PELAYANAN KEPERAWATAN
B. Latuminase
PENDAHULUAN
• Supervisi bagian penting dalam manajemen;
tanggung jawab pemimpin.
• Supervisi merupakan bagian dari fungsi
pengawasan (controling)
• Tujuan mempertahankan dan meningkatkan
mutu pelayanan / asuhan keperawatan
• Supervisi dilakukan pada berbagai tingkatan
manajer sesuai lingkup tanggung jawab; dari
Kepala Bidang Perawatan – Kepala Ruangan
PANDANGAN SUPERVISI DALAM
MENINGKATKAN KUALITAS KERJA
Supervisi merupakan upaya manajer
keperawatan untuk :
Memperbaiki, memelihara, dan meningkatkan
2. Pengawas perawatan
Bertanggung jawab dalam supervisi pelayanan
keperawatan pada area tanggung jawabnya; yaitu
beberapa kepala ruangan yang ada di instalasi / unit
Lanjutan …
• Olivia (1976)
Peran supervisior sebagai koordinator,
konsultan, pemimpin kelompok evaluator
• Umum
Peran supervisior dalam pelayanan
keperawatan adalah sebagai leader,
koordinator, pembantu / pelayan, pelatih,
pembimbing, evaluator, peneliti, dan
inspektur.
FUNGSI SUPERVISI
a. Mengatur dan mengorganisir proses
pemberian pelayanan keperawatan yang
terkait dngan pelaksanaan kebijakan
pelayanan keperawatan tentang standar
asuhan keperawatan yang telah disepakati.
2. Model Ilmiah
a. Direncanakan secara berencana dan terus
menerus
b. Sistematis dan menggunakan prosedur serta
tehnik tertentu
c. Ada data – data objektif yang diperoleh dari
keadaan yang nyata
d. Menggunakan rating scale, check list, pedoman
wawancara, dsb
e. Ada upaya perbaikan dan umpan balik hasil
f. Berkaitan erat dengan penelitian
3. Model Klinis
a) Difokuskan pada kegiatan klinis dan
keperawatan secara sistematis dalam
perencanaan, pengamatan, serta analisis yang
sensitif dan cermat tentang penampilan yang
rasional
b) Proses membantu tenaga perawat untuk
memperkecil kesenjangan antara tingkah laku
dalam memberikan asuhan keperawatan dengan
standar asuhan yang telah disepakati.
c) Bertujuan untuk membantu pengembangan
profesinalisme staf pelaksana
4. Model Artistik
a) Supervisi adalah suatu pengetahuan
(knowledge), ketrampilan (skill),
dan seni (arts)
b) Menyangkut kerja untuk orang lain
(working for others), bekerja dengan
orang lain (working with others), dan
bekerja melalui orang lain (working
through others)
c) Supervisior menunjukan relasi dengan staf
dan perawat pelaksana yang dibimbing
dengan baik sehingga merasa diterima, rasa
aman, dan dorongan positif untuk
memperbaiki dan meningkatkan penampilan
kinerja dalam memberikan asuhan
keperawatan.
d) Ada sikap mau belajar, mendengarkan
perasaan orang lain dengan masalah yang
dikemukakannya, menerima orang lain
sebagaimana ada sehingga orang dapat
menjadi dirinya sendiri.
PENDEKATAN SUPERVISI
1. Pendekatan secara langsung (Direct)
a. Cara pendekatan yang dilakukan oleh supervisior
terhadap
masalah yang dialami oleh staf atau pelaksana yang
langsung ditemukan saat supervisi.
b. Kepala ruangan / unit /PJ yang ditunjuk sebagai
supervisior
memberi arahan langsung sesuai dengan rencana yang
telah dibuat melalui bimbingan, pengarahan, penjelasan,
memberikan contoh, mendemostrasikan sehingga
diharapkan terjadi perubahan perilaku dalam bentuk
peningkatan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap dari
yang
c) Dalam pendekatan ini supervisior
cenderung lebih dominan, sungguhpun
demikian proses supervisinya tetap
bersikap demokratis, komunikatif dan
persuasif.
d) Pendekatan ini berdasarkan pemahaman
terhadap psikologis behaviorisme (teori
stimulus-respon) dengan menggunakan
penguatan (reinforcement) atau hukuman
(punishment)
2. Pendekatan secara tak langsung (Indirect)
a) Pendekatan yang dilakukan oleh
supervisior secara tidak langsung menuju ke
permasalahan yang dihadapi staf dan perawat
pelaksana, tetapi terlebih dahulu
mendengarkan keluhan-keluhan dan mencoba
memahami permasalahan yang mereka
rasakan dalam menjalankan pelayanan /
asuhan keperawatan
.
b) Dalam pendekatan ini staf dan
pelaksana perawatan lebih aktif
mengungkapkan masalah mereka,
supervisior mendengarkan dengan
cermat, teliti dan sabar, kemudian
menyimpulkan permasalahan yang
dihadapi oleh bawahannya
LANGKAH-LANGKAH SUPERVISI
1. Mengidentifikasi kelemahan / kekurangan staf
danpelaksana perawatan dalammelakukan pelayanan /
asuhan keperawatan, menggunakan berbagai instrumen
yang ada
2. Menentukan cara / metode dalam mengupayakan
perbaikan dan peningkatan kinerja dalam melakukan
pelayanan / asuhan keperawatan
3. Memberikan bimbingan dan fasilitas yang diperlukan
dalam perbaikan dan peningkatan kinerja
4. Memonitoring hasil perbaikan dan peningkatan kinerja
perawat dalam melakukan pelayanan / asuhan
keperawatan
KEGIATAN RUTIN SUPERVISIOR
(Bittel, 1987)