PERTANYAAN

REFERAT DRY EYE

Gabriella Diah Pradaningpuri
22010118220140
Pertanyaan
1) Bagaimana patofisiologi terjadinya dry eye?
2) Untuk klasifikasi Dry Eye yang saat ini biasa dipakai? Apakah tetap DEWS 2007
atau dapat menggunakan klasifikasi Asia Dry Eyes Society?
3) Apakah ada scale lain yang dapat digunakan untuk penilaian staining dengan
fluorescein selain Oxford Scale?
4) Perbedaan klasifikasi tear film break-up pattern yang digunakan oleh ADES
dengan klasifikasi Oxford?
5) Apakah ada perbedaan dry eye, dry eye syndrome, dan dry eye disease dalam
segi istilah diagnosis?
Patofisiologi Dry Eye
Klasifikasi Dry Eye
• Klasifikasi dry eye menurut Tear Film & Ocular Surface Society (TFOS) DEWS II 
membagi 2 menjadi “aqueous deficiency dry eye” dan “evaporative dry eye”
berdasarkan definisi dry eye yang disebutkan pada DEWS report 2007
• Klasifikasi dry eye menurut Asia Dry Eye Society  membagi menjadi 3 yaitu
“Aqueous deficient dry eye”, “increased evaporation dry eye”, dan “decreased
wettability dry eye” berdasarkan konsep Tear Film-Oriented Therapy (TFOT)
Klasifikasi
Dry Eye
(TFOS
DEWS 2007)
Klasifikasi
Dry Eye
(ADES)
Scale Staining dengan Fluorescein
• Oxford grading
• NEI-recommended guidelines
• CCLRU Scale
• Baylor Scale
• SICCA OSS Scale
• ORA Calibra™ Scale
Klasifikasi tear film break-up pattern
• The dry eye diagnosis in ADES concept is also tear film- oriented, because
diagnosis of aqueous deficiency, decreased corneal wettability, or increased
evaporation is done from the breakup pattern of the tear film
Istilah Diagnosis
• Dry eye  payung besar kode diagnosis ICD 10
• Dry eye disease  penyakit-penyakit yang masuk ke dalam payung besar dry eye
(contoh, keratoconjunctivitis sicca, xerosis konjungtiva, exposure
keratoconjunctivitis, keratitis superificial, keratitis punctate, dll)
• Dry eye syndrome  diagnosis untuk kumpulan gejala dry eye yang tidak
termasuk dalam penyakit tertentu