Anda di halaman 1dari 15

MATERI KULIAH

MANAJEMEN
TREASURY

Pertemuan 14
Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
dan
Surat Utang Negara (SUN)
I
Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
 SBI adalah surat berharga atas unjuk dalam rupiah yang
diterbitkan oleh BI sebagai pengakuan hutang berjangka
waktu pendek dengan sistem diskonto.
 SBI merupakan salah satu mekanisme yang digunakan Bank
Indonesia untuk mengontrol kestabilan nilai Rupiah. Dengan
menjual SBI, Bank Indonesia dapat menyerap kelebihan uang
primer yang beredar.
 SBI diterbitkan tanpa warkat (scripless), dan seluruh
kepemilikan maupun transaksinya dicatat dalam sarana Bank
Indonesia BI-SSSS. Pihak-pihak yang dapat memiliki SBI
adalah bank umum dan masyarakat. Bank dapat membeli SBI
di pasar perdana sementara masyarakat hanya diperbolehkan
membeli di pasar sekunder.
 Tingkat suku bunga yang berlaku pada setiap penjualan SBI
ditentukan oleh mekanisme pasar berdasarkan sistem lelang.
Sejak awal Juli 2005, BI menggunakan mekanisme "BI rate"
(suku bunga BI), yaitu BI mengumumkan target suku bunga
SBI yang diinginkan BI untuk pelelangan pada masa periode
tertentu. BI rate ini kemudian yang digunakan sebagai acuan
para pelaku pasar dalam mengikuti pelelangan.
 Definisi BI rate sendiri menurut Bank Indonesia adalah suku
bunga instrument sinyaling Bank Indonesia yang ditetapkan
pada Rapat Dewan Gubernur triwulanan untuk berlaku selama
triwulan berjalan, kecuali ditetapkan berbeda oleh Rapat Dewan
Gubernur bulanan dalam triwulan yang sama(www.bi.go.id).
 BI rate digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan operasi

pengendalian moneter untuk mengarahkan agar rata-rata


tertimbang suku bunga SBI 1 bulan hasil lelang operasi pasar
terbuka berada di sekitar BI rate.
 Selanjutnya suku bunga SBI 1 bulan diharapkan mempengaruhi

suku bunga pasar uang antar bank dan suku bunga jangka yang
lebih panjang. Perubahan BI rate (SBI tenor 1 bulan) ditetapkan
secara konsisten dan bertahap dalam kelipatan 25 basis poin
(bps).
 BI rate ditetapkan oleh dewan gubernur dengan
mempertimbangkan hal - hal sebagai berikut :
1. Rekomendasi BI rate yang dihasilkan oleh fungsi reaksi
kebijakan dalam model ekonomi untuk pencapaian sasaran
inflasi.
2. Berbagai informasi lainnya seperti indikator makro ekonomi,
survey, pendapat ahli, hasil-hasil riset ekonomi, dll
Tujuan penerbitan SBI

 Sebagai otoritas moneter, BI berkewajiban


memelihara kestabilan nilai Rupiah. Dalam
paradigma yang dianut, jumlah uang primer (uang
kartal + uang giral di BI) yang berlebihan dapat
mengurangi ke stabilan nilai Rupiah. SBI
diterbitkan dan dijual oleh BI untuk mengurangi
kelebihan uang primer tersebut
Dasar hukum penerbitan SBI:
Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia
No.31/67/KEP/DIR tanggal 23 Juli 1998 tentang
Penerbitan dan Perdagangan Sertifikat Bank
Indonesia serta Intervensi Rupiah
Karakteristik SBI
1)Jangka waktu maksimum 12 bulan dan sementara
waktu hanya diterbitkan untuk jangka waktu 1 dan
3 bulan
2)Denominasi: dari yang terendah Rp50 juta sampai
dengan tertinggi Rp100 miliar.
3)Pembelian SBI oleh masyarakat minimal Rp100
juta dan selebihnya dengan kelipatan Rp50 juta,
khusus untuk mahasiswa satuan terkecilnya adalah
Rp 1 juta.
4)Pembelian SBI didasarkan pada nilai tunai.
5)Pembeli SBI memperoleh hasil berupa diskonto
yang dibayar di muka. Besarnya diskonto adalah
nilai nominal dikurangi dengan nilai tunai.
6)Pajak Penghasilan (PPh) atas diskonto dikenakan
secara final sebesar 15%.
Dapatkah Masyarakat Memiliki SBI?
 Sejalan dengan ide dasar penerbitan SBI sebagai
salah satu piranti Operasi Pasar Terbuka, penjualan
SBI diprioritaskan kepada lembaga perbankan.
 Meskipun demikian, tidak tertutup kemungkinan
masyarakat baik perorangan maupun perusahaan
untuk dapat memiliki SBI.
 Pembelian SBI oleh masyarakat tidak dapat
dilakukan secara langsung dengan BI melainkan
harus melalui bank umum serta pialang pasar uang
dan pialang pasar modal yang ditunjuk oleh BI
(lihat gambar di atas).
Tata Cara Transaksi Penjualan SBI

a) Penjualan SBI dilakukan melalui lelang.


b)Jumlah SBI yang akan dilelang diumumkan setiap
hari Selasa.
c) Lelang SBI diadakan setiap hari Rabu dan dapat
diikuti oleh seluruh bank umum, pialang pasar uang
dan pialang pasar modal dengan penyelesaian
transaksi hari Kamis
d)Dalam pelaksanaan lelang SBI, masing-masing
peserta mengajukan penawaran jumlah SBI yang
ingin dibeli serta tingkat diskontonya. Pemenang
lelang adalah peserta yang mengajukan penawaran
tingkat diskonto yang terendah sampai dengan
jumlah SBI lelang yang diumumkan tercapai.
e) Atas transaksi SBI, pihak pembeli SBI memperoleh
fisik warkat SBI. Namun demikian, untuk menjaga
keamanan dari kehilangan atau pencurian serta
untuk mengindari terjadinya pemalsuan, BI
memberikan pelayanan berupa penyimpanan fisik
warkat SBI yang dimiliki oleh masyarakat maupun
bank. Sebagai bukti atas penyimpanan fisik SBI
tersebut, BI memberikan Bilyet Depot Simpanan
(BDS) SBI kepada pemilik SBI.
f) Metode lelang penerbitan SBI dilakukan dengan
menggunakan 2 (dua) cara yaitu melalui Variable
Rate Tender (peserta lelang mengajukan penawaran
kuantitas dengan tingkat diskonto yang ditetapkan
oleh Bank Indonesia) dan dengan Fixed Rate
Tender (peserta lelang mengajukan penawaran
kuantitas dengan tingkat diskonto yang ditetapkan
oleh Bank Indonesia).
Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI terhadap Inflasi dan Harga Saham

Saat ini Bank Indonesia menggunakan tingkat suku


bunga SBI sebagai salah satu instrumen untuk
mengedalikan inflasi.
Apabila inflasi dirasakan cukup tinggi maka Bank
Indonesia akan menaikkan tingkat suku bunga SBI
untuk meredam kenaikan inflasi. Perubahan tingkat suku
bunga SBI akan memberikan pengaruh bagi pasar modal
dan pasar keuangan.
Apabila tingkat suku bunga naik maka secara langsung
akan meningkatkan beban bunga. Perusahaan yang
mempunyai leverage yang tinggi akan mendapatkan
dampak yang sangat berat terhadap kenaikan tingkat
bunga.
Kenaikan tingkat bunga ini dapat mengurangi
profitabilitas perusahaan sehingga dapat memberikan
pengaruh terhadap harga saham perusahaan yang
bersangkutan
 Selain kenaikan beban bunga, tingkat suku bunga
SBI yang tinggi dapat menyebabkan investor
tertarik untuk memindahkan dananya ke deposito.
 Hal ini terjadi karena kenaikan tingkat suku bunga
SBI akan diikuti oleh bank - bank komersial untuk
menaikkan tingkat suku bunga simpanan.
 Apabila tingkat suku bunga deposito lebih tinggi
dari tingkat pengembalian yang diharapkan oleh
investor, tentu investor akan mengalihkan dananya
ke deposito.
 Terlebih lagi investasi di deposito sendiri
merupakan salah satu jenis investasi yang bebas
resiko. Pengalihan dana oleh investor dari pasar
modal ke deposito tentu akan mengakibatkan
penjualan saham besar - besaran sehingga akan
menyebabkan penurunan indeks harga saham
Pengaruh SBI Terhadap Masyarakat dan
Perusahaan
 Bagi masyarakat sendiri, tingkat suku bunga yang
tinggi berarti tingkat inflasi di negara tersebut
cukup tinggi.
 Dengan adanya inflasi yang tinggi akan
menyebabkan berkurangnya tingkat konsumsi riil
masyarakat sebab nilai uang yang dipegang
masyarakat berkurang.
 Ini akan menyebabkan konsumsi masyarakat atas
barang yang dihasilkan perusahaan akan menurun
pula.
 Hal ini tentu akan mengurangi tingkat pendapatan
perusahaan sehingga akan mempengaruhi tingkat
keuntungan perusahaan, yang pada akhirnya akan
berpengaruh terhadap harga saham perusahaan
tersebut (Sunariyah,2006)
Penyesuaian Kepemilikan SBI ( berlaku sejak 12 September 2013 )

 BI akan memperpendek jangka waktu minimum


holding period ( MHP ) kepemilikan SBI dari enam
menjadi satu bulan. hal ini dilakukan untuk
mengendalikan inflasi, stabilitas nilai tukar rupiah,
dan upaya penurunan deficit transaksi berjangka.
 BI melakukan penyempurnaan ketentuan dengan
menerbitkan Surat Edaran Bank Indonesia No.
15/38/DPM tanggal 10 September 2013 perihal
Perubahan Ketujuh Surat Edaran Bank Indonesia
No. 12/18/DPM tanggal 7 Juli perihal Operasi
Pasar Terbuka. Jika terjadi pelanggaran maka
sanksi yang diberikan kepada pemilik SBI adalah :
1. Teguran tertulis
2. wajib membayar denda sebesar 0.01% dari nilai
nominal transaksi SBI ( paling sedikit Rp 10 juta,
paling banyak Rp 100 juta
Keuntungan Kepemilikan SBI

 Keuntungan yang diperoleh dari pembelian


SBI ini diberikan dalam bentuk bunga atau
diskonto.
 Tingkat suku bunga yang berlaku pada setiap
penjualan SBI menggunakan mekanisme suku
bunga SBI (BI rate).
 BI akan mengumumkan target suku bunga SBI
yang diinginkan, yang kemudian dijadikan
acuan para pelaku pasar untuk mengikuti lelang
Pembayaran Diskonto atau Bunga

 Diskonto atau bunga yang menjadi keuntungan dari


pembelian SBI dilakukan di muka setelah
pembelian SBI terjadi.
 Saat tenggat waktu yang telah ditentukan tiba, BI
hanya akan mengembalikan uang pokok saja.
 Pendapatan diskonto yang diperoleh seseorang,
menurut peraturan perpajakan termasuk ke dalam
pajak penghasilan pribadi.
 Dengan demikian, diskonto yang diterimakan akan
dikenakan pajak sebesar 15 persen dari total
diskonto yang didapatkan pada penghitungan final
Pembelian SBI

 Penjualan SBI dilakukan oleh Bank Indonesia melalui


sistem lelang. Dalam lelang, SBI yang dijual memiliki
nominal yang bervariasi yaitu Rp 50 juta di harga
minimum dan Rp 100 milyar di harga minimum.
Sementara masyarakat dapat membeli SBI dengan
minimum harga Rp 100 juta dan dengan kelipatan Rp 50
juta
 Proses pembelian SBI biasanya dilakukan setiap hari
Rabu, diperdagangkan secara resmi pada hari Kamis dan
akan jatuh tempo pada hari Kamis ke-4 setelah penjualan.
Pembelian dapat dilakukan di bank dan broker yang
ditunjuk pemerintah secara resmi
 Pembelian SBI ini menguntungkan karena sebagai
instrument atas unjuk, kepemilikan SBI dapat berpindah
tangan.
 Pemilik bisa menjual kembali SBI yang dimiliki kepada
orang lain tanpa melewati proses registrasi ulang dan balik
nama pada pemilik yang baru. Perpindahan kepemilikan
ini dapat dilakukan sebelum jatuh tempo

Anda mungkin juga menyukai