Oleh:
Ahmad Nabhan, S.Ked
71 2017 050
Pembimbing:
d r. G u n a w a n To h i r, S p . B
NEOPLASIA
NEO PLASIA
baru pertumbuhan/pembelahan
TUMOR ABDOMEN
MULTIFAKTORIAL
1. Karsinogen
a. Kimiawi
b. Fisik
c. Viral
2. Hormon
3. Faktor gaya hidup
4. Parasit
5. Genetik, infeksi, trauma, hipersensivitas terhadap obat.
KLASIFIKASI
INSPEKSI
PALPASI
PERKUSI
AUSKULTASI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
Endoskopi
(CT) scan
Pemeriksaan imaging
- Radiografi polos atau radiografi tanpa kontras,
- Radiografi dengan kontras,
- USG (Ultrasonografi),
APENDISITIS INFILTRAT
Bila skor 5-6 dianjurkan untuk diobservasi di rumah sakit, bila skor >6 maka tindakan bedah sebaiknya
dilakukan.
DIAGNOSIS
tanda awal
o nyeri mulai di epigastrium atau regio umbilikus disertai mual dan
anoreksi
nyeri pindah ke kanan bawah dan menunjukkan tanda rangsangan
peritoneum lokal di titik McBurney
o nyeri tekan
o nyeri lepas
o defans muskuler
nyeri rangsangan peritoneum tidak langsung
o nyeri tekan bawah pada tekanan kiri (Rovsing)
o nyeri kanan bawah bila tekanan di sebelah kiri dilepaskan (Blumberg)
o nyeri kanan bawah bila peritoneum bergerak seperti nafas dalam,
berjalan, batuk, mengedan
PEMERIKSAAN FISIK
Sebelumnya pasien sempat berobat ke bidan dan diberi obat anti mual dan maag, namun
keluhan tidak berkurang. Pasien menyangkal bahwa dirinya dalam kondisi sedang hamil.
BAK seperti biasa dan nyeri saat BAK disangkal.
Riwayat Penyakit Terdahulu:
Keluhan mual dan muntah pasien disebabkan oleh inflamasi dan tekanan yang berlebihan
pada appendiks yang distensi sehingga pusat muntah akan diaktifkan dari saluran pencernaan
melalui aferen nervus vagus.
Nyeri tekan daerah McBurney terjadi karena translokasi bakteri yang menyebabkan nyeri
somatis. Illiopsoas sign menunjukkan peradangan dari appendiks yang letaknya dekat dengan
otot psoas. Obturator test juga positif karena gerakan rotasi dari pinggang juga menghasilkan
nyeri pada pasien dengan appendiks yang juga terletak berdekatan dengan otot obturator
eksternus.
Leukositosis yang didapatkan dari pemeriksaan darah lengkap menunjukkan respon tubuh terhadap
infeksi.mPada pasien penatalaksanaan awa hanya dilakukan tatalaksana konservatif yaitu
menginstruksikan pasien agar pasien bedrest dan melakukan posisi fowler dengan tujuan supaya jika
massa/infiltar tersebut pecah, maka tidak akan menyebar kemana-mana. Selain itu diberikan antibiotik
dan diet makanan lunak. Tatalaksana konservatif biasanya dilakukan selama 6-8 minggu. Pasien dengan
massa periappendikular sebaiknya dilakukan penundaan operasi karena resiko perdarahan yang bayak
dan sulitnya mengambil appendiks yang meradang tersebut.
Terapi terbaik adalah terapi konservatif yang diikuti dengan appendektomi elektif (6-8 minggu
kemudian) bila massa sudah tenang dan pasien tidak lagi merasa kesakitan seperti keluhan awal.
THANK YOU