Anda di halaman 1dari 22

Referat

Non Small Cell Lung


Carcinoma
BAGIAN/SMF ILMU PULMOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
MALIKUSSALEH
RUMAH SAKIT UMUM CUT MEUTIA
ACEH UTARA
2020

Pembimbing : dr. Indra Buana, Sp. P-FISR

Disusun oleh : Doni Damara,S.ked


Pendahuluan

Kanker paru secara umum dibagi menjadi dua kategori utama: kanker paru-paru sel
kecil (SCLC) dan kanker paru-paru sel non-kecil (NSCLC). NSCLC menyumbang
sekitar 85% dari semua kanker paru-paru. Secara histologis, NSCLC dibagi lebih lanjut
menjadi adenokarsinoma, karsinoma sel skuamosa (SCC), dan karsinoma sel besar.
TINJAUAN PUSTAKA

Non-small cell lung carcinoma (NSCLC) menyumbang sekitar 85% dari semua
kanker paru-paru. Secara histologi, NSCLC dibagi menjadi adenocarcinoma,
squamous cell carcinoma (SCC), dan karsinoma sel besar. Non-small cell lung
carcinoma (NSCLC) adalah jenis kanker paru yang paling umum. Karsinoma
sel skuamosa, adenokarsinoma, dan karsinoma sel besar adalah subtipe
NSCLC.
Klasifikasi Non Small Cell Lung Carcinoma

Adenocarcinoma

Merupakan adenocarcinoma, yang timbul dari kelenjar mukosa bronkial,


adalah kanker NSCLC yang paling umum di Amerika Serikat, yang
mewakili 35-40% dari semua kanker paru. Ini adalah subtipe yang paling
sering pada orang yang tidak merokok. Biasanya terjadi di bagian perifer
dalam paru.
Squamous cell carcinoma

SCC menyumbang 25-30% dari semua kanker paru-paru. Sedangkan tumor


adenocarcinoma bersifat perifer, SCC ditemukan di bagian tengah paru-
paru. Manifestasi klasik adalah lesi kavitas pada bronkus proksimal.
Large-cell carcinoma

Karsinoma sel besar menyumbang 10-15% kanker paru-paru, biasanya


bermanifestasi sebagai massa perifer besar pada radiografi toraks. Secara
histologis, jenis ini memiliki lembaran sel yang sangat atipikal dengan
nekrosis fokal, tanpa bukti keratinisasi (seperti khas SCC) atau
pembentukan kelenjar (seperti khas adenokarsinoma).
EPIDEMIOLOGI

 The American Cancer Society memproyeksikan bahwa 234.030 kanker

paru dan bronkus akan terdiagnosis.


 Amerika Serikat pada 2018, dengan 154.050 kematian. Sekitar 85% dari

beberapa kasus tersebut menjadi NSCLC.


Etiologi

 Merokok

 Paparan Asbes

 Paparan Radon

 HIV
PATOFISIOLOGI
 Hidrokarbon polyaromatik dan nitrosamine ketone (NNK) yang berasal

nikotin diketahui menyebabkan kerusakan DNA dengan membentuk DNA


adduct.
 Benzo-A-pyrine juga muncul untuk menginduksi sinyal molekuler seperti

AKT, serta menginduksi mutasi pada p53 dan gen supresor tumor lainnya.
MANIFESTASI KLINIS

 Pada diagnosis awal, 20% pasien memiliki penyakit yang terlokalisir, 25%

pasien memiliki metastasis regional, dan 55% pasien memiliki penyebaran

penyakit yang lainnya. Gejalanya tergantung pada lokasi kanker.


Karakteristik klinis berdasarkan histologi :
 Squamous cell carcinoma

Memiliki manifestasi yang klasik berupa lesi kavitas pada proksimal bronkus. Tipe
ini yang paling erat hubungannya merokok. Lesi biasanya terletak di sentral,
tumbuh intraluminar, dan paling jarang bermetastasis jauh. Cara penyebarannya
adalah ekstensi langsung ke limfonodus lokal.
 Adenocarcinoma

Mulai timbul dari kelenjar mukosa bronkial dan biasanya terjadi pada lokasi
perifer dari paru. Merupakan subtipe yang paling banyak dan dapat
bermanifestasi sebagai “scar carcinoma” dan  tumor yang multifokal  pada
bagian bronkoalveolar . Jarang terjadi nekrosis untuk membentuk kavitas.
Tipe ini juga merupakan yang paling banyak terjadi pada orang yang tidak
merokok dan wanita muda.
 Large cell carcinoma

Bermanifestasi sebagai massa perifer yang besar. Lesi  terjadi di perifer dan
tumbuh dengan cepat dengan metastasis dini dan prognosis yang buruk.
Salah satu subtipe karsinoma sel besar adalah giant cell carsinoma yang 
sangat ganas
DIAGNOSIS
Ada beberapa metode konfirmasi diagnosis, dengan pilihan yang ditentukan
sebagian oleh lokasi lesi. Metode-metode ini termasuk yang berikut:
 Bronchoscopy

 Sputum cytology

 Mediastinoscopy

 Thoracentesis

 Thoracoscopy

 Transthoracic needle biopsy (CT- or fluoroscopy-guided)


PENATALAKSANAAN
Penentuan modalitas terapi yang akan diberikan pada penderita tergantung
pada:
 Jenis histologi kanker paru

 Stadium kanker

 Status performance

 Fasilitas dan pengalaman dokter


Pada kanker dikenal modalitas terapi, yaitu:
 Pembedahan

 Radiasi

 Kemoterapi
PROGNOSIS
Small Cell Lung Cancer (SCLC)
 Dengan adanya perubahan terapi dalam 15-20 tahun belakangan ini

kemungkinan hidup rata-rata yang tadinya < 3 bulan meningkat menjadi 1


tahun.
 Pada kelompok Limited Disease kemungkinan hidup rata-rata naik menjadi

1-2 tahun, sedangkan 20% daripadanya tetap hidup dalam 2 tahun.


 30% meninggal karena komplikasi lokal dari tumor

 70% meninggal karena karsinomatosis

 50% bermetastasis ke otak (autopsi)


Non Small Cell Lung Cancer (NSCLC)
 Yang terpenting pada prognosis kanker paru ini adalah menentukan stadium

dari penyakit
 Dibandingkan dengan jenis lain dari NSCLC, karsinoma skuamosa tidaklah

seburuk yang lainnya. Pada pasien yang dilakukan tindakan bedah,


kemungkinan hidup 5 tahun setelah operasi adalah 30%.
 Survival setelah tindakan bedah, 70% pada occult carcinoma ;35-40% pada

stadium I ; 10-15% pada stadium II dan kurang dari 10% pada stadium III
 75% karsinoma skuamosa meninggal akibat komplikasi torakal, 25%

karena ekstra torakal, 2% di antaranya meninggal karena gangguan sistem


saraf sentral.
 40% adenokarsinoma dan karsinoma sel besar meninggal akibat komplikasi

torakal, 55% karena ekstra torakal.


 15% adenokarsinoma dan karsinoma sel besar bermetastasis ke otak dan 8-

9% meninggal karena kelainan sistem saraf sentral.


KESIMPULAN
 Screening staging sebaiknya dilakukan lebih awal jika dicurigai adanya

kanker paru berdasarkan gejala klinis dan radiologis agar dapat ditangani
hingga tuntas. Indikasi pembedahan pada kanker paru adalah untuk
karsinoma paru bukan jenis sel kecil (NSCLC) stadium I dan II.
Pembedahan juga merupakan bagian dari “combine modality therapy”,
misalnya kemoterapi neoadjuvan untuk NSCLC stadium IIIA.
 Radioterapi pada kanker paru dapat menjadi terapi kuratif atau paliatif.

Pada terapi kuratif, radioterapi menjadi bagian dari kemoterapi neoadjuvan


untuk NSCLC stadium IIIA. Pada kondisi tertentu, radioterapi saja tidak
jarang menjadi alternatif terapi kuratif.

Anda mungkin juga menyukai