Anda di halaman 1dari 41

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

“Mengkritisi Dan Memberikan


Solusi Mengapa Korupsi Di
Indonesia Bukan Menurun,
Bahkan Semakin Meningkat”
Nama : M.Fadillah
NIM : 1914201110031
Kelas: A

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


BELAJAR DARI KASUS
MANTAN PRESIDEN KORSEL(2003-2008)
1. ROH MOO-HYUN, PENGACARA HAK ASASI MA
NUSIA YANG TERNAMA
2. BELIAU BERJASA BAGI KOREA SELATAN MENCI
PTAKAN NEGARA YANG DEMOKRATIS DAN ME
MBEBASKAN MASYARAKAT DARI REZIM OTORI
TER.
3. WAKTU MENJABAT PRESIDEN, SANG ISTRI ME
NERIMA UANG SENILAI SATU JUTA DOLLAR DA
RI PERUSAHAAN PEMBUAT SEPATU.
4. SETELAH LENGSER DARI JABATAN PRESIDEN KASUS KORUPS
I YANG DILAKUKAN ISTRINYA DIUSUT APARAT PENEGAK HU
KUM.

5. DALAM KONFERENSI PRESS, ROH MOO-HYUN TELAH MINTA


MAAF ATAS KETERLIBATAN KELUARGANYA DALAM KASUS K
ORUPSI TSB, TETAPI DIA MENGAKUI TAK MELAKUKAN KESAL
AHAN PRIBADI

“SAYA MERASA MALU DIHADAPAN SAUDARA-SAUDARA SEBA


NGSA, SAYA MOHON MAAF TELAH MENGECEWAKAN ANDA”
6. ROH MOO-HYUN MELAKUKAN BUNUH DIRI DEN
GAN MENERJUNKAN DIRI DARI SEBUAH PEGUNU
NGAN DEKAT RUMAHNYA.
7. DALAM WASIATNYA BELIAU MENYATAKAN “SAY
A MEMBUAT BANYAK KESUSAHAN BAGI BANYAK
ORANG, MOHON JASAD SAYA DIKREMASI DAN D
IBUATKAN BATU NISAN KECIL DI DESA”
8. APARAT PENEGAK HUKUM YANG MENANGANI K
ASUS ROH MOO-HYUN MENGUNDURKAN DIRI
SOLUSI KORUPSI DI INDONESIA
1. MEMBENTUK PERILAKU ANTI-KORUPSI MELALUI PENDID
IKAN
2. PENANAMAN NILAI-NILAI BUDAYA LUHUR PADA MASYA
RAKAT (KEJUJURAN, BUDAYA MALU, DISIPLIN, KESEDER
HANAAN, DAYA JUANG)
3. TELADAN DARI KELUARGA DAN PEMUKA MASYARAKAT
4. MEMBANGUNKAN KESADARAN MASYARAKAT BAHWA K
ORUPSI SAMA BAHAYANYA DENGAN TERORIS. MENJADI
KAN KORUPSI MENJADI MUSUH BERSAMA MASYARAKAT
5. CARROT AND STICK UNTUK BIROKRASI DAN APARAT PE
NEGAK HUKUM
8. TRANSPARANSI PERENCANAAN PROGRAM PENGANGGARAN.
9. PENERAPAN PEMBUKTIAN TERBALIK SECARA MURNI DAN ME
MBERI PERLINDUNGAN HUKUM PADA SAKSI PELAPOR.
10.HUKUMAN YANG SANGAT BERAT PADA APARAT PENEGAK
HUKUM YG KORUPSI PADA WAKTU MENANGANI KASUS KOR
UPSI.
11.PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN MEMPUNYAI KOMITMEN YANG
KUAT DAN KONSISTEN DALAM PEMBRANTASAN KORUPSI.
12.MENDUKUNG PENEGAKAN HUKUM YANG TELAH BERHASIL
DILAKUKAN OLEH KPK. (MEREALISIR RUU ANTI-KORUPSI; RU
U KPK; UU PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI)
Solusi Yang Harus Dilakukan Dalam
Pemberantasan Korupsi Di Indonesia
Solusi Yang Harus Dilakukan Dalam Pemberantasan
Korupsi Di Indonesia

• Menegakkan hukum secara adil dan konsisten sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan no

rma-norma lainnya yang berlaku.

• Penambahan/rekruitmen pegawai sesuai dengan kualifikasi tingkat kebutuhan, baik dari segi

• kuantitas maupun kualitas.

• Optimalisasi fungsi pengawasan atau kontrol, sehingga komponen-komponen tersebut betul-betul

melaksanakan pengawasan secara baik

• Adanya penjabaran rumusan perundang-undangan yang jelas, sehingga tidak menyebabkan kekabu

ran atau perbedaan persepsi diantara para penegak hukum dalam menangani kasus korupsi.
Lanjutan
• Semua elemen (aparatur negara, masyarakat, akademisi, wartawan) harus memiliki keberanian

untuk mengungkap penyimpangan-penyimpangan secara objektif, jujur, kritis terhadap tatanan

• yang ada disertai dengan keyakinan penuh terhadap prinsip-prinsip keadilan.

• Melakukan pembinaan mental dan moral manusia melalui khotbah-khotbah, ceramah atau

• penyuluhan di bidang keagamaan, etika dan hukum. Karena bagaimanapun juga baiknya suatu

• sistem, jika memang individu-individu di dalamnya tidak dijiwai oleh nilai-nilai kejujuran dan harkat

kemanusiaan, niscaya sistem tersebut akan dapat disalahgunakan, diselewengkan atau dikorupsi
CARA PEMBERANTASAN KORUPSI
Presiden melalui inpres no 5 tahun 2004 tentang percepatan pemberantasan
korupsi menyatakan langkah-langkah efektif dalam memberantas korupsi adalah
sebagai :

1. Membersihkan kantor keprisidenan kantor wapres sekretariat negara serta


yayasan-yayasan.
2. Mengawasi pengadaan barang disemua departemen.
3. Mencegah penyimpanan proyek rekonstruksi Aceh.
4. Mencegah penyimpangan dalam pembangunan infrastruktur ke depan.
5. Menyelidiki penyimpangan di lembaga negara seperti departemen dan
BUMN.
6. memburu terpidana korupsi yang kabur ke luar negeri.
7. meningkatkan intensitas pemberantasan penebangan liar.
8. meneliti pembayar pajak dan cukai.
Cara lain penanggulangan korupsi adalah dengan menegakkan
hukum itu sendiri. Adapun UU yang mengaturnya yaitu:

- Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999


tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme.

- Rumusan RUU KUHP


Tindak pidana korupsi dalam RUU KUHP ini diatur dalam Bab XXXI, Pasal 681
sampai dengan 690. Tindak pidana korupsi dalam Rancangan KUHP dibagi dalam dua
jenis tindak pidana yakni, suap dan penyalahgunaan wewenang yang merugikan
keuangan negara. Secara garis besar, Rancangan KUHP dalam perumusan pasal-
pasalnya mengambil pokok-pokok rumusan tindak pidana dalam Undang-undang
Korupsi (Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 dan Undang- undang Nomor 20
Tahun 2001).
HAMBATAN DALAM MEMBERANTAS KORUPSI
Salah Satu Hal Mengapa Di Indonesia
Korupsi Semakin Sulit Diberantas
• Karena korupsi sudah “mendarah
• daging”, sehingga perilaku korupsi
• sudah menjadi hal yang biasa dan
• bukan lagi dianggap sebagai
“penyakit”yang harus segera
disembuhkan.
• Dengan demikian, semakin sulitnya
• membedakan mana perilaku korupsi
• dan mana yang bukan korupsi
• Ibarat maling teriak maling
Sebab Gagalnya Negara Memerangi Korupsi
• Mark Philip (2008, 310),
pemerintah biasanya tidak menempatkan korupsi seb
agai prioritas utama atau bagian dari sebuah strategi
dalam pemerintahan.
• (P Ricoeur,1949)
tak ada kehendak politik yang serius memberantas ko
rupsi, sehingga sampai kapanpun upaya yang dilakuka
n akan berakhir sia-sia.
Karakteristik Kejahatan Korupsi Sehingga Tidak
Mudah Diberantas
(a) sulit dilihat (low visibility);
(b) sangat kompleks (complexity);
(c) terjadi penyebaran tanggungjawab (diffusion of responsibility);
(d) Penyebaran korban yang luas (diffusion of victimization);
(e) hambatan dalam pendeteksian sebagai akibat profesionalisme yang tid
ak seimbang antara aparat penegak hukum dan pelaku tindak pidana;
(f) peraturan yang tidak jelas (ambiquous laws), yang sering menimbulkan
keraguan dalam penegakan hukum; dan
(g) sikap mendua terhadap status pelaku tindak pidana.
SOLUSI KOSUPSI YAITU DENGA
N MENANAMKAN PRINSIP-PRIN
SIP
ANTI KORUPSI
Transparansi

Akuntabilitas Kewajaran
PRINSIP-
PRINSIP
ANTI-
KORUPSI

Kontrol
Aturan Main
Aturan Main
Akuntabilitas
• Akuntabilitas mengacu pada kesesuaian antara
aturan dan pelaksanaan kerja
• Semua lembaga mempertanggung jawabkan ki
nerjanya sesuai aturan main baik dalam bentuk
konvensi (de facto) maupun konstitusi (de jur
e), baik pada level budaya (individu dengan in
dividu) maupun pada level lembaga.
Bagaimana mengukur Akuntabilitas ?
1. Akuntabilitas harus dapat diukur dan dipert
anggungjawabkan melalui mekanisme pela
poran dan pertanggungjawaban atas pelaks
anaan semua kegiatan.
2. Evaluasi atas kinerja administrasi, proses
pelaksanaan, dampak dan manfaat yang d
iperoleh masyarakat baik secara langsung
maupun manfaat jangka panjang dari sebu
ah kegiatan.
Transparansi
 Transparansi : prinsip yang mengharuskan semua proses kebijak
an dilakukan secara terbuka, sehingga segala bentuk penyimpa
ngan dapat diketahui oleh publik.
 Transparansi menjadi pintu masuk sekaligus kontrol bagi seluru
h proses dinamika struktural kelembagaan.
 Dalam bentuk yang paling sederhana, transparansi mengacu pa
da keterbukaan dan kejujuran untuk saling menjunjung tinggi k
epercayaan (trust).
Perlunya Keterlibatan Masyarakat
Dalam Proses Transparansi:
 Proses penganggaran yang bersifat bottom up,
mulai dari perencanaan, implementasi, laporan p
ertanggungjawaban dan penilaian (evaluasi) terh
adap kinerja anggaran.

 Proses penyusunan kegiatan atau proyek pemb


angunan. Hal ini terkait pula dengan proses pem
bahasan tentang sumber-sumber pendanaan (an
ggaran pendapatan) dan alokasi anggaran (angg
aran belanja).
 Proses pembahasan tentang pembuatan rancangan peraturan ya
ng berkaitan dengan strategi penggalangan (pemungutan) dana,
mekanisme pengelolaan proyek mulai dari pelaksanaan tender, p
engerjaan teknis, pelaporan finansial dan pertanggungjawaban se
cara teknis.

 Proses pengawasan dalam pelaksanaan program dan proyek pe


mbangunan yang berkaitan dengan kepentingan publik dan yang
lebih khusus lagi adalah proyek-proyek yang diusulkan oleh masy
arakat sendiri.

 Proses evaluasi terhadap penyelenggaraan proyek yang dilakuka


n secara terbuka dan bukan hanya pertanggungjawaban secara a
dministratif, tapi juga secara teknis dan fisik dari setiap out put k
erja-kerja pembangunan.
Kontrol masyarakat sangat diperlukan
Proses Perencanaan
Program Pembangunan,
Anggaran Pendapatan
dan Anggaran Belanja Negara
atau Daerah
Evaluasi dan Penilaian Implementasi
Kinerja Anggaran
Kontrol Alokasi Sektor,
Out Come Jangka Pendek Masyarakat Pelaksanaan,
& Jangka Panjang serta Pengawasan Format

Laporan Pertanggungjawaban
Out Put
(Teknisi Fisik dan Administrasi)
Fairness

 Prinsip fairness ditujukan untu


k mencegah terjadinya manip
ulasi (ketidakwajaran) dalam p
enganggaran, baik dalam ben
tuk mark up maupun ketidak
wajaran lainnya.
lima langkah penegakan prinsip fairness

1. Komprehensif dan disiplin : mempertimbangkan keseluruhan aspek, berkesi


nambungan, taat asas, prinsip pembebanan, pengeluaran dan tidak melampa
ui batas (off budget).
2. Fleksibilitas : adanya kebijakan tertentu untuk efisiensi dan efektifitas.
3. Terprediksi : ketetapan dalam perencanaan atas dasar asas value for money
dan menghindari defisit dalam tahun anggaran berjalan. Anggaran yang terpr
ediksi merupakan cerminan dari adanya prinsip fairness di dalam proses pere
ncanaan pembangunan.
4. Kejujuran : adanya bias perkiraan penerimaan maupun pengeluaran yang dis
engaja, yang berasal dari pertimbangan teknis maupun politis. Kejujuran - ba
gian pokok dari prinsip fairness.
5. Informatif : adanya sistem informasi pelaporan yang teratur dan informatif se
bagai dasar penilaian kinerja, kejujuran dan proses pengambilan keputusan. S
ifat informatif - ciri khas dari kejujuran.
Kebijakan Anti-Korupsi
• Kebijakan anti korupsi mengatur tata interaksi agar tidak terjadi penyi
mpangan yang dapat merugikan negara dan masyarakat.

• Kebijakan anti korupsi tidak selalu identik dengan undang-undang ant


i-korupsi, namun bisa berupa undang-undang kebebasan mengakses i
nformasi, undang-undang desentralisasi, undang-undang anti-monopol
i, maupun lainnya yang dapat memudahkan masyarakat mengetahui
sekaligus mengontrol terhadap kinerja dan penggunaan anggaran neg
ara oleh para pejabat negara.
Aspek Kebijakan Anti-Korupsi

Isi Pembuat

Kebijakan Anti-korupsi

Kultur Pelaksana
Kebijakan Anti-Korupsi
4 Aspek Kebijakan ….
 Isi kebijakan:
Kebijakan anti-korupsi akan efektif apabila di dalamnya terkandung unsur-unsur ya
ng terkait dengan persoalan korupsi.
 Pembuat kebijakan:
Kualitas isi kebijakan tergantung pada kualitas dan integritas pembuatnya.
 Pelaksana kebijakan:
Kebijakan yang telah dibuat dapat berfungsi apabila didukung oleh aktor-aktor pen
egak kebijakan; yaitu kepolisian, kejaksaan, pengadilan, pengacara, dan lembaga p
emasyarakatan.
 Kultur kebijakan:
Eksistensi sebuah kebijakan terkait dengan nilai-nilai, pemahaman, sikap, persepsi,
dan kesadaran masyarakat terhadap hukum atau undang-undang anti korupsi. Lebi
h jauh kultur kebijakan ini akan menentukan tingkat partisipasi masyarakat dalam p
emberantasan korupsi.
Kontrol Kebijakan
Kontrol Kebijakan
Kontrol kebijakan merupakan upaya
agar kebijakan
yang dibuat betul-betul efektif dan
mengeliminasi
semua bentuk korupsi.
Model Kontrol Kebijakan

Partisipasi Oposisi

KEBIJAKAN

Revolusi
Model Kontrol Kebijakan
 Partisipasi:
Melakukan kontrol terhadap kebijakan dengan ikut serta dal
am penyusunan dan pelaksanaannya.
 Oposisi:
Mengontrol dengan menawarkan alternatif kebijakan baru y
ang dianggap lebih layak.
 Revolusi;
Mengontrol dengan mengganti kebijakan yang dianggap tid
ak sesuai.
Perbedaan kontrol terhadap kebijakan tergantung pada
sistem yang terbangun. Dalam sistem demokrasi yan
g sudah mapan (established), kontrol kebijakan terse
but dapat dilakukan melalui partisipasi dan oposisi.
Prinsip-Prinsip Dasar Untuk
Memberantas Korupsi
1. Standar etika pelayanan publik harus jelas.
2. Standar etika ini harus tercermin dalam kerangka hukum.
3. Harus tersedia pedoman etika bagi pegawai negeri.
4. Pegawai negri harus tahu hak dan kewajiban ketika dihadapkan pada prilaku tercela.
5. Dukungan kemauan politik pada etika dapat memperkuat prilaku etis pada pegawai negri.
6. Proses pengambilan keputusan harus transparan dan terbuka untuk diuji.
7. Harus ada pedoman yang jelas untuk interaksi sektor publik dengan sektor swasta.
8. Pimpinan harus memberikan teladan dan mendorong prilaku beretika.
9. Kebijakan pengelolaan, prilaku prosedur dan praktik prilaku beretika harus mendorong prilaku
beretika itu sendiri.
10. Persyaratan kerja pelayanan publik dan pengelolaan sumber daya manusia harus dapat mend
orong prilaku beretika.
11. Harus ada mekanisme pertanggungan gugat yang memadai dalam pelayanan publik.
12. Harus ada prosedur dan sanksi yang tepat untuk menghadapi perilaku tercela.
SOAL

1. Korupsi semakin merajalela karena…?


a. Peran serta Masyarakat tinggi.
b. Masih lemahnya penegakan hukum, sistem
politik, sistem sosial, sistem budaya, serta
sistem administrasi pemerintahan.
c. Peninggalan Budaya dari jaman dulu.
d. Diterapkannya nilai-nilai luhur
SOAL

2. Salah satu contoh perbuatan korupsi adalah…?


a. Hakim menerima suap.
b. Pengacara Menyogok hakim.
c. Jawaban a dan b benar.
d. Jawaban a dan b salah
SOAL
3. Peluang bagi berkembangnya korupsi dapat dih
ilangkan dengan melakukan perbaikan sistem, c
ontoh perbaikan sistem kecuali…?
a. E-budgeting
b. E-Purchasing
c. E-Catalogue
d. Pembinaan mental aparat
SOAL

4. Korupsi yang berkaitan dengan benturan kepentingan adalah


a. PNS jadi pemasok (suplier) pada pengadaan yang
diurusnya.
b. PNS tersebut bermain mata
c. PNS turut serta dalam pengadaan barang/jasa yang
diurusnya.
d. Jawaban a dan c benar.
SOAL
5. Dalam hal Tindak pidana korupsi di lakukan dalam “keadaan
tertentu” pidana mati dapat dijatuhkan, yang dimaksud dalam
keadaan tertentu adalah
a. Apabila tindak pidana tersebut dilakukan terhadap dana-
dana untuk penanggulangan keadaan bahaya.
b. Penanggulangan bencana alam nasional.
c. Penanggulangan akibat kerusuhan sosial yang meluas.
d. Jawaban a, b , c benar.
TERIMAKASIH
Tantangan pemuda masa lalu adalah
perjuangan kemerdekaan Indonesia
dengan memerangi penjajah tantangan
generasi muda Indonesia saat ini
adalah
memerangi korupsi!

Anda mungkin juga menyukai