HAKIKAT MANUSIA
ARMENIA EKA PUTRIANA, S.Gz., M.Si
Prodi S1 Gizi
Mata Kuliah Antropologi
STIKES Widya Nusantara Palu
2019
OUTLINE MATERI
Mengapa Mempelajari
Hakikat Manusia?
Prodi S1 Gizi
Mata Kuliah Antropologi
STIKES Widya Nusantara Palu
2019
Karakteristik yang khas dari seseorang ini sering kita sebut dengan kepribadian. Setiap orang
memiliki kepribadian yang membedakan dirinya dengan yang lain. Kepribadian seseorang itu
dipengaruhi faktor bawaan (genotip) dan faktor lingkungan (fenotip) yang saling berinteraksi
terus menerus.
Oleh karena itu, manusia adalah subjek dan tidak boleh dipandang sebagai
objek. Berkenaan dengan hal ini, Theo Huijbers menyatakan bahwa
"manusia mempunyai kesendirian yang ditunjukkan dengan kata pribadi"
(Soerjanto P. dan K. Bertens, 1983).
Prodi S1 Gizi
Mata Kuliah Antropologi
STIKES Widya Nusantara Palu
2019
Oleh karena setiap manusia adalah pribadi (individu) dan adanya hubungan pengaruh
timbal balik antara individu dengan sesamanya maka idealnya situasi hubungan antara
individu dengan sesamanya itu tidak merupakan hubungan antara subjek dengan objek,
melainkan subjek dengan subjek. Martin Burber menyebut situasi hubungan yang terakhir
itu sebagai hubungan I-Thou (Maurice S. Friedman, 1954).
Prodi S1 Gizi
Mata Kuliah Antropologi
STIKES Widya Nusantara Palu
2019
Prodi S1 Gizi
Mata Kuliah Antropologi
STIKES Widya Nusantara Palu
2019
Manusia tidak menjadi manusia karena sebuah faktor di dalam dirinya, seperti
misalnya naluri atau akal budi, melainkan fungsi kehidupannya, yaitu pekerjaannya,
kebudayaannya (C. A. Van Peursen, 1988).
Contoh: dalam perkembangan kebudayaan yang begitu cepat, sejak abad yang lalu
kebudayaan disinyalir telah menimbulkan krisis antropologis.
Prodi S1 Gizi
Mata Kuliah Antropologi
STIKES Widya Nusantara Palu
2019
Kebudayaan tidak bersifat statis, melainkan dinamis. Kodrat dinamika pada diri manusia
mengimplikasikan adanya perubahan dan pembaharuan kebudayaan.
Selain itu, mengingat adanya dampak positif dan negatif dari kebudayaan terhadap
manusia, masyarakat kadang-kadang terombang-ambing di antara dua relasi
kecenderungan.
Di satu pihak ada yang mau melestarikan bentuk-bentuk lama (tradisi), sedangkan yang lain
terdorong untuk menciptakan hal-hal baru (inovasi). Ada pergolakan yang tak kunjung reda
antara tradisi dan inovasi. Hal ini meliputi semua kehidupan budaya (Ernst Cassirer, 1987).
Prodi S1 Gizi
Mata Kuliah Antropologi
STIKES Widya Nusantara Palu
2019
KOLEKTIFITAS MANUSIA
Kolektivitas merupakan sebuah bentuk gotong royong yang menghasilkan banyak nilai
tambah dalam kehidupan bermasyarakat sebuah bentuk kerja kolektif (sama) yang
manusiawi. Kebebasan dan persamaan hak merupakan asasnya.
Kolektivitas adalah sebuah bentuk kerja bersama dalam mencapai tujuan bersama. Tidak
ada istilah pengukuran kerja yang berbau individualistik dalam sebuah kolektif.
Prodi S1 Gizi
Mata Kuliah Antropologi
STIKES Widya Nusantara Palu
2019
Oleh karena pola-pola tindakan dan tingkah laku manusia adalah hasil belajar, maka dapat
mudah dimengerti bahwa pola-pola tindakan dapat berubah dengan lebih cepat daripada
perubahan bentuk biologisnya. Apabila pola kelakuan dan hidup kelompok lebah dan
bentuk sarangnya tidak berubah, sejak ratusan generasi berada di alam bumi ini, tidak
demikian hal nya dengan pola tingkah laku manusia.
Prodi S1 Gizi
Mata Kuliah Antropologi
STIKES Widya Nusantara Palu
2019
DEFINISI MASYARAKAT
E. UNSUR-UNSUR MASYARAKAT
Masyarakat
Kategori Sosial
Golongan Sosial
1. MASYARAKAT
Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat-
istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama.
Prodi S1 Gizi
Mata Kuliah Antropologi
STIKES Widya Nusantara Palu
2019
2. KATEGORI SOSIAL
Kesatuan sosial yang tidak mempunyai syarat pengikat itu serupa dengan “kerumunan”
atau crowd tidak mempunyai sifat-sifat masyarakat.
Kategori sosial adalah kesatuan manusia yang terwujud karena adanya sesuatu ciri atau
kompleks ciri-ciri objektif yang dapat dikenakan kepada manusia-manusia itu.
Suatu kategori sosial biasanya juga tidak terikat oleh kesatuan adat, sistem nilai, atau
norma tertentu. Suatu kategori sosial tidak mempunyai lokasi, tidak mempunyai
organisasi, tidak mempunyai pimpinan.
Prodi S1 Gizi
Mata Kuliah Antropologi
STIKES Widya Nusantara Palu
2019
3. GOLONGAN SOSIAL
Suatu golongan sosial juga merupakan suatu kesatuan manusia yang ditandai oleh suatu
ciri tertentu. Bahkan sering kali ciri itu juga dikenakan kepada mereka oleh pihak luar
kalangan mereka sendiri.
Suatu golongan sosial yang terpandang dalam suatu masyarakat, belum tentu terpandang
dalam masyarakat lain.
Suatu golongan sosial dapat juga timbul karena pandangan negatif dari orang lain di luar
golongan itu.
Prodi S1 Gizi
Mata Kuliah Antropologi
STIKES Widya Nusantara Palu
2019
Suatu kelompok atau group juga merupakan suatu masyarakat karena memenuhi syarat-
syaratnya, dengan adanya sistem interaksi antara para anggota, dengan adanya adat
istiadat serta sistem norma yang mengatur interaksi itu, dengan adanya kontinuitas, serta
dengan adanya rasa identitas yang mempersatukan semua anggota.
Kontak antara individu juga tidak hanya mungkin pada jarak dekat misalnya bertatap
muka. Kuga tidak hanya para jarak sejauh kemampuan pancaindera manusia, tetapi alat-
alat kebudayaan manusia masa kini seperti tulisan, buku, surat kabar, telepon, radio,
televisi memungkinkan individu-individu berkontak pada jarak yang sangat jauh.
Komunikasi timbul setelah kontak terjadi. Di dalam proses itu, tindakan dari pihak
pertama, mengeluarkan makna yang ditangkap oleh pihak kedua.
Dalam banyak proses interaksi di masyarakat dunia, salah menangkap sangat sering
terjadi dan merupakan pangkal utama dari berbagai ketegangan yang ada dalam tiap
masyarakat.
Prodi S1 Gizi
Mata Kuliah Antropologi
STIKES Widya Nusantara Palu
2019
PRANATA SOSIAL
PRANATA
MACAM-MACAM PRANATA
TUGAS