Anda di halaman 1dari 21

PSAK No.

45
Rivani Fadilla S (15312122)
Nisa Mutiara (16312114)
PP No. 71 Tahun 2010 Afifah Nabila (16312123)
Outline

01 PSAK 45

02 PP No. 71 Tahun 2010


PSAK No. 45
PSAK No. 45
Terdapat

Pendahuluan Tujuan Definisi


Karakteristik entitas bertujuan untuk Pembatasan permanen
nirlaba berbeda mengatur pelaporan , Pembatasan
dengan entitas keuangan entitas temporer, Sumber daya
bisnis nirlaba terikat,
Sumber daya tidak
terikat
LAPORAN KEUANGAN ENTITAS NIRLABA
Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan utama laporan keuangan adalah menyediakan


informasi yang relevan untuk memenuhi kepentingan
pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan
pembayaran kembali, anggota, kreditur, dan pihak lain
yang menyediakan sumber daya bagi entitas nirlaba.
Pihak pengguna laporan keuangan memililiki
kepentingan bersama dalam rangka menilai :

1. Jasa yang diberikan oleh entitas


nirlaba dan kemampuannya untuk terus
memberikan jasa tersebut;

2. Cara manajer melaksanakan


tanggung jawab dan aspek lain dari
kinerjanya
LAPORAN KEUANGAN ENTITAS NIRLABA
Tujuan laporan keuangan, termasuk catatan atas laporan keuangan,
adalah untuk menyajikan informasi mengenai ;

1. Jumlah dan sifat aset, liabilitas,


dan aset neto entitas nirlaba;
4. Cara entitas nirlaba
mendapatkan dan membelanjakan
2. Pengaruh transaksi dan kas, memperoleh pinjaman dan
peristiwa lain yang mengubah melunasi pinjaman, dan faktor lain
nilai dan sifat aset neto; yang berpengaruh terhadap
likuiditasnya;

5. Usaha jasa entitas nirlaba


3. Jenis dan jumlah arus masuk
dan arus keluar sumber daya
dalam satu periode dan
hubungan antar keduanya;
LAPORAN KEUANGAN ENTITAS NIRLABA
Laporan keuangan entitas nirlaba meliputi :

01 Laporan posisi keuangan

02 Laporan aktivitas

03 Laporan Arus kas


Tujuan Laporan
Posisi Keuangan
Laporan Menyediakan informasi mengenai aset, liabilitas, dan aset
Posisi neto serta informasi mengenai hubungan di antara unsur-
Keuangan unsur tersebut pada waktu tertentu. Informasi dalam
laporan posisi keuangan yang digunakan bersama
pengungkapan, dan informasi dalam laporan keuangan
lain dapat membantu pemberi sumber daya yang tidak
mengharapkan pembayaran kembali, anggota, kreditur,
dan pihak lain untuk menilai :
1. Kemampuan entitas nirlaba untuk memberikan jasa
secara berkelanjutan; dan
2. Likuiditas, fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk
memenuhi kewajibannya, dan kebutuhan pendanaan
eksternal.
Laporan Posisi Keuangan
Klasifikasi Aset dan Liabilitas :

Laporan posisi keuangan,


termasuk catatan atas laporan
keuangan, menyediakan
informasi yang relevan mengenai
likuiditas, fleksibilitas keuangan,
dan hubungan antara aset dan
lliabilitas. Informasi tersebut
umumnya disajikan dengan
pengumpulan aset dan liabilitas
yang memiliki karakteristik serupa
dalam suatu kelompok yang relatif
homogen.
Klasifikasi Aset Neto Terikat atau Tidak Terikat

1. Informasi mengenai sifat dan


jumlah dari pembatasan
permanen atau temporer
diungkapkan
Laporan posisi keuangan dengan cara menyajikan jumlah
menyajikan jumlah masing-masing tersebut dalam laporan keungan
kelompok aset neto berdasarkan atau dalam catatan atas laporan
pada ada atau tidaknya
pembatasan oleh pemberi sumber
Laporan keuangan.

daya yang tidak mengharapkan 2. Aset neto tidak terikat umumnya


pembayaran kembali, yaitu : meliputi pendapatan dari jasa,
terikat secara permanen, terikat Posisi penjualan barang, sumbangan,
secara temporer, dan tidak terikat. dan dividen atau hasil investasi,
dikurangi beban untuk
memperoleh pendapatan tersebut.
Keuanga Batasan terhadap penggunaan
n aset neto tidak terikat dapat
berasal dari sifat entitas nirlaba.
Laporan Aktivitas
Tujuan pelaporan keuangan

Laporan aktivitas mencakup entitas nirlaba


Menyediakan informasi secara keseluruhan dan menyajikan
mengenai pengaruh perubahan jumlah aset neto selama suatu
transaksi dan peristiwa lain periode.
yang mengubah jumlah dan Perubahan aset neto dalam laporan aktivitas
sifat aset neto; hubungan tercermin pada aset neto atau ekuitas dalam
antar transaksi dan peristiwa Posisi keuangan.
lain; dan bagaimana
penggunaan sumber daya
dalam pelaksanaan berbagai
program atau jasa.
Perubahan Kelompok Aset Neto
Laporan aktivitas menyajikan jumlah perubahan aset neto terikat permanen,
terikat temporer, dan tidak terikat suatu periode.

Klasifikasi Pendapatan, Sumber daya disajikan sebagai


Beban, Keuntungan, dan
Kerugian
penambah aset neto tidak terikat, terikat
Laporan aktivitas menyajikan permanen, atau terikat temporer,
pendapatan sebagai bergantung pada ada tidaknya
penambah aset neto tidak pembatasan.
terikat, kecuali jika Dalam hal sumber daya terikat yang
penggunaannya dibatasi oleh pembatasannya tidak berlaku lagi dalam
pemberi sumber daya yang periode yang sama, dapat disajikan
tidak mengharapkan
pembayaran kembali, dan
sebagai sumber daya tidak terikat
menyajikan beban sebagai sepanjang disajikan secara konsisten dan
pengurang aset neto tidak diungkapkan sebagai kebijakan
terikat. akuntansi.
Laporan Arus Kas
Tujuan Laporan Arus Kas

Menyajikan informasi mengenai


penerimaan dan pengeluaran kas dalam
suatu periode
.
Klasifikasi Penerimaan dan Pengeluaran Kas
.
1. Aktivitas pendanaan

Pengungkapan informasi mengenai Laporan aktivitas menyajikan pendapatan sebagai


aktivitas investasi dan pendanaan penambah aset neto tidak terikat, kecuali jika
nonkas, misalnya sumbangan penggunaanya dibatasi oleh pemberi sumber daya
berupa bangunan atau aset yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, dan
investasi. menyajikan beban sebagai pengurang aset neto tidak
terikat.
Informasi pemberian jasa
Laporan aktivitas menyajikan jumlah pendapatan dan beban secara bruto, kecuali diatur berbeda oleh SAK lain atau SAK ETAP.

Laporan aktivitas menyajikan


keuntungan dan kerugian yang
diakui dari investasi dan aset lain
(atau liabilitas) sebagai penambah
atau pengurang aset neto tidak Laporan aktivitas atau catatan atas
terikat, kecuali jika penggunaannya laporan keuangan menyajikan informasi
dibatasi. mengenai beban menurut klasifikasi
fungsional, seperti menurut kelompok
Laporan aktivitas atau catatan atas program jasa utama dan aktivitas
laporan keuangan menyajikan pendukung.
informasi mengenai beban menurut
klasifikasi fungsional, seperti
menurut kelompok program jasa
utama dan aktivitas pendukung.
PP No. 71 Tahun 2010
Peraturan Pemerintah penggunaan akuntansi
nomor 71 tahun 2010 berbasis akrual (accrual)
tentang Standar Akuntansi oleh pemerintah, termasuk
Pemerintahan (SAP) untuk pemerintah daerah, dari
meningkatkan kualitas yang sebelumnya
pertanggungjawaban kinerja menggunakan akuntansi
pemerintah. berbasis kas menuju akrual
(cash toward accrual).

Peraturan Pemerintah nomor 24 tahun 2005


Pendapatan negara/daerah
adalah hak pemerintah
pusat/daerah yang diakui sebagai penambah
nilai kekayaan bersih
PENYUSUNAN SAP AKRUAL

PP No. 24 Tahun 2005 memperhatikan peraturan perundangan


PP No. 71 Tahun 2010 mengacu serta kondisi Indonesia. Beberapa negara
pada International Public sebenarnya kesulitan menerapkan akuntansi
Sector berbasis akrual.
Accounting Standards
(IPSAS) 
1. SAP sebelumnya yang ditetapkan dengan PP No. 24 Tahun
2005 berbasis ”Kas Menuju Akrual” sebagian besar telah
Indonesia tetap
mengacu pada praktik akuntansi berbasis akrual. Neraca yang
Menerapkan
disusun sebenarnya sudah berbasis akrual, walaupun Laporan
akuntansi
Realisasi Anggaran masih berbasis kas.
berbasis akrual ini
2. Para Pengguna yang sudah terbiasa dengan PP No. 24 Tahun
dengan beberapa
2005 dapat melihat kesinambungannya. Artinya, sebenarnya
pertimbangan yaitu:
pengguna tinggal selangkah lagi untuk melaksanakan basis
akrual secara penuh.
 
Penerapan Basis Akrual
Penerapan akuntansi berbasis akrual di pemerintah diatur dalam pasal 7 PP No. 71 Tahun 2010 yan
g menjelaskan bahwa:

Penerapan SAP Berbasis Ketentuan lebih lanjut mengenai


Akrual dapat dilaksanakan penerapan SAP Berbasis Akrual
secara bertahap dari secara bertahap pada
penerapan SAP Berbasis Kas pemerintah pusat diatur dengan
Menuju Akrual menjadi Peraturan Menteri Keuangan
penerapan SAP Berbasis
Akrual

Ketentuan lebih lanjut mengenai


penerapan SAP Berbasis Akrual
secara bertahap pada pemerintah
daerah diatur dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri
POKOK-POKOK SAP BERBASIS AKRUAL
Entitas Akuntansi Komponen Laporan Basis Akuntansi Unsur Laporan
dan Pelaporan Keuangan Keuangan

• Paragraf 42
• Laporan Realisasi Kerangka laporan keuangan
Entitas akuntansi Anggaran Konseptual pemerintah terdiri dari
merupakan unit pada • Laporan Perubahan menyatakan Basis laporan pelaksanaan
pemerintahan yang Saldo Anggaran akrual untuk anggaran (budgetary
mengelola anggaran, Lebih (SAL) pengakuan reports), laporan
kekayaan, dan • Neraca pendapatan-LO, finansial, dan Catatan
kewajiban yang • Laporan Arus Kas beban, aset, atas Laporan
menyelenggarakan • Laporan kewajiban, dan Keuangan. Laporan
akuntansi dan Operasional ekuitas pelaksanaan anggaran
menyajikan laporan • Laporan Perubahan • Paragraf 5 PSAP 01 terdiri dari Laporan
keuangan atas dasar Ekuitas tentang Penyajian Realisasi Anggaran
akuntansi yang • Catatan atas Laporan Keuangan dan Laporan
diselenggarakannya. Laporan Keuangan menyatakan basis Perubahan SAL.
akuntansi yang
digunakan dalam
laporan keuangan
pemerintah yaitu
basis akrual
HUBUNGAN A
NTARA BASIS
AKUNTANSI D Basis akuntansi memiliki hubungan dengan jenis laporan
keuangan yang akan disusun. Sebelumnya telah
AN PELAPOR dijelaskan bahwa meskipun PP Nomor 71 Tahun 2010
AN KEUANGA menghendaki penyajian laporan keuangan yang
berbasis akrual, namun karena anggaran pemerintah
N masih disusun dengan basis kas maka untuk pelaporan
realisasi anggaran masih menggunakan basis kas.
Dengan demikian dalam jangka pendek, pemerintah
akan menerapkan 2 (dua) basis akuntansi yaitu basis
akrual dan basis kas. Kedua basis akuntansi ini akan
mempunyai jalur tersendiri dalam membentuk laporan
keuangan.
PENGAKUAN
Pengakuan Unsur LK Pengukuran Unsur
DAN PENGUK Pengakuan dalam
LK
URAN UNSUR akuntansi adalah proses Pengukuran adalah
penetapan terpenuhinya proses penetapan nilai
LAPORAN KE kriteria pencatatan suatu uang untuk mengakui dan
UANGAN kejadian atau peristiwa memasukkan setiap pos
dalam catatan akuntansi dalam laporan keuangan.
sehingga akan menjadi Pengukuran pos-pos
bagian yang melengkapi dalam laporan keuangan
unsur aset, kewajiban, menggunakan nilai
ekuitas, pendapatan-LRA, perolehan historis.
belanja, pembiayaan,
pendapatan-LO, dan
beban, sebagaimana
akan termuat pada
laporan keuangan entitas
pelaporan yang
bersangkutan.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai