Anda di halaman 1dari 18

CABANG DALAM STUDI SASTRA:

TEORI SASTRA, KRITIK SASTRA,


Lusy Novitasari, M.Pd
DAN SEJARAH SASTRA
ARTI SASTRA
 Dalam bahasa-bahasa “Barat”, istilah sastra secara etimologis diturunkan dari bahasa
Latin literature (littera = huruf atau karya tulis). Istilah itu dipakai untuk menyebut
tatabahasa dan puisi. Istilah Inggris Literature, istilah Jerman Literatur, dan istilah
Perancis litterature berarti segala macam pemakaian bahasa dalam bentuk tertulis.
 Dalam bahasa Indonesia, kata 'sastra' diturunkan dari bahasa Sansekerta (Sas- artinya
mengajar, memberi petunjuk atau instruksi, mengarahkan; akhiran -tra biasanya
menunjukkan alat atau sarana) yang artinya alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku
instruksi atau pengajaran. Misalnya: silpasastra (buku petunjuk arsitektur),
kamasastra (buku petunjuk mengenai seni cinta)
 Wellek dan Waren mengatakan bahwa sastra adalah karya imajinatif (1990: 14).
 Ratna (2002: 1-2) juga menegaskan bahwa sastra merupakan kumpulan hasil karya
yang baik.
 Sastra pada dasarnya merupakan ciptaan, sebuah kreasi bukan semata-mata sebuah
imitasi (Luxemburg, 1984: 5)
 Lebih jauh lagi Esten (1978: 9) mengemukakan bahwa sastra atau kesusastraan
merupakan pengungkapan dari fakta artistic dan imajinatif sebagai manifestasi
kehidupan manusia
 Kesimpulannya :
TIGA SUDUT PANDANG DALAM
STUDI SASTRA

1. Kesusasteraan DAPAT dipelajari secara umum


melalui studi prinsip, kategori, dan kriteria
2. Kesusasteraan DAPAT dipelajari secara khusus
melalui telaah langsung terhadap karya sastra
3. Karya sastra DAPAT dipandang sebagai deretan
karya yang sejajar, atau yang tersusun secara
kronologis dan merupakan bagian dari suatu proses
sejarah
TEORI SASTRA
Teori sastra identik dengan pengertian theory of literature, literary
theory, dan critical theory dalam tradisi sastra Inggris
Teori sastra adalah kaidah-kaidah untuk diterapkan dalam analisis
karya sastra (Budi Dharma)
Teori sastra adalah studi prinsip, kategori, dan kriteria karya sastra
(Rene Wellek & Austin Warren)
Teori sastra, seperti namanya bekerja dalam bidang teori seperti (1)
penyelidikan hal yang berhubungan dengan apakah sastra itu; (2)
apakah hakikat sastra; (3) dasar-dasar sastra, dan; (4) segala hal yang
berhubungan dengan teori dalam bidang sastra (Rachmat Djoko
Pradopo)
RENE WELLEK DAN
AUSTIN WARREN
 Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sederetan karya seni.
Sedangkan teori sastra, kritik sastra dan sejarah sastra merupakan
cabang ilmu sastra. Teori sastra adalah studi prinsip, kategori, dan
kriteria yang dapat diacu dan dijadikan titik tolak dalam telaah di
bidang sastra. Sedangkan studi terhadap karya-karya konkret
disebut kritik sastra dan sejarah sastra. Ketiga bidang ilmu ini
saling memengaruhi dan berkaitan secara erat. "Tidak mungkin kita
menyusun: teori sastra tanpa kritik sastra dan sejarah sastra; kritik
sastra tanpa teori sastra dan sejarah sastra" (Wellek & Warren,
1993:39).
JAN VAN LUXEMBURG,
MIEKE BAL, DAN WILLEM
G. WESTSTEIJN
Ilmu Sastra adalah ilmu yang mempelajari teks-teks sastra secara
sistematis sesuai dengan fungsinya di dalam masyarakat. Tugas ilmu
sastra adalah meneliti dan merumuskan sastra (sifat-sifat atau ciri-ciri
khas kesastraan dan fungsi sastra dalam masyarakat) secara umum
dan sistematis. Teori Sastra merumuskan kaidah-kaidah dan
konvensi-konvensi kesusastraan umum. Kegunaan Ilmu Sastra
adalah membantu kita untuk mengerti teks itu secara lebih baik
sehingga kita lebih tertarik untuk membaca karya-karya sastra.
SEJARAH SASTRA
Sejarah sastra adalah studi langsung terhadap karya sastra dengan asumsi
bahwa karya sastra dapat dilihat sebagai deretan karya yang sejajar, atau
yang tersusun secara kronologis
Sejarah sastra bertugas menyusun perkembangan sastra mulai dari
timbulnya hingga perkembangannya yang terakhir, misalnya: (1) sejarah
timbulnya suatu kesusasteraan; (2) sejarah jenis sastra (genre); (3)
sejarah perkembangan gaya-gaya sastra; (4) sejarah pemikiran manusia
yang dikemukakan dalam karya sastra
Sejarah sastra (history of literature/literary history) adalah sejarah
perkembangan sastra yang mungkin meliputi (1) aliran-aliran dalam
penulisan karya sastra, misalnya klasisisme, romantisme, realisme, dan
lain-lain; (2) periodisasi sastra; (3) angkatan sastra, dll
KRITIK SASTRA
Kritik sastra adalah cabang studi sastra yang mempelajari sastra
secara khusus melalui telaah langsung terhadap karya sastra
Kritik sastra adalah cabang ilmu sastra yang berusaha menyelidiki
karya sastra dengan langsung menganalisis, memberi
pertimbangan baik-buruknya karya sastra, bernilai atau tidaknya
karya sastra
Kritik sastra (literary criticism) adalah penerapan kaidah-kaidah,
rambu-rambu, atau teori-teori tertentu dalam analisis karya
sastra, seperti new criticism, psikoanalisis, strukturalisme, dsb.
BAGAN CABANG DALAM
STUDI SASTRA

TEORI KRITIK
SASTRA SASTRA

SEJARAH
SASTRA
KLASIFIKASI TEORI
SASTRA
KLASIFIKASI
Abrams
REALITAS
UNIVERSE

WORK
KARYA
ARTIST AUDIENCE
PENCIPTA PEMBACA

1) Pendekatan objektif (yang terutama memperhatikan aspek karya sastra itu


sendiri (struktur));
2) Pendekatan ekspresif (yang menitikberatkan aspek pengarang atau pencipta
karya sastra);
3) Pendekatan mimetik (yang mengutamakan aspek semesta); dan
4) Pendekatan pragmatik (yakni pendekatan yang mengutamakan aspek
pembaca)
LIMA FOKUS (PERSPEKTIF RUANG)
STUDI SASTRA

Sastra umum (general literature)


Sastra nasional (National literature)
Note: di Indonesia ada sastra daerah
Sastra regional (regional literature)
Sastra dunia (world literature/weltliteratur)
Sastra bandingan (comparative literature)
SASTRA UMUM
Sastra yang tidak dikaitkan dengan bangsa, negara, atau wilayah
geografis tertentu
Biasanya dikaitkan dengan gerakan-gerakan internasional dalam
bidang sastra
Sastra yang nilai-nilainya ada di seluruh dunia (universal)
Sastra umum dalam batas tertentu identik juga dengan istilah
poetics (poetica) dan teori sastra

Note: Poetika adalah ilmu yang menyelidiki tentang modus


keberhasilan sastrawan dalam mencipta karya sastra yang baik
dan sekaligus keberhasilan (cara) pembaca dalam menghayati
karya sastra
SASTRA NASIONAL
Sastra bangsa atau negara tertentu
Kewarganegaraan sastrawan menjadi tolok ukur utama
masuknya seseorang dalam suatu rumpun kesusasteraan
Dalam konteks Indonesia, sastra daerah dapat
dikategorisasikan sebagai sastra Nasional (UUD 1945
mengamanatkan bahwa kebudayan nasional adalah
puncak-puncak kebudayaan daerah)
SASTRA REGIONAL
Sastra dari kawasan geografi tertentu yang mencakup beberapa
negara, baik yang mempergunakan bahasa yang sama maupun
yang mempergunakan bahasa yang berbeda, seperti:
1. Sastra ASEAN (sastra negara-negara anggota
ASEAN) dengan bahasa yang berbeda-beda sesuai dengan
negara masing-masing)
2. Sastra Nusantara (sastra berbahasa
Melayu/Indonesia)
3. Sastra Dunia, sastra yang reputasi para sastrawannya
dan karya-karyanya diakui secara internasional
SASTRA BANDINGAN
Pada awalnya datang dari studi bandingan ilmu pengetahuan dan
perbandingan agama
Kelahirannya terkait dengan munculnya kesadaran pentingnya jati diri
bangsa
Karena sastra merupakan salah satu cerminan jati diri maka muncul
asumsi bahwa dengan mempelajari sastra suatu bangsa akan dapat
terbedah jati diri bangsa bersangkutan
Pertama muncul di Eropa ketika batas berbagai negara di Eropa
mengalami perubahan
Berkembang pula di negara-negara bekas jajahan
Pada perkembangan awalnya sastra bandingan umumnya mengarah pada
perbandingan karya-karya bekas jajahan dengan bekas penjajah dan juga
antara sesama negara yang pernah dijajah

Anda mungkin juga menyukai