Anda di halaman 1dari 48

KEWASPADAAN ISOLASI

(ISOLATION PRECAUTION)

Lia Nugraha, S.Kp., M.Kep.


RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung
29 November 2017
Healthcare-associated infections
(HAIs)
• Definisi:
An infection occurring in a patient during the process
of care in a hospital or other healthcare facility which
was not present or incubating at the time of
admission.
This includes infections acquired in the hospital but
appearing after discharge,
and also occupational infections among staff of the
facility
RANTAI PENULARAN PENYAKIT INFEKSI

Agen Penyebab
Infeksi
Bakteri, Jamur, Virus,
Riketsia, Parasit

Pejamu Rentan: Reservoir:


Immunocompromised; Pasca Manusia; Air dan Larutan;
bedah; Luka bakar; Obat; Peralatan
Penyakitkronik;Umur muda; Lansia

Tempat Masuk: Tempat Keluar:


Lapisan mukosa; Luka; Sal. Cerna; Ekskreta; Sekreta; Droplet
Sal. Kemih; Sal. nafas

Cara Penularan:
Kontak; (langsung, tak langsung,
droplet; melalui Udara; mel.
Benda; Vektor
Pendahuluan

Tiga pilar penting dalam pencegahan infeksi :


1.Adanya Organisasi
2.Program pelaksanaan:
- Penerapan kewaspadaan isolasi
- Pendidikan dan Latihan
- Surveilans
- Monitoring dan evaluasi
3. Adanya Manual/Pedoman/SOP
Pendahuluan (lanjutan)

• Kewaspadaan isolasi:

Upaya untuk memutus rantai penularan infeksi


dari pasien ke pasien lainnya, dari pasien ke
petugas atau sebaliknya

• Ada dua lini :


1.Kewaspadaan standar

2.Kewaspadaan berdasarkan transmisi:

 Kewaspadaan kontak, droplet, airborne


SEJARAH KEWASPADAAN ISOLASI RUMAH SAKIT

1970 Tehnik isolasi untuk Memperkenalkan 7 katagori kewaspadaan isolasi dengan


penggunaan di RS,edisi 1. kartu berwarna: Strict, Respiratory, Protective, Enteric,
Wound and Skin,Discharge, and Blood
1975 Tehnik Isolasi untuk Beberapa kerangka konsep seperti edisi ISame conceptual
penggunaan di RS,edisi 2. framework as 1st edition

1983 CDC Pedoman Membagi menjadi 2 golongan sistim Isolasi; katagori spesifik dan
Kewaspadaan Isolasi Rumah penyakit spesifik
Sakit
1985 Universal Precautions (UP) Berkembang dari epidemi HIV/AIDS
Ditujukan aplikasi kewaspadaan terhadap Darah dan Cairan
Tubuh pada pasien pengidap infeksi
1987 Body Substance Isolation Menghindari kontak terhadap semua cairan tubuh dan yang
(BSI)/IsolasiDuh Tubuh potensial infeksius kecuali keringat,bahkan bila tidak tampak
mengandung darah
1996 Pedoman Kewaspadaan Dibuat oleh the Healthcare Infection Control Practices Advisory
Isolasi dalam Rumah Sakit Committee (HICPAC), CDC
Menggabungkan materi inti dari UP and BSI dalam
Kewaspadaan Standard untuk diterapkan terhadap semua
pasien pada setiap waktu

* Dikutip dari Garner ICHE 1996


Kewaspadan Standar

• Sebagai lini pertama dalam pencegahan infeksi


selain Kewaspadaan berdasarkan penularan
(Transmission-based Precautions)

• Merupakan gabungan dari Universal Precautions


+ Body Substance Isolation

• diterapkan pada semua pasien yang mengunjungi


fasilitas pelayanan kesehatan tanpa memandang
diagnosis atau status infeksinya
KEWASPADAAN UNIVERSAL (1985)

Setiap tindakan/upaya dalam mencegah


infeksi untuk mengurangi risiko
transmisi patogen melalui paparan darah
tanpa memandang status infeksi
penderita (khususnya HIV)
Body Substance Isolation (1987)

Sistem pencegahan infeksi untuk


melindungi pasen dan petugas kesehatan
dari semua lendir dan duh tubuh (sekret
dan ekskret) yang berpotensi terinfeksi,
tidak hanya darah
Prinsip kewaspadaan standar

Darah dan semua jenis cairan tubuh, sekret,

ekskreta (kecuali keringat dan air mata ),

kulit yang tidak utuh dan selaput lendir penderita

dianggap sebagai sumber potensial untuk


penularan infeksi
Komponen kewaspadaan standar
(1996)

• Kebersihan tangan (Hand hygiene)


• Pemakaian Alat pelindung diri (APD)
• Penanganan peralatan perawatan pasien dan
linen dengan benar
• Penanganan kebersihan lingkungan (limbah)
• Keselamatan petugas dari pajanan patogen yang
ditularkan melalui darah
• Ketersediaan alat-alat resusitasi dengan mudah,
menghindari pernafasan mulut ke mulut
• Penempatan Pasien
NEW GUIDELINES !

Guideline for Isolation Precautions:


Preventing Transmission of Infectious Agents
In Healthcare Settings 2007

Siegel JD, Rhinehart E, Jackson M, Chiarello L, and the


Healthcare Infection Control Practices Advisory Committee, 2007
Guideline for Isolation Precautions: Preventing Transmission of
Infectious Agents in Healthcare Settings, June 2007

http://www.cdc.gov/ncidod/dhqp/pdf/isolation2007.pdf
Apa yang baru ?
• Istilah “nosocomial infections“ diganti dengan
“Healthcare Associated Infections” (HAIs)
untuk menggambarkan pola perubahan pemberian
layanan kesehatan dan kesulitan dalam menentukan
asal pajanan terhadap agen infeksius

• Ada tambahan 3 komponen kewaspadaan standar:


1. Hygiene Respirasi/ Etika batuk
2. Praktek injeksi yang aman
3. Penggunaan masker ketika melakukan tindakan /
prosedur yang lama, termasuk punksi cairan spinal,
epidural anesthesi
Definitions of Hand hygiene
• Hand-washing
– Washing hands with plain soap and water
• Antiseptic hand-wash
– Washing hands with water and soap or other
detergents containing an antiseptic agent
• Alcohol-based hand-rub
– Rubbing hands with an alcohol-containing
preparation
• Surgical hand hygiene/antisepsis
– Hand-washing or using an alcohol-based hand-
rub before operations by surgical personnel

Guideline for Hand Hygiene in Health-care Settings. MMWR 2002; vol. 51, no. RR-16.
Kapan Melakukan kebersihanTangan ?

• Sebelum dan setelah kontak dengan kulit pasien

• Setelah menyentuh darah, cairan tubuh, sekresi maupun


ekskresi, kulit yang tidak utuh dan membran mukosa

• Sebelum dan setelah memakai sarung tangan

• Diantara prosedur pada pasien yang sama untuk mencegah


kontaminasi silang diantara bagian tubuh yang berbeda
Fasilitas Cuci Tangan
This I do believe !
The single most important thing that you can do to stop
the spread of any germs is to wash your hands
Sarung Tangan
• Dipakai ketika kontak dengan darah, cairan tubuh, sekret,
ekskreta, membran mukosa dan kulit yang tidak utuh
• Ganti sarung tangan diantara kontak dari satu pasien ke
pasien lainnya
• Ganti sarung tangan diantara prosedur pada pasien yang
sama untuk mencegah kontaminasi silang diantara bagian
tubuh yang berbeda
• Lepas segera sarung tangan setelah digunakan/selesai
suatu tindakan
• Segera cuci tangan setelah melepaskan sarung tangan
Baju Pelindung

- Lindungi kulit dari kontak dengan darah dan duh tubuh

- Cegah pakaian tercemar selama tindakan klinik yang


dapat berkontak langsung dengan darah atau duh tubuh

- Segera cuci tangan setelah melepas baju


Masker

• Dipergunakan untuk melindungi membran mukosa mulut


dan hidung ketika melakukan tindakan yang diperkirakan
akan terjadi cipratan darah dan cairan tubuh pasien

• Dipakai saat merawat pasien yang bisa men-transmisikan


penyakitnya lewat udara dan droplet

• Segera dilepas setelah selesai suatu tindakan


Kaca mata, pelindung wajah

mengantisipasi bila terkena/ melindungi


selaput lendir mata, hidung, dan mulut saat kontak
dengan darah dan duh tubuh
Peralatan perawatan pasen

• Peralatan yang “Reusable” tidak boleh dipergunakan


pada pasien lainnya sebelum dilakukan pembersihan
dan tindakan sterilisasi dengan benar

• Peralatan yang “Single-use” atau “disposable” harus


segera dibuang
Kain/ Linen

• Harus ditangani dan di proses dengan benar untuk


menghindari :
- pajanan pada kulit atau selaput lendir
- kontaminasi pada baju

• Jangan lakukan prabilas kain yang tercemar di area


perawatan pasen untuk mencegah transfer
mikroorganisme kepada pasien lain dan lingkungan
Penanganan limbah benda tajam
• Jangan meletakkan limbah benda tajam
sembarang tempat

• Segera buang limbah benda tajam ke kontainer


yang tersedia

• Selalu buang sendiri oleh si pemakai

• Kontainer benda tajam diletakkan dekat lokasi


tindakan
Bagaimana Mengurangi Risiko
Tertusuk Jarum Bekas Pakai

• Hindari membengkokkan, mematahkan , memanipulasi


jarum bekas pakai dengan tangan
• Hindari memasang kembali penutup jarum bekas pakai
dengan kedua tangan
• Hindari melepas jarum habis pakai dari semprit dengan
tangan
• Apabila harus menutup kembali penutup jarum habis
pakai, pergunakan metoda satu tangan (skooping)
• Masukkan jarum bekas pakai kedalam wadah (kontainer)
tahan tusukan
Penanganan limbah benda tajam

Benar

x
Never recap the needle

X X
How to Reduce Your Risk

Don’t Recap Needles ! ! !


How to Reduce Your Risk

• Do not bend,
shear, break or
recap needles

• If you must
recap, use one-
handed method
How to Reduce Your Risk
• Needles and other sharps
must be discarded in rigid,
leak-proof, puncture
resistance containers
Risk of infection transmission after a
blood exposure

• Depend on What microorganisms,


type and severity of exposure and
number/load of microorganism

HBV : 27 – 37% ( 30%)


HCV : 3 – 10 % (3,0 %)
HIV : 0,2 – 0,4% (0,3%)
Hepatitis B

• 1,000,000 - 1,000,000,000 virus particles per ml of


blood
• Virus can live outside the body for several days
HIV

10-50 virus particles per ml of blood


• Resusitasi pasen
Gunakan bagian mulut, kantong resusitasi atau alat
ventilasi yang lain untuk menghindari resusitasi dari
mulut ke mulut

• Penempatan pasen
Tempatkan pasen yang mengontaminasi lingkungan
dalam ruang sendiri/pribadi
Etika batuk/higiene saluran nafas

• Efektif menurunkan transmisi patogen droplet melalui


saluran nafas
(Influenza virus, adenovirus, Bordetella pertusis,
Mycoplasma pneumoniae)

• Petugas dengan infeksi saluran nafas menjauhi kontak


langsung dengan pasien, memakai masker
Etika batuk/higiene saluran nafas
• Target: pasien, keluarga dan pengantar pasien dengan
diagnosis infeksi saluran nafas yg dapat di transmisikan
melalui batuk atau bersin, atau sekret hidung
1. edukasi pasien, keluarga, pengunjung
2. beri gambar dg bahasa mudah difahami bagi pasien
3. menutup mulut/hidung dg tisu saat batuk, pakai masker
4. cuci tangan setelah kontak dg sekresi saluran nafas
5. beri jarak >3 feet bagi pasien infeksi saluran nafas di ruang
tunggu pasien (bila memungkinkan)
Praktek injeksi yang aman

• Pakailah jarum yang steril, disposable, pada tiap


suntikan untuk mencegah kontaminasi pada peralatan
injeksi dan terapi

• Pada saat melakukan tindakan lumbal punksi, anestesi


spinal dan epidural, klinisi memakai masker, untuk
mencegah transmisi droplet flora orofaring
Transmission based precautions :

- berbeda-beda tergantung cara penularan

- berbeda dalam hal : ruang perawatan,


pemakaian sarung tangan, masker, baju
pelindung, cara memindahkan pasen

- tetap harus disertai kewaspadaan baku


Transmission-Based Precautions
• Tiga kategori : Contact Precautions, Droplet Precautions,
and Airborne Precautions

• Dipakai apabila transmisi patogen tidak dapat dicegah


secara tuntas hanya dengan Standard Precautions saja

• Satu penyakit tertentu dapat memerlukan > 1 kategori,


misalnya Avian Influenza A (H5N1) (Kontak dan droplet),
SARS (Kontak, droplet dan airborne)

• Selalu dilaksanakan sebagai tambahan dari Standard


Precautions
Cara Penularan (Transmisi) (1)
(1)

Contact transmission:
- Direct / Langsung:
kontak badan ke badan
transfer kuman penyebab secara fisik
 pemeriksaan fisik, memandikan pasen

- Indirect / Tidak langsung: paling sering !!!


kontak melalui objek (benda/alat) perantara
 melalui instrumen, jarum, kasa
 tangan yang tidak dicuci
Cara Penularan (Transmisi) (2)
Droplet transmission
- partikel droplet > 5 μm

- melalui batuk, bersin, bicara

- jarak sebar pendek,


tdk bertahan lama di udara

- “deposit” pada mukosa


konjungtiva, hidung, mulut
Cara Penularan (Transmisi) (3)
Airborne transmission :
- partikel kecil ukuran < 5 μm
- bertahan lama di udara
- jarak penyebaran jauh
- dapat terinhalasi
- contoh : Mycobacterium tuberculosis
virus campak, cacar air, spora jamur.
Transmission-based Precautions
These reccomendations are in addition to those for
Standard Precautions for all patients.
Category of
Precaution Single Room Masks Gowns Gloves

Airborne Yes, with Yes No No


negative air-
pressure
ventilation

Droplet Yes* Yes, masks for No No


persons close to
patient

Contact Yes* No Yes Yes

* Preferred but not required. Cohorting of patients infected with the same
pathogen is acceptable
PREVENTION IS
PRIMARY!

Protect patients…protect healthcare workers…


promote quality healthcare!

Anda mungkin juga menyukai