Anda di halaman 1dari 23

MATERI KULIAH

MANAJEMEN
TREASURY

Pertemuan 8
PENGELOLAAN KREDIT
I
Pengertian Kredit
 Istilah kredit berasal dari kata credo yang berarti I Believe I
Trust, saya percaya atau saya menaruh kepercayaan. Perkataan
credo berasal dari kombinasi perkataan sansekerta cred yang
berarti kepercayaan (trust) dan perkataan lain do, yang berarti
saya menaruh. Sesudah kombinasi tersebut menjadi bahasa
latin, kata kerjanya dan kata bendanya masing - masing
menjadi credere dan creditum.
 Meskipun banyak penulis mengemukakakn bahwa kredit
berasal dari kata credere. Istilah yang merupakan pasangan
kredit merupakan utang (debt). Kredit dan utang merupakan
istilah - istilah untuk satu perbuatan ekonomi (perbuatan yang
menimbulkan akibat - akibat ekonomi) yang dilihat dari arah
yang berlawanan.
 \Oleh karena itu, tidak benar jika dikatakan bahwa kredit
berguna bagi perekonomian, sebaliknya utang tidak berguna
bagi perekonomian.
 Kredit adalah penyerahan barang, jasa atua uang dari satu pihak

(kreditor/atau pemberian pinjaman) atas dasar kepercayaan


kepada pihak lain (debitur atau pengutang/borrower) dengan
janji membayar dari penerima kredit pada tanggal yang telah
disepakati kedua belah pihak
 Beberapa definisi lain tentang kredit adalah sebagai
berikut :
1) Credit may be as the right receive payment or thr
obligation to make payment on demand or at some future
time on account of an immediate transfer of
goods (Raymond P.Kent, 1961).
2) The word “credit” has many meanings, but in economics it
usually refers to the ability to obtain somethings of value in
the present in return for a promise to pay for it at some
future time, combining the elements of a promise and of
time (Charles L. Prather, 1961).
3) .... credit may be appropritely described as the transmittal
of economic value now, on faith, in return for an expected
equivalent economic value in the future (National
Association of Credit Management, 1965).
4) Credit in general is the ability to obtain goods, service, or
money now in exchange for promise of payment in the
future (Christine Ammer and Dean S. Ammerm, 1979)
5) Credit in economics and finance, refers ti the faith that
creditor (lender) places in a debtor (borrower) by
extendinghim loan (Encyclopedia Americana, 1980)
6) Credit and its opposite, debt, are transactions in
which command over resouces is obtained in the
present in exchange for a promise to repay in the
future, normaly with a payment of interest as
compensation to the lender (Encyclopedia of
Economics, 1982).
7) Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang
dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam
antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan
pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah
jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi
hasil, termasuk :
a. Pemberian surat berharga nasabah yang
dilengkapi dengan Note Purchasing
Agreement (NPA).
b. Pengambilan tagihan dalam rangka kegiatan anjak
piutang.
 Dengan demikian, dalam praktiknya kredit
adalah :
1.Penyerahan nilai ekonomi sekarang atas
kepercayaan dengan harapan mendapatkan
kembali suatu nilai ekonomi yangs ama
dikemudian hari
2. Suatu tindakan atas dasar perjanjian dimana
dalam perjanjian tersebut terdapat jasa dan
balas jasa (prestasi dan kontra prestasi) yang
keduanya dipisahkan oleh unsur waktu.
3. Suatu hak, yang hak tersebut seorang dapat
mempergunakannya untuk tujuan tertentu,
dalam batas waktu tertentu, dan atas
pertimbangan tertentu pula
Unsur Kredit
 Telah dijelaskan bahwa kredit diberikan dengan asas
kepercayaan. Dengan demikian, pemberian kredit adalah
pemberian kepercayaan.
 Hal ini berarti bahwa prestasi yang diberikan benar - benar

diyakini dapat dikembalikan oleh penerima kredit sesuai dengan


waktu dan syarat - syarat yang telah disepakati bersama.
 Berdasarkan hal di atas, unsur - unsur dalam kredit adalah sebagai

berikut :
1. Adanya dua pihak, yaitu pemberi kredit (kreditor) dan
penerima kredit (debitur). Hubungan pemberi kredit dan
penerima kredit merupakan hubungan kerja sama yang saling
menguntungkan.
2. Adanya kepercayaan pemberi kredit kepada penerima kredit
yang berdasarkan atas credit rating penerima kredit.
3. Adanya persetujuan, berupa kesepakatan pihak bank dengan
pihak lainnya yang berjanji membaa dari penerima kredit
kepada pemberi kredit. Janji membayar dari penerima kredit
kepada pemberi kredit. Janji membayar tersebut dapat berupa
janji lisan, tertulis (akad kredit) ata berupa instrumen (Credit
Instrument).
4. Adanya penyerahan barang, jasa, atau uang dari
pemberian kredit kepada penerima kredit.
5. Adanya unsur waktu (time element). Unsur waktu
merupakan unsureessensial kredit. Kredit dapat ada
karena unsur waktu, baik dilihat dari pemberi kredit
maupun dilihat dari penerima kredit. Misalnya, penabung
memberikan kredit sekarang untuk konsumsi lebih besar
di masa yang akan datang. Produsen memerlukan kredit
karena adanya jarak waktu antar produksi dan konsumsi.
6. Adanya unsur resiko (degree of risk) baik bagi pihak
pemberi kredit maupun di pihak penerima kredit. Resiko
di pihak pemberi kredit adalah resiko gagal bayar (risk of
default), baik karena kegagalan usaha (pinjaman
komersial) atau ketidakmampuan bayar (pinjaman
konsumen) atau karena ketidaksediaan membayar.
Resiko di pihak debitur adalah kecurangan dari pihak
kreditor, antara lain berupa pemberian kredit yang dari
semula dimaksudkan oleh pemberi kredit untuk
mencaplok perusahaan yang diberi kredit atau tanah yang
dijaminkan
Jenis - jenis Kredit
1. Dilihat dari Tujuannya
a. Kredit Konsumtif
Bertujuan untuk memperoleh barang - barang atau kebutuhan -
kebutuhan lainnya guna memenuhi kebutuhan dalam konsumsi.
Kredit konsumtif dibagi dalam dua bagian yaitu :
 Kredit konsumtif untuk umum
 Kredit konsumtif untuk pemerintah.
o Kredit konsumtif yang diterima oleh umum dapat memberikan

fungsi - fungsi yang bermanfaat, terutama dalam mengatasi

saat - saat dimana kegiatan produksi/distribusi sedang

mengalami gangguan.
o Dalam masa konjungtur tinggi, suatu perusahaan sering

menghadapi gangguan - gangguan dalam mempertinggi

kegiatan produksi sehingga untuk keperluan konsumsi,

pimpinan nperusahaan harus mengambil kredit konsumtif.


o Dengan demikian, kredit konsumtif mempunyai arti ekonomis,

dimana juga dengan adanya penarikan kredit konsumtif oleh

sesuatu perusahaan, proses produksi akan dapat berjalan

dengan lancar dan memberikan hasil yang banyak


o Antara kredit konsumtif dan kredit produktif terdapat
suatu yang banyak. Antara kredit konsumtif dan kredit
produktif terdapat suatu perbuatan interacting (suatu
kegiatan tiba), yaitu adanya kenaikan konsumsi
meminta suatu keharusan kenaikan produksi.
o Mengenai kredit konsumtif untuk pemerintah, disatu
pihak akan membawa kesulitan - kesulitan bagi
pemerintah sendiri karena dapat mengakibatkan inflasi,
dan di lain pihak akan menjadi beban bagi masyarakat
dalma bentuk pajak - pajak luar biasa.
b. Kredit Produktif
 Bertujuan untuk memungkinkan si penerima kredit dapat
mencapai tujuannya yang apabila tanpa kredit tersebut tidak
mungkin dapat diwujudkan.
 Kredit jenis ini merupakan bentuk kredit yang bertujuan
untuk memperlancar jalannya proses produksi, mulai dari
saat pengumulan bahan mentah, pengolahan dan sampai
kepada proses penjualan barang - barang yang sudah jadi.
 Penggunaan kredit produktif dalam proses produksi
mengalami perputaran yang tidak sama
 Terhadap alat - alat produksi yang berupa modal tetap
seperti mesin - mesin, perputaran modal itu akan berakhir
setelah proses produksi selesai sedang terhadap bahan -
bahan pembantu dan juga tenaga kerja, maka ini hanya
dalam satu proses produksi saja.
 Jalan untuk memperoleh pembiayaan dalam rangka
proses produksi, dapat dilakukan dengan beberapa
alternatif berikut:
1. Alternatif yang pertama ialah dapat diambil dari
saving yaitu bagian keuntungan perusahaan yang tidak
dibagikan.
2. Jika alternatif yang pertama tidak mencukupi,
pembiayaan tersebut dapat dilakukan dengan jalan
menjual saham - saham kepada masyarakat (menarik
saving dari masyarakat).
3. Pembiayaan dapat pula dilakukan dengan jalan
mengadakan pinjaman - pinjaman, baik kepada bank
maupun kepada masyarakat.
2. Dilihat dari Jangka Waktunya
a. Short term credit (kredit jangka pendek) ialah suatu bentuk
kredit yang berjangka waktu maksimum satu tahun.
 Dilihat dari sisi perusahaan kredit jangka pendek dapat berbentuk
berikut ini :
1) Kredit rekening koran, yaitu kredit yang diberikan oleh bank
kepada nasabahnya dengan plafon tertentu , dimana perusahaan
menariknya tidak sekaligus, melainkan sebagian demi sebagian
sesuai dengan kebutuhan.
2) Kredit penjual, yaitu kredit yang diberikan oleh pembeli dimana
penjual menyerahkan barang - barangnya lebih dahulu, baru
kemudian menerima pembayarannya dari pembeli.
3) Kredit pembeli, yaitu yang diberikan oleh pembeli kepada
penjual dimana pembeli menyerahkan uang lebh terlebih dahulu
sebagai pembayaran terhadap barang - barang yang dibelinya,
baru kemudian memberi barang - barang yang dibelinya

4) Kredit wesel, yaitu kredit yang terjadi bila nasabah

mengeluarkan surat pengakuan utang yang berisikan

kesanggupan untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada

pihak tertentu dan pada saat tertentu, dan setelah ditandatangani

surat wesel dapat dijual atau diuangkan kepada bank


5) Kredit eksploitasi, yaitu kredit yang diberikan oleh bank
untuk membiayai current operation suatu perusahaan.
 Intermediate term credit ialah suatu bentuk kredit yang
berjangka waktu dari satu tahun sampai tiga tahun.
 Long term credit ialah suatu bentuk kredit yang
berjangka waktu lebih dari tiga tahun.
 Demand loan atau call loan ialah suatu bentuk kredit
yang setiap waktu dapat diminta kembali
3. Dilihat menurut Lembaga yang Menerima Kredit
a. Kredit untuk badan usaha pemerintah/daerah, yaitu
kredit yang diberikan kepada perusahaan/badan usaha yang
dimilki pemerintah.
b. Kredit untuk badan usaha swasta, yaitu kredit yang
diberikan kepada perusahaan/ bahan usaha yang dimiliki
swasta.
c. Kredit perorangan, yatu kredit yang diberikan bukan
perusahaan tetapi kepada perorangan.
d. Kredit untuk bank koresponden, lembaga pembiayaan
dan perusahaan asuransi, yaitu kedit yang diberikan
kepada bank koresponden, lembaga pembiayaan, dan
perusahaan asuransi.
4.Dilihat menurut Tujuan Penggunaannya
a. Kredit Modal Kerja/Kredit Eksploitasi
Kredit modal kerja adalah kredit untuk modal kerja
perusahaan dalam rangka pembiayaan altiva lancar
perusahaan, seperti pembelian bahan baku/mentah, bahan
penolong/ pembantu, barang dagangan, biaya eksploitasi
barang modal, piutang, dan lain – lain.
 Kredit modal kerja, terdiri dari sebagai berikut :
1) Kredit Modal Kerja Ekspor
KMK ekspor adalah kredit modal kerja untuk membiayai hal
- hal berikut :
a) Pre Shipment Financing, yaitu untuk membiayai :
 Kegiatan dalam mengumpulkan barang - barang ekspor
hingga dikapalkan untuk diekspor atau juga disebut sebagai
pembiayaan pengumpulan barang - barang ekspor termasuk
pengolahan, pergudangan, pengepakan, dan pengapalan.
 Produksi barang yang dimaksudkan untuk diekspor
maupun pembelian/impor bahan yang akan diproduksi
menjadi barang untuk diekspor
 Kegiatan produksi tertentu yang selama ini memasarkan
produkasinya di dalam negeri, tetapi sekarang mendapat
pesanan
b. Post Shipment Financing, yaitu kredit untuk membiayai
kebutuhan selama masa tenggang antar selama barang
dimuat dikapal dengan akseptasi wesel berjangka atau
dibayarnya wesel tunai di luar negeri.
Berdasarkan cara pembayaran ekspor yang berlaku didalam
perdagangan internasional, pemberian kredit ekspor ini
adalah dengan cara :
 Pembayaran di muka
 Ekspor dengan L/C, yang dibedakan atas :
 Irrevocable banker’s L/C-Sight L/C
 Irrevocable banker’s L/C-Usance L/C
 Ekspor dengan wesel inkaso (collection draft)

2. KMK Perdagangan dalam Negeri


 KMK perdagangan dalam negeri merupakan kredit
modal yang diberikan kepada pengusaha yang
bergerak dibidang perdagangan dalam negeri yang
telah memiliki izin usaha perdagangan. Sementara
itu, yang dimaksud dengan perdagangan dalam negeri
adalah membeli dan menjual barang - barang untuk
dan dari daerah pabean Indonesia
 Perdagangan dalam begeri dibagi mnjadi dua kelompok,
yaitu :
1. Distribusi sembilan bahan pokok
2. Perdagangan umum
3.KMK Industri
KMK industri merupakan kredit modal kerja yang diberikan
pada pengusaha-pengusaha industri. Industri adalah usaha
untuk menambah nilai guna sesuatu barang dengan melakukan
pengubahan bentuk (processing) dari sesuatu atau beberapa
bahan menjadi barang jadi atau setengah jadi.
4. KMK Perkebunan, Kehutanan, Peternakan, dan
Pertanian
Pembiayaan pemeliharaan tanaman menghasilkan dan panen,
pengolahan lahan dan penanaman serta pemeliharaan tanaman
sampai panen dan biaya pengolahan di pabrik sampai barang
tersebut siap untuk dijual; pembiayaan mengumpulkan,
mengelola hasil hutan sampai barang tersebut siap untuk
dijual.
5. KMK Prasarana/Jasa – jasa
KMK prasarana/jasa - jasa adalah kredit modal kerja usaha -
usaha prasarana yang meliputi :
o Pengangkutan darat
o Pengangkutan laut
o Pengangkutan udara
b. Kredit Investasi
Merupakan kredit (berjangka menengah atau panjang)
yang diberikan kepada usaha - usaha guna merehabilitasi,
modernisasi, perluasan atapun pendirian proyek baru.
Kredit investasi ini digunakan untuk pembelian/pengadaan
barang - barang modal seperti pembelian mesin-mesin,
bangunan, tanah untuk pabrik, pembelian alat - alat
produksi baru, perbaikan alat - alat produksi secara besar -

besaran.
c. Kredit Konsumsi
Merupakan kredit yang diberikan bank kepada pihak
ketiga/perorangan untuk keperluan konsumi berupa
barang atau jasa dengan membeli, menyewa atau dengan
cara lain. Kredit yang termasuk dalam kredit konsumsi ini
adalah kredit kendaraan pribadi, kredit perumahan, kredit
untuk pembayaran sewa/kontrak rumah, dll
5. Dilihat  Menurut Sektor Ekonomi
Didasari atas kebutuhan untuk menentukan kebijakan
pengarahan kredit bank secara kualitatif yang
dititikberatkan pada sektor ekonomi yang diutamakan
dalam pembiayaan dengan kredit bank itu.
a. Sektor Pertanian, Perburuhan, dan Sarana Pertanian
 Pertanian, yaitu usaha - usaha untuk memproduksi hasil -
hasil tanaman, perikanan, peternakan serta kehutanan dan
pemotongan kayu (logging).
 Perburuan, yaitu usaha - usaha penangkapan binatang-
binatang liar yang hidup di darat untuk tujuan komersil
dan bukan untuk tujuan olahraga seperti usaha
pengumpulan daging, kulit buaya, dan lain – lain.
 Sarana pertanian, yaitu usaha pengadaan alat - alat dan
fasilitas bagi pertanian yang sifatnya menunjang usaha
untuk menghasilkan atau menampung bahan pangan
maupun hasil - hasil tanaman lainnya.
b. Sektor Pertambangan
Sektor ini meliputi usaha - usaha penggalian dan
pengumpulan bahan - bahan tambang dalam bentuk padat,
cair, dan gas
c. Sektor Perindustrian
Meliputi kegiatan untuk mengubah bentuk pengolahan, baik
secara mekanis maupun secara kimiawi dari bahan menjadi
barang baru yang dikerjakan dengan mesin, tenaga manusia,
dan lain – lain.
d. Sektor Listrik, Gas, dan Air
Meliputi usaha - usaha pengadaan dan distribusi listrik, gas,
dan air, baik untuk rumah tangga, dan untuk industri,
maupun untuk tujuan komersil.
e. Sektor Konstruksi
Meliputi kontraktor - kontraktor untuk keperluan
pembangunan dan perbaikan gedung, pasar, jalan raya, jalan
kereta api, pelabuhan, lapangan udara, proyek tenaga air,
proyek listrik, pemasangan alat - alat komunikasi, instalasi
pemanasan, instalasi air conditioner, ventilasi, dan lain –
lain.
f. Sektor Pedagangan, Restoran, dan Hotel
g. Sektor Pengangkutan, Pergudangan, dan Komunikasi
h. Sektor Jasa - jasa Dunia Usaha
i. Sektor Jasa - jasa Sosial/Masyarakat
j. Sektor Lain - lain
6. Menurut Sifatnya
Berhubungan dengan perkembangan bagi debet sejak kredit
ditarik/dipergunakan sampai dengan kredit dilunasi. Dengan
demikian, maksud dan tujuan penentuan sifat kredit adalah
untuk memudahkan pengawasan pelaksanaan penarikan dan
pelunasan kredit.
a. Kredit atas dasar transaksi satu kali (Eenmalig)
Merupakan kredit jangka pendek untuk pembiayaan suatu
transaksi tertentu, yang disebut juga kredit sekali tarik karena
penarikan kredit hanya satu kali selama jangka waktu kredit
sehingga harus lunas dan berakhir secara otomatis pada saa
transaksi selesai.
b. Kredit Atas Dasar Transaksi Berulang (Revolving)
Merupakan kredit jangka pendek yang diberikan kepada nasabah
untuk usaha yang merupakan suatu seri transaksi yang sejenis.
c. Kredit Atas Dasar Plafon Terikat
Merupakan kredit yang diberikan dengan jumlah dan jangka
waktu tertentu dengan tujuan untuk dipergunakan sebagai
tambahan modal kerja bagi suatu unit produksi atas dasar
penilaian kepasitas produksi kebutuhan modal kerja dimana
maksumum kredit yang berikan terikat kepada kapasitas
produksi normal dan/atau realisasi penualan (omzet).
d. Kredit Atas Dasar Plafon Terbuka
Merupakan kredit untuk kebutuhan modal kerja dimana
maksimum kredit yang diberikan tidak terikat pada kapasitas
produksi normal ataupun realisasi penjualan (omzet).
e. Kredit Atas Dasar Penurunan Plafon Secara Berangsur
Merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah yang
pelunasannya harus dilakukan secara berangsur - angsur
sesuai dengan jadwal pelunasan yang telah
disetujui/ditentukan oleh bank.
7. Disalurkan menurut Bentuk
a. Cash Loan
Pinjaman uang tunai yang diberikan bank kepada
nasabahnya dengan pemberian fasilitas cash loan, bank telah
menyediakan dana (fresh money) yang dapat digunakan oleh
nasabah berdasarkan ketentuan yang ada dalam perjanjian
kreditnya.
b. Non - Cash Loan
Fasilitas yang diberikan bank kepada nasabahnya, tetapi atas
fasilitas tersebut bank belum mengeluarkan uang tunai.
8. Menurut Sumber Dana
a. Kredit dengan dana bank sendiri
b. Kredit dengan dana bersama - sama dengan
bank lain.
c. Kredit dengan dana dari luar negeri
9. Menurut Wewenang Pemutusannya
Dibedakan atas wewenang cabang dan wewenang
kantor pusat.
10. Menurut Sifat Fasilitas
a) Committed Facility
Suatu fasilitas yang secara yuridis, bank berkewajiban
untuk memenuhi sesuai dengan yang diperjanjikan,
kecuali terjadi suatu peristiwa yang memberi hak
kepada bank untuk menarik kembali/mengangguhkan
fasilitas tersebut sesuai surat atau dokumen lainnya.
b) Uncommitted Facility
Suatu fasilitas yang secara yuridis, bank tidak
berkewajiban untuk memenuhinya sesuai dengan yang
telah diperjanjikan.
11. Menurut Akadnya
a) Pinjaman dengan Akad Kredit
Pinjaman yang disertai dengan suatu perjanjian kredit
tertulis antara bank dan debitur, yang antara lain
mengatur besarnya plafon kredit, suku bunga, jangka
waktu, jaminan, cara - cara pelunasan dan sebagainya
b) Pinjaman tanpa Akad Kredit
Pinjaman yang disertai suatu perjanjian tertulis
12. Jenis Kredit Two Step Lan, Buyer’s Credit (Export Credit),
Onshore Loan dan Offshore Loan
a) Two step Lan
Merupakan pinjaman yang diperoleh pemerintah RI
b) Buyer’s Credit (Export Credit)
Merupakan fasilitas yang diberikan kepada importir
(buyers) yang disediakan oleh bank - bank di luar
negeri untuk pembiayaan impor/pembelian barang
(khusus barang modal) yang berasal dari negara bank
pemberi fasilitas di luar negeri.
c) Onshore Loan
Pemberian kredit dalam valuta asing yang dananya
dikelola Kantor Pusat Devisi Treasury.
d. Offshore Loan
Pmberian kredit dalam valuta asing oleh kantor bank yang
ada diluar negeri kepada nasabah - nasabah dalam negeri
sehingga menimbulkan kewajiban membayar kembali
terhadap luar negeri.

Anda mungkin juga menyukai