborasi Interdisiplin
Dalam Kesehatan Jiwa
Pelayanan dan kolaborasi interdisiplin keperawatan jiwa
merupakan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh
sekelompok tim kesehatan profesional (perawat, dokter, tim
kesehatan lainnya maupun pasien dan keluarga pasien sakit jiwa)
yang mempunyai hubungan yang jelas.
Tujuan kolaborasi interdisiplin dalam pelayanan keperawatan
jiwa antara lain :
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan
menggabungkan keahlian unik professional untuk pasien
sakit jiwa.
2. Produktifitas maksimal serta efektivitas dan efisiensi sumber
daya.
Lanjutan

Hambatan dalam melakukan kolaborasi interdisiplin dalam


keperawatan jiwa antara lain :
1. Ketidaksesuaian pendidikan dan latihan anggota tim.
2. Struktur organisasi yang konvensional.
3. Konflik peran dan tujuan.
4. Kompetisi interpersonal.
5. Status dan kekuasaan individu itu sendiri.
Konsep Rehabilitasi Di Rumah Sakit
Rehabilitasi adalah suatu proses yang memungkinkan
individu untuk kembali pada tingkat Fungsi setinggi mungkin.
Dan Biasanya bertujuan untuk mengembalikan pada tingkat
fungsi yang sama atau lebih tinggi dari pada tingkat Fungsi
ketika sebelum sakit. (Stuart dan Sundeen ).

Pengertian secara umum rumah sakit jiwa adalah suatu


sarana kesehatan jiwa yang memberikan perawatan pengobatan
dan rehabilitasi penderita gangguan jiwa untuk meniugkatkan
derajat kesehatan jiwa nya agar dapat diterima kembali
dilingkungan keluaraga dan masyarakat.
Lanjutan

Tujuan rehabilitasi klien mental dalam psikiatri yaitu


mencapai perbaikan fisik dan mental sebesar besarnya,
penyaluran dalam pekerjaan dengan kapasitas maksimal dan
penyesuaian diri dalam hubungan perseorangan dan sosial
sehingga bisa berfungsi sebagai anggota masyarakat yang
mandiri dan berguna.
Ada 3 tahap rehabilitasi yaitu :
1. Tahap persiapan : orientasi dan identifikasi
2. Tahap pelaksanaan
3. Tahap pengawasan
Lanjutan
Jenis kegiatan Rehabilitasi
1. Orientation
2. Asssertion
3. Accuption
4. Recreation

Rehabilitasi memerlukan terapan dari berbagai macam disiplin ilmu


agar dapat berhasil, di mana rehabilitasi menyangkut hal-hal berikut:
5. Penyembuhan
6. Menguasai diri
7. Kolaborasi
8. Perawatan Khusus
Manajemen Pelayanan Jiwa Komunitas
Kesehatan jiwa komunitas adalah suatu pendekatan
pelayanan kesehatan jiwa berbasis masyarakat, dimana seluruh
potensi yang ada di masyarakat dilibatkan secara aktif.
Paradigma baru dalam kesehatan jiwa komunitas adalah konsep
penanganan masalah kesehatan jiwa di bidang promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Manajemen kasus adalah penanganan masalah kesehatan jiwa
yang mengupayakan keterjangkauan dan kesinambungan
pelayanan kesehatan jiwa komunitas bagi individu dengan
gangguan jiwa berat dan individu lainnya yang tidak terjangkau
oleh pelayanan.
I II III
Masyarakat Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Fasilitas Pelayanan Kesehatan Rujukan
Primer

1. Mendatangi PUSKESMAS
    
  1. Pendaftaran
2. Di jemput
A. RSU
 
 
2. Pemeriksaan fisik  
 
    3. Penilaian psikiatrik B. RSJ
  4. Tindakan medis
 
5. Rujukan
3. Di rujuk dari
  1. Penyuluhan
a. Fasilitas non-kes 2. Deteksi dini
b. Perawat Kes.jiwa 3. Pelayanan kedaruratan psikiatri
c. Kader/kes jiwa 4. Pelayanan rawat jalan
d. Toma 5. Pelayanan rujukan
e. Toga 6. Pelayanan kunjungan rumah (home
f. Polisi visit)
g. Guru  
h. Dll  
 
12
Kesimpulan
Kesehatan jiwa adalah perasaan sehat dan bahagia serta mampu
mengatasi tantangan hidup, dapat menerima orang lain sebagaimana
adanya serta mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang
lain.
Secara umum diketahui bahwa gangguan jiwa disebabkan oleh
adanya gangguan pada otak tapi tidak diketahui secara pasti apa yang
mencetuskannya. Stress diduga sebagai pencetus dari gangguan jiwa
tapi stress dapat juga merupakan hasil dari berkembangnya mental
illness pada diri seseorang.
Pelayanan komunitas adalah pelayanan yang bertujuan untuk
mendeteksi kasus di masyarakat, penanganan kasus yang tidak dirawat
di institusi dan melanjutkan penanganan kasus rujukan setelah kembali
berada di masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai