Anda di halaman 1dari 13

REAKSI ANAFILAKTIK

Oleh : Deanurva Calista Prima

LABORATORIUM ILMU KESEHATAN ANAK


RSUD KANJURUHAN KEPANJEN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2020
DEFINISI

• Reaksi anafilaktik merupakan respon klinis hipersensitivitas akut, berat


dan menyerang berbagai organ.
• Reaksi hipersensitivitas ini merupakan reaksi hipersensitivitas tipe cepat
(reaksi hipersensitivitas tipe 1)
EPIDEMIOLOGI

• Insidensi reaksi anafilaksis berada antara 30 – 950 kasus per 100.000


orang per tahun, denganprevalensi 75,5 per100.000 orang atau dengan
pendekatan 1 dari 1.333 populasi memiliki Riwayat anafilaksis.”
• Insidensi reaksi anafilaksis berada antara 30 – 950 kasus per 100.000
orang per tahun, dengan prevalensi 75,5 per100.000 orang atau
dengan pendekatan 1 dari 1.333 populasi memiliki riwayat
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
KLASIFIKASI
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Jumlah leukosit  Pada alergi, jumlah • Serum tryptase  dapat digunakan untuk
leukosit normal kecuali bila disertai mengidentifikasi reaksi anafilaksis yang
dengan infeksi. Eosinofilia sering baru terjadi atau reaksi lain karena
dijumpai tetapi tidak spesifik. aktivasi sel mast.
• Serum IgE total  Dapat memperkuat • Tes kulit  dilakukan dengan tes tusuk
adanya alergi, tetapi hanya didapatkan (prick test), scratch test, friction test, tes
pada 60-80% pasien. tempel (patch test), intradermal test.
• IgE spesifik  dengan cara RAST (Radio • Tes provokasi  dengan cara
Alergo Sorbent Test) atau ELISA (Enzim memberikan alergen langsung kepada
Linked Imunnosorbent Assay). pasien sehingga timbul gejala.
PENCEGAHAN

• Penting mengenal gejalanya


• Kenali dan hindarkan dari pencetusnya
• Tahu Tindakan emergensi yang harus dilakukan
• Penatalaksanaan cepat dan tepat
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai