Anda di halaman 1dari 39

SUPERVISI

PELAYANAN KEPERAWATAN

B. Latuminase
PENDAHULUAN
• Supervisi bagian penting dalam manajemen;
tanggung jawab pemimpin.
• Supervisi merupakan bagian dari fungsi
pengawasan (controling)
• Tujuan mempertahankan dan meningkatkan
mutu pelayanan / asuhan keperawatan
• Supervisi dilakukan pada berbagai tingkatan
manajer sesuai lingkup tanggung jawab; dari
Kepala Bidang Perawatan – Kepala Ruangan
PANDANGAN SUPERVISI DALAM
MENINGKATKAN KUALITAS KERJA
Supervisi merupakan upaya manajer
keperawatan untuk :
 Memperbaiki, memelihara, dan meningkatkan

kualitas kerja staf yang menjadi bawahan


langsung.
 Mengembangkan para perawat dalam
mencapai kualitas pelayanan keperawatan
yang lebih baik.
Lanjutan …….

Merupakan suatu proses kegiatan


yang berkelanjutan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan agar
sesuai dengan standar asuhan
keperawatan yang telah ditetapkan.
TUJUAN SUPERVISI
• Mengorientasikan, melatih kerja,
memimpin, dan memberi arahan serta
mengembangkan kemampuan para
pelaksana keperawatan di berbagai
jenjang dalam struktur organisasi
keperawatan.
HAL UTAMA DALAM SUPERVISI
• Menemukan berbagai kelemahan atau kekurangan
dalam sistem pemberian pelayanan keperawatan
• Memberikan dorongan, arahan, membuat solusi
alternatif pemecahan masalah dan melakukan
bimbingan akan kelemahan yang ditemukan
• Memperbaiki dan meningkatkan kinerja sesuai
dengan standar asuhan keperawatan, sebagai
kebijakan RS
• Memberikan motivasi yang kuat dalam
meningkatkan kinerja pada staf yang disupervisi.
PENGERTIAN SUPERVISI
• Prajudi Amosudirjo (1982)
Supervisi adalah pengamatan / pengawasan secara
langsung
terhadap pelaksanaan pekerjaan yang sifatnya rutin.

• Thora Kron (1987)


Supervisi adalah merencanakan, mengarahkan,
membimbing,
mengajar, mendorong, memperbaiki, mempercayai,
mengevaluasi secara terus menerus pada setiap perawat
dengan sabar, adil, serta bijaksana sehingga perawat
memberikan asuhan keperawatan dengan baik, terampil,
aman, cepat, dan tepat secara menyeluruh sesuai dengan
Lanjutan ….

• Swansburg dan Russel (1990)


Supervisi adalah supervisior harus mampu
menyediakan segala hal agar mempermudah
perawat yang disupervisi melaksanakan
tugasnya.
TUJUAN SUPERVISI
a. Mengorientasikan staf dan pelaksana keperawatan
b. Melatih staf dan pelaksana keperawatan
c. Memberikan arahan dalam pelaksanaan tugas agar
menyadari dan mengerti terhadap peran, fungsi dan
tugas sebagai staf dan pelaksana keperawatan.
d. Memberikan pelayanan dan bantuan kepada staf
apabila mereka menghadapi kendala dalam tugasnya.
e. Mengembangkan kemampuan staf dan pelaksana
keperawatan dalam memberikan asuhan
keperawatan.
KOMPETENSI SUPERVISIOR
1. Memberikan pengarahan dan petunjuk jelas
sehingga dapat dimengerti oleh staf dan
pelaksana keperawatan
2. Memberikan saran, nasehat, dan bantuan
kepada staf dan pelaksana keperawatan
3. Memberikan motivasi untuk meningkatkan
semangat kerja staf dan pelaksana
keperawatan.
4. Proses dalam kelompok (dinamika
kelompok)
5. Memberikan latihan dan bimbingan yang
diperlukan kepada staf dan pelaksana
keperawatan
6. Melakukan penilaian terhadap penampilan
kinerja staf dan pelaksana
7. Mengadakan pengawasan agar asuhan
keperawatan berkualitas
SUPERVISIOR KEPERAWATAN
1. Kepala ruangan
Bertanggung jawab dalam supervisi pelayanan
keperawatan pasien. Mengawasi perawat ketua tim
dan anggota tim

2. Pengawas perawatan
Bertanggung jawab dalam supervisi pelayanan
keperawatan pada area tanggung jawabnya; yaitu
beberapa kepala ruangan yang ada di instalasi / unit
Lanjutan …

3. Kepala Seksi (Wakil kepala Bidang Keperawatan)


Bertanggung jawab mengawasi pengawas
dan kepala ruangan secara langsung dan
seluruh perawat secara tidak langsung.
4. Kepala Bidang Keperawatan
Bertanggung jawab melakukan supervisi
secara langsung terhadap kepala seksi /
wakil kepala bidang dan semua perawat
secara tidak langsung.
• Supervisi berkaitan dengan struktur
organisasi yang menggambarkan
garis tanggung jawab, siapa yang
menjadi supervisior dan siapa yang
disupervisi.
PERANAN SUPERVISIOR
• Bowe dan Seashore (Dalam Yaslis, 1995)
Peran supervisior menitikberatkan pada
perencanaan, pelaksanaan tugas, pelimpahan
tanggung jawab, memberikan kesempatan
kepada staf untuk dapat menyelesaikan
tugasnya sesuai dengan standar asuhan dan
pelayanan keperawatan, memberikan
support, dan mempertahankan kebersamaan.
Lanjutan …

• Olivia (1976)
Peran supervisior sebagai koordinator,
konsultan, pemimpin kelompok evaluator
• Umum
Peran supervisior dalam pelayanan
keperawatan adalah sebagai leader,
koordinator, pembantu / pelayan, pelatih,
pembimbing, evaluator, peneliti, dan
inspektur.
FUNGSI SUPERVISI
a. Mengatur dan mengorganisir proses
pemberian pelayanan keperawatan yang
terkait dngan pelaksanaan kebijakan
pelayanan keperawatan tentang standar
asuhan keperawatan yang telah disepakati.

b. Menilai dan memperbaiki faktor-faktor yang


mempengaruhi proses pemberian pelayanan
keperawatan (Fungsi utama supervisi modern)
Lanjutan….

c. Briggs ; mengkoordinasikan, menstimuli,


dan
mendorong ke arah peningkatan kualitas
asuhan keperawatan

d. Kimbal dan Wiles (1995)


Membantu (assisting), memberi dorongan
(supporting), dan mengajak untuk
diikutsertakan (sharing)
PRINSIP-PRINSIP SUPERVISI
1. Supervisi keperawatan
a) Didasarkan atas hubungan profesional, bukan
pribadi
b) Kegiatan direncanakan secara matang
c) Bersifat edukatif, supportif, dan informatif
d) Memberikan perasaan aman pada staf dan
pelaksana keperawatan
e) Membentuk kerja sama yang demokratis
antara supervisior dengan staf dan
pelaksana
keperawatan
Lanjutan ….

f. Objektif dan harus mampu melakukan self


evaluation
g. Progresif, inovatif, fleksibel, dan dapat
mengembangkan kelebihan masing-masing
h. Konstruktif dan kreatif dalam
mengembangkan diri disesuaikan dengan
kebutuhan.
i. Dapat meningkatkan kinerja bawahan dalam

upaya meningkatkan kualitas asuhan


Lanjutan ….

2. Prinsip ilmiah supervisi keperawatan


a. Kegiatan dilaksanakan atas dasar data
objektif yang diperoleh dalam
pelaksanaan
pelayanan keperawatan
b. Menggunakan berbagai instrumen
pengumpulan data ; angket, observasi,
pedoman wawancara, dan lain-lain
c. Dilaksanakan secara sistematis,
terencana,
KARAKTERISTIK SUPERVISI
• Mencerminkan kegiatan pelayanan/asuhan
keperawatan yang sesungguhnya
• Mencerminkan pola organisasi / struktur organisasi
keperawatan yang ada
• Kegiatan yang berkesinambungan dan teratur
• Dilaksanakan oleh atasan langsung
• Menunjukkan kepada kegiatan perbaikan dan
peningkatan kualitas pelayanan dan asuhan
keperawatan
MODEL SUPERVISI
1. Model Konvensional
a. Berpusat pada kegiatan inspeksi untuk
mencari kesalahan dan menemukan
kesalahan
b. Disebut snooper (memata-matai) atau
supervisi korektif untuk mengkoreksi
kesalahan orang lain, tetapi lebih sulit
untuk
melihat hubungan dengan hal-hal yang
baik.
Lanjutan …

c. Pekerjaan seorang supervisior


hanya untuk mencari kesalahan
d. Praktek model supervisi ini masih
banyak terjadi termasuk dalam
pelayanan asuhan keperawatan.
Lanjutan …..

2. Model Ilmiah
a. Direncanakan secara berencana dan terus
menerus
b. Sistematis dan menggunakan prosedur serta
tehnik tertentu
c. Ada data – data objektif yang diperoleh dari
keadaan yang nyata
d. Menggunakan rating scale, check list, pedoman
wawancara, dsb
e. Ada upaya perbaikan dan umpan balik hasil
f. Berkaitan erat dengan penelitian
3. Model Klinis
a) Difokuskan pada kegiatan klinis dan
keperawatan secara sistematis dalam
perencanaan, pengamatan, serta analisis yang
sensitif dan cermat tentang penampilan yang
rasional
b) Proses membantu tenaga perawat untuk
memperkecil kesenjangan antara tingkah laku
dalam memberikan asuhan keperawatan dengan
standar asuhan yang telah disepakati.
c) Bertujuan untuk membantu pengembangan
profesinalisme staf pelaksana
4. Model Artistik
a) Supervisi adalah suatu pengetahuan
(knowledge), ketrampilan (skill),
dan seni (arts)
b) Menyangkut kerja untuk orang lain
(working for others), bekerja dengan
orang lain (working with others), dan
bekerja melalui orang lain (working
through others)
c) Supervisior menunjukan relasi dengan staf
dan perawat pelaksana yang dibimbing
dengan baik sehingga merasa diterima, rasa
aman, dan dorongan positif untuk
memperbaiki dan meningkatkan penampilan
kinerja dalam memberikan asuhan
keperawatan.
d) Ada sikap mau belajar, mendengarkan
perasaan orang lain dengan masalah yang
dikemukakannya, menerima orang lain
sebagaimana ada sehingga orang dapat
menjadi dirinya sendiri.
PENDEKATAN SUPERVISI
1. Pendekatan secara langsung (Direct)
a. Cara pendekatan yang dilakukan oleh supervisior
terhadap
masalah yang dialami oleh staf atau pelaksana yang
langsung ditemukan saat supervisi.
b. Kepala ruangan / unit /PJ yang ditunjuk sebagai
supervisior
memberi arahan langsung sesuai dengan rencana yang
telah dibuat melalui bimbingan, pengarahan, penjelasan,
memberikan contoh, mendemostrasikan sehingga
diharapkan terjadi perubahan perilaku dalam bentuk
peningkatan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap dari
yang
c) Dalam pendekatan ini supervisior
cenderung lebih dominan, sungguhpun
demikian proses supervisinya tetap
bersikap demokratis, komunikatif dan
persuasif.
d) Pendekatan ini berdasarkan pemahaman
terhadap psikologis behaviorisme (teori
stimulus-respon) dengan menggunakan
penguatan (reinforcement) atau hukuman
(punishment)
2. Pendekatan secara tak langsung (Indirect)
a) Pendekatan yang dilakukan oleh
supervisior secara tidak langsung menuju ke
permasalahan yang dihadapi staf dan perawat
pelaksana, tetapi terlebih dahulu
mendengarkan keluhan-keluhan dan mencoba
memahami permasalahan yang mereka
rasakan dalam menjalankan pelayanan /
asuhan keperawatan
.
b) Dalam pendekatan ini staf dan
pelaksana perawatan lebih aktif
mengungkapkan masalah mereka,
supervisior mendengarkan dengan
cermat, teliti dan sabar, kemudian
menyimpulkan permasalahan yang
dihadapi oleh bawahannya
LANGKAH-LANGKAH SUPERVISI
1. Mengidentifikasi kelemahan / kekurangan staf
danpelaksana perawatan dalammelakukan pelayanan /
asuhan keperawatan, menggunakan berbagai instrumen
yang ada
2. Menentukan cara / metode dalam mengupayakan
perbaikan dan peningkatan kinerja dalam melakukan
pelayanan / asuhan keperawatan
3. Memberikan bimbingan dan fasilitas yang diperlukan
dalam perbaikan dan peningkatan kinerja
4. Memonitoring hasil perbaikan dan peningkatan kinerja
perawat dalam melakukan pelayanan / asuhan
keperawatan
KEGIATAN RUTIN SUPERVISIOR
(Bittel, 1987)

1. Sebelum pertukaran shift


a. Memeriksa kecukupan fasilitas / peralatan
/ sarana untuk hari itu
b. Memeriksa daftar dinas
2. Pada waktu mulai shift
a. Memeriksa personil yang ada
b. Menganalisa keseimbangan personil dan
pekerjaan
c. Mengukur pekerjaan
d. Mengidentifikasi kendala yang muncul
e. Mencari alternatif penyelesaian masalah supaya pekerjaan
dapat selesai
3. Sepanjang hari dinas
a) Memeriksa pekerjaan setiap personil,
mengarahkan, instruksi, mengoreksi, atau
memberikan latihan sesuai kebutuhannya
b) Memeriksa kemajuan pekerjaan dari personil
sehingga dapat segera membantu jika diperlukan
c) Memeriksa pekerjaan rumah tangga
d) Memeriksa kembali pekerjaan personil dan
kenyamanan kerja, terutama untuk personil
muda
e) Berjaga-jaga di tempat, diperlukan bila ada
pertanyaan, permintaan bantuan atau hal
lain yang terkait.
f. Mengatur jam istirahat personil
g. Mendeteksi dan mencatat problem yang muncul
pada saat itu dan menemukan cara
memecahkannya
h. Memeriksa kembali kecukupan alat / fasilitas /
sarana sesuai kondisi operasionalnya
i. Mencatat alat / sarana / fasilitas yang rusak
kemudian melaporkannya
j. Memeriksa adanya kejadian kecelakaan kerja
k. Menyiapkan dan melaporkan secara rutin
mengenai.
pekerjaan
4. Sebelum pulang
a. Membuat daftar masalah yang belum
terpecahkan dan berusaha untuk
memecahkan persoalan tersebut keesokan
harinya
b. Pikirkan pekerjaan yang telah dilakukan
sepanjang hari dengan mengecek hasilnya
c. Lengkapi laporan harian sebelum pulang
d. Membuat daftar pekerjaan untuk esok hari dan
membawa ke rumah untuk dipelajari
PENUTUP
• Supervisi keperawatan diperlukan untuk mencapai tujuan
pelayanan keperawatan
• Supervisi perlu direncanakan; dilengkapi dengan standar
acuan agar hasil supervisi dapat dianalisa
• Hasil supervisi untuk tindak lanjut pebaikan atau
pemeliharaan perilaku staf
• Supervisior diharapkan mempunyai ketrampilan
konseptual, ketrampilan teknis dan ketrampilan
interpersonal yang memuaskan
• Tujuan supervisi untuk meningkatkan motivasi, kreatifitas
dan kemampuan perawat yang akan berdampak pada
peningkatan kualitas pelayanan keperawatan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai