Anda di halaman 1dari 8

Pulau Wakatobi, Wakatobi, Sulawesi

Tenggara

MODEL TRANSPORTASI

Seoul, 16th of March 2014


Tinjauan Umum Modul
5
Secara umum, Modul 5 akan membahas mengenai model transportasi.

Modul 5 terdiri dari dua kegiatan belajar:


• Kegiatan Belajar 1 – Beberapa Metode untuk Memperoleh Alokasi Optimal
• Kegiatan Belajar 2 – Beberapa Masalah dan Penyimpangannya

Setelah mempelajari Modul 5, diharapkan mengetahui cara penghematan biaya alokasi dengan mengubah
cara alokasi barang dari beberapa tempat asal ke beberapa tujuan.

Secara khusus, setelah mempelajari Modul 5, diharapkan mampu:


• Merencanakan alokasi barang dengan fasilitas yang sama bisa memenuhi kebutuhan semaksimal
mungkin dengan biaya alokasi termurah;
• Menerapkan metode transportasi untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi, misalnya untuk
perencanaan tata letak dan perencanaan distribusi barang;
• Menekan biaya alokasi hanya dengan mengubah cara alokasi, tidak perlu menambah atau mengubah
fasilitas yang ada.

2
Model Transportasi
Model transportasi mula-mula ditmukan oleh F.L. Hitchcock pada tahun 1941 dan dikembangkan oleh T.C.
Koopmans. Kemudian pada tahun 1953 ditemukan cara pemecahan model transportasi dengan programma
linier oleh G.B. Fantzig. Dalam perkembangan selanjutnya, ditemukan metode stepping stone oleh W.W.
Cooper dan A. Charens dan selanjutnya metode modified distribution method (MODI) pada tahun 1955.

Sebagai ilustrasi model transportasi, lihat gambar berikut:


A dan B merupakan “pabrik” yang mempunyai
A 25 X kapasitas sebanyak 200 dan 300 produk,
Supply = 200 10 Demand = 250 sedangkan X dan Y merupakan “gudang” dengan
permintaan masing-masing 250 produk. Biaya
11
transportasi dari A ke X adalah Rp 25 danke Y
B Y
Rp 10. Sedangkan biaya dari B ke X adalah Rp
Supply = 300 20 Demand = 250
11 dan Rp 20 ke Y.
Dua alternatif yang bisa dipilih:
I A ke Y 200 produk = Rp 2.000 II A ke X 200 produk = Rp 5.000

?
B ke Y 50 produk = Rp 1.000 B ke X 50 produk = Rp 550
B ke X 250 produk = Rp 2.750 B ke Y 250 produk = Rp 5.000
Total = Rp 5.750 Total = Rp 10.550

3
Metode Stepping Stone
Metode ini merupakan metode paling sederhana namun memerlukan waktu yang lama dalam pengerjaan.
Caranya adalah dengan menyusun data ke dalam tabel alokasi kemudian alokasi tersebut dicoba-coba
sampai menemukan biaya yang paling murah.

Contoh:
Perusahaan menjual barang hasil produksi ke 3 daerah: Yogyakarta, Semarang, dan Bandung. Perusahaan
memiliki 3 buah pabrik di Magelang, Pati, dan Kediri.
Kebutuhan tiap gudang adalah: Kapasitas produksi tiap-tiap pabrik adalah:
Yogyakarta (Y) = 60 ton Magelang (M) = 30 ton
Semarang (S) = 40 ton Pati (P) = 40 ton
Bandung (B) = 20 ton Kediri (K) = 50 ton
Biaya pengangkutan dari pabrik ke gudang adalah:
Ke
Yogyakarta (Y) Semarang (S) Bandung (B)
Dari
Magelang (M) 15 3 18
Pati (P) 17 8 30
Kediri (K) 18 10 24
4
Metode Stepping Stone
1. Menyusun data ke tabel alokasi
Ke
Yogyakarta (Y) Semarang (S) Bandung (B) Kapasitas
Dari
15 3 18
Magelang (M) 30

17 8 30
Pati (P) 40

18 10 24
Kediri (K) 50

Kebutuhan 60 40 20 120

5
Metode Stepping Stone
2. Mengisi tabel alokasi dari sudut kiri atas kemudian sisanya ke kanan atau bawah sampai akhirnya
mengisi sudut kanan bawah. Cara pengisian ini disebut north west corner (pojok barat laut).
Ke
Yogyakarta (Y) Semarang (S) Bandung (B) Kapasitas
Dari
15 3 18
Magelang (M) 30
30
17 8 30
Pati (P) 40
30 10
18 10 24
Kediri (K) 50
30 20
Kebutuhan 60 40 20 120

Biaya pengiriman:
Rp 15 (30) + Rp 17 (30) + Rp 8 (10) + Rp 10 (30) + Rp 24 (20) = Rp 1.820

6
Metode Stepping Stone
3. Memperbaiki alokasi (1).
Ke
Yogyakarta (Y) Semarang (S) Bandung (B) Kapasitas
Dari
20 15 3 18
Magelang (M) 30
30 10
40 17 8 30
Pati (P) 40
30 10
18 10 24
Kediri (K) 50
30 20
Kebutuhan 60 40 20 120

Biaya pengiriman:
Rp 15 (20) + Rp 17 (40) + Rp 3 (10) + Rp 10 (30) + Rp 24 (20) = Rp 1.790

7
Metode Stepping Stone
3. Memperbaiki alokasi (2).
Ke
Yogyakarta (Y) Semarang (S) Bandung (B) Kapasitas
Dari
15 3 18
Magelang (M) 30
20 10
10 17 8 30
Pati (P) 40
40 30
18 10 24
Kediri (K) 50
30 30 20
Kebutuhan 60 40 20 120

Biaya pengiriman:
Rp 15 (20) + Rp 17 (10) + Rp 18 (30) + Rp 3 (10) + Rp 30 (8) + Rp 20 (24) = Rp 1.760
Lakukan terus sampai biaya minimal diperoleh. Tidak ada petunjuk segiempat mana yang harus
“diganti” dan tidak ada petunjuk kapan solusi optimal diperoleh.

Anda mungkin juga menyukai