Anda di halaman 1dari 23

MATERI KULIAH

MANAJEMEN
TREASURY

Pertemuan 13
Bentuk – Bentuk Badan
Usaha II
BUMN
Badan Usaha Milik Negara atau BUMN merupakan suatu
unit usaha yang sebagian besar atau seluruh modal berasal dari
kekayaan negara yang dipisahkan serta membuat suatu produk
atau jasa yang sebesar - besarnya untuk kemakmuran rakyat.
BUMN juga sebagai salah satu sumber penerimaan keuangan
negara yang nilainya cukup besar. Status pegawai badan usaha
- badan usaha tersebut adalah pegawai negeri.
Berikut di bawah ini adalah penjelasan dari bentuk BUMN,
yaitu perjan, persero dan perum beserta pengertian arti definisi
:

1)Perjan
adalah bentuk badan usaha milik negara yang seluruh
modalnya dimiliki oleh pemerintah. Perjan ini berorientasi
pelayanan pada masyarakat, Sehingga selalu merugi. Sekarang
sudah tidak ada perusahaan BUMN yang menggunakan model
perjan karena besarnya biaya untuk memelihara perjan -
perjan tersebut. Contoh Perjan: PJKA (Perusahaan Jawatan
Kereta Api) kini berganti menjadi PT.KAI
2) Perusahaan umum atau disingkat perum
adalah perusahaan unit bisnis negara yang
seluruh modal dan kepemilikan dikuasai oleh
pemerintah dengan tujuan untuk memberikan
penyediaan barang dan jasa publik yang baik
demi melayani masyarakat umum serta mengejar
keuntungan atau profit oriented, berdasarkan
prinsip pengolahan perusahaan. Perum adalah
perjan yang sudah diubah. Sama seperti Perjan,
perum di kelola oleh negara dengan status
pegawainya sebagai Pegawai Negeri. Namun
perusahaan masih merugi meskipun status Perjan
diubah menjadi Perum, sehingga pemerintah
terpaksa menjual sebagian saham Perum tersebut
kepada publik (go public) dan statusnya diubah
menjadi persero.
3) Organ Perum
yaitu dewan pengawas, menteri dan direksi. Contoh perum /
perusahaan umum yakni : Perum Peruri / PNRI (Percetakan Negara
RI), Perum Perhutani, Perum Damri, Perum Pegadaian, dll.
4)Persero
adalah salah satu Badan Usaha yang dikelola oleh Negara atau Daerah.

Berbeda dengan Perum atau Perjan, tujuan didirikannya Persero yang

pertama adalah mencari keuntungan dan yang kedua memberi pelayanan

kepada umum. Modal pendiriannya berasal sebagian atau seluruhnya

dari kekayaan negara yang dipisahkan berupa saham - saham. Bentuk

persero semacam itu tentu saja tidak jauh berbeda sifatnya dengan

perseroan terbatas / PT swasta yakni sama-sama mengejar keuntungan

yang setinggi-tingginya / sebesar - besarnya. Saham kepemilikan Persero

sebagaian besar atau setara 51% harus dikuasai oleh pemerintah. Karena

Persero diharapakan dapat memperoleh laba yang besar, maka otomatis

persero dituntut untuk dapat memberikan produk barang maupun jasa

yang terbaik agar produk output yang dihasilkan tetap laku dan terus -

menerus mencetak keuntungan.Persero dipimpin oleh direksi.

Sedangkan pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta. Badan usaha

ditulis PT < nama perusahaan > (Persero). Perusahaan ini tidak

memperoleh fasilitas negara


 Ciri - ciri Persero adalah:
a) Tujuan utamanya mencari laba (Komersial)
b) Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan
negara yang dipisahkan yang berupa saham – saham.
c) Dipimpin oleh direksi
d) Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta
e) Badan usahanya ditulis PT (nama perusahaan) (Persero)
f) Tidak memperoleh fasilitas negara
 TUJUAN BUMN
 Tujuan BUMN selalu terdiri dari tujuan sosial dan tujuan
komersial. Sebaiknya tujuan sosial dibedakan dari tujuan
komersial, untuk tujuan sosial pemerintah memberi
subsidi sedang tujuan komersial dibayar oleh konsumen.
 Turut campur tangan pemerintah dalam perekonomian
dalam bentuk BUMN/BUMD, secara ekonomis
merupakan tindakan untuk mengatasi kegagalan
mekanisme pasar dalam distribusi sumber daya secara
optimal, yang berarti pula mengatasi adanya kegagalan
mekanisme pasar dalam mencapai nilai ekonomis yang
optimal atas sumber daya
 Kegagalan pasar pertama adalah kegagalan yang
disebabkan oleh struktur pasar di mana tingkat teknologi
yang menyebabkan turunnya biaya (decreasing cost
technology) menyebabkan terbentuknya monopoli secara
alamiah (natural monopoly) atau oligopoli.
 Apabila terjadi monopoli atau oligopoli maka pasar akan
dikuasai oleh sebuah atau beberapa perusahaan yang
mempunyai kekuatan pasar untuk mendapatkan keuntungan
yang berlebihan dengan mengurangi produksi dan
menaikkan harga di atas biaya marginal .
 Kegagalan pasar yang lain adalah eksternalitas yaitu adanya
perbedaan nilai dan manfaat sosial dengan manfaat dan
nilai pribadi (Mangkoesoebroto. 1993:43). Kegagalan pasar
yang lain adalah kegagalan mekanisme pasar secara
dinamis yang disebabkan belum berkembangnya pasar
modal dan keengganan pihak swasta terhadap resiko usaha.
 Apabila kondisi ini dibiarkan tanpa adanya turut campur
tangan pemerintah maka akan terjadi kebangkrutan, dan
pengangguran yang mempunyai akibat luas terhadap
perekonomian suatu negara
 BUMN mempunyai peran penting dalam pembangunan
negara berkembang. Timbulnya BUMN dapat
disebabkan oleh beberapa alasan : karena kegagalan
mekanisme pasar mencapai alokasi sumber daya secara
optimal, disebabkan adanya monopoli dan eksternalitas,
alasan idiologi, alasan sosial politis, dan sebagai warisan
sejarah.
Ciri - Ciri BUMN :
1) Pengawasan dilakukan, baik secara hirarki maupun
secara fungsional dilakukan oleh pemerintah.
2) Kekuasaan penuh dalam menjalankan kegiatan usaha
berada di tangan pemerintah.Pemerintah berwenang
menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan
usaha.
3) Semua risiko yang terjadi sepenuhnya merupakan
tanggung jawab pemerintah. Untuk mengisi kas negara,
karena merupakan salah satu sumber penghasilan
negara. Agar pengusaha swasta tidak memonopoli usaha
yang menguasai hajat hidup orang banyak
4) Melayani kepentingan umum atau pelayanan kepada
masyarakat. Merupakan lembaga ekonomi yang tidak
mempunyai tujuan utama mencari keuntungan, tetapi
dibenarkan untuk memupuk keuntungan.
5) Merupakan salah satu stabilisator perekonomian negara.
Dapat meningkatkan produktivitas, efektivitas, dan
efisiensi serta terjaminnya prinsip - prinsip ekonomi
6) Modal seluruhnya dimiliki oleh negara dari kekayaan
negara yang dipisahkan. Peranan pemerintah sebagai
pemegang saham. Bila sahamnya dimiliki oleh
masyarakat, besarnya tidak lebih dari 49%, sedangkan
minimal 51% sahamnya dimiliki oleh negara.
7) Pinjaman pemerintah dalam bentuk obligasi.
8) Modal juga diperoleh dari bantuan luar negeri.
9) Bila memperoleh keuntungan, maka dimanfaatkan untuk
kesejahteraan rakyat.
10)Pinjaman kepada bank atau lembaga keuangan
bukan bank.
KOPERASI

Koperasi adalah badan usaha yang


beranggotakan orang - orang atau badan
hokum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
yang berdasarkan asas kekeluargaan.
Berdasarkan pengertian tersebut, yang dapat
menjadi anggota koperasi yaitu :
1. Perorangan, yaitu orang yang sukarela
menjadi anggota koperasi.
2. Badan hukum koperasi, yaitu suatu koperasi
yang menjadi anggota koperasi yang
memiliki lingkup lebih luas.
 Definisi ILO (International Labour Organization)
Dalam definisi ILO terdapat 6 elemen yang dikandung
dalam koperasi, yaitu :
1. Koperasi adalah perkumpulan orang – orang
2. Penggabungan orang – orang berdasarkan kesukarelaan
3. Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai Koperasi
berbentuk organisasi bisnis yang diawasi dan dikendalikan
secara demokratis
4. Terdapat konstribusi yang adil terhadap modal yang
dibutuhkan.
5. Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara
seimbang
 Definisi Chaniago (Arifinal Chaniago / 1984)
Koperasi sebagai suatu perkumpulan yang
beranggotakan orang – orang atau badan hokum,
yang memberikan kebebasan kepada anggota untuk
masuk dan keluar, dengan bekerja sama secara
kekeluargaan menjalankan usaha untuk
mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para
anggotanya.
 Definisi Dooren
Sudah memperluas pengertian koperasi, dimana koperasi
tidaklah hanya kumpulan orang – orang, akan tetapi juga
merupakan kumpulan dari badan – badan hukum.
 Definisi Hatta
Adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan
ekonomi berdasarkan tolong – menolong , semangat tolong
menolong tersebut didorong oleh keinginan member jasa
kepada kawan berdasarkan seorang buat semua dan semua buat
orang.
 Definisi Munkner
Koperasi sebagai organisasi tolong menolong yang
menjalankan “urus niaga” secara kumpulan, yang berazaskan
konsep tolong – menolong. Aktivitas dalam urus niaga semata
– mata bertujuan ekonomi, bukan social seperti yang
dikandung gotong – royong.
 Definisi UU No. 25 / 1992
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang –
seorang atau badan hokum koperasi, dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan
 Tujuan Koperasi
Untuk menyejahteraan anggotanya. Tujuan utama adalah
mewujudkan masyarakat adil makmur materian dan spiritual
berdasarkan pancasila dan undang – undang Dasar 1945.
 Prinsip – Prinsip koperasi

Prinsip Munkner
1. Keanggotaan bersifat sukarela
2. Keanggotaan terbuka
3. Pengembangan anggota
4. Identitas sebagai pemilik dan pelanggan
5. Manajemen dan pengawasan dilaksanakan secara demokratis
6. Koperasi sebagai kumpulan orang – orang
7. Modal yang berkaitan dengan aspek social tidak dibagi
8. Efisiensi ekonomi dari perusahaan koperasi
9. Perkumpulan dengan sukarela
10. Kebebasan dalam pengambilan keputusan dan penetapan
tujuan
11. Pendistribusian yang adil dan merata akan hasil-hasil
ekonomi.
12. Pendidikan anggota
LEMBAGA  KEUANGAN
 Lembaga keuangan adalah badan usaha yang
mengumpulkan asset dalam bentuk dana dari
masyarakat dan disalurkan untuk pendanaan
proyek pembangunan serta kegiatan ekonomi
dengan memperoleh hasil dalam bentuk bunga
sebesar prosentase tertentu dari besarnya dana yang
disalurkan.
 Lembaga keuangan merupakan bagian utama dari
sistem keuangan dalam ekonomi modern yang
melayani masyarakat pemakai jasa - jasa keuangan.
Lembaga keuangan utama adalah Bank.
 Dengan bantuan lembaga keuangan para pelaku
usaha dapat melakukan transaksi keuangan dalam
jumlah besar yang tidak mungkin dilkukan secara
tunai
 Lembaga keuangan dapat dikelompokkan
berdasarkan kemampuannya berdasarkan
kemampuannya menghimpun dana dari
masyarakat secara langsung.
 Atas dasar tersebut lembaga keuangan dapat
menjadi lembaga keuangan depositori atau
sering juga disebut lembaga keuangan bank
dan lembaga keuangan non depositori atau
sering juga disebut lembaga keuangan bukan
bank.
Lembaga Keuangan Bank Dan Non
Bank
Lembaga Keuangan Bank
 Lembaga keuangan bank adalah lembaga keuangan yang
memberikan jasa - jasa keuangan dan menarik dana dari
masyarakat secara langsung.
 Secara umum, bank adalah suatu badan usaha yang memiliki
wewenang dan fungsi untuk menghimpun dana masyarakat
umum untuk disalurkan kepada yang memerlukan dana tersebut.
 Jenis - jenis lembaga keuangan bank terdiri dari Bank Umum
(Konvensional dan Syariah) dan Bank Perkreditan Rakyat
(Konensional dan Syariah)
Bank Umum
 Bank Umum menurut Undang - undang RI Nomor 7 tahun 1992
tentang perbankan sebagaimana diperbaharui dengan UU nomor
10 Tahun 1998, adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya membrikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
 Selanjutnya untuk pembahasan tentang Bank Umum akan
dipisahkan menjadi Bank Umum Konvensional dan Bank Umum
Syariah
 Bank Umum Konvensional
 Bank Umum Konvensional adalah bank yang dapat
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
 Sifat jasa yang diberikan adalah umum, dalam arti
dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada.
Begitu pula dengan wilayah operasinya dapat
dilakukan di seluruh wilayah.
 Bank umum sering disebut juga bank komersil
(commercial bank).
 Usaha utama bank umum adalah funding yaitu
menghimpun dana dari masyarakat luas, kemudian
diputarkan kembali atau dijualkan kembali ke
masyarakat dalam bentuk pinjaman atau lebih dikenal
dengan istilah kredit.
 Dalam penghimpunan dana, penabung diberikan jasa
dalam bentuk bunga simpanan. Sementara dalam
pemberian kredit, penerima kredit (debitur)
dikenalkan jasa pinjaman dalam bentuk bunga dan
biaya administrasi
 Kegiatan - kegiatan yang dilakukan bank umum yaitu :
a) Menghimpun dana dari masyarakat (funding) dalam bentuk :
 Simpanan Giro (Demand Deposit)
 Simpanan Tabungan
 Simpanan Deposito (Time Deposit)
b) Menyalurkan dana ke masyarakat (Lending) dalam bentuk :
 Kredit Investasi
 Kredit Modal Kerja
 Kredit Konsumsi
c) Memberikan jasa - jasa bank lainnya (Services) seperti :
 Transfer (Kiriman Uang)
 Inkaso (Collection)
 Kliring (Claering)
 Save Deposit Box
 Credit/Debit Card
 Valas (Bank Notes)
 Bank Garansi
 Referensi Bank
 Bank Draft
 Letter of Credit (L/C)
 Traveller`s Cheque
 Jual beli surat - surat berharga
 Pelayanan payment point seperti, pembayaran pajak, telepon air,
Biaya Pembayaran Ibadah Haji (BPIH), uang kuliah, gaji /
pensiun / honorarium, deviden, kupon, bonus / hadiah, tantiem,
dll.
 Didalam pasar modal perbankan dapat memberikan atau
menjadi pinjaman emisi (underwiter), penjamin (guarantor),
wali amanat (trustee), perantara perdagangan efek
(pialang/broker), perdagangan efek (dealer), perusahaan
pengelola dana (invesment company).
 Jasa - jasa lainnya.

Bank Umum Syariah


 Bank umum syariah adalah bank umum yang melaksanakan
kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah.
 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Syariah adalah BPR yang
melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah.
 Adapun pengertian prinsip syariah adalah aturan perjanjian
berdasarkan hukum islam antara bank dan pihak lain untuk
penyimpanan dana atau pembayaran kegiatan usaha, atau
kegiatan lain yang dinyatakan sesuai dengan syariah.
 Kegiatan usaha Bank Umum Syariah yaitu :
a) Menerima simpanan dana dari masyarakat dalam bentuk :
 Giro berdasarkan prinsip wadi`ah
 Tabungan berdasarkan prinsip wadi`ah atau mudharat
 Deposito berjangka berdasarkan prinsip wadi`ah atau
mudharabah
 Bentuk lain berdasarkan prinsip wadiah atau mudharabah
 Menyalurkan dana dalam bentuk :
 Piutang dengan prinsip jual beli meliputi :
o Mudharabah
o Isthishna
o Ijarah
o Salam
 Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil meliputi :
o Mudharabah
o Musyarakah
 Pembiayaan berdasarkan prinsip qardh
b) Membeli, menjual dan atau menjamin atas risiko sendiri surat-
surat berharga pihak ketiga yang diterbitkan atas dasar transaksi
nyata (underlying transaction) berdasarkan prinsip jual - beli
atau hiwalah
c) Membeli surat - surat berharga Pemerintah atau BI yang
diterbitkan atas dasar prinsip syariah.
d) Memindahkan uang untuk kepentingan sendiri atau
nasabah berdasarkan prinsip wakalah.
e) Menerima pembayaran tagihan atas surat berharga yang
diterbitkan dan melakukan perhitungan dengan atau antar
pihak ketiga dengan prinsip wakalah.
f) Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat-
surat berharga berdasaan prinsip wadi`ah yang amanah.
g) Melakukan kegiatan penitipan termasuk
penatausahaannya untuk kepentingan pihak lain
berdasarkan suatu kontrak dengan prinsip wakalah.
h) Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada
nasabah lain dalam bentuk surat berharga yang tidak
tercatat di bursa  efek berdasarkan prinsip ujrah.
i) Memberikan fasilitas Letter of Credit (L/C) berdasarkan
prinsip wakalah, murabahah, mudharabah, musyarakah,
dan wadi`ah serta memberikan fasilitas garansi bank
berdasarkan prinsip kalafah.
j) Melakukan kegiatan wali amanat berdasarkan prinsip
walakah.
k) Melakukan kegiatan usaha kartu berdasarkan
prinsip ujrah.
l) Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan
bank sepanjang disetujui oleh Dewan Syariah
Nasional
m)Melakukan kegiatan dalam valuta asing
berdasarkan prinsip sharf.
n) Melakukan kegiatan penyertaan modal berdasarkan
prinsip musyarakah dan atau mudharabah.
o) Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan
pengurus dana pensiun berdasarkan prinsip syariah
sesuai ketentuan dalam perundang-undangan yang
berlaku
p) Bank dapat bertindak sebagai lembaga baitul ma`al
yaitu menerima dana yang berasaldari zakat infa
shaqah waqaf, hibah atau dana sosial lainnya
Lembaga Keuangan Bukan Bank

 Lembaga keuangan bukan bank adalah lembaga


keuangan yang memberikan jasa-jasa keuangan dan
menarik dana dari masyarakat secara tidak langsung
(non depository).
 Lembaga keuangan bukan bank terdiri dari beberapa
jenis, yaitu lembaga pembiayaan yang terdiri dari
leasing, factoring, pembiayaan konsumen dan kartu
kredit, perusahaan perasuransian yang diantaranya
asuransi keuangan dan asuransi jiwa serta reasuransi,
dana pensiun yang terdiri dari dana pensiun pemberi
kredit dan dana pensiun lembaga keuangan, dana
perusahaan efek, reksadana, perusahaan penjamin,
perusahaan modal ventura dan pegadaian.
 Tujuan didirikannya Lembaga Keuangan Bukan Bank
yaitu untuk mendorong perkembangan pasar modal dan
membantu permodalan perusahaan-perusahaan ekonomi
lemah.
 Jenis - jenis Lembaga Keuangan Bukan Bank di
Indonesia :
1. Asuransi
 Asuransi Konvensional
 Asuransi Syariah
2.Pegadaian
 Pegadaian Konvensional
 Pegadaian Syariah

Anda mungkin juga menyukai