Anda di halaman 1dari 11

HEMATOTHORAX

Oleh:
Iqvina Aulia Rahma (2019.04.035)
Galuh Nurul Fajriah (2019.04.027)
Hilda Riva Fadhilla (2019.04.030)
Ulya Unzila Dina (2019.04.078)
Ismi Kamelia (2019.04.036)
Decky Wiratama Putra (2019.04.013)
Ayudia Arinda D.Q.H (2019.04.008)
Nida Fitria (2019.04.052)
Anatomi Saluran Respirasi

• Sistem respirasi dibedakan menjadi dua


saluran yaitu, saluran nafas bagian atas
dan saluran nafas bagian bawah. Saluran
nafas bagian atas terdiri dari: rongga
hidung, faring dan laring. Saluran nafas
bagias bawah terdiri dari trakea, bronkus,
bronkiolus, dan paru-paru.
Saluran Nafas

Saluran Nafas Bagian Atas


• Hidung atau naso
• Faring
• Laring (tenggorok)

Saluran Nafas Bagian Bawah


• Trachea atau Batang tenggorok
• Bronchus
• Paru-Paru
Fisiologi Sistem Pernafasan
• Respirasi dibagi menjadi 2 bagian , yaitu respirasi eksternal
dimana proses pertukaran O2 & CO2 ke dan dari paru ke dalam
O2 masuk ke dalam darah dan CO2 + H2O masuk ke paru paru
darah. kemudian dikeluarkan dari tubuh dan respirasi
internal/respirasi sel dimana proses pertukaran O2 &
peristiwaCO2 di tingkat sel biokimiawi untuk proses kehidupan.
Proses pernafasan terdiri dari 2 bagian, yaitu sebagai berikut :
• Ventilasi pulmonal yaitu masuk dan keluarnya aliran udara antara
atmosfir dan alveoli paru yang terjadi melalui proses bernafas
(inspirasi dan ekspirasi) sehingga terjadi disfusi gas (oksigen dan
karbondioksida) antara alveoli dan kapiler pulmonal serta ransport
O2 & CO2 melalui darah ke dan dari sel jaringan.
• Mekanik pernafasan yaitu Masuk dan keluarnya udara dari
atmosfir ke dalam paru-paru dimungkinkan olen peristiwa
mekanik pernafasan yaitu inspirasi dan ekspirasi. Inspirasi
(inhalasi)
Transportasi gas pernafasan
• Ventilasi
• Difusi
• Perfusi pulmonal

Pengukuran volume paru


Fungsi paru, yg mencerminkan mekanisme ventilasi disebut volume
paru dan kapasitas paru. Volume paru dibagi menjadi :
– Volume tidal (TV) yaitu volume udara yang dihirup dan
dihembuskan setiap kali bernafas.
– Volume cadangan inspirasi (IRV) , yaitu volume udara
maksimal yg dapat dihirup setelah inhalasi normal.
– Volume Cadangan Ekspirasi (ERV), volume udara maksimal
yang dapat dihembuskan dengan kuat setelah exhalasi
normal.
– Volume residual (RV) volume udara yg tersisa dalam paru-
paru setelah ekhalasi maksimal.
Kapasitas Paru
• Kapasitas vital (VC), volume udara maksimal dari poin inspirasi maksimal.
• Kapasitas inspirasi (IC) Volume udara maksimal yg dihirup setelah ekspirasi normal
• Kapasitas residual fungsiunal (FRC), volume udara yang tersisa dalam paru-paru
setelah ekspirasi normal.
• Kapasitas total paru (TLC) volume udara dalam paru setelah inspirasi maksimal.

Definisi Hemothorax
Hemotoraks adalah laserasi paru atau laserasi dari
pembuluh darah interkostal atau arteri mamaria internal yang
disebabkan oleh trauma tajam atau trauma tumpul. Dislokasi fraktur
dari vertebra torakal juga dapat menyebabkan terjadinya hemotoraks.
Biasanya perdarahan berhenti spontan dan tidak memerlukan intervensi
operasi (Smeltzer & Bare, 2001).
Etiologi Hemothorax
Penyebab paling umum dari hemothorax adalah trauma dada.Dapat juga terjadi pada
pasien yang memiliki:
• Sebuah cacat pembekuan darah
• Trauma tumpul dada
• Kematian jaringan paru-paru  (paru-paru infark )
• Kanker paru-paru atau pleura
• Menusuk dada ( ketika senjata seperti pisau atau memotong peluru paru-paru )
• Penempatan dari kateter vena sentral
• Operasi jantung
• Tuberkulosis
Tanda dan gejala Hemothorax
• Denyut jantung yang cepat - kulit yang dingin dan berkeringat
• Kecemasan - kulit yang pucat
• Kegelisahan - rasa sakit di dada
• Kelelahan - sesak nafas
Patofisiologi Hematoraks
Pada trauma tumpul dada, tulang rusuk dapat menyayat jaringan paru-paru atau arteri,
menyebabkan darah berkumpul di ruang pleura. Benda tajam seperti pisau atau peluru
menembus paru-paru. mengakibatkan pecahnya membran serosa yang
melapisi atau menutupi thorax dan paru-paru. Pecahnya membran ini memungkinkan
masuknya darah ke dalam rongga pleura. Setiap sisi toraks dapat menahan 30-40%
dari volume darah seseorang. Perdarahan jaringan interstitium, Pecahnya usus
sehingga perdarahan Intra Alveoler, kolaps terjadi pendarahan. arteri dan kapiler,
kapiler kecil , sehingga takanan perifer pembuluh darahparu naik,
aliran darah menurun. Vs :T ,S , N. Hb menurun, anemia, syok hipovalemik, sesak
napas, tahipnea,sianosis, tahikardia. Gejala / tanda klinis.

Pemeriksaan penunjang Hematoraks


• CT-Scan
• GDA
• Torasentesis
• Hb
Komplikasi Hematoraks
• Kegagalan pernafasan
• Kematian
• Fibrosis atau parut dari membran pleura
Penatalaksanaan Hemotorax
• Syok
• Kematian penderita hemothorax dapat disebabkan karena banyaknya darah
yang hilang dan terjadinya kegagalan pernafasan. Kegagalan pernapasan
disebabkan adanya sejumlah besar darah dalam rongga pleura menekan
jaringan paru serta berkurangnya jaringan paru yang melakukan ventilasi.
Maka pengobatan hemothorax sebagai berikut (Mansjoer, et all, 2000) :
o Pengosongan rongga pleura dari darah
o Menghentikan perdarahan
o Memperbaiki keadaan umum
o Dipasang “chest tube” dan dihubungkan dengan system WSD, hal ini dapat
mempercepat paru mengembang.
o Apabila dengan pemasangan WSD, darah tetap tidak behenti maka
dipertimbangkan untuk thorakotomi
o Pemberian oksigen 2 – 4 liter/menit
o Pemberian transfusi darah
o Pemberian antibiotik
ASUHAN KEPERAWATAN
Seorang laki-laki usia 45 tahun korban kecelakaan lalulintas. Korban
dibawa ke IGD RSUD Genteng Banyuwangi pukul 12.30 oleh petugas
pre hospital dalam kondisi penurunan kesadaran. Petugas
menyampaikan korban bertabrakan dengan sesame sepeda motor siang
tadi sekitar pukul 12.00 WIB dari arah berlawanan dan korban sempat
terpental dari kendaraannya sejauh 300 meter. Hasil pemeriksaan : klien
tampak gelisah, GCS 222, respon kesadaran melalui nyeri, terdapat
darah dimulutnya, terdengar suara gurgling, gerakan dada asimetris,
irama nafas cepat, pola napas ireguler, RR 32 x/menit. Nadi 110x.mnt
terabacepat, klien tampak ucat, akral dingin, TD 90/60 mmHg, CRT > 2
detik.Reflek cahaya positif dan isokor. Terdapat jejas di bagian dada
kiri, nyeri tekan. Pengkajian subyektif dari keluarga : klien tidak ada
alergi obat atau makanan, makan minum terakhir pagi tadi sebelum
berangkat kerja, tidak memiliki riwayat penyakit apapun. Hasil fotot
horaks menunjukkan adanya akumulasi darah di paru sebelah kanan. Hb
: 8 gr/DL.
•D:\document\tugas rsud genteng\aske
p igd seminar.docx

Anda mungkin juga menyukai