Anda di halaman 1dari 50

MUH.

SAMSUDIN

“memfasilitsi dalam model pembelajaran active learing”


Burung Biru
Pada suatu hari seekor burung berwarna biru tiba-
tiba masuk kamar anda melalui jendela dan
terperangkap. Karena terlihat menarik anda
memutuskan untuk memelihara burung tersebut.
Terjadi suatu keanehan, keesokan harinya burung
tersebut bisa berubah warna menjadi kuning, hari
berikutnya menjadi merah dan keesokan harinya lagi
menjadi hitam ! Apakah warna burung ketika anda
bangun keesokan harinya ? ( Coba anda tebak )
1 Burung tetap berwarna hitam
2 Burung berubah kembali menjadi biru
3 Burung berubah menjadi putih
4 Burung berubah warna emas
Jawabannya ?
Yang tadi baru kita lakukan adalah semacam
psiko tes yang dikembangkan oleh seorang
Psikolog Jepang dan dinamakan Kokology.
Jawaban anda memperlihatkan kondisi
pikiran dan semangat anda !
– Hitam menggambarkan pikiran yang pesimis
– Biru adalah optimis
– Putih adalah tenang dan tegas dibawah tekanan
– Emas adalah orang yang tidak merasa takut perubahan
 Memahami Peserta
Pendampingan (warga belajar)
 Pasive Learning
 Active Learning
 Komponen Active Learning
 Prinsip Prinsip Dinamika
Kelompok
 Ketrampilan Memfasilitasi
(Membangkitkan Motivasi,
Dinamika Kelompok, Presentasi,
Retorika, Komunikasi,
Humanistik Skill)
MEMAHAMI WARGA
BELAJAR
• Prinsip Lama : dengan
pendekatan 5 W + H.
Who siapa,
Why mengapa,
What apa,
When kapan,
Where dimana
+ How bagaimana.
Why

HOW

WHERE what

When
1. Fisik (IQ)
2. Jiwa (EQ)
3. Hati (SQ)

QS.An Nahl: 78
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari
perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatupun, dan Dia
memberi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati, agar kamu
bersyukur”
SQ IQ

EQ
• IQ : Kemampuan intelektual, analisa, logika,
dan rasio.Contoh: menghafal,
menghitung
• EQ : Kemampuan mendengar suara hati
sebagai sumber informasi. Contoh:
komitmen, loyalitas, dan kepekaan.
• SQ : Kemampuan memberi makna puncak
spiritual. Contoh: spiritualisasi pekerjaan,
semua aktivitas hakekatnya sedang
beribadah kepada Allah SWT
maksimalkan fungsi otak
1. OTAK REPTILIA
Fungsi Motor Sensorik
Kelangsungan hidup
“Hadapi atau Lari’
2. OTAK MAMALIA (SISTEM LIMBIK)
Perasaan/Emosi
Memori
Bioritik
Siste Kekebalan
3. OTAK BERPIKIR ATAU NEOKORTEKS
Berpikir Intelektual
Penalaran
Perilaku Waras
Bahasa
Kecerdsan yang Lebih
KEKUATAN
KEKUATAN EMOSI
EMOSI
OTAK
OTAK POSITIF
POSITIF

KEHORMATAN
KEHORMATAN
KEBERHASILAN
KEBERHASILAN DIRI
DIRI
TIDAK
TAHU TAHU

TAHU TAHU TIDAK


TAHU TAHU -
TAHU
TIDAK TAHU TIDAK
TAHU -TIDAK TAHU –
TAHU TIDAK
TAHU
• Belajar apa saja dari • Tidak dapat melihat
setiap situasi adanya potesi belajar
• Menggunakan apa yang • Mengabaikan
anda pelajari untuk kesempatan untuk
keuntungan anda berkembang dari suatu
• Mengupayakan agar pegalaman belajar
segalanya terlaksana • Membiarkan segalanya
• Bersandar pada terjadi
kehidupan • Menarik diri dari
kehidupan
• Somatic : Moving and
Doing
• Auditory : Talking and
Hearing
• Visual : Observing and
Picturing
• Intelektual : Solving and
Reflekting
PENDEKATAN
PARTISIPATORIS DALAM KELOMPOK

Melakukan
Melakukan mengungkapkan
mengungkapkan

menerapkan
menerapkan mengolah
mengolah

menyimpulkan
menyimpulkan
Fleksibel Rigid
Joyful Somber and Serious
Multi Methode Single Methode
Ends centered Means centered
Colaborative Competitive
Humanistik Behavioristik
Verbal
Multi sensory
Controlling
Nurturing
Materials centered
Activity Centered Mental (kognitif)
Mental,emosi,physical Time based
Results based
TEKNIK MEMFASILITASI

BAGAIMANA MELATIH
ORANG DEWASA?
Metode Pelatihan & Komunikasi
yang Efektif untuk Orang Dewasa
RANO KARNO
TUJUAN
 Bagian kesatu: perhatikan cara unik
bagaimana orang dewasa belajar
 Bagian kedua: diskusikan dan ujilah
metode komunikasi untuk membuat
kita jadi lebih efektif dalam melatih
orang
 Bagian ketiga: galilah lebih dalam
teknik-teknik pelatihan yang
dirancang untuk orang dewasa
BAGIAN KESATU

Bagaimana Orang Dewasa


Belajar
Keunikan Orang Dewasa
 Orang dewasa sudah mempunyai
seperangkat penuh pengalaman, pendapat,
dan predisposisi
 Orang dewasa akan bekerja untuk
mengambil pelajaran dari pelatihan supaya
bisa berdampingan harmonis dengan nilai-
nilai yang sudah ada di kepalanya dan
hatinya dan perubahan dalam hal ini akan
membutuhkan banyak usaha
 Orang dewasa akan mempertahankan
sebuah bias untuk informasi yang
mengkonfirmasi apa yang sudah mereka
percayai
Orang Dewasa
 Orang dewasa hanya punya waktu
sedikit untuk belajar
 Orang dewasa kecil kemungkinan
melihat dirinya sendiri sebagai pelajar
atau murid
 Tekanan hidup sehari-hari telah
membatasi perhatian dan kemampuan
mereka untuk memfokuskan diri
 Kemauan/kesediaan para orang dewasa
untuk belajar tidak berhubungan dengan
kemampuan mereka untuk belajar
Orang Dewasa
1. Orang dewasa sudah
mempunyai banyak 4. Orang dewasa bertindak
pengalaman hidup dan kare4na ada relevansi
pengetahuan personal. yang mereka lihat.
Mereka perlu
menghubungkan Mereka harus melihat
pembelajaran tersebut sebuah alasan mengapa
dengan dasar informasi yang mereka harus
sudah mereka miliki tersebut mempelajari sesuatu
2. Orang dewasa bersikap 5. Orang dewasa bersikap
mandiri dan bisa mengambil praktis. Pelajaran-
kesimpulan sendiri. Mereka pelajaran yang mereka
perlu secara aktif terlibat
dalam proses pembelajaran pelajari haruslah berguna
mereka untuk mereka
3. Orang dewasa selalu 6. Orang dewasa
bertindak karena ada membutuhkan
tujuannya. Mereka perlu respek/dihargai untuk
untuk menghubungkan melakukan kinerja
proses pembelajaran mereka mereka yang terbaik
dengan tujuan-tujuan hidup
mereka sendiri
Jadi, bagimana orang dewasa belajar?
Tiga Gaya Belajar

 Visual – menekankan
penglihatan
 Auditory – menekankan
pendengaran
 Tactile or Kinesthetic –
menekankan pada
sentuhan/gerakan
Tiga Gaya Belajar
 Orang yang belajar menekankan penglihatan
biasanya memproses informasi baru dengan
baik ketika informasi tsb dikemas dalam
bentuk gambar atau grafik atau dalam bentuk
yang lebih terstruktur
 Orang yang belajar menekankan pendengaran
biasanya memproses informasi baru dengan
baik ketika informasi tsb mereka dengan atau
diekspresikan dengan suara keras
 Orang yang belajar menekankan
sentuhan/gerakan biasanya memproses
informasi baru dengan baik ketika orang tsb
benar-benar melakukannya
Bagian Kedua

Aturan Tentang Komunikasi yang


Efektif
Bagaimana Pelatih
Berkomunikasi*
 Non Verbal – bahasa tubuh, kontak
mata, ekspresi wajah, postur, gerak-
gerik/gesture, penampilan, dan
materi presentasi
 Para Verbal – aspek vokal dari
komunikasi kita termasuk nada suara,
kecepatan suara, aksen, modulasi,
naik turun tinggi nada suara, dll
 Verbal – kata-kata yang kita pakai

*Albert Mahrabian, Silent Messages


Penyerapan Informasi

 Non Verbal =
55 %
 Para Verbal =
38 %
 Verbal = 7 %
Komunikasi yang Efektif

 Buatlah komunikasi sevisual mungkin!


Kebanyakan informasi yang diserap
oleh orang adalah informasi yang
mereka lihat
Asumsikan sedikitnya 1 dari 4 peserta
tidak akan memproses apapun yang
tertulis
Akomodasikan semua tipe
pembelajaran/gaya belajar
Komunikasi yang Efektif
 Tetaplah bersifat visual
 Bahan presentasi haruslah
penuh warna dan sederhana
 Ceritakan cerita-cerita untuk
mengilustrasikan dan
memanusiakan/membuat lebih
nyata sebuah poin
 Gunakan bahasa sederhana
yang berarti bagi pemirsa Anda
(jangan bahasa para akademisi
dan birokrat)
Prinsip Pengulangan

Kebanyakan orang harus melihat,


mendengar, atau membaca
sesuatu sebanyak 6 kali
sebelum mereka benar-benar
bisa menyimpannya dalam
memori mereka!
Mendirikan Menara Paling Tinggi
1. Tunjuk satu orang dalam kelompok
Anda sebagai seorang Pembangun
Menara
2. Waktu diberi aba-aba mulai, Anda punya
wakt 3 menit untuk mendiskusikan
tentang bagaimana Anda akan
membangun menara tsb. Jangan
menyentuh bahan-bahan yang telah
disediakan
3. Akan ada aba-aba lagi dimana hanya si
Pembangun Menara yang boleh mulai
membangun menara tsb. Yang lain
dalam kelompok Anda tidak boleh
menyentuh bahan-bahan yang telah
disediakan
4. MULAI!
Bagian Ketiga

Teknik Untuk Melatih Orang


Dewasa
Belajar Untuk Mengerti
Kemampuan orang dewasa untuk
mendapatkan atau membengaun sperangkat
fakta dan ketrampilan akan lebih bagus jika
dihubungkan dengan aplikasi problem solving
Belajar untuk Mengerti
 Mulailah dengan menawarkan dasar
pengetahuan faktual (auditory,
visual)
 Perluas dasar ini dengan melakukan
demonstrasi, simulasi atau ilustrasi
isu (visual, tactile, auditory)
 Tawarkan partisipan ttg sebuah
perubahan untk mengalami
problem-problem atau isu-isu
mereka sendiri (tactile, visual,
auditory)
Alat-alat untuk Belajar Mngerti
 Studi kasus
 Cerita
 Simulasi
 Role Plays
 Latihan dan Proyek dalam
kelompok
 Latihan dan proyek perorangan
 Melaporkan kembali dan
presentasi
 Evaluasi dan Pencerminan
 Handouts
Teknik Pelatiahan yang Mana
yang Cocok untuk Setiap Gaya
Belajar?
Memotivasi Pelajar Dewasa
 Kemudahan untuk diskusi dan rasa percaya
diri sangatlah penting. Seorang pelatih yang
mengkomunikan kualitas-kualitas ini akan
membantu peserta untuk rileks
 Warm ups/pemanasan akan membantu untuk
menciptakan kenyamanan dan harus juga
menawarkan sebuah pelajaran atau topik
 Organisasikan informasi di sekeliling
Anda/yang sudah ada di kepala orang di
sekeliling kita
 Empati vs simpati. Lebih mengerti tentang
revolusi tapi tidak usah sampai terlibat
bergabung didalamnya
 Pertemukan kebutuhan peserta untuk
kemajuan hubungan sosial dan profesional
Prinsip yang Menyenangkan
 Pertimbagkan soal timming
Lama waktu secara umum
Pentingnya ada istirahat
Siklus dan sumber-sumber energi: waktu
setelah makan siang adalah the zombie
zone!
 Pertimbangkan Lingkungan Proses
Pembelajaran
bersih dan ruangan cukup luas
 Antisipasi Kebutuhan Belajar
air, pena, kertas, dll
kopi dan kue adalah wajib dalam pelatihan
 Pertimbangkan Kebutuhan Manusia
elemen-elemen sosial adalah motivator
yang cukup penting
Prinsip yang Menyenangkan
 Tetaplah fokus pada Peserta
Tujuannya adalah untuk membantu
memprogram kan rancangan peserta dan
mengambil alih kontrol pembelajaran
mereka
Pilihlah topik dengan cara
mengkonsultasikannya terlebih dahulu
Pilih pelatih berdasarkan kemampuan
Semakin relevan, subyek/topik pelatihan
dan metodenya, semakin tinggi dampak
dari pelatihan tersebut
 Pastikan Kebutuhan Pelatih juga dapat
tercapai
Aturan Akhir untuk Kebahagiaan

 Visualisasikan pelatiahn dari persepsi


peserta; cobalah untuk lebih berempati
tentang bagaimana peserta ingin supaya
kita melakukan pendekatan tentang sesi
tsb
 Batasi poin penting menjadi 3 poin saja!
 Persipkan untuk bayak gaya bekerja dan
belajar dan tetaplah berpikiran bahwa
sebaiknya orang dewasa belajar dengan
cara aplikasi dan problem solving
Latihan Satu

Diskusi kelompok kecil tentang


ketrampilan memfasilitasi
 Paraphrasing

 Encouraging (membesarkan
hati)
 Curah Pendapat/Brainstorming

 Go-arounds

 Bekerja dalam kelompok kecil


Thank You!!!

Anda mungkin juga menyukai