NAMA: Ns.NURLIAH.M.Kep.CBWT
ALAMAT: JL.DURIAN BLOK C NO 376 TOMSEL
RIWAYAT PENDIDIKAN:
DIII KEPERAWATAN POLTEKES TIDUNG MAKASSAR
S1 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
S2 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
RIWAYAT PEKERJAAN:
RSIG (6 TH)
RSAS(2 TH)
RS BUNDA(2 TH)
RSTK(12 TH)
JABATAN SAAT INI:
DOSEN NIDK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
KETUA KOMITE KEPERAWTAN
SEKRETARIS PMKP
KETUA TP PKK KEL.BIAWU
KEPALA RUANGAN INTERNA 1
PELATIHAN LUKA :CERTIFIKAT WOUD BASIC THERAPI,SEMINAR,WORSHOP
JAMINAN BAGI PERAWAT
ϰϠ λ -စ ˶͉ ˴ ϝ˵ ϭγ ˵ έ˴ ϝ˴ Ύ˴ ϝ˴ Ύ
ϗ ˴ϗ- Ϫϧϋ ௌϲο έ - ˴Γέ˸ ˴ϳέ˴ϫ ˵ ϲΑ ˶˴ϥ˸ ϋ
˴ ϭ˴
Ύ ˸Ω
ϳ˴ϧ͊ϟ˴Ώ
˶ έ˴ϛ˵ ϥ˸ ϣ ˶ ˱ΔΑ ˵ ϥ˳ ϣ
˴έ˸ ϛ ˶΅˸ϣ ˴ α˴ ͉ϔ
˵ ϥ˸ ϋ ˴ϧ ϥ˸ ϣ
˴ - - ϡϠ γϭ ϪϳϠ ϋௌ
ϰϠ ˴ϋ
˴ έ˴γ͉ ˴ϳ ϥ˸ ϣ ˴ϭ˴ Δ ˶ϣ˴Ύ ˴ϳϘ ˸˴ϡ˶ϭ˸ϳ˴ Ώ
˶ϟ ˶ έ˴ϛ˵ ϥ˸ ϣ ˶ ˱Δ˴Αέ˸ ϛ ˵ ˵Ϫϧ ˴ ˵စ͉ ˴ α˴ ͉ϔ
˸ϋ ˴ϧ
˵ϩέ˴˴Η γ
˴ Ύ ϣ
˱Ϡ ˵ έ˴˴Η
˶γ˸ ϣ γ˴ ϥ˸ ϣ˴ϭ˴ ˶Γέ˴Χ ˶ϵ˸ϭ˴ Ύ ˸Ω
ϳ˴ϧ͊ϟ˴ϲ ϓ ˶Ϫ ˶ϳ˸˴Ϡϋ˴ ˵စ͉ ˴ έ˴γ͉ ϳ˴ έ˳γ˶ ό˸ϣ˵
ϥ˶ ϭ˸ϋ˴ ϲϓ ˶Ω˵Α˸ό
˴ϟ˸˴ϥΎ
˴ϛ ˴Ύ ϣ˴Ω ˶Α ˸ό
˴ϟ ˸˴ϥ˶ ϭ˸ϋ
˴ ϲϓ ˶ ˵စ͉ ˴ϭ˴ Γ˶έ˴Χ ˶ϵ˸ϭ˴ Ύ ˸Ω
ϳ˴ϧ͊ϟ˴ϲ ϓ˶ ˵စ͉ ˴
ϡ
˲Ϡ ˵ ˵ϪΟ
˶γ˸ ϣ ˴ έ˴Χ˸ ˴- Ϫ˶ϳΧ ˶˴
“Allah selalu menolong hamba selama
hamba Nya itu menolong saudaranya.”
KONSEP DASAR PERAWATAN
LUKA
PENDAHULUAN
• Pada saat ini, perawatan luka telah mengalami
perkembangan yg sangat pesat, terutama dalam 2-
3 dekade terakhir ini.
• Fungsi absorbsi
• Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda padat, tapi
cairan yang mudah menguap lebih mudah diserap. Permeabilitas kulit
terhadap O2, CO2 dan uap air memungkinkan kulit ikut mengambil
bagian pada fungsi respirasi.
• Fungsi ekskresi
• Kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna lagi
atau sisa metabolisme dalam tubuh; NaCl, urea, as urat dan
ammonia. Sebum yang diproduksi melindungi kulit juga
menahan evaporasi air yang berlbhan sehingga kulit tidak
menjadi kering. Produksi kelenjar lemak dan keringat di kulit
menyebabkan keasaman kulit pd pH 5-6,5
• Fungsi persepsi
• Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan
subkutis. Terhadap rangsangan panas diperankan oleh badan
ruffini di dermis dan subkutis. Terhadap dingin diperankan
oleh badan krause yang terletak di dermis. Badan taktil
meissnerr terletak di papila dermis berperan terhadap
rabaan. Terhadap tekanan diperankan oleh badan vater
paccini di epidermis
KULIT
• Organ pembungkus seluruh permukaan luar tubuh
• Luas: ± 2m²
• Kulit tipis: pada kelopak mata, dan kulit bagian medial lengan atas
• Kulit tebal: pada telapak tangan, telapak kaki, punggung, bahu dan
bokong
ANATOMI KULIT
• EPIDERMIS
• DERMIS
• HIPODERMIS
Epidermis
• Terbentuk dari sel skuamosa bertingkat
• Paling tebal terdapat pada telapak tangan dan telapak kaki
• Sel-selnya disebut Keratinosit
• Tidak ada pembuluh darah kapiler diantaranya
• Lapisan kulit epidermis ini bertanggung jawab untuk menjaga air di
dalam tubuh dan menjaga bahan kimia berbahaya lainnya serta
patogen dari luar tubuh.
• Terdapat 5 lapisan :
a. stratum Korneum/lapisan tanduk,
b. Stratum lusidum,
c. Stratum granulosum / lapisan keratohialin,
d. Stratum spinosum / stratum malphigi / pickle cell layer,
e. Stratum basale
A. STRATUM KORNEUM/LAPISAN TANDUK
• Lapisan epidermis paling luar
• Terdiri atas berlapis-lapis sel mati, yang
tertinggal hanya Keratinnya
• Keratin protein cenderung tahan air dan
mencegah penguapan air tubuh serta mencegah
masuknya air ke dalam tubuh.
• Menjadi sawar terhadap kuman dan bahan
kimia
B. STRATUM LUSIDUM
• Terdapat langsung di bawah lapisan korneum
• Lapisan sel terang
• Lapisan sel gepeng tanpa inti
• Hanya ada pada kulit yang tebal, tampak lebih
jelas di telapak tangan dan kaki
C. STRATUM GRANULOSUM/
LAPISAN KERATOHIALIN
• Luka Akut
(sesuai konsep penyembuhan)
• Luka Kronis
(kegagalan dalam penyembuhan)
2. JENIS-JENIS /TIPE LUKA
1. Luka Akut:
▫ Burns/luka bakar
▫ Donor sites
▫ Abrasions
▫ Surgical wounds/luka operasi
2. Luka Kronis:
▫ Leg ulcers/ulkus kaki
▫ Pressure sores/luka tekan/dekubitus
▫ Diabetic ulcers/luka diabetes
▫ Malignant ulcers /luka kanker
CONTOH LUKA AKUT
CONTOH LUKA KRONIK
JENIS LUKA
( berdasarkan dalam dan luas )
• Superfisial – batas epid.
• Partial thickness
• Full thickness – sampai fasia
• Deep (dalam) – sampai otot
lanjutan
a. Stadium I : Luka Superfisial (“Non-Blanching
Erithema) : yaitu luka yang terjadi pada lapisan
epidermis kulit.
b. Stadium II : Luka “Partial Thickness” : yaitu
hilangnya lapisan kulit pada lapisan
epidermis dan bagian atas dari dermis.
Merupakan luka superficial dan adanya tanda
klinis seperti abrasi, blister atau lubang yang
dangkal.
lanjutan
Stadium III : Luka “Full Thickness” : yaitu
hilangnya kulit keseluruhan meliputi kerusakan
atau nekrosis jaringan subkutan yang dapat
meluas sampai bawah tetapi tidak melewati
jaringan yang mendasarinya. Lukanya sampai
pada lapisan epidermis, dermis dan fasia tetapi
tidak mengenai otot. Luka timbul secara klinis
sebagai suatu lubang yang dalam dengan atau
tanpa merusak jaringan sekitarnya.
lanjutan
d. Stadium IV : Luka “Full Thickness” yang telah
mencapai lapisan otot, tendon dan
tulang dengan adanya destruksi/kerusakan
yang luas.
Klasifikasi Luka Berdasarkan Penampilan Klinis
• a. Hitam (Nekrotik).
• b. Kuning (Slough).
• c. Hijau (Terinfeksi).
• d. Merah (Granulasi).
• e. Pink (Epitelisasi).
PROSES PENYEMBUHAN LUKA
Mengapa memahami proses penyembuhan
luka penting?
• Pemahaman akan proses penyembuhan luka
yang normal memungkinkan pengenalan akan
penyembuhan yg tidak normal (Dealey, 1994).
• Fase Proliferasi/granulasi:
Tahap granulasi (pembentukan jaringan granulasi untuk menutup defect atau cedera pada
jaringan luka)
Ketika cedera yang sedang berlangsung telah berhenti, haemostasis telah tercapai dan
respons kekebalan berhasil dilakukan, luka akut bergeser ke arah perbaikan jaringan. Fase
proliferatif dimulai dari yang ketiga hari setelah melukai dan berlangsung sekitar 2 minggu
sesudahnya.
3 Minggu MATURASI
KONSEP PENYEMBUHAN LUKA
TERKINI
LUKA SEMBUH
• PENGERTIAN:
Terciptanya kontinuitas lapisan kulit & adanya
kekuatan jaringan parut yg mampu melakukan
fungsi/aktivitas normal.
• Outcome tergantung:
- Kondisi biologik
- Lokasi luka
- Luas luka
LUKA SEMBUH
TERTUTUP EPITEL
(TANPA PARUT
ATAU DENGAN PARUT
FAKTOR-FAKTOR NEGATIF YANG MENGHAMBAT
PENYEMBUHAN LUKA
Teknik
penanganan luka
Rasa sakit yang tidak tepat Umur
Karbohid
Protein
rat
Lemak Vitamin
Karbohi Pemasukan yang adekuat pada karbohidrat akan
●
drat.
mitosis, sintesis protein dan sekresi hormon dan faktor
pertumbuhan (Harris CL dan Fraser C, 2004).
Protein
makrofag-adalah sistem sel imun yang pada
umumnya terdiri dari protein dan dibutuhkan untuk
respon inflamasi pada awal dalam proses
peyembuhan
Lemak
pada membrane sel, sebagai prekusor untuk prostaglandin
(mengatur berbagai macam aktivitas dalam inflamasi seluler
dan metabolisme), dan mengkontribusi pada signal patway sel
lokal dan sistemik. Defisiensi lemak esensial mengurangi
immunocompetence (Harris CL dan Fraser C, 2004).
• Vitamin dan mineral.
Defisiensi vitamin C menyebabkan peningkatan kondisi jaringan
luka mudah rapuh, menurunnya kekuatan luka, luka mudah
terbengkas atau rusak dan gangguan produksi kolagen. Lamanya
tingkat penyembuhan luka, dan dapat mengkontribusi penurunan
resistensi terhadap infeksi.
kontamin
kolonisasi
asi
kritikal infeksi
kolonisasi lokal
Kontaminasi
• Keberadaan bakteri pada permukaan luka, tanpa
multiplikasi mikroba(Stotts, 2004). Pada
dasarnya semua luka kronik mengalami
kontiminasi namun pada hal ini kuman belum
pada tahap replikasi sehingga tidak merusak
jaringan dan penyembuhan berlangsung cepat.
Kolonisasi
• Kehadiran bakteri mengalami replikasi dalam
luka tanpa respon kekebalan penjamu (Ayton,
1985) dan tanpa tanda dan gejala klinis. Pada
tahap ini kuman sudah berreplikasi sehingga
sudah merusak jaringan namun luka tetap dapat
sembuh.
Kritikal kolonisasi;
• tanda di mana respon kekebalan penjamu tubuh
tidak lagi mampu mengendalikan mikroorganisme
yang menjajah luka (Kingsley, 2001). Pada tahap
ini adanya konfrontasi antara penjamu dan bakteri
sehingga menghasilkan fisura dan pelindung pada
kompartemen permukaan luka yang biasanya
dikenal dengan nama biofilm. Selain itu adanya
replikasi dan kolonisasi bakteri atau kuman pada
jaringan luka sehingga mengakibatkan rusaknya
jaringan dan sukarnya luka untuk sembuh.
Infeksi
• kehadiran mikroorganisme dalam luka yang
membanjiri respon imun pada penjamu, dengan
tanda-tanda klinis yang terkait dan gejala (Kingsley,
2001).Pada tahap ini sudah adanya cardinal signs of
celcus (kemerahan, peningkatan temperatur lokal,
bengkak, nyeri) yang dapat mengakibatkan buruknya
kondisi penjamu dan luka, namun dengan
penanganan yang tepat luka lebih cepat mengalami
perbaikan dan sembuh dibandingkan dengan luka
pada tahap kritikal kolonisasi.
TERIMA KASIH…