Anda di halaman 1dari 19

ASSALAMMUALAIKUM

WR.WB
Penyakit Jantung Koroner

OLEH :
KELOMPOK I

1.SINGGIH ARIE SEPIANTO


2. SITI FITRIANINGSIH
Definisi Penyakit Jantung Koroner

Penyakit jantung koroner(PJK) atau penyakit


jantung iskemik adalah penyakit jantung yang
timbul akibat penyempitan pada arteria
koronaria. Penyempitan tersebut dapat
disebabkan antara lain oleh aterosklerosis,
sifilis, pelbagai jenis arteritis dan emboli
koronaria, kelainan jaringan ikat misalnya lupus
eritematosus dan spasme. Oleh karena
aterosklerosis merupakan penyebab terbanyak
(99%), maka pembahasan tentang penyakit
jantung koroner umumnya terbatas pada
penyebab tersebut.1
Penyakit jantung koroner terutama disebabkan oleh
kelainan miokardium akibat insufisiensi aliran darah
koroner karena arterosklerosis yang merupakan proses
degeneratif, di samping banyak faktor lain

Tujuh jenis penyakit jantung terpenting ialah :  


1. Penyakit jantung koroner (penyebab 80% kematian
yang disebabkan penyakit jantung. 
2. Penyakit jantung akibat hipertensi (9%)  
3. Penyakit jantung rernatik (2-3%)  
4. Penyakit jantung kongenital (2%)  
5. Endokarditis bakterialis (1-2%)  
6. Penyakit jantung sifilitik (1%)  
7. Cor pulmonale (1%),  
Etiologi Penyakit Jantung Koroner
– Peradangan jantung, misalnya demam reumatik, peradangan
miokard (miokarditis karena infeksi)
– Gangguan sirkulasi koroner (aterosklerosis koroner atau
spasme arteri koroner), misalnya iskemia miokard, infark
miokard.
– Karena obat (intoksikasi) antara lain oleh digitalis, quinidin dan
obat-obat anti aritmia lainnya
– Gangguan keseimbangan elektrolit (hiperkalemia, hipokalemia)
– Gangguan pada pengaturan susunan saraf autonom yang
mempengaruhi kerja dan irama jantung
– Ganggguan psikoneurotik dan susunan saraf pusat.
– Gangguan metabolik (asidosis, alkalosis)
– Gangguan endokrin (hipertiroidisme, hipotiroidisme)
– Gangguan irama jantung karena kardiomiopati atau tumor
jantung
– Gangguan irama jantung karena penyakit degenerasi (fibrosis
sistem konduksi jantung)
Gambar Jantung
Penyebab Jantung Koroner

1. terjadi ketika iskemia yang terjadi berlangsung cukup lama yaitu


lebih dari 30-45 menit sehingga menyebabkan kerusakan seluler
yang ireversibel.
2. Terbendungnya aliran darah menghambat darah yang kaya
oksigen mencapai bagian otot jantung yang disuplai oleh arteri
tersebut. Kurangnya oksigen akan merusak otot jantung. Jika
sumbatan itu tidak ditangani dengan cepat, otot jantung ang
rusak itu akan mulai mati.
3. mengkonsumsi obat-obatan tertentu; stress emosional;
merokok; dan paparan suhu dingin yang ekstrim
Spasme bisa terjadi pada pembuluh darah yang
mengalami aterosklerotik sehingga bisa menimbulkan
oklusi kritis sehingga bisa menimbulkan infark
Patofisiologi Penyakit Jantug Koroner

Penyakit jantung koroner dan micardiail infark merupakan


respons iskemik dari miokardium yang di sebabkan oleh
penyempitan arteri koronaria secara permanen atau
tidak permanen. Oksigen di perlukan oleh sel-sel
miokardial, untuk metabolisme aerob di mana Adenosine
Triphospate di bebaskan untuk energi jantung pada saat
istirahat membutuhakn 70 % oksigen. Banyaknya
oksigen yang di perlukan untuk kerja jantung di sebut
sebagai Myocardial Oxygen Cunsumption (MVO2), yang
dinyatakan oleh percepatan jantung, kontraksi miocardial
dan tekanan pada dinding jantung.
Jantung yang normal dapat dengan mudah
menyesuaikan terhadap peningkatan tuntutan tekanan
oksigen dangan menambah percepatan dan kontraksi
untuk menekan volume darah ke sekat-sekat jantung.
Pada jantung yang mengalami obstruksi aliran darah
miocardial, suplai darah tidak dapat mencukupi terhadap
tuntutan yang terjadi.
WASSALAM MUALAIKUM
WR.WB
Mekanisme hipertensi meningkatkan resiko

1. Kolesterol dan trigliserid


di dalam darah terbungkus di dalam protein pengangkut lemak yang
disebut lipoprotein. Lipoprotein berdensitas tinggi (high-density
lipoprotein, HDL ) membawa lemak ke luar sel untuk diuraikan, dan
diketahui bersifat protektif melawan arteriosklerosis.
2. Tekanan Darah Tinggi
Hipotesis ke dua mengenai terbentuknya arteriosklerosis di dasarkan
pada kenyataan bahwa tekanan darah yang tinggi secara kronis
menimbulkan gaya regang atau potong yang merobek lapisan endotel
arteri dan arteriol
3. Infeksi Virus
Hipotesis ke tiga mengisyaratkan bahwa sebagian sel endotel
mungkin terinfeksi suatu virus. Infeksi mencetuskan siklus
peradangan; leukosit dan trombosit datang ke daerah tersebut dan
terbentuklah bekuan dan jaringan parut
4. Kadar Besi Darah yang Tinggi
Hipotesis ke empat mengenai arterosklerosis arteri koroner adalah
bahwa kadar besi serum yang tinggi dapat merusak arteri koroner
atau memperparah kerusakan yang di sebabkan oleh hal lain

Tanda Dan Gejala :

1. Sesak napas mulai dengan napas yang terasa pendek sewaktu


melakukan aktivitas yang cukup berat, yang biasanya tak
menimbulkan keluhan. Makin lama sesak makin bertambah,
sekalipun melakukan aktivitas ringan.
2. Klaudikasio intermiten, suatu perasaan nyeri dan keram di
ekstremitas bawah, terjadi selama atau setelah olah raga
peka terhadap rasa dingin
3. Perubahan warna kulit.
4. Nyeri dada kiri seperti ditusuk-tusuk atau diiris-iris menjalar ke
lengan kiri.
5. Nyeri dada serupa dengan angina tetapi lebih intensif dan lama
serta tidak sepenuhnya
6. hilang dengan istirahat ataupun pemberian nitrogliserin
7. Dada rasa tertekan seperti ditindih benda berat, leher rasa tercekik.
8.  Rasa nyeri kadang di daerah epigastrikum dan bisa menjalar ke
punggung.
9. Rasa nyeri hebat sekali sehingga penderita gelisah, takut,
berkeringat dingin dan lemas
Diagnostik

• Pemeriksaan laboratorium tidak begitu penting


dalam diagnosis PJK. Walaupun demikian untuk
menying-kirkan diagnosis infark jantung akut
sering dilakukan pe-meriksaan enzim CPK,
SGOT atau LDH. Enzim tersebut akan
meningkat kadarnya pada infark jantung akut
sedangkan pada angina kadarnya masih normal.
• Pemeriksaan lipid darah seperti kolesterol, HDL,
LDL, trigliserida dan pemeriksaan gula darah
perlu dilakukan untuk mencari faktor risiko
seperti hiperlipidemia dan/atau diabetes melitus.
Dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
 
1. Umum  
2. Mengatasi iskemia yang terdiri dari :  
a. Medikamentosa  
b. Revaskularisasi ]

Penatalaksanaan Umum :
 
1. Penjelasan mengenai penyakitnya; pasien biasanya
tertekan, khawatir terutama untuk melakukan
aktifitas. 
2. Pasien harus menyesuaikan aktivitas fisik dan psikis
dengan keadaan sekarang  
3. Pengendalian faktor risiko  
4. Pencegahansekunder.
 
b.Mengatasi Iskemia Medikamentosa

1. Nitrat, dapat diberikan parenteral, sublingual, buccal,


oral,transdermal dan ada yang dibuat lepas lambat.
2.  2. Berbagai jenis penyekat beta untuk mengurangi
kebutuhan oksigen. Ada yang bekerja cepat seperti
pindolol dan pro-panolol. Ada yang bekerja lambat
seperti sotalol dan nadolol. Ada beta 1 selektif seperti
asebutolol, metoprolol dan atenolol.
3. Antagonis kalsium  
Revaskularisasi :
 
1. Pemakaian trombolitik  
2. Prosedur invasif non operatif, yaitu melebarkan aa
coronaria dengan balon.  
3. Operasi. 2
Pengobatan Penyakit Jantung Koroner

a. Berikan oksigen meskipun kadar oksigen darah normal


b. pasang monitor kontinyu EKG segera, karena aritmia yang
mematikan dapat terjadi dalam jam jam pertama pasca
serangan
c. Pasien dalam kondisi bedrest untuk menurunkan kerja jantung
sehingga mencegah kerusakan otot jantung lebih lanjut.
Mengistirahatkan jantung berarti memberikan kesempatan
kepada sel-selnya untuk memulihkan diri
d. Pemasangan IV line untuk memudahkan pemberan obat-obatan
dan nutrisi yang diperlukan. Pada awal-awal serangan pasien
tidak diperbolehkan mendapatkan asupa nutrisi lewat mulut
karena akan meningkatkan kebutuhan tubuh erhadap oksigen
sehingga bisa membebani jantung.
Obat-obatan yang digunakan pada pasien dengan AMI diantaranya

1.Obat-obatantrombolitik
2. Beta Blocker
3. Angiotensin-Converting Enzyme (ACE)
4. Obat-obatan antikoagulan
5. Obat-obatan Antiplatelet

Tindakan

a. Angioplasti
b. CABG (Coronary Artery Bypass Grafting)
Pemeriksaan Fisik

• a. Tampilan Umum
• b.Pemeriksaan jantung
• c.Pemeriksaan paru

Pemeriksaan Penunjang

• a. EKG (Electrocardiogram)
• b. Test Darah
• c. Coronary Angiography
Kemungkinan Diagnosa Keperawatan

1. Ketidakefektifan pola nafas bd. Kecemasan


Hiperventilasi
2. Penurunan cardiac out put bd
Gangguan stroke volume (preload, afterload,
kontraktilitas)
3. Nyeri akut bd Agen injuri (fisik)

Anda mungkin juga menyukai