Anda di halaman 1dari 24

MENISCAL

KONTEN
PENDAHULUAN
01 ANATOMI, FISIOLOGI, DAN BIOMEKANIK

TINJAUAN PUSTAKA
02 DEFINISI, ETIOLOGI, EPIDEMIOLOGI, PATOMEKANISME,
KLASIFIKASI, MANIFESTASI KLINIS, DIFFERENT DIAGNOSA

TINJAUAN PUSTAKA
03 PEMERIKSAAN DAN PENEGAKAN DIAGNOSA FISIOTERAPI
PENDAHULUAN
ANATOMI, FISIOLOGI, DAN BIOMEKANIK
ANATOMI DAN FISIOLOGI
MENISKUS
Sendi lutut terdiri dari struktur meniskus yang mer/ suatu jaringan fibrokartilago berbentuk huruf C
berpasangan, dimana masing-masing berwarna putih mengkilat, yang terdiri dari komponen selular (Hauser et al.,
2010; Makris et al., 2011).
 Meniskus medial berbentuk C.
 Ujung (horn) posteriornya lebih besar daripada ujung (horn) anteriornya.
 Pada bagian ujung (horn) anterior sebagai tempat perlekatan dari tulang. Sedangkan
ujung (horn) posterior terletak sebelah anterior dari posterior cruciate ligament.
 Meniskus lateral berbentukAdd
semisirkular
Text danAdd
membungkus
Text sebagian besar permukaan
artikular dari tulang tibia jika dibandingkan dengan meniskus medial.
 A B
Ujung (horn) anterior dari meniskus lateral letaknya berdekatan dengan anterior
cruciate ligament.
 Ujung (horn) posterior dikenal sebagai ligamen meniskofemoral yang disebut juga
dengan Humphries and Wrisberg ligament, dimana menghubungkan bagian ujung
(horn) posterior dengan bagian lateral dari kondilus medial femur (Howell et al., 2014).
 Meniskus medial lebih sering terkena cedera
daripada meniscus lateral,
 Perlekatannya pada kapsul yang membuat meniscus
medial tidak begitu mobile.
 Robeknya kedua meniskus dapat terjadi bersama-
sama bila terjadi ruptur ligamen.
Add Text Add Text
 Pada 75 % kasus, robekan terjadi vertikal sepanjang

A meniskus. B
 Jika fragmen yang terpisah tetap melekat di depan
dan belakang, lesi itu disebut “bucket handle tear”
 Kalau robekan timbul pada tepi yang bebas pada
meniskus akan tertinggal suatu penghubung yang
memiliki dasar di bagian anterior
FUNGSI MENISCUS
- Sebagai bantal untuk mengurangi stress yang
disebabkan oleh beban berat dan kekuatan
berlebih pada lutut.

- Meniskus bekerja seperti peredam benturan,


mendukung beban dengan mengompresi dan
menyebarkan beban secara merata di dalam
lutut.

- Saat seseorang berjalan, tekanan yang diberikan


pada sendi lutut bisa 2 - 4 kali berat badan,
ketika seseorang berlari kekuatan ini meningkat
hingga 6 - 8 kali berat badan dan bahkan lebih
tinggi saat seseorang melakukan gerakan
mendarat dari lompatan (Darlene, 2008).
 Saat tekanan ditujukan pada meniskus, meniskus mengkompresi dan memaksa
untuk memperpanjang tekanan tersebut keluar dari antara tulang paha dan tibia.
 Desain melingkar dari meniskus memberikan tegangan lingkar (disebut sebagai
'Hoop Stress') untuk menahan ekstensi ini dan memberikan stabilitas sebagai beban
kompres.
OSTEOKINEMATIK &
ARTROKINEMATIK
VASKULARISASI DAN HEALING PHASE
MENISKUS
• Setelah terjadinya cedera pada zona vaskular, akan terbentuk bekuan dari benang benang fibrin yang
membawa sel sel inflamatory.

• Pembuluh darah dari pleksus kapiler perimeniskal akan dipenuhi oleh proliferasi sel mesenkim yang
terdiferensiasi.

• Area lesi akan ditumbuhi jaringan fibrosis yang menyatukan tepi area tear, jaringan fibrosis ini akan
berkembang menjadi jaringan fibrokartilago seperti area meniscal disekitarnya.

• Lesi radial merupakan jenis lesi yang memiliki peluang pemulihan sempurna dengan terbentuknya
jaringan fibrokartilago pada minggu ke 10, jaringan fibrokartilago membutuhkan waktu terjadinya
proses maturasi jaringan hingga normal pada minggu ke 24 (Albernoz, 2012).
KLASIFIKASI MENISCUS
PERSARAFAN
Terdapat tiga komponen mekanoreseptor yang
menginervasi bagian perifer dari meniskus yaitu (Brindle
et al., 2001; Fox et al., 2012):

1. Mekanoreseptor tipe I (Ruffini) Penghantaran


sinyalnya bersifat lambat dan lebih lambat dalam
mengadaptasi suatu perubahan posisi sendi dalam
keadaan statis dan tekanan.

2. Mekanoreseptor tipe II (Pacinian) Penghantaran sinyalnya bersifat lambat dan lebih


cepat dalam mengadaptasi suatu rengangan ketika sendi dalam keadaan akselerasi.

3. Mekanoreseptor tipe III (Golgi) Penghantaran sinyal terjadi pada saat sendi
lutut akan melakukan pergerakan dan berhubungan dengan inhibisi
neuromuskular.
TINJAUAN PUSTAKA
ETIOLOGY
- Robekan meniscal yang terisolasi terjadi karena gaya rotasi atau geser yang
ditempatkan di sepanjang sendi tibiofemoral.
- Mekanisme cedera robekan meniscal bisa terjadi sebagai terjadi selama olahraga
aktivitas (misalnya, sepak bola, sepak bola rugby), non-olahraga aktivitas (misalnya,
jongkok).
- Usia sebagai faktor risiko cedera meniskus. (Drosos dan Pozo, 2004). Setelah
dekade ketiga kehidupan, perubahan degeneratif mulai mengurangi elastisitas dan
meningkatkan kerentanan meniskus terhadap cedera (Noble dan Hamblen, 1975;
Smillie, 1978).
- Gender juga sebagai faktor risiko untuk cedera meniskus. Laki-laki empat kali lebih
mungkin mengalami cedera meniskus daripada perempuan (Baker et al., 1985;
Casteleyn et al., 1988; Drosos dan Pozo, 2004). Ini mungkin disebabkan oleh
karakteristik anatomi dan fisiologis yang halus dari meniskus, perbedaan dalam
aktivitas normal sehari-hari, partisipasi olahraga, yang dapat menghasilkan tingkat
mikrotrauma yang berbeda dan degenerasi meniskus (Drosos dan Pozo) , 2004).
EPIDEMIOLOGY
• Cidera meniscal adalah sumber umum nyeri dan kecacatan lutut yang sering
ditemui oleh ahli bedah ortopedi, dengan kejadian tahunan rata-rata 60-70 per
100.000 (Court Brown, 2008).
• Rasio laki-laki dan perempuan secara keseluruhan untuk robekan meniskus
berkisar antara 2,5: 1 hingga 4: 1, dengan insidensi puncak terjadi pada laki-laki
berusia antara 21 dan 30 tahun dan pada anak perempuan antara 11 dan 20 tahun
(Drosos dan Pozo, 2004).
• Cedera meniskus sering terlihat pada atlet sebagai akibat dari cedera olahraga dan
mewakili sekitar 15% dari semua kasus cedera olahraga lebih sering terjadi
daripada robekan lateral (masing-masing 81 dan 19%) (Poehling et al.,1990).
• Robekan lebih kompleks pada orang dewasa karena meniskus mengalami
degenerasi yang signifikan sepanjang hidup (Pujol dan Boisrenoult, 2009).
• Robekan meniskus pada anak-anak umumnya disebabkan oleh trauma atau varian
meniskus bawaan seperti meniskus diskoid atau kista meniskus
PATOMEKANISME
- Cedera meniskus dapat terjadi baik trauma maupun
non trauma. Cedera meniskus oleh karena non trauma,
biasanya terjadi pada orang usia dewasa pertengahan
dan usia tua. Hal ini disebabkan oleh suatu proses
degeneratif seperti osteoarthritis.
- Sedangkan cedera meniskus oleh karena trauma,
umumnya terjadi pada orang muda dan berhubungan
dengan kegiatan olahraga (sepak bola, basket, ski, dan
baseball). Mekanisme injuri dari cedera meniskus
karena trauma ini biasanya berhubungan dengan
gerakan lutut yang melakukan gaya twisting, cutting,
hiperekstensi, atau akibat adanya kekuatan yang begitu
besar. Biasanya sekitar 80% kasus cedera meniskus
berhubungan dengan cedera ACL (Mordecai et al,
2014).
KLASIFIKASI MENISCUS
TEAR
MANIFESTASI KLINIS
• Sensasi popping (sendi terasa bergerak-
gerak sendiri)
• Pembengkakan atau kekakuan • Lutut terasa seolah terkunci/block saat
• Nyeri, teruama ketika memutar lutut, menggerakkan lutut atau akan terkunci
berjalan jauh atau berlari pada posisi tertekuk 15 & 30 derajat dan
• Sulit meluruskan lutut secara tidak bisa kembali meluruskannya
sepenuhnya, sulit digerakkan atau tidak • Setiap gejala diberi peringkat pada skala
dapat dilipat ordinal yang menilai frekuensi gejala
dalam seminggu terakhir; a) tidak ada
gejala dalam seminggu terakhir; b) satu
kali dalam seminggu terakhir; c) 2–6
kali dalam seminggu terakhir; d) 1–2
kali per hari; e) beberapa kali per hari.
DIAGNOSA BANDING
• Osteoarthritis lutut
• Fraktur patella
• Cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL)
• Dislokasi Patella
• Chondromalacia Patella
• Patellofemoral Pain Syndrome
• Osteochondritis
PEMERIKSAAN DAN
PENEGAKAN DIAGNOSA

• Tes Meniscal McMurray


• Tes kompresi apley
• Tes Distraksi Apley
• Pemeriksaan penunjang
PENANGANAN CEDERA
MENISCUS
1. Non-Operatif
- Phase I – RICE
- Phase II – ROM & Flexibility
- Phase III – Strengthening
- Phase IV – Advance Strengthening and Stretching

2. Operatif
- Meniscectomy Parsial
- Meniscus Repair
KOMPLIKASI dan PROGNOSIS
1. Komplikasi Cedera Meniskus
• Cedera meniscus yang tidak tertangani dengan baik akan
mengakibatkan kerusakan kartilago di tulang tibia, tulang femur

2. Prognosis :
• Pada cedera meniscus ringan dengan rehabilitasi tanpa operasi
memerlukan waktu penyembuhan sekitar 3-4 minggu
• Dalam operasi pembersihan meniscus yang robek, memerlukan waktu
penyembuhan sekitar 6-8 minggu
• Apabila terjadi cedera berat pada meniscus dan diperlukan operasi maka
waktu penyembuhan sekitar 3-4 bulan
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai