Anda di halaman 1dari 20

Referat Mata

Oleh:
HANINA IZNI MUTHMAINA
TRAUMA KIMIA
PADA MATA Pembimbing :
dr. Arlina Yunita Marsida, Sp.M
ANATOMI BOLA MATA

Bola mata berbentuk bulat dengan panjang maksimal 24 mm

Bola mata dibungkus oleh 3 lapis jaringan, yaitu

Sklera  bagian terluar yang melindungi bola mata.


Bagian terdepan sklera disebut kornea yang bersifat Jaringan uvea jaringan vaskular, yang terdiri atas
transparan yang memudahkan sinar masuk ke dalam iris, badan siliar dan koroid.
bola mata.

Retina  terletak paling dalam dan mempunyai 9 lapisan


ANATOMI BOLA MATA
TRAUMA KIMIA PADA MATA

Tauma Kimia → Trauma yang mengenai bola mata akibat


terpaparnya bahan kimia baik yang bersifat zat asam ( pH < 7)
ataupun basa (pH > 7) yang dapat merusak struktur bola mata.

Tingkat keparahan trauma dikaitkan dengan jenis, volume,


konsentrasi, durasi pajanan, dan derajat penetrasi dari zat kimia
tersebut.
EPIDEMIOLOGI

 Trauma kimia → trauma okular penyebab kebutaan yang cukup


signifikan.
Kebutaan 19 juta orang.
2,3 jt  penurunan visus.
 WHO: Sebanyak 84 % dari cedera mata disebabkan oleh trauma kimia.

Asam : basa = 1: 4
 WHO: Kejadian pada pria 3-5 kali lebih banyak dari wanita.

Kasus banyak  usia 16-45 tahun.


 WHO: 60% kecelakaan kerja, 30% di rumah.
ETIOLOGI

Bahan Asam Bahan Basa


PATOFISIOLOGI
Bahan kimia asam

Asam cenderung berikatan dengan protein

Menyebabkan koagulasi protein plasma

Koagulasi protein ini, sebagai barrier yang membatasi penetrasi dan kerusakan lebih
lanjut

Luka hanya terbatas pada permukaan luar saja.

 Pengecualianterjadi pada asam hidroflorida. Bahan ini merupakan suatu asam


lemah yang dengan cepat menembus membran sel .
PATOFISIOLOGI
Bahan kimia alkali (Basa)

Pecah atau rusaknya sel jaringan dan Persabunan disertai disosiasi asam lemak membran sel → penetrasi lebih lanjut

Mukopolisakarida jaringan menghilang & terjadi penggumpalan sel kornea

Serat kolagen kornea akan membengkak & kornea akan mati

Edema → terdapat serbukan sel polimorfonuklear ke dalam stroma, cenderung
disertai masuknya pemb.darah (Neovaskularisasi)

Dilepaskan plasminogen aktivator & kolagenase (merusak kolagen kornea)

Terjadi gangguan penyembuhan epitel

Berkelanjutan menjadi ulkus kornea atau perforasi ke lapisan yang lebih dalam
KLASIFIKASI

Klasifikasi Hughes

Kategori Penemuan Klinis


Ringan Erosi epitel kornea
Kornea keruh
Tidak ada iskemik dan nekrosis dari konjungtiva atau sklera

Sedang Terdapat iskemik dan nekrosis ringan konjungtiva atau


sklera
Berat Garis pupil kabur
Terdapat iskemik dan nekrosis konjungtiva atau sklera yang
signifikan/berat
KLASIFIKASI
Klasifikasi Thoft

Kategori Penemuan Klinis


Grade I Hilangnya epitel kornea
Tidak iskemik
Grade II Kornea keruh tetapi detail iris terlihat
Iskemik < 1/3 limbus

Grade III Epitel kornea hilang total


Kekeruhan mengaburkan gambaran iris
Iskemik 1/3 sampai ½ dari limbus

Grade IV Kornea putih, menutupi iris atau pupil


Iskemik lebih dari ½ limbus
KLASIFIKASI THOFT

(a) derajat 1, (b) derajat 2, (c) derajat 3, (d) derajat 4.


MANIFESTASI KLINIS

Nyeri

Kelopak mata
Mata
Fotofobia
merah
berair
Penglihatan buram (progresif atau tiba-tiba)

GEJALAbengkak
MANIFESTASI KLINIS

KorneaKonjungtiva
keruh
Edema palpebra Limbus iskemik
karena edema
hiperemis

TANDA (SIGN)

Penurunan
Neovaskulari
LensaTIO
keruh
tinggi
Visussasi
MANIFESTASI KLINIS

Trauma Asam Trauma Basa


DIAGNOSIS

Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang


PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan Emergency

Penatalaksanaan derajat ringan - sedang


PENATALAKSANAAN

Medikamentosa

1. Steroid  Dexametason 0,1% dan Prednisolon 0,1% setiap 2 jam,


Prednisolon IV 50-200 mg (k/p), tap.off 7-10 hari
2. Sikloplegi Atropin 1% atau Scopolamin 0,25% diberikan 2 kali sehari.
3. Topikal AB profilaksis infeksi bakteri
4. Asam askorbat  sodium askorbat 10% ( pembentukan kolagen)
5. Asam sitrat
6. Beta blocker / CA Inhibitor  bila TIO tinggi
PENATALAKSANAAN
Pembedahan


Untuk revaskularisasi limbus, mengembalikan sel limbus, dan
mengembalikan kedudukan forniks
Segera ●


Transplantasi stem sel limbus
Autograft/ allograft


Pemisahan bagian yg menyatu (simblefaron)

Lanjut Keratoplasti  dapat tunda 6 bulan Makin lama makin baik, hal

ini untuk memaksimalkan resolusi dari proses inflamasi.  



Keratoprosthesis
PROGNOSIS
 Sangat ditentukan oleh bahan penyebab trauma
 Derajat iskemik pada pembuluh darah limbus dan konjungtiva → salah satu
indikator keparahan trauma dan prognosis penyembuhan.
 Bentuk paling berat pada trauma kimia → “cooked fish eye” →
prognosisnya adalah yang paling buruk, dapat terjadi kebutaan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai