Anda di halaman 1dari 23

Laporan Manajemen keperawatan

Oleh
Kelompok 3:
 Maria Nikosia Tagu
Reni I. Lake
 Sentriana Sena
 Wardatul Jannah
Wilan Kawuri Putri
Bab 1: Pendahuluan
A. Latar Belakang
Manajemen keperawatan adalah suatu proses
menyelesaikan suatu pekerjaan melalui perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dengan
menggunakan sumber daya secara efektif, efisien dan
rasional dalam memberikan pelayanan bio-psiko-
sosial-spiritual yang komprehensif pada individu,
keluarga, dan masyarakat, baik yang sakit maupun
yang sehat melalui proses keperawatan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Asmuji, 2012).
Lanjutan latar belakang

Hasil pengkajian tanggal 21-23 juni 2020 di ruang


cemara RSUD Naibonat ditemukan bahwa
manajemen pelayanan belum optimal, akan
dipaparkan dalam bab 3 kajian situasi fungsi
manajemen keperawatan
Rumusan masalah: bagaimana manajemen
pengolahan asuhan keperawatan diruang cemara
RSUD naibonat kabupaten kupang?
Tujuan: mahasiswa dapat mampu memahami aplikasi
manajemen dan kepemimpinan dengan pendekatan
fungsi manajemen keperawatan di tatanan nyata.
Bab 2: tinjauan teori
2.1 konsep manajemen
2.1.1 pengertian manajemen
Manajemen keperawatan adalah proses perubahan
atau transformasi dari sumber daya yang memiliki
untuk mencapai tujuan pelayanan keperawatan
melalui pelaksanaan fungsi perencanaan,
pengorganisasian, pengaturuan ketenagaan,
pengarahan, evaluasi dan pengendalian mutu
keperawatan.(wayan,dkk 2019)
Lanjutan
Fungsi-fungsi manajemen
1. Fungsi perencanaan (Planing)
2. Fungsi pengorganisasian (organizing)
3. Fungsi pengarahan (directing)
4. Fungsi pengendalian (controling)
Bab 3 kajian situasi fungsi manajemen
keperawatan
1. Pengkajian
Fungsi Perencanaan
VisiRuangan Cemara RSUD Naibonat
Prima dalam pelayanan kesehatan pada Anak
Misi Ruangan Cemara RSUD Naibonat
1. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien yang memerlukan pelayanan
keperawatan sesuai dengan kebutuhan manusia seutuhnya (bio,psiko,sosial dan
spritual) yang ada di ruang cemara
2. Berusaha memberikan pelayanan yang efektif dan efisien kepada pasien diruang
cemara
3. Mencegah dan mengurangi terjadinya penyakit/komplikasi lebih lanjut pada pasien
Hasil : Visi dan Misi Ruangan Cemara RSUD Naibonat terdapat ketidaksinambungan .
Lanjutan
jumlah kapasitas tempat tidur
Jumlah kapasitas tempat tidur di ruangan cemara terdapat
17 tempat tidur dengan pembagian satu kamar ruang isolasi
dengan jumlah tempat tidur 3 dan teruntuk pasien anak
yang mengalami penyakit infeksi,sisanya di gabung dalam
satu ruangan dengan jumlah 14 tempat tidur.
 Dena Ruangan Cemara

Ruang cemara memiliki kapasitas tempat tidur 17, 3 tempat


tidur untuk pasien infeksi (isolasi) dan sisanya 14 tempat
tidur di gabungkan dalam satu ruangan.nurse station
bersama admin, ruang spol hock, kamar mandi/WC pasien
2, kamar mandi/wa karu 1. Dena ruangan cemara terlampir.
Standar Prosedur Oprasional

Tindakan prawatan pada pasien selalu


menggunakan SOP yang sudah di tetapkan di
ruangan Standar Prosedur Oprasional di ruangan
cemara terdiri dari :
SOP yang ada: SPO penerimaan pasien baru, SPO
persiapan pasien pulang, SPO persiapan timbang
terima, SPO pre dan post conferens: SPO
persiapan pasien pulang.
SOP yang belum ada: SPO supervisi lagsung dan
tidak langsung, SPO pendelegasian.
Standar Asuhan Keperawatan
Hasil pengkajian standar asuhan keperawatan di ruang
cemara terdapat Format standar asuhan keperawatan di
ruang cemara terdiri dari lembar pengkajian, persistem
yang selalu di gunakan pada awal pasien masuk
ruangan, dan untuk mengetahui identitas pasien dan
keluhan yang di rasakan oleh pasien belum terdapat
format baku diagnosa keperawatan, lembar
perencanaan yang memuat tujuan (goal dan objektif)
dan intervensi yang terdapat dalam satu tabel dengan
pengkajian persistem, terdapat lembar pelaksanaan
dalam bentuk nursing note (catatan perawat), lembat
evaluasi dalam bentuk catatan perkembangan
terintegrasi menggunakan SOAP.
2. Pengorganisasian
1) Struktur organisasi
2) Metode penugasan yang digunakan
3) Uraian Tugas
Uraian tugas kepala ruangan, ketua tim dan perawat
associate/perawat pelaksana : Tidak ada masalah
4) Jadwal dinas diruang Cemara
5) Daftar pasien
6) Sistem perhitungan tenaga di ruangan cemara tidak
ada
3. Pengarahan (Actuating)
1) Pelaksanaan Operan
Hasil kajian di temukan overan di lakukan setiap pergantian shift pagi dan shift malam,
namun tidak selalu tepat waktu.
2) Pre dan Post Conferens
di temukan Pre conferens di lakukan setelah overan, di mana kepala ruangan yang
mewakili akan memimpin pelaksanaan pre coferens dan post coferens. Dalam pre dan
post conferens bersama-sama membahas asuhan keperawatan yang di temui pada
waktu melakukan perawatan, akan tetapi pelaksanaan coferens akan di lakukan apabila
di temui masalah
3) Supervisi Langsung
di temukan Supervisi langsung di ruang cemara dilakukan oleh kepala ruangan kepada
semua perawat pelaksana melakukan tindakan contohnya seperti memasang infuse dan
melayani injeksi. selain itu di lakukan juga oleh ketua tim kepada anggota tim/perawat
associate tetapi belum ada SOP, supervisi langsung terjadwal setiap minggunya,
namun belum ada laporan.
4) Supervisi Tidak Langsung
di temukan Supervisi tidak langsung di ruang cemara dilakukan oleh kepala ruangan
kepada semua anggotanya selain itu di lakukan juga oleh ketua tim kepada anggota
tim/perawat associate, tetapi belum ada SPO supervisi tidak langsung terjadwal setiap
minggunya, namun belum ada laporan
Lanjutan..

4) Supervisi Tidak Langsung


di temukan Supervisi tidak langsung di ruang cemara
dilakukan oleh kepala ruangan kepada semua anggotanya
selain itu di lakukan juga oleh ketua tim kepada anggota
tim/perawat associate, tetapi belum ada SPO supervisi tidak
langsung terjadwal setiap minggunya, namun belum ada
laporan
5) Pendelegasian
Hasil kajian di ruang cemara di temukan adanya
pendelegasian tugas dan tanggung jawab dari kepala ruangan
kepada wakil kepala ruangan jika kepala ruangan tidak
berada di tempat (cuti) di dukung oleh surat keputusan oleh
direktur rumah sakit tetapi surat keputusan oleh direktur
rumah sakit disimpan di ruang management.
4. Fungsi Pengendalian (controling)
1) Indikator Mutu Ruangan
Hasil pengkajian di ruangan cemara belum didapatkan data BOR, INOS,
ILO, dan TOI karna semua data direkap oleh tim PPI yang tidak berada di
tempat.
2) Audit Mutu Asuhan Keperawatan
Pengkajian: format analisa data ada tetapi tidak diisi.
Diagnosa keperawatan: penulisan diagnosa keperawatan yang benar PESS
belum dilakukan secara optimal
Perencanaan: tujuan ada goal, objektif dan kriteria ada
Intervensi: dua diagnosa, satu intervensi tidak ada rasional dan kode NIC
Pelaksanaan: tidak ada masalah
Evaluasi: tidak ada masalah
3) Survey Kepuasan: Survey kepuasan dilakukan dengan menggunakan
buku usul saran yang diisi oleh pasien/keluarga pasien jika keluar dari
ruangan. Hasil survey diruang cemara selama 6 bulan terakhir yang tertera
di buku usul saran 100% merasa cukup puas dengan pelayanan dengan
menambahkan usul saran: tidak ada masalah
Bab 4: Analisis dan Perencanaan
Analisa Swot
Strenght Weakness Opportunity Threatened
Planning  Ruangan Cemara telah  Penyusunan visi dan misi  Dapat meningkatkan  Ketiadaan forum
difasilitasi dengan standar diruangan cemara belum mutu pelayanan khusus untuk
operasional efektif kepada pasien pelaksanaan
 Ruangan Cemara telah  Timbang terima diruangan  Dapat meningkatkan koordinasi dalam
menggunakan format standar cemara belum efektif kerjasama antar Tim ruangan.
asuhan keperawatan  Belum adanya standar  Adaanya kolaborasi  Adanya tuntutan dari
 Ruang Cemara/ruang Anak prosedur oprasional : SPO antar profesi dalam masyarakat untuk
yang terdiri dari 17 bed dengan persiapan timbang terima, melakukan mendapar pelayanan
pembagian 1 kamar ruang SPO pre dan post perawatan pada yang lebih
Isolasi dengan jumlah tempat conferens, SPO supervisi apasien diruangan profesional
tidur 3, teruntuk pasien anak langsung dan tidak
yang mengalami penyakit langsung, dan SPO
infeksi sisanya digabung dalam pendelegasian
satu ruangan dengan jumlah 14  Standar asuhan
tempat tidur keperawatan format baku
 Ruang Cemara memiliki diagnose keperawatan
fasilitas petugas kesehatan yang tidak ada
masih dalam kondisi baik
Strenght Weakness Opportunity Threatened
Organizati  Sudah terdapat struktur organisasi  Jumlah tenaga perawat  Adanya staff yang  Jumlah tenaga
on ruangan kurang diruang cemara berlatar belakang perawat yang
 Jumlah tenaga kesehatan di Rauangan sehingga perhitungan berpendidikan kurang akan
Cemara berjumlah 14 Orang dengan tenaga perawat belum ners dan ahli mempengaruhi
jenjang pendidikan Sarjana dan bisa menggunakan madya yang kinerja karena
Profesi(S.Kep.,Ns) 4 Orang, DIII rumus tetapi professional. pendobelan
keperawatan (Amd.Kep) 9 orang, dan berdasarkan pengajuan tugas
1 orang DIII-kebidanan (Amd.Keb) dari kepala ruangan
 Jadwal dinas perawat di ruangan yang akan
cemara di bagi menjadi 2 shift yaitu dipertimbangkan dan
pagi dan malam ditetapkan oleh direktur
 Metode pembagian tugas rumah sakit
menggunakan system Tim yang di
kordinasikan langsung oleh kepala
ruangan
 Cara meminimalisirkan ketidak
hadiran pegawai di lakukan dengan
membicarakan secara bersama- sama
dan menegur pegawai tersebut secara
langsung
Strenght Weakness Opportunity Threatened
Directing  Sistem timbang  Supervise - -
terima di lakukan langsung dan
antar perawat yang tidak
shift sebelum dan langsung
sesudahnya belum
 Koordinasi berpusat dilakukan
pada kepala ruangan secara
 Supervisi langsung optimal
dan tidak langsung
dilakukan pada setiap
minggu oleh kepala
ruangan
Strenght Weakness Opportunity Threatened
Controling  Kinerja perawat dalam tim sudah  Perawat masih
terlihat jelas yaitu system control menuliskan
oleh kepala ruangan dokumentasi secara
 Semua perawat bekerja sesuai dengan umum dan kurang
program yang harus di jalani klien. spesifik tindakan
 Perawat mampu membagi dan yang di lakukan ke
berkoordinasi dengan baik satu sama klien.
lain untuk bergantian saat istirahat  Baik kepala ruangan
dan ibadah. maupun perawat
 Perawat selalu memberikan pelaksana semua
pelayanan kepada pasien selama turun menangani
pasien membutuhkan meskipun pasien karena
perawat tidak bisa berada di samping keterbatasan SDM
pasien selama 24 jam
 System controlling pemberian asuhan
keperawatan di lakukan setiap hari
oleh kepala ruangan
 Kepala ruangan setiap pagi selalu
mengingatkan akan kelengkapan
dokumentasi asuhan keperawatan
 Survey kepuasan pasien dilkukan di
ruangan cemara oleh ketua Tim
Penyebab masalah
N Mas Penyebab
o alah
Aspek Internal Aspek Eksternal
Tenaga Dana/ Saran Meto Sas Lingku
Mater a/Ala de ara ngan
ial t n
1 Timbang Keterbat Terse Ters Kura Per Pengaru
terima
asan dia edia ng aw h beban
tenaga angga tim optim at ganda
belum ran kerja alnya di petugas,
optimal untuk di pelak rua dan
peng ruan sanaa ng lokasi
ganda g n ce RS dan
an cema timba ma tempat
forma ra ng ra tinggal
t terim petugas
a yang
jauh
Perencanaan (plaining of action)

No Masalah Rencana tindakkan Tanggal pelaksana Penanggung jawab

Membuat uraian penugasan tim - Reni Imawati Lake


1 Pemahaman uraian tugas belum optimal dan ditempel diruangan cemara Senin, 29 juni 2020
- Sentriana Sena

Membuat SOP antara lain


 SOP timbang terima
- Maria Nikosia Tagu
 SOP pre dan post conferens
2. SOP dan SAK yang belum ada Senin, 29 juni 2020 - Wardatul Jannah
 SOP supervisi langsung dan
- Wilan Kawuri Putri
tidak langsung
 SOP pendelegasian

3. Pendelegasian belum efektif  Penyusunan format standar Selasa, 30 Juni 2020 - Maria Nikosia Tagu
prosedur oprasional - Wardatul Jannah
pendelegasian - Wilan Kawuri Putri
 Dokumentasi

4. Penyusun visi misi Membuat visi dan misi Selasa, 30 juni 2020 - Maria Nikosia Tagu
ruangan cemara - Wardatul Jannah
- Wilan Kawuri Putri

5. Timbang terima belum efektif Melakukan role play bersama Kamis, 2 Juli 2020 - Reni Imawati Lake
- Sentriana Sena
- Maria Nikosia Tagu
- Wardatul Jannah
- Wilan Kawuri Putri
Bab 5 : Implementasi dan Evaluasi.
Implementasi

No Masalah Kegiatan Waktu Evaluasi


1. Pemahaman uraian tugas  Membuat uraian penugasan Senin, 29 juni 1. Tersedianya uraian tugas
belum optimal tim dan ditempel diruangan 2020 2. Membuat pre planning sesuai
cemara
2. SOP dan SAK yang Membuat SOP antara lain 1. Tersedianya SOP antara lain Pre dan post
belum ada  SOP timbang terima confrens
 SOP pre dan post conferens Senin, 29 juni 2. Tersedianya supervise langsung dan
 SOP supervisi langsung dan 2020 tidak langsung
tidak langsung 3. Tersedianya SOP timbang terima
SOP pendelegasian 4. Tersedianya SOP Pendelegasian
3. Pendelegasian belum  Penyusunan format standar Selasa, 30 Juni 1. Menyarankan agar setiap kegiatan ronde
efektif prosedur oprasional 2020
pendelegasian keperawatan terdokumentasi dengan baik
 Dokumentasi
4. Penyusun visi misi Membuat visi dan misi ruangan Selasa, 30 juni 1. Perawat ruangan melakukan asuhan
cemara 2020 keperawatan dengan merincikan goal
dan obyektif pada tahap intervensi
2. Melakukan timbang terima tepat waktu
3. Perawat ruangan menunjukkan
perumusan intervensi dengan rasional.
4. Kepala ruangan/Katim melakukan
pembagian tugas tenaga perawat sesuai
dengan kebutuhan pasien
5. Timbang terima belum Melakukan role play bersama Kamis, 2 Juli 1. Role play berjalan dengan lancar
efektif 2020 2. Peserta antusias mengikuti role play
Evaluasi
No Masalah Evaluasi Rencana tindak lanjut

1. Pemahaman uraian 1. Tersusunnya uraian tugas  Uraian tugas diberikan


tugas belum optimal 2. pre planning sesuai rencana kepada kepala ruangan
cemara

2. SOP dan SAK yang 1. Tersedianya SOP antara lain Pre dan  Menyerahkan SPO dan
belum ada post confrens
SAK supaya dapat di
2. Tersedianya supervise langsung dan
tidak langsung gunakan untuk
3. Tersedianya SOP timbang terima keperluan bidang
4. Tersedianya SOP Pendelegasian
perawatan

3 Pendelegasian belum 1. Penyusunan format standar prosedur  Menyerahkan format


efektif oprasional pendelegasian standar prosedur
2. Dokumentasi oprasional
pendelegasian ke
ruangan cemara
Lanjutan evaluasi
N Masalah Evaluasi Rencana tindak
o lanjut
4 Penyusun visi misi  Membuat visi dan misi ruangan  Memberikan saran
cemara kepada kepala ruangan
tentang visi misi ruang
cemara
5 Timbang terima belum 1. Perawat ruangan melakukan asuhan
efektif keperawatan dengan merincikan goal
dan obyektif pada tahap intervensi
2. Melakukan timbang terima tepat
waktu
3. Perawat ruangan menunjukkan
perumusan intervensi dengan rasional.
4. Kepala ruangan/Katim melakukan
pembagian tugas tenaga perawat
sesuai dengan kebutuhan pasien
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai