Anda di halaman 1dari 27

CASE REPORT

P1A0 PARTUS POST-


MATURUS SPONTAN
DENGAN
AUGMENTASI DRIP
OXYTOCIN
ATAS INDIKASI
INERSIA UTERI
HIPOTONIK

Disusun Oleh:
Veranisa Sucia
1102013239 

Pembimbing :
dr. Selly Septina, Sp.OG
IDENTIFIKASI KASUS
IDENTITAS PASIEN
SUAMI
Nama : Ny. T Nama : Tn. B
Umur : 20 tahun Umur : 23 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Banyuresmi
Alamat : Banyuresmi Pendidikan terakhir : SMP
Pekerjaan : Buruh
Pendidikan terakhir : SMP
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Suku : Sunda
Ruang rawat : Kalimaya
Tgl Masuk RS : 27-05-2019, 14.15 WIB
Tgl Keluar RS : 28-05-2019
No. CM : 01-01-XX
ANAMNESIS

Keluhan Utama
• Umur kehamilan telah lewat bulan.
Anamnesis Khusus
• G1P0A0 mengaku hamil 9 bulan lebih. Os mengeluhkan mules yang
jarang dan sebentar sejak 10 jam SMRS dan keluar lendir bercampur
darah sejak 1 hari SMRS. Keluar air-air dari jalan lahir disangkal.
Gerakan janin dirasakan sejak usia kehamilan 5 bulan hingga saat ini.
RIWAYAT OBSTETRI

Kehamilan Cara Cara BB Jenis Keadaan:


Tempat Penolong Usia
ke Kehamilan Persalinan Lahir Kelamin Hidup/Mati

1 Kehamilan saat ini


R. Pernikahan
Ke :1
Perempuan : 19 th, SMP, IRT R. Penyakit
Laki-laki : 22 th, SMP, Buruh DM :-
HT :-
Alergi :- R. Menstruasi
Asma :- Menarche : 14 th
R. ANC Jantung :- Sifat : Teratur
Jumlah : 12 x Nyeri : (-)
Tempat : Puskesmas Lama : 7 hari
Terakhir : 20-05-17 R. Penyakit Selama Banyak : 3 pembalut/hari
Kehamilan HPHT : 28-07-2018
Mual :- Tafsiran Persalinan : 05-05-2019
Muntah :-
Edema :+/+
R.Kontrasepsi Infeksi :-
Jenis :- Kejang :-
Lama :-
Alasan Berhenti :-
PEMERIKSAAN FISIK
Status Praesens :
Keadaan Umum Abdomen :Cembung Lembut
Kesadaran : Compos Mentis Hepar : Sulit dinilai
Lien : Sulit dinilai
Tekanan Darah : 120/80 mmHg Edema : Ekstremitas atas : -/-
Nadi : 85x/menit Ekstremitas bawah : +/+
Varices : -/-
Respirasi : 21x/menit BB : 57 kg
Suhu : 36,6oC TB : 162 cm

Kepala : Conjunctiva Anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-)


Leher : Tiroid : T.A.K
KGB : T.A.K
Thoraks : Cor : BJ I:II murni reguler, Murmur (-), Gallop(-)
Pulmo : VBS ki = ka, Rh (-/-) Wh (-/-)
STATUS GINEKOLOGI
Pemeriksaan Luar
TFU/LP : 36/101
DJJ: 140 x/menit
HIS : (+), 1-2 x/10 Menit Pemeriksaan Dalam
Letak Anak : Kepala, Punggung Kanan V/V : TAK
TBBA : ± > 3405 gr*
Pembukaan : 3-4
(*Menurut Struber berdasarkan usia kehamilan)
Portio : tebal dan lunak
Ketuban : (+)
Kepala : St. 0
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hematologi
Darah Rutin (27/05/2019, 14.34 WIB)
Hemoglobin : 12.4 g/dL (12.0 – 16.0)
Hematokrit : 37 % (35 – 47 %)
Leukosit : 11.460 /mm3*(3.800-10.600)
Trombosit : 254.000 /mm3 (150.000-440.000)
Eritrosit : 4.05 Juta/mm3 (3.6 – 5.8)
 
DIAGNOSIS
AWAL
G1P0A1 Parturien
42-43 minggu
kala I fase aktif
dengan IUH
Obs.KU,TTV,HI
S,DJJ,Perdarah
an

Informed Consent Infus RL 500cc


untuk SC apabila
induksi gagal. 20 GTT

RENCANA
PENGELOLAAN

Rencana
Cek Lab
induksi Drip
Hematologi
Oksitosin
LAPORAN PERSALINAN

Jam Keterangan
18.45 Bayi lahir spontan dengan augmentasi oxytosin, dengan LBK. Tali pusat di klem lalu
dipotong.kondisi bayi dirawat oleh perinatologi.
Jenis kelamin : Laki-laki Anus : +
BB :3420 gr Kelainan : tidak ada
PB : 50 cm APGAR : 1’: 6 5’: 8
LD : 32 cm
LK : 33 cm
18.50 Dapat okstosin ampul. Plasenta lahir spontan,lengkap dengan berat ±500gr. Dilakukan eksplorasi
kesan lengkap dan tidak ada ruptur uteri, TFU 2 jari dibawah pusat. Pendarahan ±150cc,
perineum dijahit, kontraksi baik, Os disuntikan metergin 0,2mg IV. Os dibantu mobilisasi, dan
keadaan umum baik.
PROGNOSIS
• Quo ad vitam : ad
bonam
Diagnosis Akhir • Quo ad functionam :
• P1A0 Partus Post- dubia ad bonam.
Maturus Spontan • Quo ad sanationam :
dengan Augmentasi dubia ad bonam.
Drip Oxytocin atas
indikasi Inersia Uteri
Hipotonik
Hari/ Keluhan Vital Sign PF Lochia Diagnosa Terapi
Tanggal
Minggu, - KU : CM Mata Rubra P1A0 Partus Post-Maturus  Obs.KU,TTV, ,Perdarahan
28/05/19 TD : 120/70 CA : -/- Spontan dengan Augmentasi  Infus RL 500cc 20 gtt
N :96x/menit SI : -/- Drip Oxytocin atas indikasi  Cek Lab Hematologi
RR:20x/menit ASI : -/- Inersia Uteri Hipotonik  Cefadroxyl 2x500 mg
S:36,50C ABD : datar, lembut    Asam mefenamat 3x500 mg
TFU : 2 jari dibawah  SF 1x1
FOLLOW UP

pusat  Breast care


BAB/BAK: (-/+)  Vulva hygiene
 
Selasa, Nyeri pada KU : CM Mata Rubrum P1A0 Partus Post-Maturus  Obs.KU,TTV, ,Perdarahan
29/05/19 perut bagian TD : 110/60 CA : +/+ Spontan dengan Augmentasi  Infus RL 500cc 20 gtt
bawah N :103x/menit SI : -/- Drip Oxytocin atas indikasi  Cek Lab Hematologi
RR:20x/menit ASI : -/- Inersia Uteri Hipotonik  Cefadroxyl 2x500 mg
S:36,60C ABD : datar, lembut    Asam mefenamat 3x500 mg
TFU : 2 jari dibawah  SF 1x1
pusat  Breast care
BAB/BAK: (-/+)  Vulva hygiene
   BLPL
BAB II
PEMBAHASAN
• BAGAIMANA PENEGAKAN PADA KASUS INI ?

Ini merupakan kehamilan ke-1, sudah melahirkan 0x, dan keguguran 0x  G1P0A0

Pada anamnesis, Os mengeluhkan mules yang jarang dan sebentar sejak 10 jam
SMRS dan keluar lendir bercampur darah sejak 1 hari SMRS. Pada pemeriksaan
dalam didapatkan pembukaan 3-4 jari. Pada pemeriksaan luar didapatkan HIS (+),
1-2 x/10 Menit. Pada pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan 3-4 cm 
Parturien, Kala I Fase Aktif
• Kehamilan serotinus atau kehamilan lewat waktu menurut American College of
Obstetricians and Gynecologists adalah kehamilan 42 minggu lengkap (294 hari)
atau lebih dihitung dari hari pertama haid terakhir atau 40 minggu (280 hari) dari
hari terjadinya ovulasi. Istilah 42 minggu lengkap berarti harus melewati 41
minggu 7 hari. Kehamilan antara 41 minggu 1 hari dan 41 minggu 6 hari tidak
dikatakan 42 minggu lengkap.

• Pada pasien ini, dikatakan bahwa HPHT : 28-07-2016. Menurut rumus Naegele
bahwa taksiran pesalinannya adalah 05-05-2017. Sedangkan bila dihitung sampai
saat masuk RS (tanggal 27-05-2017), maka usia kehamilannya adalah 42-43
minggu.
APAKAH PENGELOLAAN KASUS
INI SUDAH TEPAT ?

Pada umumnya tatalaksana pada pasien ini sudah tepat. Diagnosis kerja
pada pasien ini adalah G1P0A1 Parturien 42-43 minggu kala I fase aktif
dengan IUH, adapun pasien masuk dalam golongan kehamilan post-
term/serotinus, sehingga pada pasien ini dilakukan tatalaksana dengan
cara memperbaiki keadaan umum, observasi kesejahteraan ibu dan
janin, rencana induksi Drip Oksitosin untuk memperkecil risiko terhadap
janin, dan Informed Consent untuk SC apabila induksi gagal
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Definisi internasional dari kehamilan memanjang, yang
diresmikan oleh American College of Obstetricians and
Gynecologists (2004) adalah 42 minggu lengkap (294 hari)
atau lebih panjang terhitung mulai dari hari pertama haid
terakhir. Ungkapan “42 minggu lengkap” penting untuk
ditekankan. Kehamilan antara 41 minggu 1 hari dan 41
minggu 6 hari, meskipun pada minggu ke 42, belum lengkap
42 minggu hingga hari ke-7 berlalu.
Epidemiologi
• Insidensi kehamilan post-term adalah sekitar 7% dari seluruh kehamilan.
Prevalensi bervariasi berdasarkan karakteristik populasi dan manajemen lokal.
Karakteristik populasi yang berpengaruh pada prevalensi antara lain:
primigravida, obesitas, dan faktor genetik.

• Olesen dkk (2006) menganalisis berbagai faktor risiko pada 3.392 partisipan
melalui studi Danish Birth Cohort pada tahun 1998-2001. Mereka melaporkan
bahwa hanya Indeks Masa Tubuh (IMT) sebelum kehamilan ≥25 dan nuliparitas
yang berhubungan dengan kehamilan memanjang yang signifikan
Kesalahan
pada HPHT

Pengaruh
Herediter progestero
n

ETIOLOGI

Saraf Teori
Uterus oksitosin

Teori
kortisol/AC
TH janin
Sindrom
Postmatur
 

Disfungsi
Plasenta

PATOFISIOLOGI

Gawat
Janin dan
Oligohidra
mnion
Pertumbuhan
Janin
Terhambat
Manifestasi
Klinis

Pada bayi akan ditemukan tanda-tanda sindroma postmaturitas


yang dibagi dalam 3 stadium:

Stadium I, kulit kehilangan verniks kaseosa dan terjadi


maserasi sehingga kulit kering, rapuh, dan mudah terkelupas.

Stadium II, sperti stadium I disertai pewarnaan mekonium


(kehijauan) dikulit

Stadium III, seperti stadium I disertai pewarnaan kekuningan pada


kuku, kulit, dan tali pusat.
Diagnosis
• Anamnesis
• Riwayat Haid
• Riwayat pemeriksaan antenatal
• Tinggi Fundus Uteri • Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan ultrasonografi
• Pemeriksaan Radiologi
• Pemeriksaan laboratorium
• Aktifasi tromboplastin cairan
amnion (ATCA)
• Sitologi cairan amnion
• Sitologi vagina
Penatalaksanaan
Terdapat dua
pendapat dalam
pengelolaan serotinus

Pengelolaan
ekspektatif/konse
rvatif/pasif

Pengelolaan aktif
Permasalahan Kehamilan Postterm
Perubahan pada Plasenta

• Penimbunan kalsium

• Selaput vaskulosinsial menjadi


tambah tebal dan jumlahnya Pengaruh pada janin

berkurang. • Berat janin


• Sindroma postmaturitas
• Perubahan biokimia
• Gawat janin atau kematian Pengaruh pada Ibu

perinatal • Morbiditas/mort
alitas ibu
• Aspek emosi
Komplikasi
DAFTAR PUSTAKA

• Briscoe D, et al. Management of Pregnancy Beyond 40 Weeks’ Gestation. May 15, 2005 Volume 71, Number 10.
http://www.aafp.org/afp/2005/0515/p1935.pdf
• Caughey AB, Snegovskikh VV, Norwitz ER. Postterm pregnancy: how can we improve outcomes? Obstet Gynecol Surv
2008;63:715–24.
• Cunningham, F.G., et al. Obstetric Hemmorhage. Dalam Williams Obstetrics Edisi 23. 2010. USA : McGraw-Hill comp.inc.
• Fox H. Feto-placental function:its nature and assessment. The histopathology of insufficiency.
• J.clin.Path.,29,Suppl.(Roy.Coll.Path.),10,1-8. http://jcp.bmj.com/content/jclinpath/s3-10/1/1.full.pdf
• Galal M, et al. Post-term Pregnancy. FVV in ObGyn, 2012, 4 (3): 175-187.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3991404/pdf/FVVinObGyn-4-175-187.pdf
• Marroun H E, et al. Post-term birth and the risk of behavioural and emotional problems in early childhood. International
Journal of Epidemiology2012;41:773–781 doi:10.1093/ije/dys043. http://www.aafp.org/afp/2014/0801/p160.pdf
• Olesen AW, Westergaard JG, Olsen J. Perinatal and maternal complications related to postterm delivery: a national register-
based study, 1978–1993. Am J ObstetGynecol 2003;189:222–27.
• Roos N. Pathophysiology in postterm pregnancy -Epidemiology, risk factors and cervical ripening. Department of Women ́s
and Children’s Health. ISBN 978-91-7457-761-7.
https://openarchive.ki.se/xmlui/bitstream/handle/10616/41018/Spikblad_Nathalie_Roos.pdf?sequence=1&isAllowed=y
• Prawirohardjo, Sarwono. 2014. Ilmu Kebidanan, Ed. 4. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
• Shea KM, Wilcox AJ, Little RE. Postterm delivery: a challenge for epidemiologic research. Epidemiology 1998;9:199–204.
• Wang M. Common Questions About Late-Term and Postterm Pregnancy. Am Fam Physician. 2014;90(3):-165.
http://www.aafp.org/afp/2014/0801/p160.pdf

Anda mungkin juga menyukai