Anda di halaman 1dari 29

Short Case

Abses Punggung
Agnes Graciella Maria Vitadini Gili Tewe, S.Ked
1408010035
dr. Jean Eleonora Pello, Sp.B
SMF Bedah – RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang
– Fakultas Kedokteran– Universitas Nusa Cendana
2020
Bab 1. Pendahuluan
Definisi

Abses adalah kumpulan nanah dalam jaringan.


Batas antara ruangan yang berisikan nanah dan
jaringan di sekitarnya tidak jelas. Abses biasanya
terbentuk dari infiltrat proses radang. Sel dan
jaringan akan hancur kemudian membentuk
nanah.
Epidemiologi
Abses bisa terkena pada semua umur dan tidak
ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan.

Etiologi
Penyebab abses paling umum adalah infeksi oleh
bakteri piogenik seperti Staphylococcus aureus.
Gejala klinis:

• Nodul kemerahan
• Nyeri tekan
• Demam
• Malaise
Pemeriksaan penunjang:

• Pemeriksaan darah lengkap


• Gram stain
• Kultur bakteri
Penatalaksanaan:

• Medikamentosa
▫ Antibiotik sistemik
 Penisilin G
 Amoksisilin
 Ampisilin
 Cefixime
 Doksisiklin
• Non medikamentosa
▫ Pembedahan
▫ Perawatan luka
Prognosis:

Secara umum, diagnosis dan penanganan yang


tepat dapat memberikan hasil yang baik.
Bab 2. Laporan Kasus

Identitas Pasien

• Nama : Tn. AF
• Usia : 63 tahun
• Jenis kelamin : Laki-laki
• No. MR : 533314
• MRS : 02-07-2020
Anamnesis
• Keluhan utama: Bengkak berisi nanah pada
punggung
• Riwayat Penyakit Sekarang:
▫ Pasien datang dengan keluhan terdapat bengkak berisi
nanah pada punggungnya.
▫ Bengkak berisi nanah sudah muncul sekitar 2 minggu.
▫ Bisul terasa nyeri dan gatal yang memberat pada
malam hari, sehingga pasien sulit tidur.
▫ Pasien juga mengeluhkan sering BAK >3 kali setiap
malam, serta sering merasa lapar di malam hari.
▫ Pasien juga mengaku sering merasa lemas dan pusing.
• Riwayat Penyakit Dahulu: Pasien memiliki
riwayat hipertensi dan DM.
• Riwayat Konsumsi Obat: Pasien belum pernah
mengkonsumsi obat-obatan hipertensi maupun DM.

• Riwayat Penyakit Keluarga: Ibu pasien


memiliki riwayat DM dan hipertensi.

• Riwayat Kebiasaan: Pasien sering mengonsumsi


makanan tinggi karbohidrat dan jarang berolahraga.
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum : Tampak sakit sedang
• Kesadaran : Compos mentis,

• Tanda Vital
▫ Tekanan darah : 130/90 mmHg
▫ Nadi : 84 x/menit, reguler
▫ Suhu : 36.8oC
▫ Pernapasan : 20 x/menit
▫ SpO2 : 98 %
Kulit : Pucat (+), Ikterus (-)
Mata : Konjungtiva anemis (+/+), sklera
ikterik (-/-)
Telinga : Otorhea (-/-)
Hidung : Rhinorea (-/-)
Mulut : Mukosa bibir lembab, pucat (-)
Leher : KGB tidak teraba
• Jantung : S1S2 Tunggal, reguler, Murmur (-),
Gallop (-)
• Pulmo
– Inspeksi : Tampak simetris, jejas (-),
– Palpasi : Massa (-), krepitasi (-), nyeri tekan (-)
– Perkusi : Sonor/sonor (+/+)
– Auskultasi : Vesikuler (+/+) , ronchi (-/-),
wheezing (-/-)
Abdomen Ekstremitas 

• Inspeksi :  Cembung  • Akral hangat


• Auskultasi : Bising • Edema (-/-)
usus (+)  • CRT < 2 detik
• Palpasi : Nyeri tekan
(-), 
• Perkusi : Timpani
Status Lokalis

Lokasi: Punggung

Inspeksi:
Tampak abses berukuran
sebesar tenis dengan
diameter 3 cm, tampak
eritem, pus (+)

Palpasi:
Nyeri tekan (+), fluktuatif
(+)
Foto pre op
Foto durante op Foto post op
08 Juli 2020
Foto 19 Juli 2020 (11 hari post
op)
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium (02-07-2020)
Pemeriksaan Hasil Nilai Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan
rujukan
PT 10.4 detik 10.8-14.4
Hemoglobin  10.1 g/dL 13.0-18.0
APTT 27.2 detik  26.4-37.6
Jumlah 3.37 10^6/uL 4.50-6.20
eritrosit SGOT 76 U/L <35
Hematokrit 28.8 % 40.0-54.0 SGPT 63 U/L <41
Jumlah 21.96 4.0-10.0 GDP 182 mg/dL 82-115
lekosit 10^3/uL
GD2PP 321 mg/dL 75-140
Hitung jenis
BUN 20.0 mg/dL <48
Eosinofil 2.0 % 1.0 – 5.0
Basofil 0.4 % 0–1 Kreatinin 0.80 mg/dL 0.7-1.3
Neutrofil 83.7 % 50 – 70
Limfosit 7.7 % 20 – 40
Monosit 6.2 % 2–8
Hasil Kultur dan Sensitifitas

• Jenis sampel: Pus


• Mikroskopis Pewarnaan Gram Langsung
▫ Sel Polimorf (PMN) : 1+
▫ Puing sel (cell debris) : 1+
▫ Pewarnaan Gram : Coccus gram positif
• Hasil kultur aerob: Staphylococcus aureus
Laboratorium (04-07-2020)

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan


Hemoglobin 9.9 g/dL 13.0-18.0
Jumlah eritrosit 3.57 10^6/uL 4.50-6.20
Hematokrit 31.6 % 40.0-54.0
MCV 88.3 fL 81.0-96.0
MCH 27.8 pg 27.0-36.0
MCHC 31.5 g/L 31.0-37.0
Jumlah lekosit 22.81 10^3/uL 4.0-10.0
Jumlah trombosit 466 10^3/uL 150-400
GDP 170 mg/dL 82-115
GD2PP 274 mg/dL 75-140
Laboratorium (06-07-2020)
Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan
Hemoglobin 9.6 g/dL 13.0-18.0
Jumlah eritrosit 3.33 10^6/uL 4.50-6.20
Hematokrit 28.9 % 40.0-54.0
MCV 86.8 fL 81.0-96.0
MCH 28.8 pg 27.0-36.0
MCHC 33.2 g/L 31.0-37.0
Jumlah lekosit 19.95 10^3/uL 4.0-10.0
jumlah trombosit 566 10^3/uL 150-400
GDP 95 mg/dL 82-115
GD2PP 190 mg/dL 74-140
Diagnosis
• Abses punggung
• DM tipe II
• Hipertensi
• Anemia
Terapi
IVFD NaCl 20 tpm
Inj. Ceftriaxone 2x1 gr
Inj. Ketorolac 3x30 mg
Inj. Ranitidine 2x50 mg
Inj. Kalnex 3x500
Levemir 1x10 unit
Novorapid 3x5 unit
Curcuma 3x2 tab
Transfusi PRC
Pro debridement
Bab 3. Pembahasan
• Teori • Kasus

Abses bisa terkena pada semua Pasien adalah laki-laki berusia


umur dan tidak ada perbedaan 63 tahun.
antara laki-laki dan
perempuan
• Teori • Kasus

Gejala klinis yang dapat timbul Pasien mengeluhkan muncul


adalah: bengkak berisi nanah pada
-nodul kemerahan punggungnya. Pasien juga
-nyeri tekan mengeluhkan pasien merasa
-demam nyeri dan gatal pada
punggungnya.
-malaise
• Teori  • Kasus 

Pemeriksaan penunjang yang Pada pasien ini dilakukan


dapat dilakukan adalah: pemeriksaan darah lengkap yang
-pemeriksaan darah lengkap menunjukkan, pemeriksaan
gram stain yang
-gram stain
didapatkan coccus gram
-kultur bakteri
positif dengan sel polimorf
(PMN) 1+. Pada pasien ini juga
dilakukan pemeriksaan kultur
bakteri dengan hasil kultur aerob
Staphylococcus aureus.
• Teori  • Kasus 

Penyebab abses paling umum Hasil kultur aerob:


adalah infeksi oleh bakteri Staphylococcus aureus.
piogenik seperti Staphylococcus
aureus.
• Teori  • Kasus

Penatalaksanaan untuk Pasien diberikan terapi:


abses terbagi atas dua, yaitu:
• IVFD NaCl 20 tpm
Medikamentosa: • Inj. Ceftriaxone 2x1 gr
• Antibiotik • Inj. Ketorolac 3x30 mg
• Inj. Ranitidine 2x50 mg
Non medikamentosa: • Inj. Kalnex 3x500 mg
• Pembedahan  • Levemir 1x10 unit
• Perawatan luka • Novorpid 3x5 unit
• Curcuma 3x2 tab
• Transfusi PRC
• Pro debridement
• Rawat luka 

Anda mungkin juga menyukai