Anda di halaman 1dari 16

JAUNDICE PADA NEONATUS

OLEH : DEANURVA CALISTA PRIMA

LABORATORIUM ILMU KESEHATAN ANAK


RSUD KANJURUHAN KEPANJEN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2020
DEFINISI

 Ikterus/Jaundice : Warna kuning pada kulit


dan mukosa akibat peningkatan kadar
bilirubin dalam darah (>5 mg/dL).
 Hiperbilirubin (>13 mg/dL): Komplikasi dari
ikterus yang menyebabkan infeksi pada otak.
METABOLISME BILIRUBIN

 Produksi
 Transportasi
 Konjugasi
 Ekskresi
METABOLISME BILIRUBIN
IKTERUS NEONATORUM DIKELOMPOKKAN MENJADI 2 YAITU :

 Ikterus Fisiologis adalah peningkatan kadar bilirubin dalam darah dalam satu minggu pertama kehidupannya. Pada
hari ke 2-3 dan puncaknya di hari ke 5- 7, kemudian akan menurun pada hari ke 10- 14, peningkatannya tidak
melebihi 10 mg/dl pada bayi atterm dan < 12 mg/dl pada bayi prematur.
 Ikterus Patologis, adalah ikterus yang mempunyai dasar patologis dengan kadar bilirubin mencapai suatu nilai
yang disebut hyperbilirubinemia
FAKTOR PENYEBAB IKTERUS

 1. Prahepatik (ikterus hemolitik), Ikterus ini disebabkan karena produksi


bilirubin yang meningkat pada proses hemolisis sel darah merah (ikterus
hemolitik)
 2. Pascahepatik (obstruktif), Adanya obstruksi pada saluran empedu yang
mengakibatkan bilirubin konjungasi akan kembali lagi ke dalam sel hati dan
masuk ke dalam aliran darah, kemudian sebagian masuk dalam ginjal dan
diekskresikan dalam urine, sebagian lagi tertimbun dalam tubuh sehingga kulit
dan sklera berwarna kuning kehijauan serta gatal
 3. Hepatoseluler (ikterus hepatik), Konjugasi bilirubin terjadi pada sel hati,
apabila sel hati mengalami kerusakan maka secara otomatis akan mengganggu
proses konjugasi bilirubin sehingga bilirubin direct meningkat dalam aliran
darah
FAKTOR RESIKO

 Faktor Maternal : • Ras atau kelompok etnik tertentu (Asia, Native American,Yunani) • Komplikasi kehamilan
(DM, inkompatibilitas ABO dan Rh) • Penggunaan infus oksitosin dalam larutan hipotonik. • ASI
 Faktor Perinatal : • Trauma lahir (sefalhematom, ekimosis) • Infeksi (bakteri, virus, protozoa)
 Faktor Neonatus : • Prematuritas • Faktor genetik : • Polisitemia • Obat (streptomisin, kloramfenikol, benzyl-
alkohol, sulfisoxazol) • Rendahnya asupan ASI • Hipoglikemia • Hipoalbuminemia
GEJALA

 Ikterus fisiologi

• Timbul pada hari kedua dan ketiga setelah bayi lahir.


• Kadar bilirubin inderect tidak lebih dari 10 mg% pada neonatus cukup bulan dan 12,5 mg% pada neonatus kurang
bulan.
• Kecepatan peningkatan kadar bilirubin tidak lebih dari 5 mg% per hari.
• Kadar bilirubin direct tidak lebih dari 1 mg%
• Ikterus menghilang pada 10 hari pertama
• Tidak terbukti mempunyai hubungan dengan keadaan patologis
 Ikterus patologis memiliki tanda dan gejala sebagai berikut:

• Ikterus terjadi dalam 24 jam pertama


• Kadar bilirubin inderect melebihi 10 mg% pada neonatus cukup bulan atau melebihi 12,5 mg% pada neonatus
cukup bulan.
• Peningkatan bilirubin melebihi 5 mg% per hari.
• Ikterus menetap sesudah 2 minggu pertama
• Kadar bilirubin direct lebih dari 1 mg%
• Mempunyai hubungan dengan proses hemolitik
PENEGAKAN DIAGNOSIS
1/ Pewarnaan kulit: berkembang dari kepala ke kaki. Periksa di bawah sinar cukup kulit dari
dahi, dada, perut, paha, tungkai bawah, telapak tangan dan kaki. Dengan tekanan jari
memucatkan warna kulit dan catat warna kulit dan jaringan subkutis.

2/ Bilirubinometer Transkutan

3/ Pengukuran Fotometrik
A/ Bilirubin total
B/ Bilirubin total dan direct
DERAJAT IKTERUS
PENANGANAN IKTERUS FISIOLOGI

• Lakukan perawatan seperti bayi baru lahir normal lainnya


• Lakukan perawatan bayi sehari-hari, seperti:
• Memandikan
• Melakukan perawatan tali pusat
• Membersihkan jalan nafas
• Menjemur bayi di bawah sinar matahari pagi, kurang lebih 30 menit
• Jelaskan pentingnya hal-hal seperti :
• Memberikan ASI sedini dan sesering mungkin
• Menjemur bayi di bawah sinar matahari dengan kondisi telanjang selama 30menit,15menit dalam posisi terlentang, dan 15 menit sisanya
dalam posisi tengkurap.
• Memberikan asupan makanan bergizi tinggi bagi ibu,
• Menganjurkan ibu untuk tidak minum jamu
• Apabila ada tanda ikterus yang lebih parah (misalnya feses berwarna putih keabu-abuan dan liat seperti dempul), anjurkan ibu untuk segera
membawa bayinya ke puskesmas. Anjurkan ibu untuk kontrol setelah 2 hari
HIPERBILIRUBINEMIA SEDANG

 Berikan ASI secara adekuat


 Lakukan pencegahan hipotermi
 Letakkan bayi di tempat yang cukup sinar matahari ± 30 menit, selama 3-4 hari
 Lakukan pemeriksaan ulang 2 hari kemudian
 Anjurkan ibu dan keluarga untuk segera merujuk bayinya jika keadaan bayi bertambah parah serta mengeluarkan
feses bewarna putih keabu-abuan dan liat seperti dempul
HIPERBILIRUBINEMIA BERAT

 Berikan informer consent pada keluarga untuk segera merujuk bayinya


 Selama persiapan merujuk, berikan ASI secara adekuat
 Lakukan pencegahan hipotermi
BENTUK TERAPI

 Terapi sinar (fototerapi)


USIA Kadar bilirubin serum total mg/ dl
 Terapi Transfusi (jam) Pertimbangkan fototerapi Pertimbangkan Tranfusi tukar
 Terapi Obat-obatan fototerapi tranfusi tukar
 Menyusui Bayi dengan ASI
25 – 48 ≥ 12 ≥ 15 ≥ 20 ≥ 25
 Terapi Sinar Matahari
49 – 72 ≥ 15 ≥ 18 ≥ 25 ≥ 30
> 72 ≥ 17 ≥ 20 ≥ 25 ≥ 30

• FOTOTERAPI : Biasanya pada bilirubin total >15


• TRANFUSI TUKAR: Biasanya pada bilirubin total > 20
PENCEGAHAN

 • Inisiasi Menyusu Dini


 • Pemberian cukup minum pada bayi
 • Meminimalisir faktor risiko
 • Sering berjemur

Anda mungkin juga menyukai