Anda di halaman 1dari 41

PERADABAN AWAL DI

KEPULAUAN INDONESIA
Perkembangan Bumi
• Ada banyak teori mengenai penciptaan alam semesta termasuk
bumi, namun, teori yang paling populer di kalangan para ilmuwan
adalah teori BIG BANG (ledakan besar).
• Teori BIG BANG menyatakan bahwa pernah terjadi suatu ledakan
besar yang melontarkan materi ke segala penjuru. Materi-materi
inilah yang akhirnya mengisi alam semesta dalam bentuk bintang,
planet (termasuk bumi), asteroid, dan meteor.
Menurut ilmu GEOLOGI (ilmu yang mempelajari bumi), proses
perkembangan bumi dibagi menjadi empat tahapan masa, yaitu:
ARKAEKUM, PALEOZOIKUM, MESOZOIKUM, dan NEOZOIKUM.
ARKAEKUM

Masa ini merupakan masa yang paling tua. Tidak ada tanda-
tanda kehidupan karena suhu bumi saat itu masih sangat
tinggi, sehingga tidak memungkinkan adanya makhluk hidup
PALEOZOIKUM

Pada masa ini, suhu bumi mulai menurun, sehingga mulai terlihat
adanya tanda-tanda kehidupan berupa makhluk hidup bersel satu
(MIKROORGANISME). Selanjutnya, mulai bermunculan ikan tak
berahang (TRILOBITA), binatang AMFIBI (binatang yang bisa hidup
di darat maupun di air), serta beberapa jenis tumbuhan ganggang.
MESOZOIKUM

Pada masa ini, kondisi dan suhu bumi sudah stabil. Beragam
binatang bertubuh besar seperti reptil jenis DINOSAURUS, mamalia
jenis GAJAH PURBA (MAMUT), serta berbagai jenis burung mulai
bermunculan.
Masa ini juga dikenal dengan sebutan ZAMAN DINOSAURUS.
Sebutan itu mengacu pada DINOSAURUS yang menjadi penguasa
bumi sepanjang masa MESOZOIKUM.
NEOZOIKUM

Pada masa ini, binatang berukuran besar mulai berkurang. Sebagai


penggantinya, muncullah binatang jenis PRIMATA, seperti KERA.
MANUSIA PURBA juga diperkirakan sudah muncul. Pada tahap
selanjutnya, MANUSIA PURBA berkembang lebih sempurna lagi
menjadi HOMO SAPIENS, manusia modern seperti sekarang ini.
Perkembangan
Makhluk Hidup
• Telah dijelaskan bahwa kehidupan itu telah muncul pertama kali pada
masa PALEOZOIKUM dan terus berkembang hingga masa
NEOZOIKUM. Berbagai jenis binatang dan manusia telah bermunculan.
Tapi, pertanyaannya adalah, bagaimana makhluk hidup itu muncul
untuk pertama kali?
• Ada banyak teori mengenai asal-usul makhluk hidup, namun, teori yang
paling populer di kalangan para ilmuwan adalah TEORI EVOLUSI
DARWIN
• Teori ini menyatakan dua hal, yaitu:
• Spesies yang ada saat ini berasal dari spesies yang telah ada
sebelumnya.
• Evolusi terjadi melalui SELEKSI ALAM.
CORAK KEHIDUPAN DAN HASIL-
HASIL BUDAYA MANUSIA INDONESIA
PADA MASA PRAAKSARA
Masa Berburu dan Mengumpulkan
Makanan Tingkat Sederhana
(PALEOLITHIK)
Manusia Pendukung

Secara garis besar, ada tiga jenis manusia yang


pernah hidup pada masa ini, yaitu:
• MEGANTHROPUS PALEOJAVANICUS
• PITHECANTHROPUS
• HOMO
Meganthropus paleojavanicus

Meganthropus paleojavanicus
adalah manusia paling tua
yang pernah hidup di
Indonesia. Berdasarkan hasil
temuan fosilnya,
Meganthropus paleojavanicus
memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
1) Berbadan tinggi besar
2) Perawakan tegap
3) Tidak memiliki dagu
4) Kening menonjol
5) Tulang pipi tebal
6) Rahang besar dan kuat
7) Pemakan tumbuhan
Pithecantropus

PITHECANTHROPUS adalah jenis


manusia purba yang fosilnya paling
banyak ditemukan di Indonesia. Ada
dua jenis fosil PITHECANTHROPUS
yang pernah ditemukan, yaitu
PITHECANTHROPUS ERECTUS
dan PITHECANTHROPUS
MOJOKERTENSIS
Berdasarkan temuan-temuan
tersebut, PITHECANTROPUS
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Tubuh dan anggota badan tegap,
meskipun tidak setegap
MEGANTHROPUS
PALEOJAVANICUS
2) Geraham besar
3) Rahang kuat
4) Hidungnya tebal dan lebar
Homo

HOMO merupakan jenis manusia


purba yang ciri-ciri fisiknya sudah
seperti manusia modern. Ada tiga
jenis fosil HOMO yang pernah
ditemukan, yaitu HOMO
WAJAKENSIS, HOMO
SOLOENSIS, dan HOMO
FLORESIENSIS.
Berdasarkan temuan pada fosil-
fosilnya, HOMO memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
1) Rahang dan gigi telah mengecil.
2) Muka tidak begitu menonjol ke
depan.
3) Perawakan tegap.
4) Cara berjalan lebih sempurna
daripada jenis manusia purba
sebelumnya.
Corak Kehidupan

• Pada masa ini, manusia menggantungkan hidup sepenuhnya pada alam dengan cara
berburu dan mengumpulkan makanan atau FOOD GATHERING.
• Karena berburu merupakan sarana utama dalam bertahan hidup, maka kehidupan
manusia pada masa ini bersifat NOMADEN, yaitu berpindah dari satu tempat ke
tempat yang lain.
• Alasan perpindahan tersebut adalah untuk mengikuti gerak binatang buruan serta
sumber air.
Hasil Budaya

Secara garis besar, ada tiga hasil budaya manusia pada masa PALEOLITHIK,
yaitu:
KAPAK PERIMBAS
Kapak Perimbas adalah sejenis kapak yang terbuat dari batu. Kapak Perimbas
tidak memiliki tangkai, sehingga cara pemakaiannya adalah digenggam. Teknik
pembuatan Kapak Perimbas masih kasar karena kemampuan otak manusia pada
saat itu yang masih terbatas. Fungsi Kapak Perimbas adalah untuk memotong
tulang, menebang kayu, dan juga sebagai senjata.
ALAT SERPIH
Alat serpih berasal dari serpihan batu. Fungsi alat serpih mirip pisau, yaitu untuk
menguliti dan mengiris daging binatang buruan
ALAT TULANG
Alat tulang berasal dari tulang belulang binatang buruan. Fungsi alat tulang adalah
sebagai alat penusuk atau senjata
Video Sejarah Bumi dan Evolusi
Masa Berburu dan Mengumpulkan
Makanan Tingkat Lanjut (MESOLITHIK)
Manusia Pendukung

Pada masa ini, Indonesia telah kedatangan suatu jenis


manusia modern, yaitu AUSTRALOMELANESOID.
AUSTRALOMELANESOID ini memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
• Bertubuh kecil
• Kulitnya agak gelap
Tahukah Kamu?

Para ilmuwan meyakini bahwa MEGANTHROPUS,


PITHECANTHROPUS, dan HOMO telah punah ketika
ras AUSTRALOMELANESOID ini tiba di Indonesia.
Faktor utama kepunahan ini adalah keterbatasan
kemampuan otak yang menyebabkan mereka gagal
menyesuaikan diri dengan lingkungan baru maupun
mengatasi berbagai penyakit
Corak Kehidupan

• Pada masa ini, corak kehidupannya masih sama seperti masa sebelumnya, yaitu
menggantungkan hidup sepenuhnya pada alam dengan cara berburu dan
mengumpulkan makanan atau FOOD GATHERING.
• Perbedaannya, manusia pada masa ini sudah memiliki usaha untuk bertempat
tinggal secara tetap di GUA (ABRIS SOUS ROCHE) dan TEPI PANTAI.
• Bukti bahwa manusia pada masa ini telah bertempat tinggal di gua adalah
ditemukannya peninggalan berupa alat-alat dari batu maupun tulang, serta lukisan.
Lukisan-lukisan ini biasanya menggambarkan suatu pengalaman perjuangan,
harapan hidup, dan bahkan kepercayaan mereka.
• Sementara itu, bukti bahwa manusia pada masa ini telah bertempat tinggal di tepi
pantai adalah ditemukannya KJOKKENMODDINGER, yaitu timbunan kulit kerang
dan siput yang telah membatu.
• Pada masa ini pula, manusia menemukan api untuk pertama kalinya.
Video Lukisan Gua Masa Praaksara
Video Cara Manusia Purba Membuat Api
Hasil Budaya

Secara garis besar, hasil budaya


manusia pada masa
MESOLITHIK hampir sama
dengan masa PALEOLITHIK,
hanya saja, ditemukan jenis
kapak baru yang disebut KAPAK
GENGGAM SUMATERA. Sesuai
dengan tempat penemuannya,
kapak ini berasal dari Sumatera.
Bentuk Kapak Genggam
Sumatera adalah bundar. Sama
seperti kapak perimbas, Kapak
Genggam Sumatera berfungsi
untuk memotong tulang,
menebang kayu, dan juga
sebagai senjata.
Masa Bercocok Tanam
(NEOLITHIK)
Manusia Pendukung

Pada masa ini, datanglah gelombang pertama bangsa


MELAYU ras MONGOLOID. Mereka lazim disebut
bangsa PROTO MELAYU atau MELAYU TUA. Bangsa
inilah yang mengenalkan tradisi bercocok tanam di
Indonesia. Gelombang pertama bangsa MELAYU datang
dari Yunan, Cina Selatan. Mereka bermigrasi ke
Indonesia melalui dua jalur, yaitu:
• Jalur Barat: dari Yunan, mereka menuju Thailand,
Semenanjung Malaya, kemudian ke Sumatera, Jawa,
hingga Flores.
• Jalur Timur: dari Yunan, mereka menuju Vietnam,
Taiwan, Kepulauan Filipina, kemudian ke Kepulauan
Maluku, Sulawesi, Halmahera, hingga Papua
Migrasi Jalur Barat
Migrasi Jalur Timur
Corak Kehidupan

• Pada masa ini, cara hidup berburu dan mengumpulkan makanan


perlahan-lahan mulai ditinggalkan. Hal tersebut diakibatkan karena
manusia mulai mengembangkan kegiatan BERCOCOK TANAM dan
BETERNAK. Jenis tanaman yang ditanam antara lain pisang,
kelapa, dan sukun. Sementara itu, jenis binatang yang diternak
antara lain ayam, anjing, kerbau, dan babi.
• Tradisi BERCOCOK TANAM dan BETERNAK ini mengharuskan
manusia untuk bertempat tinggal secara menetap. Oleh karena itu,
mereka mendirikan rumah yang terbuat dari kayu atau bambu.
Hasil Budaya

Secara garis besar, ada lima hasil budaya manusia yang menonjol pada masa NEOLITHIK, yaitu:
BELIUNG PERSEGI
Beliung Persegi adalah semacam kapak yang bentuknya persegi panjang. Beliung Persegi
memiliki tangkai. Karena pada masa itu sudah dikenal teknik UPAM (menggosok dan
mengilapkan), maka Beliung Persegi sudah memiliki bentuk yang halus.
KAPAK LONJONG
Kapak Lonjong adalah semacam kapak yang bentuknya lonjong dengan ujung agak runcing.
Pada bagian yang runcing itulah, ditempatkan sebuah tangkai.
PERHIASAN
Perhiasan pada masa ini terbuat dari batu atau kulit kerang. Perhiasan ini juga memiliki fungsi
lain, yaitu sebagai azimat dan komoditas perdagangan.
GERABAH
Gerabah pada masa ini berfungsi untuk keperluan rumah tangga sehari-hari, misalnya sebagai
tempat air, alat untuk memasak makanan, maupun untuk menyimpan bahan makanan. Selain itu,
gerabah juga berfungsi sebagai bekal kubur
SISTEM KEPERCAYAAN
Pada masa ini pula, manusia juga telah mengembangkan suatu
sistem kepercayaan, yaitu ANIMISME (kepercayaan terhadap roh),
DINAMISME (kepercayaan terhadap benda-benda yang dianggap
memiliki kekuatan gaib), serta TOTEMISME (kepercayaan terhadap
binatang)
Sistem-sistem kepercayaan tersebut muncul karena pertama,
manusia takut terhadap kematian. Kedua, manusia mulai takut
terhadap fenomena-fenomena alam di atas kemampuan dirinya,
seperti gunung meletus, banjir, maupun angin topan. Ketiga,
manusia mulai berpikir untuk memberikan penghormatan kepada
nenek moyang demi kesejahteraan bagi mereka yang masih hidup.
Wujud dari berkembangnya sistem kepercayaan ini adalah
PENDIRIAN BANGUNAN-BANGUNAN BESAR yang disebut
dengan TRADISI MEGALITHIK
Contoh Bangunan-bangunan Megalithik

• MENHIR, adalah sebuah tugu batu yang berfungsi sebagai media


pemujaan dan tempat untuk menampung kedatangan roh.
• PUNDEN BERUNDAK, adalah bangunan bertingkat yang juga
berfungsi sebagai tempat pemujaan.
• ARCA BATU, adalah sebuah patung batu yang Menggambarkan
manusia atau binatang.
• DOLMEN, adalah sebuah meja batu yang berfungsi sebagai tempat
untuk meletakkan sesaji.
• SARKOFAGUS, adalah peti kubur batu.
Video Bangunan-bangunan Megalithik
Masa Perundagian
(Budaya Logam)
Manusia Pendukung

Pada masa ini, datanglah gelombang kedua


bangsa MELAYU ras MONGOLOID. Mereka
lazim disebut bangsa DEUTRO MELAYU
atau MELAYU MUDA.
Sama seperti gelombang pertama, DEUTRO
MELAYU juga datang dari Yunan, Cina
Selatan. Jalur migrasi mereka ke Indonesia
pun juga sama seperti gelombang pertama.
Corak Kehidupan

• Pada masa ini, teknik pengecoran logam telah ditemukan.


• Penemuan teknik pengecoran logam menyebabkan munculnya suatu
golongan masyarakat baru yang disebut golongan UNDAGI. Golongan
UNDAGI adalah golongan masyarakat yang memiliki keterampilan
dalam membuat alat-alat dari logam.
• Kegiatan BERCOCOK TANAM dan BETERNAK semakin ditingkatkan.
• Manusia sudah menetap di dataran rendah, tepi pantai, maupun
pegunungan dengan bentuk perkampungan yang sudah semakin luas.
Hasil Budaya

Secara garis besar, ada empat hasil budaya manusia yang menonjol pada masa
PERUNDAGIAN, yaitu:
• NEKARA
Nekara berbentuk seperti dandang terbalik dengan bagian atas yang tertutup dan bagian bawah
yang terbuka. Nekara memiliki beragam fungsi, misalnya sebagai alat upacara keagamaan, alat
memanggil hujan, genderang perang, komoditas perdagangan, bekal kubur, maupun mas kawin.
• KAPAK PERUNGGU
Kapak yang terbuat dari logam ini berfungsi sebagai alat upacara, benda pusaka, dan perkakas.
• Benda-benda dari besi, seperti pisau, sabit, dan mata tombak
• GERABAH
Kemunculan alat-alat dari logam secara otomatis menggantikan peran dari alat-alat dari batu
maupun alat-alat dari tulang. Meskipun demikian, alat-alat logam tidak menggantikan fungsi dari
gerabah. Gerabah tetap memiliki peran penting. Bahkan, pembuatan gerabah menjadi semakin
pesat.
Video Museum Sangiran

Anda mungkin juga menyukai