Anda di halaman 1dari 8

PENDIDIKAN DAN PROMOSI KESEHATAN

PERAN PERAWAT SEBAGAI


FASILITATOR
Dosen Mata Kuliah :
Ns. Fahmi A. Lihu, M.Kes

Kelompok 3 :
1. Rahmawati Bangol
2. Miftahul Hinelo
3. Shinta Aswin Rahman
4. Dinda Ryanti Kadir
5. Sri Wulan Amellia C Muda
6. Amalia Fajarini Latief
7. Indah Puspa Lestari
8. Ovan Ano ( tidak aktif)
Pengertian Peran Perawat
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai
kedudukannya dalam suatu system. Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun
dari luar dan bersifat stabil. Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seorang pada sit
uasi sosial tertentu. (Kozier Barbara, 1995:21).

Perawat atau Nurse berasal dari bahasa latin yaitu dari kata nutrix yang berarti merawat atau meme
lihara. Harlley Cit ANA (2000) menjelaskan pengertian dasar seorang perawat yaitu seseorang yang
berperan dalam merawat atau memelihara. Membantu dan melindungi seseorang karena sakit, injur
y dan proses penuaan dan perawat professional adalah perawat yang bertanggung jawab dan berwe
wenang memberikan pelayanan keperawatan secara mandiri dan ataur berkolaborasi dengan tenaga
kesehatan lain sesuai dengan kewenangannya.
Peran Perawat
Peran perawat yang dimaksud adalah cara untuk
menyatakan aktifitas perawat dalam praktik, dimana
telah menyelesaikan pendidikan formalnya yang diakui
dan diberi kewenangan oleh pemerintah untuk
menjalankan tugas dan tanggung keperawatan secara
professional sesuai dengan kode etik professional.
Dalam hal ini peran perawat untuk memberikan asuhan
keperawatan, melakukan pembelaan kepada klien,
sebagai pendidik tenaga perawat dan masyarakat,
coordinator dalam pelayanan.
Peran Perawat Sebagai Fasilitator
Peran perawat sebagai fasilitator adalah perawat merupakan tempat bertanya bagi
masyarakat untuk memecahkan masalah kesehatan. Diharapkan perawat dapat
memberikan solusi mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi individu, keluarga dan
kelompok/masyarakat. Tugas fasilitator adalah memfasilitasi, memfasilitasi itu bukan
menyalahkan tetapi memberi alternative sehingga klien atau masyarakat memilih
sendiri mana yang lebih baik. Selain itu juga menghargai, menjalin hubungan baik,
memberi motivasi dengan memberi pujian

Fasilitator mengelola pelatihan dengan membuat perencanaan pelatihan,


menyiapkan kebutuhan yang diperlukan dalam pelatihan, memastikan
keefisienan waktu pelatihan, memantau jalannya pelatihan dan kemajuan tiap
peserta. Fasilitator perlu memiliki pengetahuan yang memadai tentang topic
yang menjadi pembahasan.
Tugas perawat sebagai fasilitator
1. Memberikan pelayanan keperawatan secara langsung berdasarkan proses
keperawatan dengan sentuhan kasih sayang
2. Menyusun rencana perawatan sesuai dengan masalah klien
3. Melaksanakan tindakan perawatan sesuai dengan rencana
4. Mengevaluasi tindakan perawatan yang telah diberikan
5. Mencatat atau melaporkan semua tindakan perawatan dan respons klien
pada catatan perawatan
6. Melaksanakan program medis dengan penuh tanggung jawab. Pemberian
obat, pemeriksaan laboratorium, persiapan klien yang akan operasi
7. Memerhatikan keseimbangan kebutuhan fisik, mental, sosial, dan spiritual
kilen
8. Memberikan pertolongan segera kepada klien gawat atau sakaratul maut
9. Mendengarkan keluhan-keluhan pasien maupun keluarga pasien
10. Memberikan solusi kepada pasien maupun keluarga pasien tentang
kesehatan
11. Memberikan penyuluhan kesehatan sehubungan dengan penyakitnya
12. Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan klien baik secara lisan
maupun tulisan.
Syarat Perawat Sebagai Fasilitator
1. Lulus dari sekolah perawat
Sekolah pada sekolah perawat dan lulus serta mendapat
ilmu keperawatan dari sekolah tersebut

2. Mempunyai bakat dan sikap untuk


bekerja dengan cinta dan kesabaran.
3. Bersedia bekerja pada siang atau malam hari.
Untuk menjadi perawat sebagai fasilitator
harus memiliki bakat dan sikap untuk Dalam profesi keperawatan, tidak ada
bekerja dengan cinta dan kesabaran jam kerja tetap. Alasannya dapat
dalam merawat pasien. dipahami dengan baik. Seorang perawat
harus bekerja baik pada siang hari dan
pada malam hari.
CONTOH KASUS
Disebuah rumah sakit seorang perawat N sedang bersiap-siap melakukan tindakan injeksi kepada
seorang pasien inisial Ny. M saat ingin melakukan tindakan injeksi tiba-tiba telefon ruangan
berbunyi dengan terburu-buru perawat tersebut meminta seorang siswa yang sedang praktek
untuk menggantikannya, perawat tersebut tidak menyebutkan nama pasien hanya menyebutkan
nomor bed pasien saja. Akhirnya kejadian yang tidak diinginkan terjadi siswa tersebut salah
menginjeksi seorang pasien siswa tersebut tidak mengetahui bahwa pasien yang akan diinjeksi
telah pindah bed untuk mengisi bed yang kosong akhirnya keributan terjadi diruangan pasien.

Analisa kasus :
seharusnya perawat tersebut walaupun sedang terburu-buru harus memberitahukan identitas pasien secara
lengkap kepada siswa tersebut, identitas berupa nama, umur, dan nomor bed. Alangkah baiknya sebagai
seorang senior perawat tidak harus langsung meminta seorang siswa untuk menggantikannya melakukan
tindaka. seorang siswa yang sedang praktek masih perlu pengawasan/bimbingan dari seorang perawat yang
sudah senior sebaiknya tindakan injeksi dilakukan setelah mengangkat telefon perawat melakukan
bimbingan kepada siswa untuk melakukan tindakan injeksi kepada pasien.
Thank You
By Kelompok 3

Anda mungkin juga menyukai