Anda di halaman 1dari 20

MATERI KULIAH

MANAJEMEN
TREASURY

Pertemuan 15
Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
dan
Surat Utang Negara (SUN) II
Surat Utang Negara ( SUN )

 Surat Utang Negara adalah surat berharga yang berupa


surat pengakuan utang dalam mata uang Rupiah maupun
valuta asing yang dijamin pembayaran bunga dan
pokoknya oleh negara Republik Indonesia, sesuai dengan
masa berlakunya.
 Surat Utang Negara (SUN) merupakan surat berharga
berbentuk surat pengakuan utang yang diterbitkan oleh
pemerintah Indonesia, dalam bentuk rupiah dan valuta
asing.
 Pembayaran bunga dan pokoknya dijamin oleh pemerintah
Indonesia sesuai dengan masa berlakunya. SUN terdiri
atas dua jenis yaitu: (1) Surat Perbendaharaan Negara
yang memiliki jangka waktu sampai dengan 12 bulan dan
pembayaran bunga yang dilakukan secara diskonto; dan
(2) Obligasi Negara yang memiliki jangka waktu lebih
dari 12 bulan dengan kupon dan/atau pembayaran bunga
yang dilakukan secara diskonto. Pembayaran kupon
dilakukan secara periodik, yaitu 3 bulan sekali atau 6
bulan sekali
 Surat Utang Negara ini pengelolaannya diatur dalam

Undang - Undang Nomor 24 tahun 2002 tentang


Surat Utang Negara, yang memberi kepastian bahwa
:
1. Penerbitan SUN hanya untuk tujuan-tujuan
tertentu.
2. Pemerintah wajib membayar bunga dan pokok
SUN yang jatuh tempo.
3. Jumlah SUN yang akan diterbitkan setiap tahun
anggaran harus memperoleh persetujuan DPR
dan dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Bank
Indonesia.
4. Perdagangan SUN diatur dan diawasi oleh
instansi berwenang.
5. Memberikan sanksi hukum yang berat dan jelas
terhadap penerbitan oleh pihak yang tidak
berwenang dan atau pemalsuan SUN
Tujuan Penerbitan SUN

 SUN dikelola secara resmi oleh Menteri Keuangan,


dan penerbitannya harus melalui persetujuan DPR dan
diskusi khusus dengan Bank Indonesia. Penerbitan
SUN tidak boleh dilakukan secara sembarangan.
Tujuan dari diterbitkannya SUN adalah membiayai
defisit APBN, menutup kekurangan kas jangka
pendek, dan mengelola portofolio utang negara.
 Penerbitan SUN juga harus disahkan dalam kerangka
APBN. Setelah SUN diterbitkan, pemerintah wajib
membayar bunga dan pokoknya saat jatuh tempo.
Dana yang digunakan untuk membayar pokok dan
bunga SUN disediakan dalam APBN.
 Penerbitan SUN juga harus disahkan dalam kerangka
APBN. Setelah SUN diterbitkan, pemerintah wajib
membayar bunga dan pokoknya saat jatuh tempo.
Dana yang digunakan untuk membayar pokok dan
bunga SUN disediakan dalam APBN
 SUN tidak semata-mata diterbitkan begitu saja,
namun memiliki tujuan tertentu, diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Membiayai defisit APBN.
2. Menutup kekurangan kas jangka pendek.
3. Mengelola portofolio utang negara
 Pemerintah pusat berwenang menerbitkan SUN
setelah mendapatkan persetujuan DPR yang
disahkan dalam kerangka pengesahan APBN dan
setelah berkonsultasi dengan Bank Indonesia
Manfaat Penerbitan SUN

 Penerbitan SUN oleh negara secara resmi memiliki


beberapa manfaat antara lain:
1) Sebagai instrument fiskal yang diharapkan dapat
menggali potensi sumber pembiayaan APBN yang
lebih besar;
2) Sebagai instrument investasi yang bebas resiko
gagal bayar; dan
3) Sebagai instrumen pasar keuangan yang dapat
memperkuat stabilitas keuangan dalam negeri
yang dapat dijadikan acuan untuk menentukan
nilai instrumen keuangan lain
Istilah dalam SUN

 Lain instrumen pengalokasian dana, lain juga


istilah yang berada dan terkait di dalamnya.
 Jika bicara tentang SUN, biasanya akan ada 2
istilah yang sering digunakan, yaitu jatuh tempo
(maturity) dan kupon atau bunga.
 Perlu Anda ketahui bahwa SUN tentunya memiliki

masa berlaku.
 Artinya, pemerintah akan mengembalikan dana

pokok investor setelah masanya habis atau jatuh


tempo. Untuk masa jatuh temponya sendiri
sebenarnya bervariasi, mulai dari 3 bulan hingga
ada yang mencapai 30 tahun.
 Sementara itu, kupon atau bunga adalah imbalan

yang diberikan kepada pembeli atau investor SUN.


Kupon ini dihitung dalam persentase terhadap
jumlah pokok utang dan waktu setahun. Namun,
pembayarannya bisa dilakukan secara tiga bulan
sekali atau secara diskonto.
 Contohnya, bila seorang investor membeli SUN

seharga Rp100 juta dengan kupon 8 persen per


tahun (per annum/p.a.), maka dalam setahun
investor akan mendapatkan bunga Rp8 juta. Akan
tetapi karena pembayaran 3 bulan sekali, maka
investor akan menerima bunga 3/12 X Rp8 juta =
Rp2 juta setiap kali pembayaran kupon
Jenis - Jenis SUN

 Sesuai Undang - Undang Nomor 24 tahun 2002,


SUN memiliki 2 jenis yaitu :
1. Surat Perbendaharaan Negara (SPN)
Surat Perbendaharaan Negara (SPN) adalah SUN
yang berjangka waktu maksimal 12 bulan dengan
pembayaran bunga secara diskonto. Di beberapa
negara SPN lebih dikenal dengan sebutan T - Bills
atau Treasury Bills. SUN jenis ini biasanya
ditujukan untuk investor besar.
2. Obligasi Negara (ON)
Obligasi Negara adalah SUN yang berjangka waktu
lebih dari 12 bulan dengan kupon atau pembayaran
bunga secara diskonto. Obligasi Negara dengan
kupon memiliki jadwal pembayaran kupon yang
periodik (satu, tiga bulan sekali atau enam bulan
sekali).
 Sementara ON tanpa kupon tidak memiliki jadwal
pembayaran kupon. Di Indonesia ada 3 jenis obligasi
negara yang dijual secara ritel, antara lain:
A. ORI (Obligasi Ritel Indonesia)
 ORI merupakan obligasi ritel tertua yang pernah
diterbitkan oleh pemerintah Indonesia.
 ORI pertama kali dengan seri ORI001 dikeluarkan
pada Juli 2006. Biasanya, setiap tahun dikeluarkan
1-2 ORI. Pada Oktober mendatang, rencananya
pemerintah akan mengeluarkan ORI011.
 Menurut perkiraan analis, obligasi ritel bertenor tiga
tahun ini akan menawarkan kupon antara 7% -
8,75%. Imbal hasil ini sedikit berbeda dengan bunga
deposito, yang menurut Pusat Informasi Pasar Uang
rata - rata 7,11% (1 bulan) dan 6,8% (12 bulan).
 Pemerintah sendiri, menargetkan bisa menyerap
Rp20 triliun dari penerbitan ORI011, relatif sama
dengan ORI010 yang sebesar Rp20,21 triliun
B. SBR (Saving Bond Ritel)
 SBR adalah obligasi Negara yang dijual kepada
individu atau perseorangan Warga Negara lndonesia
melalui Mitra Distribusi di Pasar Perdana domestik
yang tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder.
 Karakteristik dari SBR adalah adanya floating
minimum rate dan adanya fasilitas early redemption.
C. Sukuk Ritel (SR)
 SR adalah obligasi negara yang dijual kepada
individu atau perseorangan Warga Negara lndonesia
melalui Mitra Distribusi di Pasar Perdana domestik
yang berbasis syariah.
 Apabila anda mencari produk pengalokasian dana
yang benar - benar sesuai syariah, mungkin SR lah
jawabannya karena telah dijamin oleh MUI.
 Secara karakteristik, SR hampir sama dengan ORI,
dimana adanya fixed rate setiap tahun dan adanya
pasar sekunder.
Bagaimana Bentuk Fisik SUN?

 Surat Utang Negara dapat diterbitkan dalam bentuk


warkat atau tanpa warkat (scriptless).
 Surat Utang Negara yang saat ini beredar,
diterbitkan dalam bentuk tanpa warkat.
 Surat Utang Negara dapat diterbitkan dalam bentuk
yang dapat diperdagangkan atau yang tidak dapat
diperdagangkan.
 Untuk bentuk tanpa warkat ini investor tidak perlu
khawatir membeli atau berpengalokasian dana
barang yang tidak terlihat karena ada bukti
pembeliannya berupa invoice (penagihan).
 Bukti ini yang nanti bisa digunakan untuk
pencairan dana pokok investor saat SUN sudah
jatuh tempo
Seberapa Aman Berpengalokasian dana
di SUN?
 Pertanyaan ini seringkali dilontarkan oleh para investor
yang memang baru mau mencoba berpengalokasian dana
di SUN.
 Jawabannya, tentu saja aman, karena pengalokasian dana
ini dijamin oleh negara, Anda hanya akan merugi ketika
memang kondisi negara sedang hancur atau bangkrut.
 Selain itu, pengelolaan SUN ini diatur oleh Direktorat
Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU).
 Tugas DJPU yang terkait ialah menyiapkan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan pengelolaan SUN meliputi:
perencanaan struktur portofolio yang optimal;
pelaksanaan penerbitan, penjualan, pembelian kembali
dan penukaran; pengelolaan risiko portofolio;
pengembangan infrastruktur dan institusi pasar; dan
publikasi informasi tentang pengelolaan berdasarkan
kebijakan teknis yang ditetapkan Direktur Jenderal.
Keuntungan Berpengalokasian dana
Surat Utang Negara (SUN)

1. Tingkat Risiko Rendah


 SUN atau obligasi adalah surat utang yang secara
resmi dikeluarkan oleh pemerintah sehingga
kondisinya pasti lebih stabil jika dibandingkan
surat utang yang dikeluarkan oleh perusahaan
biasa.
 Artinya, uang yang Anda tanamkan dalam bentuk
sukuk maupun Obligasi Ritel Indonesia (ORI)
akan tetap menghasilkan keuntungan dan bunga
setiap bulannya. Dengan catatan, kondisi negara
memang sedang dalam keadaan baik - baik saja
2. Tidak Terkena Fluktuasi Pasar
 Berbeda dengan instrumen pengalokasian dana
lainnya, obligasi atau SUN memiliki dua sumber
keuntungan, yaitu kupon dan capital gain.
Keduanya akan dibayarkan kepada investor
secara stabil karena nilainya tidak terpengaruh
oleh fluktuasi pasar.
3. Bisa Digadaikan
 Saat ini, memang masih banyak orang yang
meragukan likuiditas SUN. Tapi, nyatanya tidak
seperti itu, Anda masih bisa menggadaikan SUN
di kantor pegadaian atau menjualnya kembali di
pasar saham sekunder.
 Hal ini bisa saja Anda lakukan jika Anda ingin
mengakhiri masa kontrak surat utang atau ingin
memindah tangankan SUN ini kepada pihak lain
4. Bagi Hasil dan Bunga yang Kompetitif
 Karena besaran kupon bunga dan sistem bagi
hasilnya selalu berada di atas imbal hasil
deposito, maka ini artinya Anda bisa
mendapatkan bunga yang kompetitif. Walaupun
besaran kupon ORI berbeda - beda tiap serinya,
namun selalu disesuaikan dengan suku bunga
acuan Bank Indonesia saat ini.
 Selama adanya ORI, kupon tertinggi yang pernah
dimiliki adalah sebesar 12,05% pada tahun 2006
dan kupon terendah adalah sebesar 6,25% pada
ORI009, lebih besar jika bandingkan dengan
bunga Deposito yang saat ini maksimal berada di
angka 6%.
 Kupon ORI dan bagi hasil sukuk ini juga
dibayarkan setiap bulan sehingga Anda dapat
melihat uang Anda bertambah setiap bulannya.
5. Pajak Lebih Kecil dari Deposito
 Pajak yang dikenakan oleh sukuk dan ORI hanya
sebesar 15% saja, lebih kecil jika dibandingkan
dengan pajak deposito yang mencapai 20%.
 Jadi, Anda bisa mendapatkan untung berlipat, dari
bunga yang besar dan pajak yang kecil
 Tingkat keuntungan investasi pada SUN,
sebagaimana pada obligasi pada umumnya
bersumber dari : pengahasilan kupon (bunga) dan
potensi kenaikan harga (capital gain) dari harga
obligasi.
 Namun demikian, salah satu keunggulan SUN
dibandingkan Efek lainnya adalah pada minimnya
risiko gagal bayar di kemudian hari saat jatuh
tempo, baik pembayaran kupon maupun nilai
pokoknya
 Jika kita membeli obligasi korporasi, maka terdapat
kemungkinan terjadi gagal bayar baik kupon maupun
nilai pokok yang jatuh tempo akibat kondisi keuangan
atau perekonomian yang tidak menguntungkan.
 SUN merupakan instrumen investasi yang bebas resiko
gagal bayar karena pembayaran bunga/kupon dan
pokoknya dijamin oleh UU SUN.
 Oleh karena itu, setiap tahun Pemerintah
menganggarkan pembayaran kupon maupun pokok ON
dalam APBN.
 Produk SUN seperti Obligasi Negara juga dapat
dijadikan sebagai agunan dan dapat dijual setiap saat
apabila pemilik membutuhkan dana.
 Penjualan dan penawaran Obligasi Negara oleh
Pemerintah di pasar primer umumnya dilakukan
melalui lelang yang diikuti oleh peserta lelang yang
telah memenuhi persyaratan. Peserta Lelang adalah
Bank atau Perusahaan Efek yang ditunjuk Menteri
Keuangan sebagai Dealer Utama
Perbedaan SBI dan SUN

 SBI dan SUN merupakan alternatif investasi yang


dapat dilakukan oleh semua kalangan. SBI
diterbitkan oleh Bank Indonesia, sedang SUN
diterbitkan oleh pemerintah Indonesia.
 Keduanya pun merupakan investasi yang dijamin
menguntungkan. Namun salah satu perbedaan
besar antara SBI dan SUN adalah dari sisi
likuiditas.
 SBI memiliki holding period selama 7 hari.
Artinya, pemilik SBI baru bisa menjual surat
berharga tersebut 7 hari setelah pembelian.
 Berbeda dengan SUN yang langsung bisa dijual di
hari yang sama ketika surat tersebut dibeli.
 Di mata para investor, perbedaan ini membuat SUN
sedikit lebih unggul dibandingkan dengan SBI
 Berikut perbandingan antara SBI dan SUN:

  SBI SUN

Penerbit Bank Indonesia Pemerintah Indonesia

Tujuan Menstabilkan nilai rupiah Pembangunan

Pembeli Diprioritaskan untuk bank Umum

Sistem Lelang & Penjualan


Penjualan Sistem Lelang langsung lewat agen

Anda mungkin juga menyukai