Anda di halaman 1dari 34

MODUL

“NYERI PINGGANG”
SKENARIO
Seorang laki-laki 30 tahun dibawa ke UGD Rumah Sakit dengan keluhan nyeri pinggang
dan perut bagian bawah serta tidak dapat berkemih. 6 jam sebelumnya pasien menabrak
pohon. Bagian pinggang kiri pasien terbentur pada setang motor dan jatuh dengan panggul
membentur tanah. Dilakukan tindakan kateterisasi namun gagal
KALIMAT KUNCI

■ Seorang laki-laki 30 tahun


■ dibawa ke UGD Rumah Sakit dengan keluhan nyeri pinggang dan perut bagian bawah
■ tidak dapat berkemih
■ 6 jam sebelumnya pasien menabrak pohon
■ Bagian pinggang kiri pasien terbentur pada setang motor
■ jatuh dengan panggul membentur tanah
■ Dilakukan tindakan kateterisasi namun gagal
PERTANYAAN

1. Jelaskan anatomi pelvis dan regio abdomen!


2. Bagaimana penanganan awal dan kegawatdaruratan ortopedi dari skenario?
3. Jelaskan patomekanisme dari skenario!
4. Apa penyebab retensi urin dan bagaimana penatalaksanaanya?
5. Sebutkan dan jelaskan diferensial diagnosa dari skenario;
 Definisi dan etiologi
 Manifestasi klinik
 Langkah diagnosis
 Penatalaksanaan
 Komplikasi dan prognosis
ANATOMI PELVIS
REGIO ABDOMEN
PENANGANAN AWAL
PRIMARY SURVEY
■ Periksa Airway
■ Periksa Breathing
■ Periksa Circulation
■ Disability
■ Exposure

Steward RM. Advanced trauma life support. 2018


PENANGANAN KEGAWATDARURATAN ORTOPEDI

1.Elemen Manajemen Fraktur Awal


2.Terapi Nonoperatif
3.Terapi Bedah

 Carpentio,L,J..diagnosa keperawatan aplikasi pada praktek klinis: TIM PSIK UNPAD edisi 6,EGC,jakarta
PATOMEKANISME

Riwayat trauma Trauma tumpul

Trauma ginjal Fraktur pelvis Ruptur uretra

Tidak dapat
Nyeri perut bagian berkemih
Keluhan nyeri
bawah serta tidak
pinggang, hematuri,
dapat berkemih Kateterisasi
dan anuri
namun gagal

Retensi urin
ETIOLOGI RETENSI URIN

Penyebab Penanganan
 Supravesikal  Retensi urin akut
 Vesikal  Retensi urin kronik
 Infravesikal (distal kandung kemih)
FRAKTUR PELVIS
Definisi dan etiologi
Definisi Etiologi
Patah tulang panggul atau gangguan Riwayat trauma yang menekan tubuh
struktur tulang dari pelvis bagian bawah atau apabila terdapat
luka serut, memar, atau hematom di
daerah pinggang, sacrum, pubis atau
perineum.

 Sulistyanto R. Fraktur Pelvis. 2010


Manifestasi klinis

■ Luka serut
■ Memar atau hematom di daerah pinggang, sacrum, pubis atau perineum.

 Sulistyanto R. Fraktur Pelvis. 2010


Diagnosa

■ Anamnesis ■ Pemeriksaan fisik


■ Pemeriksaan klinis : - Keadaan umum
 Jejas pada pelvis/abdomen bagian bawah - Lokal
 Nyeri tekan pada pelvis
 Ketidakstabilan pada perabaan
■ Pemeriksaan penunjang
 Perbedaan panjang kedua tungkai
■ Pemeriksaan radiologis
 Rectal examination & darah pada MUE
 Hipotensi & tachycardia (bila disertai - foto pelvis AP, CT scan
gangguan hemodinamik)

 Sulistyanto R. Fraktur Pelvis. 2010


Penatalaksanaan

■ Tindakan operatif
■ Stabilisasi fraktur panggul
- Fraktur stabil
- Fraktur tidak stabil

Richard Buckley. 2018. TREATMENT FRACTURE


Ningrum, Manajemen Perdarahan pada fraktur pelvis yang mengancam jiwa
Komplikasi dan prognosis

Komplikasi Prognosis
 Komplikasi segera Dikatakan baik jika penderita secepat
mungkin dibawa ke rumah sakit
 Komplikasi lanjut
setelah terjadi trauma, kemudian jenis
fraktur yang diderita ringan, bentuk
dan jenis pepatahan simple, kondisi
umum pasien baik, usia pasien relatif
muda, tidak terdapat infeksi pada
fraktur dan peredaran darah lancar.
RUPTUR URETRA
Definisi dan etiologi
Etiologi
Definisi
■ Blunt Injury : Terpukul atau terkena tendangan
Ruptur uretra adalah suatu
■ Penetrating Injury : Luka tusuk dan luka
kegawatdaruratan bedah yang sering tembak
terjadi karena fraktur pelvis akibat
■ Iatrogenik Injury : kateter dan bedah
kecelakaan lalulintas atau jatuh dari
endoskopi
ketinggian.

 Sjamsuhidajat R, Jong WM. Buku ajar ilmu bedah. Edisi 4. Jakarta : EGC; 2017.
Berdasarkan anatomi

1. Rupture uretra posterior


Terletak proksimal diafragma urogenital, Hampir selalu di sertai fraktur
tulang pelvis

2. Ruptur uretra anterior


Terletak distal diafragma urogenital dan disebabkan oleh shearing injury
(cedera tarikan)

 Sjamsuhidajat R, Jong WM. Buku ajar ilmu bedah. Edisi 4. Jakarta : EGC; 2017.
Manifestasi klinis
■ Ruptur uretra posterior ■ Ruptur uretra anterior
1. Jejas 1. Memar atau hematoma pada penis
2. Hematoma dan skrotum

3. Nyeri tekan 2. Tetes darah segar di meatus uretra


merupakan tanda klasik cedera
4. Tanda patah tulang pelvis pada daerah uretra
suprapubik dan abdomen bagian
bawah 3. Ruptur uretra total : tidak bisa buang
air kecil sejak trauma, dan nyeri
5. Bila disertai ruptur kandung kemih
perut bagian bawah dan daerah
bisa ditemukan tanda rangsang
peritoneum
suprapubik

Sjamsuhidajat R, Jong WM. Buku ajar ilmu bedah. Edisi 4. Jakarta : EGC; 2017.
Diagnosa

■ Anamnesis ■ Pemeriksaan penunjang


- Riwayat trauma - Radiologi

 Pemeriksaan fisik
- Darah di meatus uretra
- Pemeriksaan Rectal Toucher

Sjamsuhidajat R, Jong WM. Buku ajar ilmu bedah. Edisi 4. Jakarta : EGC; 2017.
Penatalaksanaan

■ Ruptur uretra posterior tidak disertai ■ Ruptur uretra anterior


cedera organ lain
- Pemulihan uretra dengan anastomosis
- Sistostomi
- Pemasangan kateter silikon
- Reparasi uretra
- Bila ruptur parsial: sistostomi dan
- Pemasangan kateter pemasangan kateter Foley

 Ruptur uretra disertai cedera organ lain


- Pemasangan kateter secara langsir (rail
roading)

 Sjamsuhidajat R, Jong WM. Buku ajar ilmu bedah. Edisi 4. Jakarta : EGC; 2017.
Komplikasi

Komplikasi dini Komplikasi lanjut


- Infeksi - Striktur uretra
- Hematom - Impotensi dan inkontinensia pada
ruptur uretra posterior
- Abses periuretral
- Fistel uretrokutan, dan
- Epididimitis

 Sjamsuhidajat R, Jong WM. Buku ajar ilmu bedah. Edisi 4. Jakarta : EGC; 2017.
TRAUMA GINJAL
Definisi dan etiologi
Definisi Etiologi
 Cedera ginjal dapat terjadi secara:
Trauma ginjal adalah cedera pada ginjal
yang disebabkan oleh berbagai macam - Langsung akibat benturan yang mengenai
trauma baik tumpul maupun tajam. daerah pinggang.
Trauma ginjal merupakan trauma yang - Tidak langsung, yaitu merupakan cedera
terbanyak pada sistem urogenitalia. deselerasi akibat pergerakan ginjal secara
Kurang lebih 10% dari trauma pada tiba - tiba di dalam rongga retroperitoneum.
abdomen mencederai ginjal (Purnomo,
2011).  Terdapat 3 penyebab utama dari trauma ginjal
:
- Trauma tumpul
- Trauma iatrogenik
- Trauma tajam

 Purmono, B. B. 2011. Dasar-Dasar Urologi, Edisi 3, Jakarta: Sagung seto


klasifikasi

• Menurut derajat berat ringannya kerusakan pada ginjal, trauma ginjal dibedakan
menjadi:
 cedera minor.
 cedera mayor.
 cedera pada pedikel atau pembuluh darah ginjal.

 Purmono, B. B. 2011. Dasar-Dasar Urologi, Edisi 3, Jakarta: Sagung seto


Klasifikasi trauma ginjal menurut Sargeant dan Marquadt yang
dimodifikasi oleh Federle :

 Purmono, B. B. 2011. Dasar-Dasar Urologi, Edisi 3, Jakarta: Sagung seto


 Purmono, B. B. 2011. Dasar-Dasar Urologi, Edisi 3, Jakarta: Sagung seto
Manifestasi klinik

Tanda-tanda dan gejala trauma ginjal adalah :


• Hematuria
• Nyeri mungkin terlokalisasi pada satu daerah panggul atau di atas perut.
• Syok atau tanda-tanda kehilangan darah.
• Ekimosis pada daerah panggul atau kuadran atas perut.
• Sebuah massa teraba mungkin merupakan retroperitoneal besar hematoma atau
kemungkinan ekstravasasi kemih.
• Laserasi (luka) di abdomen lateral dan rongga panggul (Summerton et al, 2014).

 Purmono, B. B. 2011. Dasar-Dasar Urologi, Edisi 3, Jakarta: Sagung seto


Diagnosa
■ Anamnnesis
Indikasi yang memungkinkan bahwa terjadinya trauma ginjal meliputi mekanisme
deselerasi yang cepat seperti jatuh dari ketinggian, kecelakaan bermotor dengan kecepatan
yang laju, atau trauma langsung pada region flank. Riwayat penyakit sebelumnya harus
digali, apakah adanya disfungsi organ sebelum terjadinya trauma dan adanya riwayat
penyakit ginjal sebelumya yang dapat memperberat trauma.
■ Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan fisik harus dinilai adanya trauma tumpul atau trauma tembus pada region
flank, lower thorax, dan abdomen atas. Pada luka tembus, panjang luka tidak
menggambarkan secara akurat kedalaman penetrasi. Penemuan seperti hematuria, jejas, dan
nyeri pada daerah pinggang, patah tulang iga bawah, atau distensi abdomen dapat dicurigai
adanya trauma pada ginjal.

 Purmono, B. B. 2011. Dasar-Dasar Urologi, Edisi 3, Jakarta: Sagung seto


Kecurigaan adanya cedera ginjal jika terdapat :
- Trauma di daerah pinggang, punggung, dada sebelah bawah, dan perut bahagian atas dengan
disertai nyeri ataupun didapati adanya jejas pada daerah tersebut.
- Hematuria
- Fraktur kosta sebelah bawah (T8-T12) atau fraktur prosesus spinosus vertebra. trauma tembus
pada daerah abdomen atau pinggang.
- Cedera deselerasi yang berat akibat jatuh dari ketinggian atau kecelakaan lalu lintas
(Purnomo, 2011).
 Pemeriksaan penunjang
- Urinalisa, darah rutin dan kreatinin
- Hematokrit serial dan vital sign
- Pemeriksaan Radiologi (Pencitraan)

 Purmono, B. B. 2011. Dasar-Dasar Urologi, Edisi 3, Jakarta: Sagung seto


Penatalaksanaan

■ TINDAKAN OPERATIF

 Summertom D.J et all. Renal Trauma in Guidelines on Urological Trauma. European Association of Urology. 2013.
Hal : 9-23.
Komplikasi dan prognosis

Komplikasi Prognosis
 Komplikasi awal Hasil yang didapatkan dari
pengobatan bervariasi tergantung
 Komplikasi lanjutan
pada penyebab dan luasnya trauma
(ruptur).
Dengan pengawasan yang baik
biasanya cedera ginjal memiliki
prognosis baik.

 Santucci R.A, Doumanian L.R, Upper Urinary Tract Trauma in Cambell-Wash. 10th ed. Elsevier. New York. 2012.
Hal : 1172-1191.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai