Anda di halaman 1dari 23

HIPOTERMIA PADA

NEONATUS
Oleh : Deanurva Calista Prima

LABORATORIUM ILMU KESEHATAN ANAK


RSUD KANJURUHAN KEPANJEN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2020
DEFINISI
• Hipotermi adalah suhu tubuh dibawah 36,5ºC (suhu Aksilla)
• Suhu normal tubuh bayi dan neonatus adalah 36,5-37,5ºC (Suhu Aksilla)
• Bayi baru lahir sering mengalami hipotermi karena ketidakmampuannya
mempertahankan suhu tubuh, lemak subkutan yang belum sempurna, permukaan
tubuh yang luas dibandingkan massa tubuh, dan suhu lingkungan yang dingin
Klasifikasi Hipotermi

Suhu Aksilla
Etiologi
• Penurunan produksi panas  kegagalan dalam system endokrin
• Kegagalan termoregulasi  kegagalan hipotalamus dalam menjalankan fungsinya
sebagai organ termoregulator
• Peningkatan panas yang hilang  Terpajan lingkungan yang dingin (suhu lingkungan
rendah, permukaan dingin, atau aliran udara), bayi yang basah tidak segera
dikeringkan, baju bayi yang tidak sesuai dengan usia dan ukurannya.
Gejala klinis
• Aktifitas berkurang
sklerema
• Tangis melemah
• Ekstremitas dingin
• Kulit berwarna tidak merata (cutis marmorata)
• Letargi
• Malas minum
• Apnea, bradikardi
• Edema, sklerema
• Akrosianosis Akrosianosis
Mekanisme Kehilangan Panas
Evaporasi
• Merupakan cara kehilangan panas utama pada tubuh bayi.
• Kehilangan panas terjadi karena menguapan.
• Contoh : Kehilangan panas tubuh melalui penguapan dari kulit tubuh yang basah ke udara,
karen bayi baru lahir diselimuti oleh air/cairan ketuban/amnion. Proses ini terjadi apabila
BBL tidak segera dikeringkan setelah lahir.
Konduksi
• Kehilangan panas melalui kontak langsung antara tubuh
bayi dan benda atau permukaan yang temperaturnya lebih
rendah.
• Contoh : bayi ditempatkan langsung pada timbangan
tanpa alas
Konveksi
• Kehilangan panas yang terjadi pada saat tubuh bayi
terpapar udara atau lingkungan bertemperatur
dingin.
• Contoh : bayi dilahirkan di kamar yang pintu dan
jendela terbuka, ada kipas/AC yang dihidupkan.
Radiasi
• Kehilangan panas badan bayi melalui
pemancaran/radiasi dari tubuh bayi ke lingkungan
sekitar bayi yang lebih dingin.
• Contoh : suhu kamar bayi/kamar bersalin di bawah
25ºC, terutama jika dinding kamarnya lebih dingin
karena bahannya dari keramik/marmer.
Respon Tubuh terhadap Dingin
• Non-shevering Thermoregulation
• Sel lemak coklat berisi banyak mengandung glikogen dan mitokondria dengan multiple
cristae untuk menghasilkan bahan bakar dan energi yang dibutuhkan untuk produksi
panas dengan cepat.
• Lemak coklat tidak dapat diproduksi ulang oleh bayi baru lahir dan cadangan lemak
coklat ini akan habis dalam waktu singkat dengan adanya stress dingin.
Diagnosis
• Pengukuran termometer suhu Aksilla (suhu
sampai 35ºC aksila)
• Pengukuran suhu rektal (suhu sampai 25ºC
rektal)
Diagnosis Hipotermi melalui Sentuhan
Click icon to add picture

Kriteria Diagnosis
TATALAKSANA
Hipotermi Berat
• Segera hangatkan bayi menggunakan radiant warmer atau inkubator.
• Lepaskan baju yang dingin atau basah, pakaian baju yang hangat, topi dan selimut
• Gangguan nafas  oksigen
• Pasang slang IV dibawah pemanas radian untuk menghangatkan cairan.
• Periksa kadar gula darah
• Pengawasan dan penanganan segera adanya tanda-tanda kegawatan
• Ambil sempel darah dan beri antibiotic  curiga sepsis
• Anjurkan ibu menyusui segera setelah bayi siap
• Pantau suhu tubuh bayi setiap jam  apabila terdapat kenaikan minim 0,5ºC / jam, lanjutkan dengan memeriksa suhu
tubuh bayi setiap 2 jam.
• Jika suhu tubuh bayi tidak meningkat atau meningkat lebih lambat 0,5ºC /jam, pastikan suhu alat penghangat diatur
dengan benar.
• Ketika suhu tubuh normal, ukur tubuh suhu tiap 3 jam dalam 12 jam. Jika suhu tubuh tetap normal hentikan pengukuran.
Hipotermia sedang
Jika ibu ada, lakukan kontak langsung untuk menghangatkan. Jika tidak ada, berikan pakaian
hangat, topi, serta selimut yang hangat  Gunakan inkubator / radiant warmer
Dorong ibu menyusui lebih sering. Jika bayi tidak dapat menyusui, berikan metode lain.

Periksa kadar gula darah

Pengawasan dan penanganan segera adanya tanda-tanda kegawatan

Pantau suhu tubuh bayi setiap jam selama 3 jam:

- Bila suhu naik minimal 0,5ºC / jam (penghangatan berhasil), lanjutkan memeriksa suhu setiap 2
jam
- Bila suhu tidak naik / naik terlalu pelan kurang dari 0,5ºC /jam periksa adanya tanda-tanda sepsis.
Setelah suhu normal, ukur suhu tubuh setiap 3 jam selama 12 jam. Jika suhu tubuh tetap normal
hentikan pengukuran.
Skin to skin contact
Inkubator
Radiant warmer
Komplikasi
• Asidosis metabolic
• Kebutuhan oksigen meningkat
• Metabolit meningkat
Pencegahan
1. Ruang bersalin yang hangat
2. Pengeringan bayi segera setelah lahir
3. Kontak kulit dengan kulit
4. Pemberian Air Susu Ibu
5. Perhatikan cara menimbang bayi
6. Menunda Memandikan bayi
7. Pakaian & Selimut yang tepat
8. Transportasi hangat
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai