Anda di halaman 1dari 34

Keperawatan Gawat Darurat

By: Ns.Lola Despitasari, S.Kep.M.Kep


Diskusi
• Apa itu keperawatan gawat darurat
• Apa saja contoh kasus gawat darurat
• Apa bedanya keperawatan gawat darurat
dengan keperawatan yang lain (ex KMB)
PENGERTIAN KEPERAWATAN GAWAT
DARURAT
• Rangkaian kegiatan praktik keperawatan
kegawatdaruratan yang diberikan oleh perawat
yang kompeten untuk memeberikan asuhan
keperawatan di ruang gawat darurat
Instalasi gawat darurat
• Instalasi Gawat darurat (IGD) merupakan
gerbang utama untuk pasien yang datang
berobat ke rumah sakit. IGD memiliki peran
penting dalam menangani pasien yang datang
kerumah sakit (Iserson, 2004).
• Perawat yang bekerja di IGD harus mampu
mengenali dan memprioritaskan keadaan
darurat, melakukan rapid assessment
(penilaian cepat), melakukan perawatan, dan
kompeten dalam mengambil keputusan untuk
teknik resusitasi (Wentzel & Brysiewicz,
2014).
Emergency Care
• Situasi serius yang memerlukan tindakan cepat dan
tepat, pada kondisi tidak terduga yang mengancam
kehidupan
• Unit perawatan darurat
• Waktu dan informasi terbatas
• Intervensi sebelum pengkajian lengkap berdasarkan
pengalaman dan penilaian
• Evaluasi dalam hitungan menit
Intensive care (perawatan intensif)
• Proses keperawatan memerlukan pemanatauan
terus menerus
• Critical care (perawatan kritis/gawat )
proses keperawatan : keadaan pasien gawat
Intensive care
• Ruangan khusus untuk pelayanan dan suhan
keperawatan yang efektif

• Dilengkapi dengan alat-alat, fasilitas khusus


dan tenaga terlatih (icu, cvcu, iccu)
Critical care

• Situasi serius, tiba-tba, tidak dapat diduga,


mengancam/cenderung mengancam kehidupan
Tindakan cepat dan tepat

Proses keperawatan sama dengan sistem


diruangan lain
• Beda :
Waktu terbatas : mengancam kehidupan
informasi terbatas : pengkajian tidak harus
lengkap
Kategori pasien gawat darurat
1. Pasien gawat darurat
pasien yang tiba-tiba dalam keadaan gawat
atau akan menjadi gawat dan terancam
nyawanya atau anggota badannya menjadai
cacat bila tidak mendapatkan pertolongan
secepatnya
2. Pasien gawat tidak darurat
pasien berada dalam keadaan gawat tetapi tidak
memerlukan tindakan darurat
3. Pasien darurat tidak gawat
pasien akibat musibah yang datang tiba-tiba
tetapi tidak menagncam nyawanya dan
kecacatan pada anggota badannya
4. Pasien tidak gawat tidak darurat
Prioritas Manajemen Darurat
• Mempertahankan kehidupan
• Mencegah kerusakan sebelum
tindakan/perawatan selanjutnya
• Menyembuhkan klien pada kondisi yang
berguna bagi kehidupan
Prinsip Manajemen Darurat
• Pertahankan jalan nafas, ventilasi yang adekuat dan lakukan
respirasi bila perlu
• Kontrol adanya perdarahan dan resikonya
• Evaluasi dan pertahankan curah jantung
• Cegah dan lakukan perawatan pada keadaan syok
• Lakukan pengkajian fisik
• Evaluasi ukuran dan reaktifitas pupil dan respon motorik
• Lakukan EKG jika perlu
• Cek adanya fraktur, termasuk fraktur servikal
• Lakukan perawatan luka
• Lakukan pengukuran tanda vital
penyebab kematian
• Kematian dapat terjadi bila seseorang mengalami
kerusakan atau kegagalan fungsi dari :
Susunan saraf pusat , pernafasan, kardiovaskuler,
hati, ginjal, pankreas

Disebabkan oleh trauma,cedera , infeksi,


keracunan, degenerasi, asfiksia, kehilangan,
cairan dan elektrolit dalam jumlah besar
Keberhasilan penanggulangan penderita gawat
darurat dalam mencegah kematian dan
kecacatan ditentukan oleh :
a. Kecepatan menemukan penderita gawat
darurat
b. Kecepatan meminta pertolongan
c. Kecepatan kualitas pertolongan ( ditempat
kejadian, dalam perjalan kerumah sakit,
pertolongan selanjutnya di RS)
• Perawat yang ada di IGD harus mampu dalam
mengevaluasi dan memprioritaskan kondisi
pasien serta melakukan rapid assessment
kepada pasien (CNA, 2013).
Kompetensi perawat yang ada di IGD menurut
Emergency Nurses Association (ENA) tahun 2008
adalah:
• Manajemen status kesehatan pasien
• Melakukan triage pada pasien.
• Merespon status perubahan fisiologis pada pasien
dengan cepat.
• Menggunakan pengetahuan berbasis bukti dan
keterampilan dalam melakukan perawatan darurat
pada pasien dalam hal penilaian, pengobatan,
pasien akut, kronis dan cedera (baik fisiologis,
psikologis, sosial ekonomi dan budaya) pada
pasien di IGD.
• Secara khusus menilai dan memulai intervensi
yang tepat untuk korban kekerasan dan
pelecehan.
• Secara khusus menilai dan memulai intervensi
untuk risiko bunuh diri yang tepat.
• Menilai pasien dan keluarga untuk tingkat
kenyamanan seperti nyeri, perawatan paliatif,
berita buruk dengan memulai intervensi yang
tepat.
• Mengakui, mengumpulkan, dan
mempertahankan bukti seperti yang
ditunjukkan (bukti forensik).
• Menafsirkan tes diagnostik.
• Farmakologis dan terapi non farmakologis.
• Menafsirkan ECG.
• Menafsirkan radiografi.
• Menilai respon terhadap intervensi terapeutik.
• Dokumenentasi dan pengobatan.
Peran profesional
• Fungsi sebagai penyedia langsung layanan
perawatan darurat.
• Berpartisipasi dalam keadaan darurat internal
dan eksternal serta bencana.
• Pengobatan modalitas yang dibutuhkan untuk
perawatan darurat.
• Bertindak sesuai dengan tanggung jawab
profesional sesuai hukum dan etika
(manajemen pasien, dokumentasi).
Prosedur Airway, Breathing, Circulation dan
Disability
• Menilai dan mampu melakukan Cardio
Pulmonary Resuscitation (CPR) pada neonatus,
orang dewasa dan anak-anak dan melakukan
penilaian cepat.
• Melakukan pengelolaan saluran napas (intubasi
endotrakeal dan ventilasi pasien).
• Melakukan pengkajian dan mampu melakukan
akses sirkulasi seperti intraosseous.
• Menilai dan mengelola pasien dengan prosedur
sedasi.
• Prosedur perawatan luka
• Melakukan prosedur kepala, mata, hidung,
telinga dan tenggorokan
• Melakukan tonometry untuk menilai tekanan
intraokular.
• Melakukan serumen impaksi kuretase.
• Kontrol epistaksis.
• Melakukan jarum thoracostomy untuk kondisi
yang mengancam jiwa dalam situasi darurat
(tension pneumothorax).
• Melakukan pungsi lumbal.
Prosedur Gynecology, perkemihan dan rektum
• Membantu proses persalinan dan perawatan
ibu pasca perawatan.

Lain
• Mampu melakukan komunikasi radio dengan
unit prehospital.
• Menafsirkan diagnosa pasien seperi tanda-
tanda vital, ECG 12 lead sebagaimana
dikomunikasikan oleh personil prehospital.
Prinsip Manajemen Kegawatdaruratan

• A : Airway ( buka dan bebaskan jalan nafas)


• B : Breathing( beri ventilasi pulmoner dan
oksigenasi)
• C : Circulation( mengentikan perdarahan,
balaut bidai)
• D : Disability
• E : Exposure
Prinsip Manajemen Kegawatdaruratan Pada
Trauma

• A : Airway + Cervical Control


• B : Breathing + Ventilation
• C : Circulation + Hemorrhagic Control
• D : Disability
• E : Exposure + ECG + Hypothermia Prevention
Prinsip Manajemen Kegawatdaruratan
Pada Trauma Lanjut
• F = Folley Catheter
(kontra indikasi: Ruptur uretra)
Tanda:
Keluar darah dr orifisium uretra eksterna
Hematoma di skrotum/supra simphisis
Rectal touse: prostat melayang
• G = Gastric Tube
• H = Heart Monitor and Pulse Oksimetri
Prinsip umum asuhan keperawatn gawat
darurat
• Keamanan diri perawat dan klien terjaga
• Perawat bersikap cepat dan tepat dalam
melakjkan triage, menmetapka diagnosa,
tindakan dan evaluasi keperaeatn yang
berkelanjutan
• Tindakan keparwatan meliputi resusitasi dan
stabilisasi untuk mengatasi msalah
biopsikososial
• Sistem monitoring kondisi klien harus daoat
dijalankan
• Sistem dokumentasi yang dipakai dapat
digunakan secara mudah cepat dan tepat
• Penjaminan tindakan keperawatan secara etik
dan legal perlu dijaga
Hal-hal yang mempengaruhi sistem askep
KGD
• Kondisi kegawatan seringkali tidak terprediksi
(kondisi dan jumlah pasien)
• Keterbatasan sumber daya dan waktu
• Askep diberikan untuk seluruh usia seringkali
dengan data dasar yang terbatas
• Jenis tindakan yang diberikan merupakan tindakan
yang memerlukan kecepatan dan ketepatan yang
tinggi
• Adanya saling ketergantungan yang tinggi anatra
profesi kesehatan yg bekerja ditauang gawat darurat.

Anda mungkin juga menyukai