Anda di halaman 1dari 50

TUMOR THORAKALIS

ANTERIOR DEXTRA

PUJA INDAH GEANI, S. KED.


71 2017 054
P E M B I M B I N G : D R . G U N AWA N T O H I R , S P. B .
PENDAHULUAN

Tumor pada region thorakalis anterior salah satu nya berada di


payudara. Payudara adalah organ yang berperan dalam proses
laktasi, sedangkan pada pria organ ini tidak berkembang dan
tidak memiliki fungsi dalam proses laktasi seperti pada wanita.
Tumor jinak pada payudara yang sering ditemukan pada
masa reproduksi yang disebabkan oleh beberapa
kemungkinan yaitu akibat sensitivitas jaringan setempat
yang berlebihan terhadap hormon estrogen sehingga
kelainan ini sering digolongkan dalam mamary
dysplasia.
TINJAUAN PUSTAKA

Payudara terdiri atas dua jenis jaringan


yaitu jaringan kelenjar dan jaringan
stromal.
Payudara terdapat dalam fasia superfisialis dinding thorax ventral
yang berkembang menonjol tegak dari subklavikula sampai dengan
costae atau intercostae kelima sampai keenam
HISTOLOGI

Payudara terdiri dari 15 sampai 25 lobus kelenjar tubuloalveolar


yang dipisahkan oleh jaringan ikat padat interlobaris. Setiap
lobus akan bermuara ke papila mammae melalui duktus
laktiferus.
FISIOLOGI

Unit fungsional terkecil jaringan payudara adalah asinus. Sel


epitel asinus memproduksi air susu dengan komposisi dari unsur
protein yang disekresi apparatus golgi bersama faktor imun IgA
dan IgG, unsur lipid dalam bentuk droplet yang diliputi
sitoplasma sel
PATOLOGI

Kelainan kongenital dapat berupa agenesis, hipoplasia dan


hipotrofi, polythelia atau jumlah puting susu yang berlebihan,
polymastia atau terdapat lebih dari sepasang payudara, dan lain–
lain

Kelainan payudara akibat ketidakseimbangan hormon terutama


hormon estrogen disebut hyperestrenisme
Lesi jinak pada wanita terbanyak adalah fibroadenoma yang
terjadi pada rentang usia 20–55 tahun.
KELAINAN PADA PAYUDARA

• Ketidakseimbangan Hormon
Fibrokistik
Fibrokistik payudara ditandai dengan rasa nyeri dan benjolan
yang ukurannya berubah–ubah.
• Neoplasma Jinak
Fibroadenoma Mammae
Tumor jinak yang paling banyak ditemukan.
Faktor risiko yang mempengaruhi timbulnya tumor ini
antara lain riwayat perkawinan yang dihubungkan
dengan status perkawinan dan usia perkawinan, paritas
dan riwayat menyusui anak.
Papiloma Duktus
jarang ditemukan dibandingkan fibroadenoma dan lesi ini banyak
ditemukan pada wanita usia pertengahan

Tumor Phyloides
Secara mikroskopik memiliki pola pertumbuhan seperti FAM tipe
intrakanalikuler dengan stroma yang sangat seluler, tumbuh
cepat, dapat disertai pembentukan radang pada kulit akibat
desakan, sehingga menimbulkan nekrosis iskemik pada kulit.
• Neoplasma Ganas
Neoplasma ganas parenkim payudara terdiri atas dua golongan,
yaitu karsinoma duktal yang berasal dari sistem duktus dan
karsinoma lobular yang berasal dari asinus kelenjar payudara
• Kista
Kista adalah ruang berisi cairan yang dibatasi sel-sel
glandular. Kista terbentuk dari cairan yang berasal dari
kelenjar payudara. Mikrokista terlalu kecil untuk dapat
diraba, dan ditemukan hanya bila jaringan tersebut
dilihat di bawah mikroskop.
Kista dapat memberikan rasa tidak nyaman dan nyeri.
MANIFESTASI KLINIS

• Tumor pada mamma.


• Jaringan mamma yang padat dan noduler.
• Nyeri pada mamma.
PENEGAKAN DIAGNOSIS

• Anamnesis
• Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan Penunjang (FNAB. Histopatologi, USG dan
Mammography)
Tanda atau Gejala Dasar Patologis

Benjolan  

Fibrosis, hyperplasia epitel dan kista pada perubahan


 Difus
fibrokistik

 Soliter Neoplasma atau kista soliter

 Mobile Neoplasma jinak (biasanya FAM)

 Melekat Neoplasma invasive (karsinoma)

Gambaran Kulit  

 Edema (peau d’orange) Gangguan aliran limfe akibat karsinoma

 Berkerut atau Berlekatan Invasi kulit akibat karsinoma

 Eritema Aliran darah meningkat akibat radang atau tumor


Papila Mamma  

 Discharge Mirip ASI atau darah

 Retraksi Terkait karsinoma invasive

 Eritemia dan bersisik Penyakit paget papilla mamma atau eczema

Nyeri Mamma  

 Siklik Penyakit jinak mamma

 Pada Palpasi Lesi radang

Pembesaran Kelenjar Aksila Metastatis karsinoma mamma

Metastasis karsinoma mamma atau berhubungan


Nyeri Tulang atau Fraktur
dengan hiperkalsemia
LAPORAN KASUS

• Nama : Nn. Nabila binti Balia


• Jenis Kelamin : Perempuan
• Tanggal Lahir : Palembang, 10 November 2007
• Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama
• Pekerjaan : Pelajar
• Alamat: Jl. Mayor Zen No. 34 RT 029/007, Sei Selayur,
Kalidoni, Palembang, Sumatera Selatan
• Agama : Islam
• Kebangsaan : Indonesia
• Status : Belum Menikah
• MRS : 10 Juli 2019
• Ruang : Bedah 1
• DPJP : Dr. Gunawan Tohir, Sp. B.
• Co-Assistant : Puja Indah Geani, S. Ked.
• No. RM : 57.69.56
• Pembiayaan : BPJS
ANAMNESIS

Dilakukan autoanamnesis pada hari Kamis, 11 Juli 2019.


• Keluhan Utama
Benjolan pada dada kanan
Riwayat Perjalanan Penyakit

Pasien datang ke Poliklinik Bedah RSUD Palembang BARI


dengan keluhan benjolan pada dada kanan nya sejak 1 tahun yang
lalu. Benjolan pada dada kanan terasa nyeri sejak 1 bulan yang
lalu, nyeri dirasakan menyut dan hilang timbul, tidak menjalar,
nyeri lebih terasa ketika dada di pegang, keluhan nyeri juga
disertai dengan rasa gatal pada sekitar payudara kanan, pasien
mengatakan keluhan muncul tidak menentu.
Pasien juga mengatakan sejak 1 bulan yang lalu, pada payudara
kanan nya mengeluarkan cairan berupa nanah yang berwarna
kuning dan berbau.
• Tiga minggu SMRS, pasien menggunakan obat-obatan herbal.
Setelah menggunakan obat-obatan tersebut, pasien
mengatakan nanah yang keluar semakin banyak.
• Keluhan demam disangkal, riwayat sesak nafas di sangkal.
BAB dan BAK biasa
• Riwayat Penyakit Terdahulu:
Pasien tidak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya.

• Riwayat Penyakit Keluarga:


Riwayat penyakit dengan keluhan serupa pada keluarga juga
disangkal.
Riwayat diabetes mellitus, hipertensi, dan asma bronchial
disangkal.
• Riwayat Kebiasaan:
Riwayat sosial dan ekonomi: baik, ekonomi baik
Riwayat tempat tinggal: di daerah padat penduduk
Pengkajian Nyeri Komprehensip
• Onset : 1 bulan yang lalu
• Provokasi : nyeri terasa bila di tekan
• Quality : menyut
• Radiation/Region: tidak menjalar
• Severity : 2
• Treatment: pasien pernah berobat ke alternative namun
keluhan tidak berkurang
• Understanding : tidak tahu
• Values : 2
• Pemeriksaan Fisik ( 11 Juli 2019)
• Status Generalis
• Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
• Kesadaran : Compos mentis (GCS: E4, V5, M6)
• BB : 45 Kg
• TB : 155 cm
• Tanda Vital
• Pernafasan : 19x/menit
• Nadi : 83x/menit, isi dan
tegangan cukup
• Suhu : 36,6ºC
• Tekanan Darah : 120/70 mmHg
Keadaan Spesifik
• Kepala : Normocephali,
deformitas (-)
• Mata : Konjungtiva anemis(-/-),
sklera ikterik (-/-)
• refleks cahaya (+/+), pupil isokor
kanan kiri
• Leher : pembesaran KGB (-/-),
massa (-)
• Axilla : pembesaran KGB (-/-)
• Thorax : simetris, retraksi (-), sela iga
dalam batas normal
- Jantung : BJ I/II normal, murmur (-), gallop
(-),
- Paru : Suara nafas vesikuler (+), ronkhi (-),
wheezing (-)
• Abdomen : Datar, lemas, Bising usus 5 x/menit
• Genitalia Eksterna : Dalam batas normal
Status Lokalis
Thorax
• Inspeksi : Simetris, tidak terlihat adanya benjolan, peau d’orange (-),
ulkus (-), nipple discharged (-), aerola mamma dextra tampak lebih
gelap, krusta pada aerola kanan (+), spider nevi (-).
• Palpasi : Stem fremitus kanan = kiri, teraba benjolan tepat di bawah
aerola dextra, ukuran 3 cm x 2 cm, mobile, tidak berdungkul-dungkul,
nyeri tekan postif.
• Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru, nyeri ketok pada daerah
payudara kanan (+), batas paru hepar dalam batas normal.
• Auskultasi : Suara vesikuler (+) normal, ronkhi (-), wheezing (-), BJ
I & II (+) normal, murmur (-), gallop (-).
• Diagnosis Banding
• Tumor Thorakalis Anterior Dextra ec Lipoma
• Tumor Thorakalis Anterior Dextra ec Ateroma
• Tumor Thorakalis Anterior Dextra ec FAM
• Tumor Thorakalis Anterior Dextra ec Fibrokistik
Diagnosis Kerja
• Tumor Thorakalis Anterior Dextra
• ICD 10
D21.3 Benign neoplasm of connective and other soft tissue of
thorax
Penatalaksanaan
• Non Farmakologis :
• Tirah baring
• Observasi tanda vital
 
• Farmakologis :
• IVFD RL gtt XX/menit

• Operatif :
• Biopsi pada tanggal 11 Juli 2019
Prognosis
• Quo ad vitam : bonam
• Quo ad functionam: bonam
• Quo ad sanationam : dubia ad bonam
PEMBAHASAN

Dari hasil anamnesis yang dilakukan pada tanggal 11 Juli 2019,


didapatkan pasien Nn. Nabila binti Balia, usia 12 tahun,
beralamat di Jl. Mayor Zen, Kalidoni datang ke Poliklinik Bedah
RSUD Palembang BARI dengan keluhan benjolan pada dda
kanan nya sejak 1 tahun yang lalu. Benjolan pada dada kanan
terasa nyeri sejak 1 bulan yang lalu, nyeri dirasakan menyut dan
hilang timbul, tidak menjalar, nyeri lebih terasa ketika payudara
di pegang, keluhan nyeri juga disertai dengan rasa gatal pada
sekitar payudara kanan, pasien mengatakan keluhan muncul tidak
menentu.
• Pasien juga mengatakan sejak 1 bulan yang lalu, pada
payudara kanan nya mengeluarkan cairan berupa nanah yang
berwarna kuning dan berbau. Tiga minggu SMRS, pasien
menggunakan obat-obatan herbal. Setelah menggunakan obat-
obatan tersebut, pasien mengatakan nanah yang keluar
semakin banyak. Keluhan demam disangkal, riwayat sesak
nafas di sangkal. BAB dan BAK biasa.
• Pada pemeriksaan fisik status generalis didapatkan tekanan
darah, nadi, laju pernapasa serta suhu tubuh dalam batas
norma. Sedangkan pemeriksaan fisik status lokalis pada regio
mammae yaitu simetris, tampak warna areola pada mamma
dextra lebih gelap dengan krusta di atas nya, teraba benjolan
pada mamma dextra dengan ukuran 3 cm x 2 cm, batas tegas,
tidak berdungkul-dungkul, nyeri tekan (+).
• Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik, dapat disimpulkan
bahwa penderita di diagnosa tumor mamma dextra ec susp.
kista. Tumor mammae ialah lesi jinak yang berasal dari dari
parenkim, stroma, areola dan papilla mammae. Tumor mamma
biasa nya terjadi pada fase reproduksi awal yaitu pada usia 17
hingga 25 tahun dan pada fase reproduksi matang saat usia 25
hingga 40 tahun.
• Tumor mammae dextra ec susp. kista pada kasus ditegakkan
dari hasil anamnesis, yaitu ada nya benjolan dan juga terasa
nyeri. Pada tumor mammae yang disebabkan oleh kista dapat
memberikan rasa yang tidak nyaman dan nyeri.
• Tatalaksana yang dilakukan pada kasus ialah biopsi eksisi.
Eksisi merupakan tatalaksana bagi kista mammae. Namun
terapi ini sudah tidak dilakukan karena simple aspiration
sudah memadai. Setelah diaspirasi, kista akan menjadi lembek
dan tidak teraba tetapi masih bisa dideteksi dengan
mammografi.
SIMPULAN

• Tumor mamma ialah adanya benjolan pada payudara.


Benjolan ini bisa bersifat jinak maupun ganas. Tumor pada
mamma di tandai dengan ada nya benjolan serta biasanya
disertai dengan adanya rasa nyeri.
• Perlu pemeriksaan penunjang untuk menegakkan penyebab
dari tumor mamma, pemeriksaan yang dapat dilakukan ialah
pemeriksaan histopatologi untuk menentukan jenis tumor.
• Tatalaksana yang dapat di lakukan ialah dengan pengangkatan
tumor.

Anda mungkin juga menyukai