Anda di halaman 1dari 8

KOPERASI DAN UMKM

“KEBIJAKSANAAN PEMERINTAH DALAM PEMBANGUNAN KOPERASI DI INDONESIA”

OLEH :
Kelompok 5
Nama Kelompok :

I GEDE ANDIKA UDARA ( 06 )

I GEDE KRISNA CAHYA PAN SOPIA ( 07 )

IVAN BAGUS SANTOSO ( 11 )

KADEK WISNU WARDANA ( 14 )

NI MADE MAYSI ARI CAHYANI ( 29 )


Pembangunan Koperasi Dan Perundang-
Undangan

“Dewan Perwakilan Rakyat mengadakan sidang paripurna


untuk membahas pergantian UU Koperasi No.25 tahun 1992
menjadi UU No.17 tahun 2012. Dalam rapat tersebut Mentri
koperasi dan UKM Syarifuddin hasan mendorong percepatan
realisasi atau revisi Undang – Undang No.25 tahun 1992 dengan
dasar pengembangan dan pemberdayaan koperasi nasional dalam
kebiakan pemerintah selayaknya mencerminkan nilai dan prinsip
perkoperasian sebagai wadah usaha bersama untuk memenuhi
aspirasi dan kebutuhan para anggotanya”
Enam substansi penting yang harus
disosialisasikan kepada masyarakat dan
gerakan koperasi :

 Nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang tertuang di dalam


Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945,
menjadi dasar penyelarasan bagi rumusan nilai-nilai dan prinsip-
prinsip koperasi.
 Untuk mempertegas legalitas koperasi sebagai badan hukum,
maka pendirian koperasi ha-rus melalui akta otentik.
 Dalam hal permodalan dan selisih hasil usaha, telah disepakati
rumusan modal awal Koperasi, serta penyisihan dan pembagian
cadangan modal.
 Ketentuan mengenai Koperasi Simpan Pinjam (KSP) mencakup
pengelolaan maupun penjaminannya.
 Pengawasan dan pemeriksaan terhadap koperasi akan lebih
diintensifkan.
 Dalam rangka pemberdayaan koperasi, gerakan koperasi
didorong membentuk suatu lembaga yang mandiri dengan
menghimpun iuran dari anggota serta membentuk dana
pembangunan.
UU nomor 25 tahun 1992 berisi:

 Bahwa Koperasi, baik sebagai gerakan ekonomi rakyat maupun sebagai


badan usaha berperan serta untuk mewujudkan masyarakat yang maju,
adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945 dalam tata perekonomian nasional yang disusun sebagai usaha
bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi
 Bahwa koperasi perlu lebih membangun dirinya dan dibangun menjadi
kuat dan mandiri berdasarkan prinsip koperasi sehingga mampu
berperan sebagai sokoguru perekonomian nasional
 Bahwa pembangunan koperasi merupakan tugas dan tanggung jawab
Perundang-Undangan Pemerintah dan seluruh rakyat
 Bahwa untuk mewujudkan hal-hal tersebut dan untuk menyelaraskan
dengan perkembangan keadaan , perlu mengatur kembali ketentuan
tentang perkoperasian dalam suatu Undang-Undang sebagai pengganti
Undang-Undang nomor 12 tahun 1967 tentang pokok-pokok
perkoperasian

 Pada tahun 1949, pemerinah Indonesia mengganti UU No. 91 tahun 1927


dengan UU No. 179 tahun 1949
 Pada tahun 1958, pemerintah mengeluarkan UU No. 79 tahun 1958 dan
mencabut UU No. 179 tahun 1949.
 Setelah Dekrit Presiden 5 Juli 1959 pemerintah mengeluarkan PP No. 60
tahun 1959 untuk menyesuaikan fungsi UU No. 79 tahun 1958
 Pada tahun 1965, pemerintah mengganti PP No. 60 1959 dengan UU No. 14
tahun 1965.
 Pada tahun 1992 pemerintah mencabut UU No. 12 tahun 1967 karena
dianggap sudah tidak relevan lagi. Kemudia pemerintah mengeluarkan UU
No. 25 tahun 1992 tentang pekoperasian yang berlaku hingga sekarang.
Tantangan, Kendala, Dan Peluang Dalam
Pembangunan Dan Koperasi

“Dengan adanya globalisasi dan perkembangan kemajuan


teknologi dan informasi membawa dampak bagi persaingan
dunia usaha. Agar usaha koperasi dapat bertahan maka
koperasi harus dapat menganalisis tantangan, kendala, dan
 Tantangan Koperasi peluang yang ada untuk merumuskan langkah-langkah yang
Sebenarnya memiliki ruang gerak dan kesempatan usaha yang luas
terutama dalam hal yang menyangkut kepentingan kehidupan harus ditempuh”
ekonomi rakyat.
 Kendala Koperasi
Untuk menjawab tantangan, koperasi harus menyadari adanya
kendala yang dihadapi koperasi. Kendala-kendala tersebut dapat
dilihat dari sisi internal dan eksternal koperasi.
a. Kendala Internal
b. Kendala Eksternal
 Peluang Koperasi
Koperasi dalam kegiatan usahanya di masa mendatang diharapkan
mampu memanfaatkan peluang usaha baru.
 Secara kuantitatif yang menjadi sasaran pembangunan di
pedesaan adalah: terwujudnya 2.700 KUD mandiri baru dalam
rangka terwujudnya minimal satu buah KUD mandiri setiap
kecamatan.
 Yang menjadi sasaran pembangunan koperasi di perkotaan
adalah: makin berkembangnya koperasi yang betbasis konsumen
yang mampu melayani kebutuhan pokok anggota dan
Arahan, Sasaran, Dan Kebijaksanaan masyarakat didaerah permukiman rakyat. Secara kuantitatif
Pembangunan Koperasi Kebijaksanaan Pemerintah sasaran pembangunan koperasi adalah: tumbuhnya 8.000
koperasi karyawan baru pada perusahaan yang belum memiliki
Dalam Pembangunan Koperasi Di Indonesia koperasi karyawan.

“Garis-garis besar haluan negara 1993 menetapkan


bahwa sasaran koperasi dalam pembangunan jangka
panjang kedua adlah terwujudnya koperasi sebagai badan
usaha dan sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
sehat, tangguh,kuat, dan mandiri serta sebagai saka guru
perekonomian nasional yang merupakan wadah untuk
menggalang kemampuan ekonomi rakyat di semua
kegiatan pereko nomian nasional shingga mampu
berperan utama dalam meningkatkan kondisi ekonomi
dan kesejahteraan rakyat”
Kesimpulan

“Pembangunan koperasi dapat diartikan sebagai proses perubahan


yang menyangkut kehidupan perkoperasian Indonesia guna mencapai
kesejahteraan anggotanya. Tujuan pembangunan koperasi di Indonesia adalah
menciptakan keadaan masyarakat khususnya anggota koperasi agar mampu
mengurus dirinya sendiri. Di negara berkembang koperasi dirasa perlu dihadirkan
dalam kerangka membangun institusi yang dapat menjadi mitra negara dalam
menggerakkan pembangunan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Oleh
karena itu kesadaran antara kesamaan dan kemuliaan tujuan negara dan gerakan
koperasi dalam memperjuangkan peningkatan kesejahteraan masyarakat
ditonjolkan di negara berkembang, baik oleh pemerintah kolonial maupun
pemerintahan bangsa sendiri setelah kemerdekaan, berbagai peraturan
perundangan yang mengatur koperasi dilahirkan dengan maksud mempercepat
pengenalan koperasi dan memberikan arah bagi pengembangan koperasi serta
dukungan/perlindungan yang diperlukan”
THANKS….

Anda mungkin juga menyukai