Anda di halaman 1dari 13

Materi Kuliah

Pasar Modal

Pertemuan 9
PERUSAHAAN ASURANSI
PENGERTIAN
Banyak definisi yang telah diberikan kepada istilah asuransi,
dimana secara sepintas tidak ada kesamaan antara definisi
yang satu dengan yang lainnya.
Hal ini bisa dimaklumi, karena mereka dalam
mendefinisikannya disesuaikan dengan sudut pandang yang
mereka gunakan dalam memandang asuransi, dimana sesuai
dengan uraian diatas bahwa asuransi dapat dipandang dari
beberapa sudut.
Definsi - definisi tersebut antara lain :
1. Definisi asuransi menurut Pasal 246 Kitab Undang-undang
Hukum Dagang (KUHD) Republik Indonesia : "Asuransi
atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana
seorang penanggung mengikatkan diri pada tertanggung
dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian
kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya
karena suatu peristiwa yang tak tertentu" Berdasarkan definisi
tersebut, maka dalam asuransi terkandung 4 unsur, yaitu :
 Pihak tertanggung (insured) yang berjanji untuk membayar
uang premi kepada pihak penanggung, sekaligus atau secara
berangsur - angsur.
 Pihak penanggung (insure) yang berjanji akan membayar
sejumlah uang (santunan) kepada pihak tertanggung, sekaligus
atau secara berangsur - angsur apabila terjadi sesuatu yang
mengandung unsur tak tertentu.
 Suatu peristiwa (accident) yang tak terntentu (tidak diketahui
sebelumnya).
 Kepentingan (interest) yang mungkin akan mengalami
kerugian karena peristiwa yang tak tertentu.
2. Definisi asuransi menurut Prof. Mehr dan Cammack : "Asuransi
merupakan suatu alat untuk mengurangi resiko keuangan, dengan
cara pengumpulan unit - unit exposure dalam jumlah yang
memadai, untuk membuat agar kerugian individu dapat
diperkirakan. Kemudian kerugian yang dapat diramalkan itu
dipikul merata oleh mereka yang tergabung".
3. Definisi asuransi menurut Prof. Mark R. Green: "Asuransi adalah
suatu lembaga ekonomi yang bertujuan mengurangi risiko, dengan
jalan mengkombinasikan dalam suatu pengelolaan sejumlah obyek
yang cukup besar jumlahnya, sehingga kerugian tersebut secara
menyeluruh dapat diramalkan dalam batas - batas tertentu".
4. Definisi asuransi menurut C.Arthur William Jr dan
Richard M. Heins, yang mendefinisikan asuransi
berdasarkan dua sudut pandang, yaitu:
 "Asuransi adalah suatu pengaman terhadap kerugian
finansial yang dilakukan oleh seorang penanggung".
 “.Asuransi adalah suatu persetujuan dengan mana dua
atau lebih orang atau badan mengumpulkan dana
untuk menanggulangi kerugian finansial".
 Berdasarkan definisi - definisi tersebut di atas kiranya
mengenai definisi asuransi yang dapat mencakup semua
sudut pandang : "Asuransi adalah suatu alat untuk
mengurangi risiko yang melekat pada perekonomian,
dengan cara manggabungkan sejumlah unit - unit yang
terkena risiko yang sama atau hampir sama, dalam
jumlah yang cukup besar, agar probabilitas kerugiannya
dapat diramalkan dan bila kerugian yang diramalkan
terjadi akan dibagi secara proposional oleh semua pihak
dalam gabungan itu“
Pengertian Asuransi bila di tinjau dari segi hukum
adalah: "Asuransi atau pertanggungan adalah
perjanjian antara 2 (dua) pihak atau lebih dimana
pihak tertanggung mengikat diri kepada
penanggung, dengan menerima premi - premi
Asuransi untuk memberi penggantian kepada
tertanggung karena kerugian, kerusakan atau
kehilangan keuntungan yang di harapkan atau
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang
mungkin akan di derita tertanggung karena suatu
peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberi
pembayaran atas meninggal atau hidupnya
seseorang yang di pertanggungkan. "
PRINSIP - PRINSIP POKOK ASURANSI
Ada beberapa prinsip - prinsip pokok Asuransi
yang sangat penting yang harus di penuhi baik
oleh tertanggung maupun penanggung agar
kontrak/perjanjian Asuransi berlaku (tidak batal).
Adapun prinsip - prinsip pokok Asuransi
tersebut sbb:
a) Prinsip Itikad Baik (Utmost Good Faith)
b) Prinsip
kepentingan yang dapat di Asuransikan (Insur
able Interest)
c) Prinsip Ganti Rugi (Indemnity)
d) Prinsip Subrogasi (Subrogation)
e) Prinsip Kontribusi (Contribution)
f) Prinsip Sebab Akibat (Proximate Cause)
PRODUK ASURANSI
a. Asuransi Kerugian
Menutup pertanggungan untuk kerugian karena kerusakan
atau kemusnahan harta benda yang dipertanggungkan karena
sebab - sebab atau kejadian yang dipertanggungkan (sebab -
sebab atau bahaya - bahaya yang disebut dalam kontrak atau
polis asuransi). Dalam asuransi kerugian, penanggung
menerima premi dari tertanggung dan apabila terjadi
kerusakan atau kemusnahan atas harta benda yang
dipertanggungkan maka ganti kerugian akan dibayarkan

kepada tertanggung.
b. Asuransi Jiwa
Menutup pertanggungan untuk membayarkan sejumlah
santunan karena meninggal atau tetap hidupnya seseorang
dalam jangka waktu pertanggungan.
Dalam asuransi jiwa, penanggung menerima premi dari
tertanggung dan apabila tertanggung meninggal, maka
santunan (uang pertanggungan) dibayarkan kepada ahli waris
atau seseorang yang ditunjuk dalam polis sebagai penerima
santunan.
c. Produk Asuransi Kerugian
Asuransi Kebakaran
Asuransi Angkutan Laut
Asuransi Kendaraan Bermotor
Asuransi Kerangka Kapal
Construction All Risk (CAR)
Property / Industrial All Risk
Asuransi Customs Bond
Asuransi Surety Bond
Asuransi Kecelakaan Diri
Asuransi Kesehatan
dan lain lain
d. Produk Asuransi Jiwa
o Asuransi Jiwa Murni (Whole Life Insurance)
o Asuransi Jiwa Berjangka Panjang
o Asuransi Jiwa Jangka Pendek (Term Insurance)
e. Produk Asuransi Kerugian Dalam Program Asuransi Sosial
 Asuransi Kecelakaan Diri yang dikeluarkan oleh PT Jasa
Raharja
 Asuransi Kesehatan dan Tabungan Hari Tua yang
dikeluarkan oleh PT JAMSOSTEK
f. Produk Asuransi Jiwa Dalam Program Asuransi Sosial
Program Dana Pensiun dan Tabungan Hari Tua bagi
pegawai negeri dan ABRI yang diselenggarakan oleh PT.
TASPEN dan PT ASABRI
g. Pengertian Tarif
Tarif Asuransi adalah:
 Suatu harga satuan dari suatu kontrak Asuransi tertentu,
untuk obyek pertanggungan tertentu, terhadap resiko
tertentu, dan di gunakan untuk masa depan tertentu pula.
 Alat untuk mengukur resiko yang realistis (reality of
risk), yang berkisar dan tergantung kepada mutunya,
makin besar kemungkinan rugi, makin besar pula
tarifnya.
h. Obyek Pertanggungan
Yaitu semua obyek (property dan manusia) yang dapat di
pertanggungkan aturannya karena kemungkinan akan
mengalami suatu resiko yang dapat menimbulkan kerugian
di tinjau dari segi keuangan. Contoh:
 Rumah tinggal, gedung, pabrik, tempat usaha, dll.
 Mobil, kapal, pesawat, dll .
 Jiwa manusia, kesehatan, dll .
 Proyek pembangunan dan pemasangan mesin .
 Pengangkutan barang
 dll
i. SPPA (Surat Permintaan Penutupan Asuransi)
SPPA adalah formulir isian yang harus di isi oleh calon
tertanggung dalam rangka penutupan Asuransi yang
akan di gunakan oleh penanggung untuk mengevaluasi
tingkat resiko dari obyek pertanggungan tersebut.
Adapun data yang diisi dalam SPPA adalah seputar
obyek pertanggungan, kondisi sekitar obyek
pertanggungan, data tertanggung, perincian obyek
tertanggung, tingkat bahaya, dan lain - lain
FUNGSI ASURANSI
FUNGSI ASURANSI :
1. Transfer Resiko
Dengan membayar premi yang relatif kecil, seseorang atau
perusahaan dapat memindahkan ketidakpastian atas hidup dan
harta bendanya (resiko) ke perusahaan asuransi
2. Kumpulan Dana
Premi yang diterima kemudian dihimpun oleh perusahaan
asuransi sebagai dana untuk membayar resiko yang terjadi
Ditinjau dari beberapa sudut, maka asuransi mempunyai tujuan
dan teknik pemecahan yang bermacam-macam, antara lain:
1) Dari segi Ekonomi, maka :
 Tujuannya
Mengurangi ketidak pastian dari hasil usaha yang dilakukan
oleh seseorang atau perusahaan dalam rangka memenuhi
kebutuhan atau mencapai tujuan.
 Tekniknya
Dengan cara mengalihkan risiko pada pihak lain dan pihak
lain mengkombinasikan sejumlah risiko yang cukup besar,
sehingga dapat diperkirakan dengan lebih tepat besarnya
kemungkinan terjadinya kerugian
2) Dari segi Hukum, maka :
 Tujuannya
Memindahkan risiko yang dihadapi oleh suatu obyek
atau suatu kegiatan bisnis kepada pihak lain.
 Tekniknya
Melalui pembayaran premi oleh tertanggung kepada
penanggung dalam kontrak ganti rugi (polis
asuransi), maka risiko beralih kepada penanggung.
3) Dari segi Tata Niaga, maka :
 Tujuannya
Membagi risiko yang dihadapi kepada semua peserta
program asuransi.
 Tekniknya
Memindahkan risiko dari individu / perusahaan ke
lembaga keuangan yang bergerak dalam pengelolaan
risiko (perusahaan asuransi), yang akan membagi
risiko kepada seluruh peserta asuransi yang
ditanganinya
4) Dari segi Kemasyarakatan, maka :
 Tujuannya
Menanggung kerugian secara bersama - sama antar
semua peserta program asuransi.
 Tekniknya
Semua anggota kelompok (kelompok anggota) program
asuransi memberikan kontribusinya ( berupa premi )
untuk menyantuni kerugian yang diderita oleh seorang /
beberapa orang anggotanya.
5) Dari segi Matematis, maka :
 Tujuannya
Meramalkan besarnya kemungkinan terjadinya risiko
dan hasil ramalan itu dipakai dasar untuk membagi risiko
kepada semua peserta (sekelompok peserta) program
asuransi.
 Tekniknya
Menghitung besarnya kemungkinan berdasarkan teori
kemungkinan ("Probability Theory"), yang dilakukan
oleh aktuaris maupun oleh underwriter

Anda mungkin juga menyukai