(EPO)
Kapita Selekta Farmasi Klinik
o Retrospektif :
o EPO dilakukan setelah pasien selesai pengobatan, biasanya dengan cara membaca
dan menganalisis catatan medis pasien. Metode ini merupakan metode yang paling
mudah dilakukan sehingga paling sering dilakukan. Namun metode retrospektif
memiliki keterbatasan yaitu data yang diperoleh seringkali kurang akurat dan
kurang lengkap.
o Prospektif :
o EPO dilakukan saat terapi sedang dimulai. Data yg didapatkan bisa lebih akurat dan
lengkap
Langkah2 melakukan EPO
o Identifikasi dan seleksi proses penggunaan obat yang akan dievaluasi
o Membentuk tim evaluasi penggunaan obat
o Merancang desain evaluasi penggunaan obat
o Persetujuan pelaksanaan evaluasi penggunaan obat
o Mengembangkan kriteria dan instrumen penilaian
o Pengumpulan data
o Melakukan evaluasi dengan kriteria predeterminan dan analisis hasil
o Pelaporan dan timbal balik
o Merancang dan implementasi intervensi strategi
o Mengkaji kembali dan merevisi permasalahan
Isu yang perlu dilakukan EPO
o Obat yang menyebabkan reaksi obat yang tidak diinginkan atau yang memiliki outcome
klinis yang jelek
o Obat-obatan yang digunakan pada pasien dengan resiko tinggi seperti pada pasien geriatri,
pasien dengan gangguan ginjal dan gangguan hati kronik
o Obat-obatan dengan biaya tinggi
o Obat-obatan yang memberikan efektivitas suboptimal dan cenderung memiliki efek negatif
o Terjadinya kegagalan pengobatan seperti terjadinya resistensi antibiotik
o Obat-obatan yang terlalu sering diresepkan
o Obat-obatan yang tidak masuk dalam formularium tetapi sering digunakan dalam peresepan
o Proses dispensing yang kurang baik dan komplain pasien
EPO kuantitatif
o Metode ATC/DDD
o Digunakan untuk mengetahui gambaran konsumsi (jumlah) suatu obat
o ATC (Anatomical Therapeutic Chemical) adalah sistem pengelompokan obat berdasarkan pada
kandungan kimia, farmakologi, serta kemampuan zat aktif dalam memberikan efek terapi
o Defined Daily Dose (DDD) diasumsikan sebagai dosis rata-rata harian suatu obat dalam sehari
untuk pasien dewasa
o Indikator DDD dapat dinyatakan dalam:
o DDD/1000 inhabitant per day
o x 100
o Diagram alur ini merupakan alat penting dalam menilai kualitas penggunaan obat
antimikroba. Melalui penggunaan diagram alur ini, dapat dievaluasi ketepatan
penggunaan antibiotik yang dipilih sebagai terapi awal atau empirik pada kasus infeksi.
o Diagram alur Gyssen
o Kualitas penggunaan antibiotik dinilai dengan menggunakan data yang terdapat pada
Rekam Pemberian Antibiotik (RPA), catatan medik pasien dan kondisi klinis pasien.
o Langkah2 analisis Gyssen :
1. Untuk melakukan penilaian, dibutuhkan data diagnosis, keadaan klinis pasien, hasil kultur,
jenis dan regimen antibiotik yang diberikan.
2. Untuk setiap data pasien, dilakukan penilaian sesuai alur pada diagram alur Gyssen
3. Hasil analisis dikategorikan sesuai kategori Gyssen. Untuk melakukan analisis dengan
metode Gyssen harus menggunakan pedoman terapi (guideline atau panduan RS), Buku2
yg memuat informasi produk obat
Kategori Gyssen
o Kategori 0 = penggunaan antibiotik tepat/bijak
o Kategori I = penggunaan antibiotik tidak tepat waktu
o Kategori IIA = penggunaan antibiotik tidak tepat dosis
o Kategori IIB = penggunaan antibiotik tidak tepat interval pemberian
o Kategori IIC = penggunaan antibiotik tidak tepat cara/rute pemberian
o Kategori IIIA = penggunaan antibiotik terlalu lama
o Kategori IIIB = penggunaan antibiotik terlalu singkat
o Kategori IVA = ada antibiotik lain yang lebih efektif
o Kategori IVB = ada antibiotik lain yang kurang toksik/lebih aman
o Kategori IVC = ada antibiotik lain yang lebih murah
o Kategori IVD = ada antibiotik lain yang spektrum antibakterinya lebih sempit
o Kategori V = tidak ada indikasi penggunaan antibiotik
o Kategori VI = data rekam medik tidak lengkap dan tidak dapat dievaluasi
o Pasien yang masuk kriteria inklusi
dilakukan analisis terhadap data
rekam medisnya yg meliputi : Data
diagnosis (harus didukung dg
adanya tanda2 infeksi pada
pasien,keadaan klinis pasien, hasil
kultur), catatan pemberian
antibiotik (jenis antibiotik, rute
pemberian dan regimen antibiotik
yang diberikan)
Lanjutan diagram alur
SOAL ATC/DDD
o Pada sebuah penelitian akan dilakukan analisis konsumsi antibiotik di bangsal penyakit dalam
RS X menggunakan metode ATC/DDD selama 1 tahun.
o Hasil pengumpulan data adalah sebagai berikut :