Anda di halaman 1dari 19

Stunting dan Upaya

Penanganannya Melalui
1000 HPK
Tim Pendamping IPB dan Dinas Kesehatan Kabupaten
Karawang
2

Gambaran
Stunting
Apa itu Stunting?

“Stunting adalah kondisi gagal tumbuh


pada anak akibat dari kekurangan gizi
kronis sejak janin, sehingga anak
terlalu pendek untuk usianya”.
FKM - UI
Jendela Kritis Perkembangan Janin

Perkembangan penting
Perkembangan penting sebagian
sebagian
Perkembangan penting
Perkembangan penting
88 minggu
minggu pertama
pertama sejak
sejak pembuahan
pembuahan terjadi
terjadi organ berlanjut
organ berlanjut sampai
sampai kira-kira
kira-kira
sebagian organ
sebagian organ berlanjut
berlanjut
pembentukan semua
pembentukan semua cikal
cikal bakal
bakal organ
organ tubuh
tubuh 22 tahun
tahun pertama
pertama kehidupan
kehidupan
sampai akhir
sampai akhir kehamilan
kehamilan
BERAT OTAK

 KETIKA LAHIR : 350 gr


 1 TAHUN : 1000 gr
 2 TAHUN : 1200 gr

PRIA DEWASA : 1400 gr


WANITA DEWASA : 1250 gr
 Tinggi badan menurut usianya di bawah minus 2
standar deviasi dari median Standar Pertumbuhan
Anak WHO.
 Pertumbuhan giginya terlambat
 Proporsi tubuhnya normal namun anak terlihat lebih
muda daripada anak seusianya.
 Berat badannya rendah, tapi punya pipi yang
chubby karena persebaran lemak yang tidak merata
Ciri-ciri  Pertumbuhan tulang terlambat
Stunting pada  Performa cenderung buruk pada tes perhatian dan
Baduta memori belajar
Pengukuran
PB untuk
mengukur
anak stunting
(lengthboard)
Stunting BUKAN faktor
keturunan
Penelitian Dubois et.al (2012)
menunjukkan bahwa faktor
keturunan hanya sedikit (4-7%
Penyebab pada wanita) mempengaruhi
Stunting tinggi badan seseorang saat
lahir. Sebaliknya, pengaruh
faktor lingkungan pada saat lahir
ternyata sangat besar (74-87%
pada wanita).
Intervensi Gizi Spesifik
Intervensi
Kelompok Sasaran Intervensi Prioritas Intervensi Penting
Sesuai Kondisi
Intervensi gizi spesifik – Sasaran prioritas
• Pemberian PMT bagi ibu hamil • Perlindungan
• Suplementasi tablet tambah darah • Suplementasi kalsium dari malaria
Ibu hamil (TTD) • Pemeriksaan kehamilan • Pencegahan
• Kelas ibu hamil HIV
• Promosi dan konseling
 Menyusui (IMD dan ASI • Suplementasi kapsul
Eksklusif) vitamin A
Ibu menyusui dan  Pemberian makan bayi dan • Imunisasi • Pencegahan
anak anak (PMBA) • Suplementasi zinc untuk kecacingan
• Tata laksana gizi buruk pengobatan diare
0-23 bulan • Pemberian PMT pemulihan bagi • Manajemen terpadu balita
anak gizi kurang sakit (MTBS)
• Pemantauan pertumbuhan
Intervensi Gizi Spesifik

Intervensi
Kelompok Sasaran Intervensi Prioritas Intervensi Penting
Sesuai Kondisi

Intervensi gizi spesifik – Sasaran Penting

Remaja dan wanita • Suplementasi tablet


•  
usia subur tambah darah
Intervensi Gizi Sensitif
Jenis Intervensi Program/Kegiatan Intervensi

Peningkatan penyediaan air • Akses air minum yang aman


minum dan sanitasi • Akses sanitasi yang layak

• Akses pelayanan Keluarga Berencana (KB)


Peningkatan akses dan • Akses Jaminan Kesehatan (JKN)
kualitas pelayanan gizi • Akses bantuan uang tunai untuk keluarga kurang mampu
dan kesehatan (PKH, BPNT, Raskin/Rastra)
• Akses pangan (KRPL)
10 Cara Cegah
Stunting
1. Pelayanan kesehatan ibu dan anak. Untuk
pelayanan kesehatan anak pada Posyandu, dilakukan
penimbangan, pengukuran tinggi badan,pengukuran
lingkar kepala anak, pemantauan aktifitas anak,
pemantauan status imunisasi anak, pemantauan
terhadap tindakan orangtua tentang pola asuh yang
dilakukan pada anak, pemantauan tentang
permasalahan anak balita, dan lain sebagainya.
Peran Kader
2. Mencatat hasil penimbangan di buku KIA atau KMS
dan mengisi buku register Posyandu.
3. Pengukuran LILA pada ibu hamil dan WUS.
4. Melaksanakan kegiatan penyuluhan dan
konseling kesehatan dan gizi sesuai dengan hasil
penimbangan serta memberikan PMT.
5. Melakukan penyuluhan tentang pola asuh
anak balita.
6. Memotivasi orangtua balita agar terus
melakukan pola asuh yang baik pada anaknya
7. Melakukan kunjungan rumah pada balita
yang tidak hadir pada hari buka Posyandu, anak
Peran Kader yang kurang gizi, atau anak yang mengalami gizi
buruk rawat jalan, dan lain-lain.
8. Memotivasi masyarakat, misalnya untuk
memanfaatkan pekarangan dalam rangka
meningkatkan gizi keluarga, menanam tanaman
obat keluarga, memberikan penyuluhan tentang
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai