NAMA KELOMPOK:
1.AJI TRISULA
2.ARI SYARIF
3.CHYNTIA PURNAMA SARI F
4.KANIA PUTRI
5.MAGDALENA INDRI
3. Faktor Genetik
Faktor genetik merupakan salah satu faktor terjadinya dislipidemia. Dalam ilmu genetika
menyebutkan bahwa gen diturunkan secara berpasangan memerlukan satu gen dari ibu dan satu gen
dari ayah sehingga kadar hiperlipidemia tinggi dan diakibatkan oleh faktor dislipidemia primer karena
faktor genetik (Djauzi, 2005).
4. Faktor Kegemukan
Salah satu penyebab kolesterol naik adalah karena kelebihan berat badan atau juga bisa disebut
dengan penyakit obesitas. Kelebihan berat badan ini juga bisa disebabkan oleh makanan yang terlalu
banyak yang mengandung lemak jahat tinggi di dalamnya. Kelebihan berat badan dapat
meningkatkan trigliserida dan dapat menurunkan HDL (Anwar, 2004).
5. Faktor Olahraga
Manfaat berolahraga secara teratur dapat membantu untuk meningkatkan kadar kolesterol baik
atau HDL dalam tubuh. Selain itu berolahraga mampu meproduksi enzim yang berperan untuk
membantu proses memindahkan kolesterol LDL dalam darah terutama pada pembuluh arteri
kemudian dikembalikan menuju ke hati untuk diubah menjadi asam empedu. Asam empedu ini
diperlukan melancarkan proses pencernaan kadar lemak dalam darah. Semakin rutin
berolahraga dengan teratur maka kadar kolesterol LDL dalam tubuh akan semakin berkurang
sampai menuju ke titik normal (Arisman, 2008).
6. Faktor Merokok
Merokok dapat meningkatkan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, trigliserida, dan
menurunkan kolesterol HDL. Ketika pengguna rokok menghisap rokok maka secara otomatis akan
memasukkan karbon monoksida ke dalam paru-paru dan akan merusak dinding pembuluh darah.
Nikotin yang terkandung dalam asap rokok akan merangsang hormone adrenalin, sehingga akan
mengubah metabolisme lemak yang dapat menurunkan kadar kolesterol HDL dalam darah
(Anwar, 2004).
7. Faktor Makanan
Konsumsi tinggi kolesterol menyebabkan hiperkolesterolemia dan arterosklerosis. Asupan tinggi
kolesterol dapat menyebabkan peningkatan kadar kolestertol total dan LDL sehingga mempunyai
resiko terjadinya dislipidemia (Anwar, 2004).
SASARAN TERAPI
Tujuan terapi
• Klofibrat
Derivat asam fibrat • Fenofibrat • Belum diketahui, mungkin meningkatkan pemecahan lemak
• Gemfibrosill
•Penyerap Asam Empedu
Termasuk golongan ini adalah Kolestipol.
Mekanisme kerja : obat ini merupakan resin (damar) penukar ion yang bersifat basa, yang
mempunyai afinitas tinggi terhadap asam empedu. Asam empedu akan diikat oleh resin ini,
membentuk senyawa yang tidak larut dan tak dapat direabsorbsi untuk selanjutnya
diekskresi melalui feses. Dengan demikian ekskresi asam empedu yang biasanya sedikit
akibat peredaran darah enterohepatik, dapat ditingkatkan hampir 10 kalinya. Kekurangan
asam empedu didapat dari sintesis baru dari kolesterol (yang terdapat dalam LDL), dengan
demikian kadar LDL plasma menurun
Penggunaan : obat ini (yang biasa dikombinasi dengan diet atau niasin) adalah obat obat pilihan
dalam mengobati hiperlipidemia tipe IIa dan IIb
Efek samping:
a. Efek gastrointestinal: konstipasi , mual dan kembung (flatulen)
b. Gangguan absorbsi : mengganggu absorbsi vitamin larut lemak (A,D,E,K) pada resin dosis
tinggi.
Interaksi obat : berinteraksi dengan Tetrasiklin, Fenobarbital , Digoksin,Warfarin,
Pravastatin, Fluvastatin, Aspirin dan Diuretik Tiazid dengan mengganggu absorbsinya
dalam usus. Karena itu, obat obat tersebut harus diminum 1-2 jam sebelum atau 4-6
jam setelah obat resin pengikat empedu di minum.
•Penghambat Sintesa Protein / Niasin
Obat ini mempunyai kemampuan menurunkan lipid yang luas, tetapi
penggunaan dalam klinik terbatas karena efek samping yang tidak menyenangkan.
Mekanisme kerja : Komponen dua koenzim yang diperlukan untuk metabolisme
lipid, respirasi jaringan, glikogenolisis, penghambatan sintesis lipoprotein densitas
sangat rendah (VLDL). Dapat meningkatkan penghapusan trigliserida kilomikron dari
plasma
Absorbsi : Diserap dengan cepat (60-76%)Waktu plasma puncak: Pelepasan segera, 30-60
menit; rilis diperpanjang, 4-5 jam
Metabolisme : Dimetabolisme di hati
Ekskresi: Urin (60-88% sebagai obat tidak berubah
Farmakokinetik : Waktu paruh: 20-45 mnt
Penggunaan: berdasarkan atas kemampuannya menurunkan kadar plasma kolesterol
dan trigliserida, maka digunakan pada hiperlipoproteinemia tipe IIb dan IV dengan
VLDL dan LDL yang meningkat . Niasin juga merupakan obat anti hiperlipisemia
paling poten untuk meningkatkan kadar HDL plasma.
Efek samping : kemerahan pada kulit (di sertai perasaan panas) dan pruritus (rasa
gatal pada kulit ), pada sebagian pasien mengalami mual dan sakit pada
abdomen,meningkatkan kadar asam urat (hiperurikemia) dengan menghambat
sekresi tubular asam urat ,toleransi glukosa dan hepatotoksik.
•Penghambat Koenzim A
Reduktase Termasuk golongan ini adalah Atorvastatin, Simvastatin.
Mekanisme kerja : menghambat enzim HMG Co A reduktase dalam sintesis
kolesterol , dengan demikian akan meningkatkan penguraian kolesterol intrasel
sehingga mengurangi simpanan kolesterol intrasel.
Penggunaan : efektif untuk menurunkan kadar kolesterol plasma pada semua jenis
hiperlipidemia.
Simvastatin
Sediaan : 10 mg dan 20 mg.
Nama dagang : Esvat, Normovat, Simbado, Sintrol, Selvim, Statcol dll.
Absorbsi : Bioavailability: <5%
Onsetofaction: >3 hari
Waktu plasma puncak: 1.3-2.4 jam
Distribusi : Protein terikat: 95%
Metabolisme : Lulus pertama di hati Dikonversi menjadi asam simvastatin aktif
maksimal oleh jalur nonenzimatik dan enzim spesifik Metabolit: Beta-hydroxyacid
dan 6'-hydroxy, 6'-hydroxymethyl, dan turunan 6'-exomethylene (semua aktif) Asam
simvastatin juga dikonversi menjadi metabolit aktif lainnya oleh CYP3A4
Eliminasi : Ekskresi: Tinja (60%); urin (13%)
Atorvastatin
Sediaan : 10 mg, 20 mg, 40 mg.
Nama Dagang : Lipitor, Atofar.
Absorbsi : BA = 14% (obat orang tua), Onset = 3-5 hari, durasi= 48-72 hari,
waktu serum puncak = 1-2 jam, efek maksimal = 2 minggu.
Distribusi : Protein terikat 98%, Vd =381 L.
Metabolisme : Melalui enzim P450 hati CYP3A4
Eliminasi : Terutama melalui empedu; urin (2%).
FENOFIBRATE
Sediaan : 100 mg dan 300 mg
Nama dagang : Hicholfen, Hyperchol.
Absorbsi : BA = 60-90 %, Onset : 2 minggu
Distribusi : Mendistribusikan secara luas ke sebagian besar jaringan, Protein
terikat 99%.
Metabolisme : hati.
Eliminasi : urine (60-93%), Feces (5-25%).
Kontra indikasi :
Gangguan ginjal berat, termasuk yang memiliki penyakit ginjal stadium akhir dan
yang menerima dialisis, penyakit hati, penyakit kantong empedu, ibu menyusui.
GEMFIBROZIL
Mekanisme Kerja :
Menghambat lipolisis perifer, mengurangi ambilan hati asam lemak bebas, yang pada
gilirannya dapat menghambat sekresi VLDL; dapat meningkatkan kolesterol HDL ( mekanisme
tidak diketahui).
Absorbsi : waktu serum puncak = 1-2 jam
Eliminasi : Waktu paruh 1,5 jam. Ekresi = urin (70%), tinja (6%).
Efek samping :
• Efek gastrointestinal : gangguan pencernaan ringan
• Litiasis : pembentukan batu empedu
• Keganasan: terutama Klofibrat yang dapat menyebabkan keganasan terkait dengan
kematian