Tenggara
MODEL TRANSPORTASI
Setelah mempelajari Modul 5, diharapkan mengetahui cara penghematan biaya alokasi dengan mengubah
cara alokasi barang dari beberapa tempat asal ke beberapa tujuan.
2
Model Transportasi
Model transportasi mula-mula ditmukan oleh F.L. Hitchcock pada tahun 1941 dan dikembangkan oleh T.C.
Koopmans. Kemudian pada tahun 1953 ditemukan cara pemecahan model transportasi dengan programma
linier oleh G.B. Fantzig. Dalam perkembangan selanjutnya, ditemukan metode stepping stone oleh W.W.
Cooper dan A. Charens dan selanjutnya metode modified distribution method (MODI) pada tahun 1955.
?
B ke Y 50 produk = Rp 1.000 B ke X 50 produk = Rp 550
B ke X 250 produk = Rp 2.750 B ke Y 250 produk = Rp 5.000
Total = Rp 5.750 Total = Rp 10.550
3
Metode Stepping Stone
Metode ini merupakan metode paling sederhana namun memerlukan waktu yang lama dalam pengerjaan.
Caranya adalah dengan menyusun data ke dalam tabel alokasi kemudian alokasi tersebut dicoba-coba
sampai menemukan biaya yang paling murah.
Contoh:
Perusahaan menjual barang hasil produksi ke 3 daerah: Yogyakarta, Semarang, dan Bandung. Perusahaan
memiliki 3 buah pabrik di Magelang, Pati, dan Kediri.
Kebutuhan tiap gudang adalah: Kapasitas produksi tiap-tiap pabrik adalah:
Yogyakarta (Y) = 60 ton Magelang (M) = 30 ton
Semarang (S) = 40 ton Pati (P) = 40 ton
Bandung (B) = 20 ton Kediri (K) = 50 ton
Biaya pengangkutan dari pabrik ke gudang adalah:
Ke
Yogyakarta (Y) Semarang (S) Bandung (B)
Dari
Magelang (M) 15 3 18
Pati (P) 17 8 30
Kediri (K) 18 10 24
4
Metode Stepping Stone
1. Menyusun data ke tabel alokasi
Ke
Yogyakarta (Y) Semarang (S) Bandung (B) Kapasitas
Dari
15 3 18
Magelang (M) 30
17 8 30
Pati (P) 40
18 10 24
Kediri (K) 50
Kebutuhan 60 40 20 120
5
Metode Stepping Stone
2. Mengisi tabel alokasi dari sudut kiri atas kemudian sisanya ke kanan atau bawah sampai akhirnya
mengisi sudut kanan bawah. Cara pengisian ini disebut north west corner (pojok barat laut).
Ke
Yogyakarta (Y) Semarang (S) Bandung (B) Kapasitas
Dari
15 3 18
Magelang (M) 30
30
17 8 30
Pati (P) 40
30 10
18 10 24
Kediri (K) 50
30 20
Kebutuhan 60 40 20 120
Biaya pengiriman:
Rp 15 (30) + Rp 17 (30) + Rp 8 (10) + Rp 10 (30) + Rp 24 (20) = Rp 1.820
6
Metode Stepping Stone
3. Memperbaiki alokasi (1).
Ke
Yogyakarta (Y) Semarang (S) Bandung (B) Kapasitas
Dari
20 15 3 18
Magelang (M) 30
30 10
40 17 8 30
Pati (P) 40
30 10
18 10 24
Kediri (K) 50
30 20
Kebutuhan 60 40 20 120
Biaya pengiriman:
Rp 15 (20) + Rp 17 (40) + Rp 3 (10) + Rp 10 (30) + Rp 24 (20) = Rp 1.790
7
Metode Stepping Stone
3. Memperbaiki alokasi (2).
Ke
Yogyakarta (Y) Semarang (S) Bandung (B) Kapasitas
Dari
15 3 18
Magelang (M) 30
20 10
10 17 8 30
Pati (P) 40
40 30
18 10 24
Kediri (K) 50
30 30 20
Kebutuhan 60 40 20 120
Biaya pengiriman:
Rp 15 (20) + Rp 17 (10) + Rp 18 (30) + Rp 3 (10) + Rp 30 (8) + Rp 20 (24) = Rp 1.760
Lakukan terus sampai biaya minimal diperoleh. Tidak ada petunjuk segiempat mana yang harus
“diganti” dan tidak ada petunjuk kapan solusi optimal diperoleh.