Anda di halaman 1dari 34

Asuhan Keperawatan Pasien dengan

Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah

Hirza Ainin Nur, S.Kep, Ns, M.Kep


HDR

Definisi
• Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga,tidak berarti
dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi yang negatif
terhadap diri sendiri atau kemampuan diri. Adanya perasaan
hilang kepercayaan diri, merasa gagal karena tidak mampu
mencapai keinginan sesuai ideal diri. (Yosep,2009)
• Harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri
sendiri atau kemampuan diri yang negatif yang dapat secara
langsung atau tidak langsung diekspresikan.
(Towsend,2008)
• Harga diri adalah penilaian tentang pencapaian diri dengan
menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri.
(Keliat BA,2006)

Hirza Ainin Nur, S.Kep, Ns, M.Kep


HDR

Jenis
• Situasional
• Kronik

Hirza Ainin Nur, S.Kep, Ns, M.Kep


HDR

HDR Situasional
• Yaitu terjadi trauma yang tiba-tiba
• misalnya harus dioperasi, kecelakaan,dicerai suami,
putus sekolah, putus hubungan kerja.
• Pada pasien yang dirawat dapat terjadi harga diri
rendah karena privasi yang kurang diperhatikan.
Pemeriksaan fisik yang sembarangan, pemasangan
alat yang tidak sopan, harapan akan struktur, bentuk
dan fungsi tubuh yang tidak tercapai karena
dirawat/penyakit, perlakuan petugas yang tidak
menghargai.

Hirza Ainin Nur, S.Kep, Ns, M.Kep


HDR

HDR Kronik
• Yaitu perasaan negatif terhadap diri telah
berlangsung lama
• yaitu sebelum sakit/dirawat.
• Pasien mempunyai cara berfikir yang negatif.
Kejadian sakit dan dirawat akan menambah
persepsi negativ terhadap dirinya. Kondisi ini
mengakibatkan respons yang maladaptive, kondisi
ini dapat ditemukan pada pasien gangguan fisik
yang kronis atau pada pasien gangguan jiwa.

Hirza Ainin Nur, S.Kep, Ns, M.Kep


HDR

Psikodinamika
• Etiologi
• Proses terjadinya masalah
• Komplikasi

Hirza Ainin Nur, S.Kep, Ns, M.Kep


HDR

Etiologi
• Harga diri rendah koping individu tidak
efektif. Jika koping itu tidak efektif maka
individu tidak bisa mencapai harga dirinya
dalam mencapai suatu perilaku.
• Terjadi secara situasional maupun kronik

Hirza Ainin Nur, S.Kep, Ns, M.Kep


HDR

Proses terjadinya masalah


• Harga diri terjadi karena perasaan dicintai dan
mendapatkan pujian dari orang lain.
• Harga diri akan menjadi rendah ketika tidak ada
lagi cinta dan ketika adanya kegagalan, tidak
mendapatkan pengakuan dari orang lain,
merasa tidak berharga, gangguan citra tubuh
akibat suatu penyakit
• Menimbulkan suatu gambaran individu yang
berperasaan negative terhadap diri sendiri.
Hirza Ainin Nur, S.Kep, Ns, M.Kep
HDR

Komplikasi
Individu mengalami gangguan konsep diri: harga diri rendah pertama kali akan
merasa cemas dan takut

Individu akan takut ditolak, takut gagal, dan takut dipermalukan

Akhirnya cenderung untuk menarik diri, akan mengisolasi diri, yang pada
akhirnya individu akan mengalami gangguan realita

Komplikasi yang berbahaya individu mempunyai keinginan untuk meciderai


dirinya
Hirza Ainin Nur, S.Kep, Ns, M.Kep
HDR

Rentang Respon

Hirza Ainin Nur, S.Kep, Ns, M.Kep


HDR

Adaptif

• Aktualisasi diri adalah pernyataan diri tentang


konsep diri yang positif dengan latar belakang
pengalaman nyata yang sukses dan dapat diterima

• Konsep diri positif adalah apabila individu


mempunyai pengalaman yang positif dalam
beraktualisasi diri dan menyadari hal-hal positif
maupun yang negatif dari dirinya

Hirza Ainin Nur, S.Kep, Ns, M.Kep


HDR

Maladaptif

• Harga diri rendah adalah individu yang cenderung untuk


menilai dirinya yang negatif dan merasa lebih rendah dari orang
lain.
• Keracunan identitas adalah identitas diri kacau atau tidak jelas
sehingga tidak memberikan kehidupan dalam mencapai tujuan.
• Depersonalisasi (tidak mengenal diri) tidak mengenal diri yaitu
mempunyai kepribadian yang kurang sehat, tidak mampu
berhubungan dengan orang lain secara intim. Tidak ada rasa
percaya diri atau tidak dapat membina hubungan baik dengan
orang lain

Hirza Ainin Nur, S.Kep, Ns, M.Kep


HDR

Tanda dan Gejala


• Mengkritik diri sendiri • Perasaan malu terhadap
• Menarik diri dari hubungan sosial diri sendiri adalah akibat
• Pandangan hidup yang pesimis
penyakit dan akibat
• Perasaan lemah dan takut

tindakan terhadap
Penolakan terhadap kemampuan
diri sendiri penyakit
• Pengurangan diri/mengejek diri • Rasa bersalah terhadap
sendiri diri sendiri
• Ketidakmampuan menentukan
tujuan • Merendahkan martabat
• Merasionalisasi penolakan • Gangguan hubungan
• Ekspresi wajah malu dan rasa sosial seperti menarik diri
bersalah
• Percaya diri kurang
• Menunjukkan tanda depresi
(sukar tidur dan sukar makan ) • Menciderai diriNur, S.Kep, Ns, M.Kep
Hirza Ainin
HDR

Mekanisme Koping
• Koping jangka pendek
• Koping jangka panjang

Hirza Ainin Nur, S.Kep, Ns, M.Kep


HDR

Mekanisme Koping Jangka Pendek


• Aktivitas yang memberikan pelarian sementara dari krisis
identitas diri : konser musik, bekerja keras, menonton tv
• Aktivitas yang memberikan identitas pengganti
sementara : ikut dalam kegiatan sosial, politik, agama,
geng, kelompok
• Aktivitas yang memberikan kekuatan atau dukungan
sementara terhadap konsep diri : olahraga yang
kompetitif, prestasi akademik, kontes untuk
mendapatkan popularitas
• Aktivitas yang mewakili jarak pendek untuk membuat
masalah identitas menjadi kurang berarti dalam
kehidupan : penyalahgunaan zat.
Hirza Ainin Nur, S.Kep, Ns, M.Kep
HDR

Mekanisme Koping Jangka Panjang

• Penutupan identitas : adopsi identitas


prematur yang diinginkan oleh orang terdekat
tanpa memerhatikan keinginan,aspirasi,atau
potensi diri individu.
• Identitas negatif : asumsi identitas yang tidak
sesuai dengan nilai dan harapan yang diterima
masyarakat.

Hirza Ainin Nur, S.Kep, Ns, M.Kep


HDR

Penatalaksanaan
• Psikofarmaka : obat gol typical
(chlorpromazine HCL dan Haloperidol), obat
gol atypical (Risperidone, Aripiprazole)
• Psikoterapi : terapi aktivitas kelompok
• Terapi modalitas
• Terapi ECT

Hirza Ainin Nur, S.Kep, Ns, M.Kep


HDR
Pengkajian
Citra tubuh

Harga diri
Faktor Predisposisi
Peran

Identitas diri

Trauma

Faktor Presipitasi
Ketegangan peran
Hirza Ainin Nur, S.Kep, Ns, M.Kep
HDR

Faktor Predisposisi Citra Tubuh


• Kehilangan atau kerusakan organ tubuh
(anatomi dan fungsi)
• Perubahan ukuran, bentuk dan penampilan
tubuh
• Proses patalogik penyakit dan dampaknya
terhadap struktur maupun fungsi tubuh
• Prosedur pengobatan seperti radiasi,
kemoterapi dan transpantasi

Hirza Ainin Nur, S.Kep, Ns, M.Kep


HDR

Faktor Predisposisi Harga Diri


• Penolakan dari orang lain
• Kurang penghargaan
• Pola asuh yang salah yaitu terlalu dilarang ,
terlalu dikontrol, terlalu dituruti, terlalu
dituntut dan tidak konsisten

Hirza Ainin Nur, S.Kep, Ns, M.Kep


HDR

Faktor Predisposisi Peran


• Transisi peran yang sering terjadi pada proses
perkembangan, perubahan situasi dan sehat-sakit
• Ketegangan peran, ketika individu menghadapi dua
harapan yang bertentangan secara terus menerus
yang tidak terpenuhi.
• Keraguan peran, ketika individu kurang
pengetahuannya tentang harapan peran yang spesifik
dan bingung tentang tingkah laku yang sesuai
• Peran yang terlalu banyak

Hirza Ainin Nur, S.Kep, Ns, M.Kep


HDR

Faktor Predisposisi Identitas Diri


• Ketidak percayaan orang tua dan anak
• Tekanan dari teman sebaya
• Perubahan dari struktur sosial

Hirza Ainin Nur, S.Kep, Ns, M.Kep


HDR

Faktor Presipitasi
• Trauma
Masalah spesifik sehubungan dengan konsep diri situasi
yang membuat individu sulit menyesuaikan diri atau tidak
dapat menerima khususnya trauma emosi seperti
penganiayaan fisik, seksual, dan psikologis pada masa anak-
anak atau merasa terancam kehidupannya atau
menyaksikan kejadian berupa tindakan kejahatan.
• Ketegangan peran
Pada perjalanan hidup individu sering menghadapi Transisi
peran yang beragam, transisi peran yang sering terjadi
adalah perkembangan, situasi, dan sehat sakit.

Hirza Ainin Nur, S.Kep, Ns, M.Kep


HDR

Pohon Masalah

Isolasi Sosial : Menarik Diri

Gangguan Konsep Diri : Harga Diri


Rendah

Koping Individu Tidak Efektif

Hirza Ainin Nur, S.Kep, Ns, M.Kep


HDR

Diagnosa Keperawatan
• Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
• Koping Individu tidak efektif
• Isolasi Sosial : menarik diri

Hirza Ainin Nur, S.Kep, Ns, M.Kep


HDR

Tindakan Keperawatan
• Tujuan Umum :
Pasien memiliki konsep diri yang positif
• Tujuan Khusus :
1. Pasian dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
2. Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
3. Pasien dapat menilai kemampuan yang dimiiki untuk digunakan
4. Pasien dapat (menetapkan) merencanakan kegiatan sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki
5. Pasien dapat melakukan kegiatan sesuai dengan rencana yang telah
dibuat
6. Pasien dapat memanfaatkan system pendukung yang ada
7. Pasien dapat memanfaatkan obat dengan baik

Hirza Ainin Nur, S.Kep, Ns, M.Kep


HDR

Pasien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

• Sapa pasien dengan ramah baik verbal maupun non verbal


• Perkenalkan diri dengan sopan
• Tanyakan nama lengkap pasien dan nama panggilan yang disukai
pasien
• Jelaskan tujuan pertemuan
• Buat kontrak interaksi yang jelas
• Jujur dan menepati janji
• Tunjukkan sikap empati dan menerima pasien apa adanya
• Beri perhatian kepada pasien dan perhatikan kebutuhan dasar
pasien

Hirza Ainin Nur, S.Kep, Ns, M.Kep


HDR

Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

• Diskusikan kemampuan aspek positif ,


keluarga dan lingkungan yang dimiliki pasien
• Bersama pasien membuat daftar tentang :
a. Aspek positif pasien, keluarga, dan
lingkungan
b. Kemampuan yang dimiliki pasien
• Utamakan memberi pujian yang realistik dan
hindarkan penilaian negatif

Hirza Ainin Nur, S.Kep, Ns, M.Kep


HDR

Pasien dapat menilai kemampuan yang dimiliki untuk digunakan

• Diskusikan dengan pasien kemampuan yang


masih dapat dilaksanakan dan digunakan
selama sakit
• Diskusikan kemampuan yang dapat
dilanjutkan penggunaannya

Hirza Ainin Nur, S.Kep, Ns, M.Kep


HDR
Pasien dapat (menetapkan) merencanakan
kegiatan sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki
• Rencanakan bersama pasien aktivitas yang dapat
dilakukan setiap hari sesuai kemampuan
a. Kegiatan mandiri
b. Kegiatan dengan bantuan minimal
c. Kegiatan yang membutuhkan bantuan total
• Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi pasien
• Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh pasien
lakukan
• Susun bersama pasien dan buat daftar kegiatan sehari-hari
pasien
Hirza Ainin Nur, S.Kep, Ns, M.Kep
HDR
Pasien dapat melakukan kegiatan sesuai
dengan rencana yang telah dibuat
• Beri kesempatan pada pasien untuk mencoba
kegiatan yang telah direncanakan
• Pantau kegiatan yang dilaksanakan pasien
• Beri pujian atas keberhasilan pasien
• Diskusikan kemungkinan pelaksanaan kegiatan
setelah pasien pulang

Hirza Ainin Nur, S.Kep, Ns, M.Kep


HDR

Pasien dapat memanfaatkan system pendukung yang ada

• Beri pendidikan kesehatan pada keluarga


tentang cara merawat pasien dengan harga
diri rendah
• Bantu keluarga memberikan dukungan selama
pasien dirawat
• Bantu keluaga menyiapkan lingkungan rumah

Hirza Ainin Nur, S.Kep, Ns, M.Kep


HDR
Pasien dapat memanfaatkan obat dengan
baik
• Diskusikan dengan pasien dan keluarga tentang
dosis ,frekuensi dan manfaat obat
1. Anjurkan pasien meminta sendiri obat pada
perawat, dan merasakan manfaatnya
2. Anjurkan pasien dengan bertanya kepada dokter
tentang efek dan efek samping obat yang dirasakan.
3. Diskusikan akibat berhentinya tanpa konsultasi
4. Bantu pasien menggunakan obat dengan prinsip
5 benar

Hirza Ainin Nur, S.Kep, Ns, M.Kep


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai