KELOMPOK 4
PENDAHULUAN
Pengertian kegawatdaruratan
Kegawatdaruratan adalah kejadian yang tidak diduga
atau terjadi secara tiba-tiba, seringkali merupakan kejadian
yang berbahaya (Dorlan, 2011). Kegawatdaruratan dapat
juga didefinisikan sebagai situasi serius dan kadang kala
berbahaya yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga
dan membutuhkan tindakan segera guna menyelamatkan
jiwa/nyawa (Campbell, 2012).
Sedangkan kegawatdaruratan obstetri adalah kondisi
kesehatan yang mengancam jiwa yang terjadi dalam
kehamilan atau selama dan sesudah persalinan dan
kelahiran
CARA MENCEGAH
KEGAWATDARURATAN
Minum jamu atau obat – obatan yang tidak jelas komposisi dan khasiatnya
(apabila bersifat toksik, dapat menimbulkan efek samping yang serius)
Kondisi gangguan kesehatan lain (misalnya, malaria dan kehamilan)
PEMERIKSAAN FISIK
Penting untuk diperhatikan :
Periksa dan catat tanda vital (temperatur, tekanan darah,
pernafasan, nadi)
Gangguan kesehatan umun (anemia, kurang gizi, keadaan
umum jelek)
Periksa keadaan paru, jantung, ekstremitas
PEMERIKSAAN ABDOMEN
Periksa adanya :
DERAJAT ABORTUS
Pada abortus iminens, pasien harus diistirahatkan atau tirah baring total
selama 24-48 jam. Bila perdarahan berlanjut dan jumlahnya semakin banyak,
atau jika kemudian timbul gangguan lain (misal, terdapat tanda-tanda infeksi)
pasien harus dievaluasi ulang dengan segera. Bila keadaannya membaik,
pasien dipulangkan dan dianjurkan periksa ulang 1 hingga 2 minggu
mendatang. Untuk abortus insipiens atau inkomplit, harus dilakukan evakuasi
semua sisa konsepsi. Dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan hasil proses
evakuasi untuk menetukan adanya massa kehamilan dan bersihnya kavum
uteri. Karena waktu paruh CG adalah 60 jam, pada berapa kasus, uji
kehamilan dengan dasar deteksi hCG, akan memberi hasil positif beberapa
hari pasca keguguran.
KEHAMILAN EKTOPIK YANG TERGANGGU