ERI INDRA
MELITA
DIAN EKA PUTRI
Paket sifat-sifat
kimia dan
karakteristiknya
Mekanisme
OBAT
Respon fisiologis
terhadap obat
Penggunaan nya
secara klinis
Farmakologi
Toksikologi
TOKSIKOLOGI
• Toksikologi sering dianggap
sebagai ilmu yang mempelajari
tentang racun atau keracunan.
Setiap zat,
termasuk onat
yang memiliki
RACUN kapasitas
membahayakan
organisme
• Paracelsus (1493-1541) seorang dokter pada masa
renaissance mendefinisikan istilah racun dengan
sebuah pertanyaan :
Efek
Toksisitas
genotoksi
patologis
k
Toksisitas farmakologi
• Toksisitas farmakologi juga dapat terjadi
ketika dosis yang diberikan tepat. Contoh:
pasien yg diterapi dengan tetrasiklin,
sulfonamida, klorpromazin dan asam
nalidiksatefek fototoksisitas oleh sinar
matahari terhadap pasien.
• Contoh: toksisitas digoksin karena aritmia
terjadi pada konsentrasi yang hanya 2 atau 3
kali lipat dari dosis terapi optimal.
Berdasarkan keparahannya, terapi toksisitas
dapatberupa penghentian obat, suplementasi
kalium, obat antiaritmia(fenitoin atau lidokain)
Toksisitas patologis
Efek Genotoksik
Antibodi dg periode
Antigen kompleks
laten 1-2 minggu
Paparan berikutnya
dg senyawa yg Interaksi antigen-
sama/mirip antibodi Alergi
Reaksi alergi dibagi menjadi 4 kategori :
• Interaksi penyerapan
• Interaksi pada ikatan protein
• Interaksi metabolisme
• Interaksi pada aksi terapeutik.
Efek obat pada aksi terapeutik
• Efek aditifterjadi apabila gabungan 2 obat dg gol.
Yg sama= jumlah dari efek dari setiap ob at jika
diberikan sbgagen tunggal.
• Cont: 2+3=5
• Efek sinergisjika gab.2 obat diberikan bersamaan,
maka obat yang satu dpt memperkuat obat lainnya.
• Cont: 2+3=20, demerol & prometazin+efek
demerol.
• Efek antagonismedua obat dlm golongan yg
berlawanan menimbulkan efek saling maniadakan
satu terhadap yg lainnya.
• Cont: fenobarbital dg warfarin
Pencegahan keracunan
• Tepat obat
• Tepat pasien
• Tepat dosis
• Tepat rute pemberian, dan
• Tepat waktu pemberian
Prinsip-prinsip penanganan keracunan
• Menjaga fungsi-fungsi vital tubuh tetap
berlangsunghingga obat atau bahan kimia penyebab
keracunan dapat dikeluarkan dari dalam tubuh.
• Tujuan utama pengobatan yoksisitas adalah
mempertahankan fungsi fisiologis normal tubuh.
• Tujuan kedua adalah menekan agar konsentrasi racun
seminimal mungkin dg menghambat absorpsi dan
meningkatkan eliminasinya
• Tujuan ketiganya adalah untuk melawan efek
toksikologi racun pada sisi efektor.
Dekontaminasi pasien keracunan
• Langkah 1: menghentikan terjadinya paparan racun
tersebutdekontaminasi
• Dekontaminasi gastrointestinal adalah upaya untuk mengurangi
penyerapan zat racun setelah masuk ke saluran cerna.
• Indikasi perlunya dilakukan dekontaminasi gastrointestinal
adalah:
• Racun berpotensi membahayakan
• Racun masih belum terserap, artinya racun masih berada pada
lambung atau usus, sehingga dekontaminasi gastrointestinal
harus segera dilakukan
• Prosedur dekontaminasi dapat dilakukan secara aman.
Metode dekontaminasi gastrointestinal yang
dapat dilakukan:
1. Sirup Ipecac adalah agen emetik (perangsang
muntah) lokal pada saluran usus.
• Dosis sirup ipecac adalah 15 ml pada anak-
anak kurang dari 12 tahun dan 30 ml pada
orang dewasa dan anak-anak diatas 12 tahun.
Sirup ini akan menghasilkan efek emetik
dalam kurun waktu 15-30 menit
• 2. Pengosongan lambung/bilas lambung.
Proses ini dilakukan dengan memasukan pipa
orogastrik kedalam perut dimana posisi pasien
dekubitus lateral kiri dengan kepala lebih
rendah daripada kaki, kemudian isi perut
dikeluarkan melalui pipa tersebut.
• 3. Penyerapan Racun dengan Karbon Aktif
• 4. Irigasi usus.
• 5. Katarsis.
• 6. Peningkatan laju eliminasi obat (racun).
• 7. Terapi Antidot.
TERAPI ANTIDOT
• Antidot Indikasi
Keracunan Asetilsistein
Parasetamol
• Atropin sulfat organoforus Pestisida karbamat
• Benztropin Obat penginduksi
distonia
• Bikarbonat, natrium Obat pemblok kanal
natrium
• Bromokriptin Sindrom Neuroleptik
• Karnitin Hiperammonemia
valproat
• Dantrolen Hipertermia ganas
• Deveroksamin Besi
• Digoksin Glikosida jantung
• TERIMAKASIH...