Anda di halaman 1dari 16

Definisi model praktik keperawatan

profesional
Keperawatan profesional Keperawatan adalah suatu
bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan. Pelayanan
keperawatan yang profesional merupakan praktek
keperawatan yangdilandasi oleh nilai-nilai profesional,
yaitu mempunyai otonomi dalam pekerjaannya,
bertanggung jawab dan bertanggung gugat, pengambilan
keputusan yang mandiri, kolaborasi dengan disiplin lain,
pemberian pembelaan dan memfasilitasi kepentingan
klien.
Tujuan model keperawatan
Menurut Nursalam (2014), karakteristik ronde keperawatan sebagai
berikut :
 Menjaga konsistensi asuhan keperawatan.
 Mengurangi konflik, tumpang tindih dan kekosongan
pelaksanaan asuhan keperawatan oleh tim keperawatan.
 Menciptakan kemandirian dalam memberikan asuhan
keperawatan.
 Memberikan pedoman dalam menentukan kebijaksanaan dan
keputusan.
 Menjelaskan dengan tegas ruang lingkup dan tujuan asuhan
keperawatan bagi setiap anggota tim keperawatan.
Komponen model keperawatan
Menurut Nursalam (2014), tujuan dari ronde
keperawatan yaitu :
 Nilai professional.
 Pendekatan manajemen.
 Metode pemberian asuhan keperawatan.
 Hubungan professional.
 System penghargaan dan kompensasi.
 
Kualitas pelayanan keperawatan
Menurut Nursalam (2014), Setiap upaya untuk
meningkatkan pelayanan keperawatan selalu berbicara
mengenai kualitas. Kualitas amat diperlukan untuk :
 Meningkatkan asuhan keperawatan kepada
pasien/konsumen.
 Menghasilkan keuntungan (pendapatan) institusi.
 Mempertahankan eksistensi institusi.
 Meningkatkan kepuasan kerja.
Standar praktik keperawatan
Menurut Nursalam (2014), Standar praktik keperawatan di Indonesia
yang disusun oleh Depkes RI (1995) terdiri atas beberapa standar, yaitu
:
 Menghargai hak-hak pasien.
 Penerimaan sewaktu pasien masuk rumah sakit (SPMRS).
 Observasi keadaan pasien.
 Pemenuhan kebutuhan nutrisi.
 Asuhan pada tindakan nonoperatif dan administratif.
 Asuhan pada tindakan operasi dan prosedur invasif.
 Pendidikan kepada pasien dan keluarga.
 Pemberian asuhan secara terus-menerus dan berkesinambungan.
Standar intervensi keperawatan
meliputi 14 kebutuhan dasar manusia
 Oksigen.
 Cairan dan elektrolit.
 Eliminasi.
 Kemananan.
 Kebersihan dan kenyamanan fisik.
 Istirahat dan tidur.
 Aktivitas dan gerak.
 Spiritual.
 Emosional.
 Komunikasi.
 Mencegah dan mengatasi risiko psikologis.
Model praktik
Menurut Nursalam (2014), ada beberapa model
praktik keperawatan yaitu :
 Praktik keperawatan rumah sakit
 Praktik keperawatan rumah
 Praktik keperawatan berkelompok
 Praktik keperawatan individual
Penetapan Jenis Tenaga Keperawatan
Pelaksanaan MPKP dalam satu ruangan harus
ditetapkan jenis tenaga keperawatannya, beberapa
jenis tenaga yang ada meliputi kepala ruang rawat,
Clinical care manager (CCM), perawat primer (PP),
serta perawat asosiet (PA).
Tugas dan tanggung jawab setiap jenis tenaga
adalah sebagai berikut :

 Kepala Ruangan
Pada ruang rawat dengan MPKP pemula, kepala ruang
adalah perawat dengan kemampuan DIII keperawatan
dengan pengalaman kerja minimal 5 tahun
 Clinical care manager (CCM)

Clinical care manager adalah seseorang dengan


pendidikan S1 Keperawatan/Ners, dengan pengalaman
kerja lebih dari 3 tahun
 Perawat Primer (PP)
Tugas perawat primer adalah memimpin dan bertanggung jawab
pada pelaksanaan asuhan dan pelayanan keperawatan serta
pendokumentasian dan administrasi pada sekelompok pasien
yang menjadi tanggung jawabnya.
 Perawat Asosiet (PA)

Tugas PA adalah bertanggung jawab dan melaksanakan asuhan


keperawatan pada klien yang menjadi tanggungjawabnya.
Dasar Pertimbangan MAKP

Dasar pertimbangan model metode asuhan keperawatan


dapat meliputi :
 Sesuai visi dan misi institusi
 Dapat diterapkannya proses keperawatan dalam asuhan
keperawatan
 Efisien dan efektif dalam penggunaan biaya
 Terpenuhinya kepuasan pasien, keluarga dan masyarakat
 Kepuasaan dan kinerja perawat
 Terlaksananya komunikasi yg adekuat antara perawat dan
tim kesehatan lainnya
Macam Metode Praktik Keperawatan
Profesional

 Metode fungsional
 Metode keperawatan total
 Metode TIM
 Metode primer
 Metode modular
 Metode kasus
Langkah - langkah
MPKP dikembangkan beberapa jenis sesuai dengan
kondisi sumber daya manusia yang ada, antara lain
adalah:
 Model Praktek Keperawatan Profesional III

Pada ketenagaan terdapat tenaga perawat dengan


kemampuan doktor dalam keperawatan klinik yang
berfungsi untuk melakukan riset dan membimbing para
perawat melakukan riset serta memanfaatkan hasil-
hasil riset dalam memberikan asuhan keperawata n.
 Model Praktek Keperawatan Profesional II
Pada ketenagaan terdapat tenaga perawat dengan kemampuan
spesialis keperawatan yang spesifik untuk cabang ilmu
tertentu. Perawat spesialis berfungsi untuk memberikan
konsultasi tentang asuhan keperawatan kepada perawat primer
pada area spesialisnya.
 Model Praktek Keperawatan Profesional Pemula

Model ini mampu memberikan asuhan keperawatan


profesional tingkat pemula. Pada model ini terdapat 3
komponen utama yaitu: ketenagaan keperawatan, metode
pemberian asuhan keperawatan dan dokumentasi asuhan
keperawatan.
Kesimpulan
Tujuan pemberian metode tim dalam asuhan keperawatan
adalah untuk memberikan asuahan keperawatan sesuai
dengan kebutuhan objektif pasien.Metode keperawatan
modular memiliki kesamaan baik dengan metode
keperawatan tim maupun metode keperawatan primer.
Asuhan keperawatan yang dapat dilakukan pada klien
artritis mulai dari pengkajian misalnya biodata, riwayat
kesehatan, pengkajian pengkajian sekunder, pemeriksaan
penunjang, dan analisa data. Setelah itu ditentukan diagnosa
keperawatan dan dilanjut dengan intervensi keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai