Anda di halaman 1dari 19

Referat COPD (Pink Puffer)

Sukoco Adi Negoro

Pembimbing :
Dr. dr. Muzaijadah Retno Arimbi, Sp. P
Definisi
• Emfisema paru adalah suatu keadaan dimana paru lebih banyak berisi
udara, sehingga ukuran paru bertambah, baik anterior-posterior
maupun ukuran paru secara vertikal ke arah diafragma. Emfisema
merupakan gangguan pengembangan paru-paru yang ditandai oleh
pelebaran ruang udara di dalam paru-paru disertai destruksi jaringan.
Diagnosa banding
• Pneumothoraks
• Bayangan udara dalam rongga pleura memberikan bayangan
radiolusen yang tanpa struktur jaringan paru (avaskuler patern)
dengan batas paru berupa garis radiopak tipis berasal dari pleura
visceral. Jika pneumotoraks luas, akan menekan jaringan paru ke arah
hilus atau paru kuncup/ kolaps didaerah hilus dan mendorong
mediastinum ke arah kontralateral. Selain itu sela iga menjadi lebih
lebar.
Tanda panah menunjukkan daerah yang hiperlusen avaskuler
pada daerah seluruh hemitoraks kanan dan jaringan paru yang
kolaps di bagian sentral
• Asma
• Gambaran radiologi pada asma pada umumnya normal. Pada waktu
serangan menunjukan gambaran hiperinflasi pada paru-paru yakni
radiolusen yang bertambah dan peleburan rongga intercostalis, serta
diafragma yang menurun.

gambaran hiperinflasi pada paru-paru yakni radiolusen yang


bertambah dan peleburan rongga intercostalis, serta diafragma
yang menurun
ETIOLOGI DAN FAKTOR RISIKO
• Genetik
• Hipotesis elastase Anti-elastase
• Rokok
• Infeksi
• Polusi
• Faktor sosisal ekonomi
Tipe emfisema
• Menurut morfologi
• Centrilobular (centriacinar)
• Panlobular (panacinar)
• Paraseptal

• Menurut lokasi
• Emfisema alveolaris
• Emfisema intersitialis

• Menurut luas sumbatan


• Emfisema kompenstorik
• Emfisema obstruktif
Emfisema
Emfisema centrilobular Emfisme paraseptal paralobular
Patofisiologi
Manifestasi klinis
• Gejala emfisema paru yang paling signifikan yaitu dispneu dan terdapat
wheezing. Pada pemeriksaan fisik, inspeksi didapatkan pursed lips breathing,
takipnea, penggunaan otot-otot bantuan pernafasan selama proses
eksaserbasi, dada berbentuk barrel chest, sela iga melebar, sternum
menonjol, retraksi intercostal saat inspirasi. Pada palpasi didapatkan vokal
fremitus melemah. Pada perkusi didapatkan hipersonor, hepar terdorong ke
bawah, batas jantung mengecil, dan letak diafragma rendah. Pada auskultasi
didapatkan suara nafas vesikuler normal atau melemah, ronkhi, wheezing
pada saat inspirasi dan ekspirasi, ekspirasi memanjang, bunyi jantung
terdengar jauh. Pada stadium akhir emfisema dapat terjadi sianosis,
peningkatan tekanan vena jugularis, atrofi otot tungkai, dan edema perifer
karena adanya hipertensi pulmonal dan gagal jantung kanan.
Diagnosis
• Anamnesis
• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan penunjang :
• RO thoraks
• CT-Scan
• Faal Paru
• Sputum
• Analisa BGA
• EKG
Tatalaksana
• Medikamentosa • Terapi pembedahan
• Bronkodilator Short acting • Bulektomi
• Bronkodilator long acting • Operasi pengurangan volume paru
• Penghambat phosphodiesterase • Implantasi katup endocardial
• Anti-inflamasi • Transplantasi paru
• Antibiotik
• Agen mukolitik
• PPI
• Rehabilitasi medik • Vaksin dan edukasi
• Postural draigenasi • Edukasi tidak boleh merokok
• Latihan mobilitasi
Prognosis
• Derajat emfisema menrutu GOLD adalah sebagai berikut24:
• Derajat I (emfisema ringan): FEV1 > 80% dari normal.
• Derajat II (emfisema sedang): FEV1 50-80% dari normal.
• Derajat III (emfisema berat): FEV1 30-50% dari normal.
• Derajat IV (emfisema sangat berat): FEV1 <30% dari normal atau
<50% dari normal dengan kadar oksigen darah yang rendah.
• Angka harapan hidup menurut GOLD dan indeks BODE adalah sebagai
berikut24:
• Lebih dari 80% orang dengan emfisema derajat ringan masih dapat hidup
lebih dari empat tahun.
• 60% sampai 70% dari orang-orang dengan emfisema derajat sedang masih
dapat hidup lebih dari empat tahun.
• Di antara orang-orang dengan emfisema derajat berat (FEV1 <35%), sekitar
50% masih dapat hidup lebih dari empat tahun.
• Orang dengan gejala emfisema sangat berat (seperti ketidakmampuan untuk
berjalan dan penurunan berat badan yang berat) memiliki harapan hidup
terpendek.
Kesimpulan
• Emfisema paru adalah suatu keadaan dimana paru lebih banyak berisi
udara, sehingga ukuran paru bertambah, baik anterior-
posteTatalaksana terhadap emfisema paru meliputi pemberian
bronkodilator, penghambat phosphodiesterase, terapi anti-inflamasi,
antibiotik, mukolitik, dan penghambat pompa proton (PPI).
Pembedahan hanya dilakukan pada kondisi tertentu dan bertujuan
untuk mengurangi gejala dan mengembalikan fungsi pada pasien
dengan emfisema. rior maupun ukuran paru secara vertikal ke arah
diafragma. Proses berhenti merokok harus melibatkan beberapa
intervensi dan harus didukung oleh diri sendiri, kelompok, dokter,
tempat kerja, dan masyarakat.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai