02 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
03 BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
04
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Menteri Kesehatan (Menkes) RI Letjen TNI (Purn) Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp. Rad.(K) RI
“
Dalam mencapai Universal Health Coverage (UHC) bukan berarti semua masyarakat harus
menjadi peserta BPJS, tetapi mesti dapat mengakses layanan kesehatan. Oleh karena itu,
pihaknya akan membebaskan kepesertaan BPJS. Bagi yang mampu dipersilakan memilih
asuransi kesehatan sesuai bajetnya. Jika ingin tetap menjadi peserta BPJS harus mau menerima
layanan kesehatan sesuai anggaran yang ada.
“
Your Text Here
Contents
RUMUSAN MASALAH
Apa yang dimaksud dengan Jaminan
01 Kesehatan Nasional (JKN)? 07
Bagaimana pengorganisasian dari
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)?
Apa saja tujuan dari Jaminan
02 Kesehatan Nasional (JKN)?
08 Siapa saja yang dapat dikategorikan peserta
dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)?
Apa saja manfaat dari Jaminan
03 Kesehatan Nasional (JKN)? Bagaiamana sistem pelayanan
09 Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)?
TUJUAN KHUSUS
1. Menganalisa permasalahan terkait
TUJUAN UMUM pernyataan Menteri Kesehatan (Menkes) RI
Untuk menganalisis pernyataan Menteri terkait pembebasan pilihan menjadi peserta
Kesehatan (Menkes) RI Letjen TNI (Purn) Dr. BPJS.
Add Contents Title
dr. Terawan Agus Putranto, Sp. Rad.(K) RI 2. Menganalisa permasalahan terkait
sesuai dengan kebijakan JKN yang sedang pernyataan Menkes tentang BPJS tanpa kelas
diterapkan saat ini. 3. Menganalisa permasalahan terkait
pernyataan Menkes tentang Rumah Sakit
Add Contents Title Add
tanpa Contents Title
tingkatan dan sistem rujukan.
4. Menganalisa permasalahan terkait
pernyataan Menkes tentang Dokter Spesialis
tidak dibatasi pada tipe Rumah Sakit
manapun.
Add Contents Title
MANFAAT
RUANG
LINGKUP
Penelitian di laksanakan di
PENGERTIAN MANFAAT
manfaat medis dan non
jaminan berupa
medis
perlindungan kesehatan
dalam memenuhi kebutuhan
dasar kesehatan yang
diberikan kepada setiap
orang
TUJUAN PRINSIP-PRINSIP
1. Gotong-royong
penduduk indonesia dapat memenuhi 2. Nirlaba
kebutuhan dasar kesehatan masyarakat 3. Portabilitas
yang layak 4. Kepesertaan
5. Dana amanat
ANALISA MASALAH
Masyarakat Tidak
Diwajibkan Rumah Sakit Tanpa
Biaya BPJS Tanpa Dokter Spesialis Tidak
Menjadi Peserta Tingkatan dan Sistem
Kelas Dibatasi tipe RS Apapun
Rujukan
BPJS
Menteri Kesehatan RI
Letjen TNI (Purn) Dr. dr. Terawan Agus
Putranto, Sp. Rad.(K) RI
Pemerintah mewajibkan kepesertaan BPJS Kesehatan untuk seluruh masyarakat Indonesia. Menurutnya, dalam
mencapai Universal Health Coverage (UHC) bukan berarti semua masyarakat harus menjadi peserta BPJS, tetapi
mesti dapat mengakses layanan kesehatan. Jadi, sistem gotong royong BPJS Kesehatan harus lebih dipahami. Oleh
karena itu, pihaknya akan membebaskan kepesertaan BPJS. Bagi yang mampu dipersilakan memilih asuransi
kesehatan sesuai bajetnya. Jika ingin tetap menjadi peserta BPJS harus mau menerima layanan kesehatan sesuai
anggaran yang ada.
ANALISIS KASUS
Masyarakat Tidak Diwajibkan
Menjadi Peserta BPJS na n
g Jami
13 tentan
20
. 12 tahun t 1
es No 6 aya
Sistem ini dipandang tidak tepat karena membatasi kemampuan orang mampu Perpr tan pasal
a
Keseh
membayar lebih. Karena pada dasarnya sistem BPJS mendapat pemasukan dari
orang-orang yang membayar tagihan BPJS secara rutin, bila sistem ini diterapkan
da n3
maka akan mempengaruhi pemasukan BPJS untuk membayar pengobatan orang ayat 1, 2
al 20
200 4 pas
yang kurang mampu. Sehingga bisa terjadi adanya defisit keuangan pada BPJS. ah un
U N o.40 t
Sesuai UU No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional bab 2 pasal U
4 menyatakan salah satu prinsip nya tentang ke gotong royongan dan nirlaba, dalam
hal ini diharapkan masyarakat dapat menerapkan prinsip ke gotong royongan dalam
membantu pengobatan dengan sistem BPJS. Pernyataan ini juga berkebalikan
dengan pernyataan yang dilontarkan oleh dr. Terawan terkait pembebasan pilihan
asuransi kesehatan oleh masyarakat.
ANALISIS KASUS
Biaya BPJS Tanpa Kelas
n
75 Tah u
m or
e n No
Mulai 1 Januari 2020, iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial ( BPJS) p resid
turan
Kesehatan resmi naik sebesar 100 persen. Kenaikan iuran tersebut berlaku Pera
2 019
bagi Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) dan peserta bukan pekerja.
.
201 9
h un
Alih alih ada pernyataan yang ingin menjadikan biaya BPJS kesehatan
r 75 ta
s Nomo
menjadi tanpa kelas, pada tahun 2020 pemerintah justru menaikkan iuran pr e
l3 4 Per
BPJS untuk menutup defisit dana BPJS kesehatan. Kami kurang setuju P a sa
apabila biaya iuran BPJS 1 tarif atau sama antar kelasnya, karena dirumah
sakitpun ada perbedaan fasilitas pelayanan kesehatan. Apabila dirumah sakit
juga tidak ada perbedaan kelas pelayanan kesehatan mungkin baru bisa
dibuat iuran BPJS 1 tarif.
ANALISIS KASUS
Rumah Sakit Tanpa Tingkatan dan
Sistem Rujukan
Pas a l 18
n 20 19
. 3 0 Tahu
Jika peraturan ini tetap dijalankan maka menurut kami akan terjadi No
rm e nkes
penumpukan pasien di Rumah Sakit atau daerah yang mempunyai dokter Pe
BAGI PEMERINTAH
1. Perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut terhadap sistem-sistem baru jika ingin
ditetapkan.
2. Kepada pihak Pemerintah perlu dilakukan pemerataan sumber daya di Indonesia
yang belum merata