Anda di halaman 1dari 26

Referat dan Laporan Kasus

Bagian Obstetri dan Ginekologi


Fakultas Kedokteran

Kehamilan Ektopik
Universitas Muslim Indonesia

Terganggu

DI SUSUN OLEH:

Nur Fadhila Khairunnisa


11120182126

PEMBIMBING
Kompol. dr. Irwan, Sp.OG, M. Kes
01

Laporan
Kasus
Identitas
Pasien



Nama
Umur
Alamat
: Ny NR
: 23 tahun
: Perum. Dinas Benben Sambirenteng Tejakula Buleleng
● Suku Bangsa: Indonesia
● Agama : Islam
● Status : Menikah
● Pendidikan : Tamat SMA
● Pekerjaan : swasta
● MRS : 4 agustus 2012
Anamnesis
Keluhan utama: Nyeri perut

Pasien masuk Rumah Sakit dengan keluhan nyeri perut sejak 3 hari yang lalu memberat 2 jam SMRS. Nyeri dirasakan di seluruh
perut bagian bawah, mendadak, dirasakan seperti tertusuk dan terjadi terus menerus hingga pasien masuk rumah sakit. Nyeri tidak
menghilang meskipun pasien mengganti posisi tubuhnya. Keluhan nyeri seperti ini belum pernah dirasakan sebelumnya oleh
pasien. Pasien juga mengeluh keluar flek-flek darah lewat kemaluannya sejak pagi hari, sedikit-sedikit, berwarna kecoklatan, dan
keluar terus menerus. Pasien juga mengeluh merasa sangat lemas sejak kemarin malam hingga pasien tidak dapat beraktivitas
seperti biasa. Kepala dirasakan sedikit pusing dan pandangan kadang-kadang berkunang-kunang. Keluhan mual-mual ringan tanpa
disertai muntah juga dirasakan oleh pasien sejak awal kehamilannya, keluhan ini terutama dirasakan di pagi hari. Tidak ada
keluhan BAK dan BAB. Riwayat pingsan, panas badan disangkal oleh pasien.
Anamnesis
HPHT : 20-06-2012

TP : 27-03-2013

Riwayat Menstruasi : Menarche: 14 tahun

Riwayat Kehamilan : G1P0A0


Pemeriksaan
Fisik
Status Present : Pemeriksaan dalam :
Kondisi Umum : Lemah V/V : Tak/Tak
Tekanan Darah : 90/60 mmHg Uterus : kesan normal
Nadi : 92 x/menit AD/CD : normal/menonjol, nyeri
Respirasi : 22 x/menit Nyeri goyang portio : (+)
Temperatur : 37 C o Pelepasan darah : (+)

Status General : Pemeriksaan luar :


Mata : Anemis +/+ , ikterus -/- TFU : tak teraba
THT : Dalam batas normal MT/NT : MT (-) / NT (+) adneksa kiri
Thoraks : Cor : S1S2 tunggal, regular, murmur (-) Fluksus : darah (+)
Po : Ves +/+, rh -/-, wh -/-
Abdomen : Distensi (+) Nyeri (+) Shifting dullness (+)
Ekstremitas : Dingin, lembab (+) , odem (-)
Pemeriksaan
Penunjang
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
Darah rutin      

Hemoglobin 4,5 12-14 g/dl


Leukosit 12,36 4 – 10 Ribu
Eritrosit 1.63 3.8 – 5.2 Juta
Hematokrit 26.1 37-48 %
Trombosit 125 150 - 450 Ribu
MCV 86,79 80-97 Mikro m3
MCH 27,56 26.5-33.5 Pg
MCHC 36.4 31-35 g/dl
Limfosit % 20.6 20 – 40 %
Monosit % 0.76 2–8 %
PCT 0.33 0.15-0.5 %
Pemeriksaan
Penunjang
1. Pungsi kavum Douglas (kuldosintesis): tidak dilakukan

2. Tes Kehamilan: (+) dilakukan di UGD

3. Ultrasonografi (USG):

○ GS intrauterine (-)

○ Tanda cairan bebas (+) di cavum abdomen


Diagnosis
Diagnosis Diagnosis
Banding Kerja

Abortus Imminens G1P0A0 usia kehamilan 7 minggu +

Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)

+ Anemia Berat
Tatalaksana
Durante Operasi
- Infus RL 28 tpm ● Ditemukan darah dan storsel di retro abdominal ±
- Laparotomi cito 2500 cc
● Ditemukan ruptur tuba pars ismika dextra
- Lapor OK + Konsul anestesi ● Ovariun dextra et sinistra dan tuba sinistra normal
● Dilakukan salpingektomi dextra
- Persiapan Transfusi PRC sampai Hb >8 ~3 ● Follow up post salpingektomi :
● Tensi : 100/60 mmHg
kolf
● Nadi : 88 x/menit
- Inj. Cefotaxime 2 x 1 g ● Respirasi : 22 x/menit
● Ass : Pasca salfingektomi dextra oleh karena ruptur
Monitoring : Vital Sign tuba pars ismika dextra hari ke-0
Resume
Pasien masuk Rumah Sakit dengan keluhan nyeri perut sejak 3 hari yang lalu memberat 2 jam SMRS. Nyeri dirasakan di seluruh perut bagian bawah,
mendadak, dirasakan seperti tertusuk dan terjadi terus menerus hingga pasien masuk rumah sakit. Nyeri tidak menghilang meskipun pasien
mengganti posisi tubuhnya. Keluhan nyeri seperti ini belum pernah dirasakan sebelumnya oleh pasien. Pasien juga mengeluh keluar flek-flek darah
lewat kemaluannya sejak pagi hari (4 agustus 2012), sedikit-sedikit, berwarna kecoklatan, dan keluar terus menerus. Pasien juga mengeluh merasa
sangat lemas sejak kemarin malam hingga pasien tidak dapat beraktivitas seperti biasa. Kepala dirasakan sedikit pusing dan pandangan kadang-
kadang berkunang-kunang. Keluhan mual-mual ringan tanpa disertai muntah juga dirasakan oleh pasien sejak awal kehamilannya, keluhan ini
terutama dirasakan di pagi hari. Tidak ada keluhan BAK dan BAB. Riwayat pingsan, panas badan disangkal oleh pasien.

Dari pemeriksaan fisis tampak keadaan umum lemah, Pemeriksaan luar , TFU tak teraba, MT (-) / NT (+) adneksa, Fluksus darah (+). Pada
pemeriksaan dalam V/V Tak/Tak, portio livide (+) nyeri goyang (+), AD/CD massa -/+ nyeri +/+ / menonjol, Pelepasan darah (+). Pada pemeriksaan
penunjang didapatkan kadar Hb 4,5 g/dl dan gambaran USG ditemukan cairan bebas di cavum abdomen kesan kehamilan ektopik terganggu

Jadi, dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan penunjang Ny.NR di diagnose dengan G1P0A0 uk 8 minggu + Kehamilan Ektopik
Terganggu (KET) + Anemia berat
01
Tinjaua
nPustaka
Pendahuluan
Definisi:
Kehamilan ektopik adalah kehamilan dimana sel telur yang
dibuahi berimplantasi dan tumbuh tidak di tempat yang
normal. Pada kehamilan normal, pembuahan sel telur
terjadi di ampula tuba fallopi. Telur yang telah dibuahi
kemudian bergerak ke rongga rahim tempat implantasi
terjadi. Selama perjalanan ini, implantasi dapat terjadi di
luar rongga rahim, sering di tuba falopi (sebagian besar
ampula).
Epidemiologi
Epidemiologi kehamilan ektopik (ectopic ypregnancy) di negara maju adalah 1-2% dari
seluruh kehamilan, Angka kejadian di negara berkembang insidensnya dipercaya lebih
tinggi lagi, tetapi data ang spesifik belum diketahui. Di Amerika Utara, kehamilan ektopik
terjadi pada 19,7 kasus dari 1000 kehamilan, dan merupakan penyebab mortalitas utama
pada kehamilan trimester pertama. sedangkan di Indonesia angka kejadiannya sekitar 5-6
per 1000 kehamilan.
Faktor Risiko
01 02
Faktor Abnormalitas dari
Faktor Tuba Zigot

03
Faktor 04 05
Ovarium Faktor Faktor Lain
Hormonal
Patogenesis
1. Hasil konsepsi mati dini dan diresorbsi

2. Abortus ke dalam lumen tuba

3. Ruptur dinding tuba


Gejala Klinis
Nyeri Perut Amenorea
Keluhan utama pada KE, biasa terjadi Tidak adanya riwayat terlambat haid
unilateral atau bilateral baik pada perut bukan berarti kemungkinan kehamilan
bagian bawah maupun atas. Pada rupture tuba dapat disingkirkan. Lamanya
tuba, intensitasnya sangat berat amenore tergantung pada kehidupan
janin, sehingga dapat bervariasi.
Perdarahan Tekanan Darah
Bila dukungan endokrin plasenta dari Sebelum terjadi ruptur, tanda vital
endometrium sudah tidak memadai lagi, umumnya normal. Respon awal
mukosa uterus akan mengalami perdarahan terhadap perdarahan bervariasi dari
karena sudah terjadi kematian janin. tanpa perubahan tanda vital sampai
bradikardi dan hipotensi
Pembesaran Uterus Pemeriksaan Dalam
Pada kehamilan ektopik terganggu, uterus Nyeri goyang porsio, menonjol dan
juga membesar karena pengaruh hormon- nyeri pada perabaan dengan jari.
hormon kehamilan
Diagnosis
Terlambatan haid dalam 1-2 bulan. Ada
kehamilan disertai gejala dan tanda kehamilan
Anamnesis muda, ada atau tidak perdarahann
pervaginam, ada nyeri perut kiri atau kanan
bawah.
Diagnosis
Ditemukan adanya darah yang keluar dari
Inspeksi vagina yang mungkin disertai dengan
gelembung mola

Pemeriksaa
• Ukuran tinggi fundus sesuai dengan umur
kehamilan
Palpasi
• Nyeri tekan dan nyeri lepas dinding
abdomen

Auskultasi belum ditemukan denyut jantung janin


Fisik
Pengukuran Tekanan darah yang menunjukkan tanda
Tanda Vital hipovolemik

Pemeriksaan • Serviks teraba lunak


Ginekologi • Nyeri goyang portio
Diagnosis
Peningkatan abnormal dari serum β-hCG dapat dicurigai
kehamilan ektopik jika; peningkatan serum β-hCG
Kadar β-hCG

Pemeriksaan
dibawah 53 % selama 48 jam, 99% sensitif untuk
konfirmasi kehamilan dini pada kehamilan abnormal.

Aspirasi cairan di kavum douglas, adanya darah yang


Kuldositesis
diisap berwarna hitam (darah tua) biar pun sedikit,

Penunjang
membuktikan adanya darah di kavum Douglasi

kavum uteri yang tidak berisi kantong gestasi, gambaran


USG
cairan bebas serta massa abnormal di daerah pelvis

 Pemeriksaan DL
Pemeriksaan Lain  Serum progesteron
 laparoskopi.
Diagnosis

USG
Gambaran detail kehamilan ektopik Kehamilan tuba dilingkari oleh
garis merah, fetal pole berukuran
4,5mm (diantara kursor), hijau, yolk
sac-biru
Diagnosis

USG
Gambaran USG menunjukkan Garis merah - bagian luar uterus,
kehamilan intrauterin dan hijau - uterus, kuning - kehamilan
kehamilan tuba ektopik. Cairan dalam uterus yang
dilingkari warna biru disebut dengan
“pseudosac"
Terapi
Perbaiki Tindakan Pada kehamilan ektopik terganggu
dapat dilakukan terapi konservatif,
Keadaan MTX dosis awal 1mg/kgBB/IV pada
hari pertama dan faktor sitrovorum Bedah tetapi sebaiknya tetap dilakukan
tindakan operasi.
0,1mg/kgBB/IM selang-seling
Umum selama 8hari

Prinsipnya adalah menangani komplikasi 1. Salpingostomi dilakukan pada wanita


yang disebabkan karena kehamilan ektopik. yang masih menginginkan fertilitas
pascaoperatif
Pada pasien dgn syok atau anemia dapat
2. Salpingo-ooforektomi
diberikan rehidrasi cairan dan transfusi
darah Terapi 3. Histerektomi pada kehamilan ektopik
dengan perdarahan di servik uteri Terapi
Medikamentos Konsevatif
Komplikasi

Ruptur Tuba Perdarahan Syok Kematian


Hipovolemik
Prognosis

Kematian karena kehamilan ektopik terganggu cenderung turun dengan diagnosis dini
dan persediaan darah yang cukup. Akan tetapi bila pertolongan terlambat, angka
kematian dapat tinggi. Angka kehamilan ektopik yang berulang dilaporkan antara 0%
sampai 14,6%. Untuk perempuan dengan anak cukup, sebaiknya dilakukan
salpingektomi bilateral.
01

Terima
Kasi
h

Anda mungkin juga menyukai