Anda di halaman 1dari 15

Materi Kuliah Pasar

Modal

Pertemuan 6
SEWA GUNA (LEASING)
Pengertian Leasing
 Leasing atau sewa guna usaha adalah setiap

kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk


penyediaan barang - barang modal untuk digunakan
oleh suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu,
berdasarkan pembayaran - pembayaran secara
berkala disertai dengan hak pilih bagi perusahaan
tersebut untuk membeli barang - barang modal yang
bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu
leasing berdasarkan nilai sisa uang yang telah
disepakati bersama.
 Dengan melakukan leasing perusahaan dapat
memperoleh barang modal dengan jalan sewa beli
untuk dapat langsung digunakan berproduksi, yang
dapat diangsur setiap bulan, triwulan atau enam
bulan sekali kepada pihak lessor
 Melalui pembiayaan leasing perusahaan dapat
memperoleh barang - barang modal untuk operasional
dengan mudah dan cepat. Hal ini sungguh berbeda
jika kita mengajukan kredit kepada bank yang
memerlukan persyaratan serta jaminan yang besar.
 Bagi perusahaan yang modalnya kurang atau
menengah, dengan melakukan perjanjian leasing akan
dapat membantu perusahaan dalam menjalankan roda
kegiatannya.
 Setelah jangka leasing selesai, perusahaan dapat

membeli barang modal yang bersangkutan.


Perusahaan yang memerlukan sebagian barang modal
tertentu dalam suatu proses produksi secara tibatiba,
 tetapi tidak mempunyai dana tunai yang cukup, dapat
mengadakan perjanjian leasing untuk mengatasinya.
Dengan melakukan leasing akan lebih menghemat
biaya dalam hal pengeluaran dana dibanding dengan
membeli secara tunai
Pihak - pihak yang
Terlibat Dalam Leasing
Dalam leasing ada beberapa pihak - pihak yang terlibat,
yaitu pemilik / penyedia aktiva dan pemakai aktiva, di
antaranya :
1)Lessor, yaitu perusahaan sewa guna atau pihak yang
memberikan jasa pembiayaan kepada pihak Lessee dalam
bentuk penyediaan barang modal.
2)Lessee, yaitu perusahaan atau pihak yang memperoleh
pembiayaan dalam bentuk barang modal dari pihak Lessor.
3)Supplier, yaitu perusahaan yang mengadakan atau
menyediakan barang untuk dijual kepada Lessee dengan
pembayara secara tunai oleh Lessor.

4)Kreditur, Pihak kreditur dalam transaksi sewa guna

biasanya adalah bank yang memegang peranan dalam hal

penyediaan dana kepada lessor. Kreditur atau pihak bank

juga dapat memberikan kredit kepada pihak supplier untuk

pembelian barang - barang modal yang kemudian akan di

jual sebagai objek sewa guna kepada Lessee atau Lessor


Jenis – jenis Transaksi Leasing
(Sewa Guna)
A. Finance Lease
Finance lease adalah suatu bentuk pembiayaan
dengan ciri - ciri sebagai berikut :
a. Objek sewa guna atau barang modal yang dimiliki
lessor dapat berupa benda bergerak ataupun benda
tidak bergerak yang memiliki umur maksimum sama
dengan masa kegunaan ekonomis barang tersebut
b. Lesse berkewajiban melakukan pembayaran kepada
lessor secara berkala sesuai dengan jumlah dan
jangka waktu yang telah di setujui.
c. Lessor tidak dapat secara sepihak membatalkan
kontrak atau mengakhiri masa kontrak dalam jangka
waktu perjanjian yang telah disetujui.
d. Lessee pada akhir masa kontrak memiliki hak / opsi
beli untuk membeli objek sewa guna sesuai dengan
nilai sisa atau residual value
 Finace leasse sendiri terbagi kedalam beberapa bentuk
transaksi. Dua bentuk finance lease yang umumnya di
jumpai adalah :
a. Direct Financial Lease
Merupakan suatu bentuk transaksi sewa guna di mana
lessor membeli suatu barang atas permintaan pihak
lessee dan sekaligus menyewakan barang tersebut
kepada lessee yang bersangkutan. Tujuan utama pihak
lessee dari transaksi ini adalah untuk mendapatkan
pembiayaan dengan cara sewa guna dalam bentuk
perolehan barang modal yang dapat digunakan dalam
proses produksi
b. Sale and Lease Back
Dalam transaksi sale and lease back pihak lessee
sengaja menjual barang modalnya kepada lessor
untuk kemudian dilakukan konrtak sewa guna atas
barang tersebut antara lessor dengan lessee yang
dalam hal ini merupakan pihak yang mejual barang
untuk digunakan selama sewa guna yang disetujui
kedua belah pihak
B. Operating Lease
Operating lease adalah suatu bentuk pembiayaan dengan ciri
- ciri yaitu :
1.Objek sewa guna digunkan oleh lessee dalam masa kontrak
dengan jangka waktu relatif pendek dari pada umur
ekonomisnya
2.Jumlah seluruh pembayaran sewa secara berkala yang
dilakukan oleh lessee kepada lessor tidak mencakup jumlah
biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang modal
berikut dengan harganya, karena pihak lessor justru
mengharapkan keuntungan dari penjualan barang setelah
berakhirnya masa kontrak
3.Resiko ekonomis dan biaya pemeliharaan barang modal
yang mejadi objek sewa guna ditanggung oleh pihak lessor.
4.Barang modal yang menjadi objek sewa guna harus
dikembalikan oleh pihak lessee kepada pihak lessor pada
akhir masa kontrak atau dapat dikatakan bahwa pihak
lessee tidak memiliki hak /opsi untuk membeli objek sewa
guna.
5.Bersifat cancellable atau pihak lessee dapat secare sepihak
membatalkan perjanjian kontrak sewa guna sewaktu-waktu
Prosedur Mekanisme Leasing
(Sewa Guna)
Dalam melakukan perjanjian leasing terhadap prosedur dan
mekanisme yang harus di jalankan yang secara garis besar
dapat di uraikan sebagai berikut :
1) Lessee bebas memilih dan menentukan peralatan yang
dibutuhkan, mengadakan penawaran harga dan menunjuk
supplier peralatan yang memuaskan.
2) Setelah lessee mengisi formulir permohonan lessee, maka
dikirimkan kepada lessor disertai dokumen lengkap.

3) Lessor mengevaluasi kelayakan kredit dan memutuskan

untuk memberikan fasilitas lease dengan syarat dan kondisi

yang disetujui lessee (lama kontrak pembayaran sewa lesse),

setelah ini maka kontrak lessee dapat di tandatangani.

4) Pada saat yang sama, lessee dapat menandatangani kontrak

asuransi untuk peralatan yang dilease dengan perusahan

asuransi yang disetujui lessor, seperti yang tercantum dalam

kontrak lease. Antara lessor dan perusahaan asuransi terjalin

perjanjian kontrak utama


5) Supplier dapat mengirimkan peralat yang dilease
ke lokasi lessee. Untuk mempertahankan dan
memelihara kondisi peralatan tersebut, supplier
akan menandatangani perjanjian purna jual.
6) Lessee menandatangani tanda terima peralatan dan
menyerahkan kepada supplier.
7) Supplier menyerahkan tanda terima (yang diterima
dari lessee), bukti dan pemindahan pemilikan
kepada lessor.
8) Lessor membayar harga peralatan yang dilease
kepada supplier.
9) Lessee membayar sewa lease secara periodik
sesuai dengan jadwal pembayaran yang telah
ditentukan dalam kontrak lease.
Keunggulan Leasing (Sewa Guna)
Ada beberapa keunggulan yang diperoleh perusahaan
dengan melakukan sewa guna dalam operasi
usahanya, antara lain :
1) Transaksi sewa guna dapat dilakukan tanpa harus
adanya uang muka, hal ini dapat membantu aliran kas
bagi perusahaan - perusahaan lessee yang baru berdiri
dan belum memiliki kondisi finansial yang solid.
2) Dibandingkan pembiayaan melalui kredit perbankan,
pembiayaan sewa guna lebih fleksibel kerena lebih
dapat menyesuaikan dengan kondisi keuangan pihak
lessee.
3) Sewa guna merupakan salah satu bentuk pembiayaan
yang bersifat off balance sheet, yang berarti bahwa
transaksi sewa guna tidak tercantum sebagai komponen
utang pada neraca perusahaan lessee, sehingga
berdampak positif pada rasio keuangan perusahaan
tersebut
4) Salah satu jenis transaksi sewa guna, yaitu
operating lease yang berjangka waktu singkat,
dapat mengatasi resiko keuangan yang dihadapi
pihak lessee.
5) Pembayaran sewa secara periodik dengan
jumlah tetap memberikan kemudahan bagi
pihak lessee dalam penyusunan anggaran
tahunan
Metode Pembayaran Leasing
(sewa guna)
 Besarnya uang sewa yang dibayarkan oleh pihak lessee

terdiri atas unsur bunga dan cicilan pokok yang


jumlahnya selalu berubah-ubah. Pembayaran bunga
tersebut semakin kecil sejalan dengan penurunan saldo
pokok. Besarnya pembayaran sewa setiap periodenya
ditentukan oleh faktor - faktor sebagai berikut :
1. Nilai modal yang juga merupakan nilai kontrak sewa
guna. Nilai barang modal merupakan penjumlahan
harga barang modal dengan nilai sisanya pada akhir
masa kontrak.
2. Simpanan jaminan atau security deposit. Simpanan
jaminan merupakan semacam uang muka pihak lessee
atas suatu kontrak sewa guna yang besarnya bergantung
pada kesepakatan antara lessor dengan lessee.
3. Nilai sisa (residual value). Nilai sisa adalah perkiraan
wajar atas nilai suatu barang modal yang dilease pada
masa akhir kontrak
4. Jangka waktu. Jangka waktu kontrak sewa guna
berkait erat dengan jangka waktu kegunaan
ekonomis atau manfaat suatu barang modal yang
dileasekan. Umumnya kontrak sewa guna di
Indonesia berkisar 2 s.d 5 tahun. Semakin lama
waktu sewa guna semakin rendah pula pembayaran
sewa
5. Tingkat bunga. Tingkat bunga yang digunakan
dalam perhitungan pembayarna sewa guna adalah

tingkat bunga efektif yang ditetapkan oleh lessor.

 Dalam melakukan pembayaran biaya


leasing ini dapat digunakan rumus sebagai
berikut :
Dimana :
S = besarnya sewa
I = tingkat bunga
b = nilai barang modal
t = jumlah periode
r = nilai sisa
Contoh :
Perhitungan pembayaran sewa guna dengan cara
pembayaran di muka dapat dilihat pada akun dibawah
ini:
• Nilai barang modal : Rp 400 juta
• Nilai sisa : Rp 40 juta
• Simpanan jaminan (10% dari nilai barang) : Rp 40
juta
• Tingkat bunga pertahun 24% (per bulan 2%)
• Jangka waktu : 12 bulan
• Masa kontrak : 1 Januari 2000 s.d 31 Desember 2000
Dengan menggunakan formula diatas, dapat dihitung
besarnya sewa per bulan sebagai berikut :
S=

S=

= 33.373.978

Pada periode 1 langsung dilakukan pembayaran


sewa sebesar Rp33.373.978

Anda mungkin juga menyukai