Anda di halaman 1dari 20

Efficacy of probiotic in perennial

allergic rhinitis underfiveyear children:


A randomized controlled trial
• Disusun oleh:
• Ajeng Halida Kustari (1102014011)

• Pembimbing:
• DR. dr. Elsye Souvriyanti, Sp. A
ABSTRAK
PENDAHULUAN
Rinitis alergi adalah suatu penyakit peradangan kronis hidung dengan kecenderungan
peningkatan prevalensi di seluruh dunia dalam beberapa dekade terakhir.

Rinitis alergi ditemukan pada 28,5% anak di pakistan.

Gejala yang timbul pada rinitis alergi (RA) disebabkan oleh inflamasi akibat respons
imun yang dimediasi oleh imunoglobulin E (IgE) terhadap suatu alergen tertentu.

Pengobatan rinitis alergi saat ini dengan menghindari alergen, pemberian antihistamin
dencogestan, kortikosteroid intranasal dan probiotic cukup mengontrol keluhan pasien.

Penggunaan antihistamin merupakan pilihan utama, tetapi memiliki efek samping


drowsiness, gangguan kognitif dan performa.

Kortikosteroid sangat baik dalam mengurangi inflamasi pada rhinitis alergi, tetapi dapat
berpotensi mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak.
Probiotik dapat menjadi terapi alternatif karena ketersediaannya
yang banyak, efek samping minimal dan harga terjangkau.

Hanya ada sedikit penelitian yang mempelajari peran probiotik


dalam mengatasi rhinitis alergi terutama di negara berkembang

Tidak ada data mengenai penggunaan probiotik dalam


mengatasi rhinitis alergi di Pakistan.

Penelitian ini bertujuan untuk menilsi efektivitas penggunaan


probiotik dalam mengatasi rhinitis alergi pada anak berusia
dibawah 5 tahun dan membandingkan dengan terapi standar
antihistamin (cetrizine).
METODE DAN PASIEN

Penelitian dilakukan double-blind, placebo-controlled, randomised

Uji coba dilakukan di Kharadar General Hospital (KGH), periode Desember 2016 -
November 2017.

Kriteria Inklusi

Anak berusia 6 bulan-5 tahun yang secara klinis menunjukan gejala rhinitis alergi
(rhinorrhea, bersin, hidung tersumbat, batuk, kesulitan makan and kesulitan tidur)

Kriteria Eksklusi

Anak dengan komorbiditas seperti pneumonia, penurunan fungsi ginjal, menjalani


imunoterapi, hipersesitif terhadap obat yang diteliti, penggunaan antihistamin atau
nasal dencogestan selama 3-10 hari
METODE DAN PASIEN

264 anak dibagi secara acak

Group A: tab LP-33, (2 x 109 CFU) selama 6 minggu

Group B: tab Cetrizine 2,5mg (usia <2thn), 5mg (usia 2-5


tahun) selama 6 minggu
Data dimasukkan dan dianalisis menggunakan SPSS untuk
Windows versi 16.0. Untuk membandingkan hasil kedua
kelompok terhadap hasil variabel peningkatan gejala rinitis
alergi, setelah akhir minggu kedua dan keenam intervensi
digunakan uji Chi-square. Nilai P ≤0,05 dianggap signifikan.
HASIL
• 264 peserta
• 49 lost to follow-up
• 3 data tidak lengkap
• Penelitian diselesaikan oleh
212 anak, 106 dari masing-
masing group
– 113 (53%) laki-laki
– 99 (46%) perempuan
– rata-rata usia 25.9+-16.64
bulan
– rata-rata berat badan 10,1+-
36,2kg
HASIL

• Selama penelitian, lebih dari 90% anak menujukan gejala


rhinitis alergi
Kunjungan follow-up pertama, dilakukan pada akhir
minggu kedua intervensi, sebagian besar kedua group
menunjukan patial improvement secara signifikan dalam
mengatasi gejala rhinitis alergi.
kunjungan follow-up kedua, setelah 6 minggu intervensi, kedua
group sebagian besar menunjukan full improvement dalam
mengatasi gejala rhinitis alergi

pengobatan probiotik dan cetrizine sama efektifnya dalam


mengatasi rhinitis alergi pada anak berusia dibawah 5 tahun. (P>
0.05).
Diskusi
Penemuan utama uji coba ini adalah probiotik
sama efektifnya dengan antihistamin dan
cetrizine untuk mengatasi rhinitis alergi pada
anak berusia kurang dari 5 tahun.

selama 6 minggu pengobatan dengan


probiotik dan cetrizine menunjukan kemajuan
yang signifikan (95%) dalam mengatasi gejala
rhinitis alergi
Kesimpulan

Penelitian ini membuktikan probiotik dan


cetrizine sama efektifnya dalam mengatasi
rhinitis alergi pada anak berusia dibawah 5
tahun

probiotik memiliki keuntungan tambahan


yaitu tidak memiliki efek samping yang
signifikan pada anak-anak
PICO

P: anak-anak usia 6 bulan- 5 tahun dengan


gejala rhinitis alergi

I: Cetrizine

C: Probiotik

O: probiotik sama efektifnya dengan cetrizine


untuk mengatasi rhinitis alergi pada anak
berusia kurang dari 5 tahun.
CRITICAL APPRAISAL
1. Apakah alokasi subyek penelitian ke kelompok terapi atau kontrol dilakukan secara
acak (random) atau tidak? 
Ya, penelitian ini dilakukan secara random.
1. Apakah semua keluaran (outcome) dilaporkan?

Ya. Semua hasil penelitian ditampilkan dalam bentuk tabel.


Apakah kemaknaan statistik maupun klinis
dipertimbangkan atau dilaporkan?

Penelitian ini tidak bermakna, karena


ditemukan nilai p>0,05
Apakah tindakan terapi yang dilakukan
dapat dilakukan di indonesia

Ya. terapi ini dapat dilakukan di tempat kerja di


indonesia, karena sediaan kedua obat tersedia
di indonesia
Apakah semua subyek penelitian
diperhitungkan dalam kesimpulan?

Dari 264 peserta yang mengikuti penelitian, 49 anak


dieksklusikan dan 3 anak tidak dapat ditindaklanjuti.
oleh karena itu penelitian ini diselesaikan oleh 212
peserta.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai