Anda di halaman 1dari 13

IDENTIFIKASI PASIEN DAN

MENURUNKAN RISIKO
CEDERA AKIBAT JATUH
KELOMPOK 07
Athala Ramania
{ Dini Apriyanti
Ernita
Fitri Wulandari
M. Ega Renaldi Bachtiar
Via Lutfiah
Kebutuhan Dasar Manusia : Rasa
Aman dan Nyaman
Kolcaba (1992, dalam Potter & Perry,
2005) megungkapkan kenyamanan/rasa
nyaman adalah suatu keadaan telah
terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yaitu
kebutuhan akan ketentraman (suatu
kepuasan yang meningkatkan penampilan
sehari-hari), kelegaan (kebutuhan telah
terpenuhi), dan transenden (keadaan tentang
sesuatu yang melebihi masalah dan nyeri).
Kenyamanan mesti dipandang secara
holistik yang mencakup empat aspek
yaitu:
1. Fisik
2. Sosial
3. Psikospiritual
4. Lingkungan
Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Keselamatan pasien (patient safety)
rumah sakit adalah suatu sistem dimana
rumah sakit membuat asuhan pasien
lebih aman. Tujuan dilakukannya
kegiatan Patient Safety di rumah sakit
adalah untuk menciptakan budaya
{
keselamatan pasien di rumah sakit,
meningkatkan akuntabilitas rumah sakit,
menurunkan KTD di rumah sakit,
terlaksananya program-program
pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan.
 Definisi Cedera menurut
para ahli:
1. Potter & Perry, 2005
2. WHO, 2014
3. European Child Safety Alliance, 2014;
California Injury Prevention network,
2012
Jenis Cedera
Menurut Hardianto (2005)
a. Berdasarkan berat ringannya
1. Cedera Ringan
2. Cedera Berat
b. Berdasarkan jaringan yang terkena
1. Cedera Jaringan Lunak
2. Cedera Jaringan Keras
Cedera di Rumah Sakit
 Cedera pada pasien dirumah sakit umumnya
lebih banyak diakibatkan oleh jatuh. Kejadian
pasien jatuh di rumah sakit merupakan masalah
yang serius karena dapat menyebabkan cedera
ringan sampai kematian, serta memperpanjang
lama perawatan (length of stay/LOS) di rumah
sakit dan biaya perawatan menjadi lebih besar.
Kejadian pasien jatuh di rumah sakit Inggris
sebanyak 250.000/tahun dan lebih dari 1000 kasus
menyebabkan patah tulang.
Pencegahan Cedera
Prinsip pencegahan cedera termasuk pendidikan mengenai
hal-hal yang membahayakan keamanan dan strategi
pencegahan; pengontrolan lingkungan dan mesin-mesin
(keamanan aktif atau pasif dikemudian hari yang mungkin
mencegah cedera dari produk atau alat yang digunakan),
dan penguatan pada pengaturan diantara peralatan,
pengaman, tenaga kerja dan sebagainya. Keamanan aktif
termasuk pemberian pengaturan pada tingkah laku
seseorang yang dapat menguntungkannya. Keamanan pasif
atau automatik termasuk pengaturan yang menggunakan
mesin dan peralatan dan tidak membutuhkan tingkah laku
seseorang yang spesifik untuk menjadi aktif.
Definisi Jatuh
Jatuh adalah suatu peristiwa di mana seorang mengalami jatuh dengan
atau tanpa disaksikan oleh orang lain, tak disengaja / tak direncanakan,
dengan arah jatuh ke lantai, dengan atau tanpa mencederai dirinya.
Penyebab jatuh dapat meliputi faktor fisiologis (pingsan) atau lingkungan
(lantai yang licin).

 Faktor Resiko Jatuh


1. Riwayat jatuh sebelumnya
2. Gangguan Kognitif
3. Gangguan keseimbangan, gaya berjalan, atau kekuatan
4. Gangguan mobilitas
5. Penyakit neurologi; seperti stroke dan Parkinson
6. Gangguan muskuloskeletal; seperti artritis, penggantian sendi,
deformitas.
7. Penyakit kronis; seperti osteoporosis, penyakit kardiovaskular,
penyakit paru dan diabetes
8. Masalah nutrisi
9. Medikamantosa (terutama konsumsi > 4 jenis obat)
 Etiologi Jatuh
1. Ketidaksengajaan : 31%
2. Gangguan gaya berjalan / keseimbangan : 17%
3. Vertigo : 13%
4. Serangan jatuh (drop attack): 10%
5. Gangguan kognitif : 4%
6. Hipotensi postural : 3%
7. Gangguan visus : 3 %
8. Tidak diketahui : 18%

 Kunci Keberhasilan Program Pencegahan Cedera Akibat Resiko


Jatuh
1. Prioritas utama adalah keselamatan pasien
2. Gunakan pendekatan yang sederhana dan terstandarisasi
3. Kata Kunci : Semua pasien beresiko jatuh, semua petugas berperan serta
dalam pencegahan kejadian jatuh.
4. Pelatihan dan edukasi staf
5. Perlengkapan dan sumberdaya yang mendukung dan adekuat
 Pencegahan dan Manajemen Jatuh
1. Lakukan orientasi kamar inap kepada pasien
2. Sediakan pencahayaan yang adekuat
3. Alas kaki anti licin
4. Berikan instruksi kepada pasien untuk memanggil petugas jika ingin turun dari
tempat tidur
5. Beri penjelasan mengenai sistem pemanggilan perawat ke ruangan
6. Bel panggilan berada dalam jangkauan, gampang dilihat, serta pasien mengetahui
letak dan cara penggunaannya
7. Tali penarik lampu meja berada dalam jangkauan, terlihat, serta pasien mengetaui
letak dan cara penggunaannya
8. Pertimbangkan untuk menggunakan pengasuh pada pasien dengan gangguan kognitif
9. Sediakan lingkungan yang aman (rapi, tidak licin, kabel-kabel terikat dengan rapi,
jalur berjalan bersih dari benda-benda yang tidak perlu
10. Barang-barang pribadi berada dalam jangkauan
11. Posisikan tempat tidur serendah mungkin dengan roda terkunci
12. Mulai mobilisasi secepat dan sesering yang masih diperbolehkan untuk kondisi pasien
13. Edukasi pasien dan keluarga mengenai pencegahan jatuh
14. Tanda pengenal kepada pasien (gelang berwarna di pergelangan tangan, tulisan atau
tanda di depan kamar pasien)
15. Setiap 1-3 jam, tawarkan bantuan untuk ke kamar mandi dan perawatan
16. Perawatan termasuk mobilisasi pasien, menawarkan minum, dan
memastikan pasien hangat dan nyaman
17. Konsultasikan dengan tim dan farmasi (tinjau ulang medikasi)
18. Alarm tempat tidur
19. Alarm di kursi roda
20. Lokasi kamar tidur pasien berdekatan dengan pos perawat ( nurse station)
21. Karpet di samping tempat tidur
22. Tempat tidur rendah
23. Evaluasi oleh tim interdisiplin
24. Untuk pasien yang beresiko cedera kepala (misalnya pasien dalam terapi
antikoagulan, gangguan kejang berat, riwayat jatuh mengenai kepala),
pertimbangkan penggunaan pelindung kepala
25. Penggunaan dudukan toilet yang ditinggikan
26. Musik relaksasi
27. Program olahraga/ aktivitas
28. Transfer ke sisi yang lebih stabil
29. Secara aktif, libatkan pasien dan keluarga dalam program pencegahan jatuh
30. Berikan instruksi kepada pasien sebelum memulai aktivitas
31. Penggunaan alat bantu sesuai dengan kebutuhan pasien
32. Meminimalisir gangguan/distraksi
33. Periksa ujung anti-selip pada tongkat dan walker
34. Instruksikan pasien untuk menggunakan pegangan
Asesmen Resiko Jatuh Morse
Faktor Resiko Skala Poin Skor Pasien

Riwayat Jatuh Ya 25
Tidak 0
Diagnosis Sekunder ( 2 diagnosis medis) Ya 15
Tidak 0
Alat Bantu Berpegangan pada perabot 30

Tongkat/alat penopang 15
Tidak ada/ kursi roda/ perawat/ tirah baring 0

Terpasang Infus Ya 20
Tidak 0
Gaya Berjalan Terganggu 20
Lemah 10
Normal/ tirah baring/ imobilisasi 0

Status Mental Sering lupa akan keterbatasan yang dimiliki 15

Sadar akan kemampuan diri sendiri 0

Total

Kategori :
Resiko Tinggi : 45
Resiko Sedang : 25 – 44
Resiko rendah : 0 – 24

Anda mungkin juga menyukai